Aurora Vannesya wanita cantik dan polos ditinggal oleh sang suami karena tak kunjung hamil.Tapi akibat keputusan asaannya karena ditinggal sang suami membuat Aurora yang biasa dipanggil Ara terlibat skandal satu malam dengan pria yang tak dikenalnya yang mengakibatkan ia harus mengandung benih pria itu.
Bagaimana hidup Ara kedepannya ayo simak novelnya disini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salah tingkah
"Asyik...",pekik Kanza.
"Pak--
"Bersiaplah satu jam lagi kita berangkat.Oh ya aku sudah pesankan sarapan untuk kita jadi agak usah masak",ujar Kevin berlalu pergi dari hadapan Ara menyusul putrinya ke kamar mandi.
Ara menghela nafas berat karena Kevin yang bersikap semaunya membuatnya pusing.Ara Kembali memasuki kamar untuk membersihkan diri.
Setelah selesai mereka sarapan bersama, Ara tampak memberengut karena harus libur bekerja.Belum lagi tokonya juga harus ia pantau karena di hari ini biasanya banyak pembeli.
Kevin yang tau jika Ara sedang kesal padanya pura pura tak tau.Pria itu fokus pada sarapannya sesekali menatap kedua anaknya yang makan dengan begitu lahapnya.
Setelah selesai semuanya bersiap siap untuk berangkat.Diluar sudah ada Dennis menungggu mereka didalam mobil.Niat pria itu ingin berlibur harus batal karena sahabatnya memutuskan untuk pulang kembali ke kota mereka hari ini.
"Anak-anak tak usah membawa apapun karena kita bisa membelinya sesampainya di sana",ucap Kevin saat melihat anak anaknya mengeluarkan tas mereka.
"Ya Dad...",jawab Kenzo.
"Daddy apakah aku boleh membawa boneka pelinces ku?",tanya Kanza memperlihatkan boneka princesnya pada Kevin.
"Boleh...hanya satu",jawab Kevin diangguki putri kecilnya itu.
Kevin tersenyum melihat keduan anaknya tumbuh menjadi anak yang patuh."Sudah siap?",tanya Kevin pada kedua anaknya.
"Sudah Dad...",jawab mereka kompak.
"Ayo kita panggil Mommy kalian",ujar Kevin menggandeng kedua anaknya kiri kanan.
"Ayo Dad...",jawab Kanza dengan semangatnya.
"Mommy..."
"Ya sayang Mommy di kamar",jawab Ara.
Kanza melepaskan genggaman tangan Kevin dan berlari menuju kamar sang Mommy."Mommy...ayo!",ucap Kanza dengan logat cadelnya.
"Iya sayang...",jawab Ara memperbaiki riasannya.
"Mommy cantik...",puji Kanza tersenyum melihat penampilan Ara.
"Putri Mommy ini juga cantik....",jawab Ara mencium gemas pipi cubby sang putri.
"Iya dong Mommy,Kanca kan pelinces",jawab Kanza.
"Oh iya Mommy lupa kalau putri Mommy ini adalah seorang princess",jawab Ara pura pura lupa.
Kedua keluar dari kamar saling bergandengan tangan.Kevin membeku melihat penampilan Ara yang menurutnya begitu cantik.
"Ayo Dad...",ucap Kanza manarik tangan sang Daddy membuat Kevin tersadar dari lamunannya.
"Ah...iya ayo",jawab Kevin melangkah lebih dahulu keluar dari kontrakan Ara.
Ara mengikuti langkah Kevin dan kedua anaknya itu dengan wajah ditekuk.Kini kedua anaknya lebih dekat dengan Daddy-nya di banding ia Mommy-nya.
"Hai... boy.Hai girls",sapa Dennis kepada kedua anak Kevin membuat dua bocah itu saling tatap.
"Kenalkan uncle Dennis, sahabat Papa kalian",ucap Dennis mengulurkan tangannya kepada kedua bocah itu yang keluar dari mobil saat melihat sahabatnya menggandeng dua bocah lucu.
"Uncle ini sahabat Daddy?",tanya Kenzo sembari menatap Daddy-nya.
"Ya sayang",jawab Kevin.
"Oh jadi kalian memanggil sahabat uncle Daddy?",tanya Dennis.
Kedua bocah itu tak merespon ucapan Dennis.Mereka memilih masuk mobil ketimbang menjawab ucapan Dennis.
"Maafkan kedua anak saya Pak dia memang seperti itu pada orang baru yang ia temui",ucap Ara tak enak hati pada sahabat Kevin yang terlihat terkejut akan kelakuan kedua anaknya.
"Fix...mereka foto copy Lo banget Vin",ujar Dennis saat Ara telah masuk lebih dahulu ke dalam mobil.
"Hmmm...ayo jalan!",ujar Kevin yang membuka pintu mobil bagian depan diikuti Dennis yang duduk di belakang kemudi.
"Daddy aku mau duduk di dekat Daddy", rengek Kanza tiba tiba saat mobil sudah keluar dari pekarangan rumah.
"Sini girls..",Kevin meraih sang putri yang duduk dikursi penumpang.
"Boy...apakah kamu mau--
"Aku sudah besar Dad",jawab Kenzo acuh.
"Ya baiklah",jawab Kevin mendudukkan putrinya diatas pangkuannya.
Sementara itu Ara sedang menelepon Mela orang kepercayaannya ditoko untuk tetap membuka toko tapi jangan sampai larut malam.Setelah selesai Ara kembali memasukan ponselnya kedalam tasnya.
Tak ada percakapan sepanjang perjalanan kecuali celoteh Kanza yang bertanya dengan apa yang dilihatnya pada Kevin.Kanza begitu sangat cerewet namun itu menjadi hiburan tersendiri oleh Kevin.
Entah dari siapa sifat cerewet Kanza menurunnya membuat Kevin tersenyum tipis membayangkan jika Ara sama persisnya dengan Kanza.
"Diamlah Kanza...suaramu berisik sekali membuat kupingku sakit",ujar Kenzo yang sudah jengah dengan suara cadel sang adik kembarnya itu.
"Kenco silik,wee...",cibir Kenza menjulurkan lidahnya.
"Kanza,Kenzo gak boleh berantem",ujar Ara memperingati kedua anaknya.
"Maaf Mommy",jawab kedua bocah itu dengan kelapa tertunduk.
"Ya...",jawab Ara kikuk saat Kevin memperhatikannya dengan tatapan dalam.
Ara salah tingkah dengan tatapan Kevin yang membuat jantungnya berdegup kencang.
"Ck...gue merasa jadi sopir Lo hari ini,Vin",ujar Dennis.
"Anggap saja begitu",jawab Kevin tersenyum tipis pada Ara membuat wanita itu membuang mukanya ke arah jendela.
"Mommy...aku ingin tidur",ucap Kenzo yang sudah terlihat mengantuk.
"Sini...",ujar Ara menepuk pahanya agar sang anak tidur berbantalkan pahanya.
Kevin tersenyum samar melihat calon istirinya itu begitu menyayangi kedua anaknya terlepas dari apa yang telah ia lakukan malam itu yang merubah hidup wanita itu 360°.
...****************...
