[UPDATE 2 - 3 CHP PERHARI]
Terdapat tiga tingkatan dunia yang berada di alam semesta ini, yaitu :
-The Heavens (Alam Surga).
-The Mortal Realm (Alam Bumi).
-The Earth (Alam Fana).
The Mortal Realm (Alam Bumi)
Terdapat banyak para Kultivator hebat yang menguasai tempat tersebut, yang di mana yang terkuat lah yang berkuasa yang lemah di tindas dan bahkan nyawa nya juga tidak di hargai.
Di mana terdapat seorang pemuda sampah yang tidak bisa ber-Kultivasi dari Keluarga Bangsawan yang telah terlupakan. Di mana ia mempunyai keinginan yang kuat demi membalas kan dendam orang tuanya.
Bagaimana kah petualangan pemuda tersebut dalam membangkitkan Kultivasinya dan memalaskan dendam orang tuanya.
Baca cerita lengkapnya di Novel TOWARDS THE PEAK OF MARTIAL ARTS.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Y. Septra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch- 20. Ujian Seratus Tangga [REVISI].
Ch- 20. Ujian Seratus Tangga [REVISI].
Melihat apa yang terjadi pada Feng Yun, Han Niu mengumpat di dalam hati nya, lalu ia berfikir untuk mencoba melarikan diri dari sana, tetapi itu tidak semudah dan semulus seperti yang di pikir kan olehnya. Naga kembar yang menjaga pintu gerbang reruntuhan sekte itu tidak akan membiarkan dia melarikan diri dari sana.
Di saat itu lah ia berfikir "Apakah ini adalah akhir dari diriku? Aku harap aku akan kembali di lahirkan di kehidupan yang lebih baik dari pada ini" batin Han Niu
Di saat ia termenung kedua naga kembar tersebut tak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk memakan nya. Di saat yang bersamaan kedua naga tersebut telah melahap tubuh Han Niu.
Krak.. Krak..
Krak...
"Tubuh bocah ini tidak memberikanku energi sedikit pun, sangat menyebalkan"
"Kurasa, tadi ada seseorang lagi di sini tetapi kemana ia pergi?"
"Ah, benar juga, ia memiliki aura yang cukup kuat ia akan menjadi santapan yang sangat enak"
"Heh! Dasar naga bodoh" ucap Yu Xuan yang tanpa di sadari oleh kedua naga tersebut bahwa ia telah masuk ke dalam reruntuhan bangunan sekte langit itu.
Di saat kedua naga tersebut memakan Feng Yun, Yu Xuan telah masuk ke dalam sana dengan menghilangkan hawa keberadaannya.
Setelah beberapa saat berjalan Yu Xuan menemukan sebuah bangunan besar dan sangat tinggi dan bangunan tersebut di tumbuhi oleh rumput yang mejalar dan hampir menutupi seluruh bagian dari bangunan tersebut akan tetapi ada yang janggal dari bangunan tersebut.
Bangunan itu masih berdiri kokoh tanpa ada cacat sama sekali, sedangkan bangunan yang ada di sekitar nya telah menjadi puing puing, dan dari dalam bangunan tersebut terasa ada aura yang sangat kuat.
Terlihat dari segi bangunan dan bentuk luarnya bangunan ini adalah tempat di mana para patriak dan para mentri-mentri yang lain berkumpul dan berdiskusi.
"Sepertinya aula utamanya bukan di sini, tetapi tidak masalah, aku tetap akan masuk ke dalam" guman Yu Xuan.
Kemudian Yu Xuan berjalan menaiki anak tangga untuk ke bangunan tersebut, di saat Yu Xuan menginjakkan kaki nya ke anak tangga pertama secara mengejutkan seketika dia tiba-tiba merasakan tekanan yang sangat kuat menimpa tubuhnya, darah keluar dari sudut bibirnya, Yu Xuan pun mundur dari tangga tersebut, dan menjatuhkan tubuh nya di tanah.
"Cihh! Ternyata untuk ke sana tak semudah yang aku kira" gumam Yu Xuan, sembari menghapus darah yang ada di sudut bibirnya, lalu tersenyum kecil.
"Seperti nya aku tidak sia-sia datang ke sini, ini sangat menarik" ucap Yu Xuan kemudian berdiri dan mencoba kembali untuk mendaki tangga tersebut.
Setelah itu Yu Xuan mencoba kembali menaiki tangga tersebut, tetapi sebelum Yu Xuan mencoba menginjakkan kakinya pada anak tangga itu, dia menyelimuti seluruh tubuhnya dengan energi Qi-nya. Berharap hal tersebut dapat meminimalisir tekanan energi yang di terimanya pada saat menapakkan kakinya ke anak tangga tersebut.
Setelah menyelimuti tubuhnya dengan energi Qi, ternyata itu memang benar dapat meminimalisir tekanan yang ia terima, Tetapi itu tidak berlangsung lama pada saat Yu Xuan menginjakkan kakinya ke anak tangga ke 27 Yu Xuan merasakan tekanan yang lebih berat lagi dari pada sebelumnya, tetapi di karenakan tubuhnya di lapisi oleh energi Qi, Yu Xuan masih bisa berdiri.
Karena masih bisa berdiri ia pun kembali melanjutkan untuk naik hingga ke tangga 50, di saat kakinya menginjak anak tangga ke 50 seketika tubuhnya menjadi sangat berat bahkan sekarang Yu Xuan harus berjalan dengan tubuh setengah menunduk, kakinya juga sudah bergetar tetapi Yu Xuan tidak menyerah, dia tetap kembali melangkah untuk naik ke tangga selanjutnya.
Setelah beberapa saat, kini Yu Xuan telah sampai di tangga ke 89 tepat pada saat ia melangkahkan kakinya ke anak tangga ke 90, tubuhnya langsung terjatuh ke tanah. Sekujur tubuh nya terasa sakit, tulang-tulang nya terasa remuk dalam seketika, tetapi itu tak membuat nya berhenti.
Di saat yang bersamaan pada saat Yu Xuan setengah mati mendaki tangga itu untuk menuju ke ruang patriak, tepat di dalam sebuah ruang bawah tanah, di dalam bangunan itu terdapat sebuah tombak biru yang tersegel dan di rantai dengan sangat kuat, tombak tersebut terselimuti oleh aura petir biru. tombak tersebut seperti ingin melepaskan dirinya. Tak lain dan tak bukan tombak tersebut adalah tombak naga petir, salah satu artefak peninggalan dari salah satu 7 naga suci
Pada saat bersamaan, di luar reruntuhan Sekte Petir Langit, terlihat seorang pemuda dengan tombak panjang yang berada di punggung nya mendekat ke arah gerbang Sekte Petir Langit.
"Apakah ini reruntuhan sekte Petir Langit, yang dulu nya adalah salah satu dari sekte tingkat tinggi di Benua Wu?" ucap pemuda itu.
Ketika ia ingin melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam reruntuhan tersebut, sebuah serangan mengarah pada nya yang berasal dari arah kiri dan kanan nya, ternyata serangan tersebut berasal dari kedua naga kembar yang ada di gerbang tersebut, kemudian ia menghindari serangan tersebut dengan melompat ke arah belakang.
"Haha! Kalian pikir aku tidak tahu, hanya orang bodoh saja yang mengira untuk masuk ke dalam sekte petir langit adalah hal yang mudah" ucap pemuda tersebut, pemuda itu adalah Han Chen salah satu keturunan dari keluarga Han.
"Cihh! jangan sombong kau bocah!"
"Apa kau datang ke sini untuk mengantar kan nyawa mu?"
"Hahaha.."
"Tertawa lah selagi kalian bisa" ucap Han Chen, kemudian ia mengambil tombak yang ada di belakang punggung nya.
"Apa yang kau maksud boca.."
Di saat bersamaan sebuah lesatan energi berwarna ungu gelap mengarah ke salah satu naga tersebut dan langsung membelah tubuh nya menjadi dua bagian dalam sekejap.
Melihat saudara nya telah mati di hadapan nya naga itu langsung menyerang Han Chen dengan sangat cepat, tetapi Han Chen dengan sangat mudah menghindari serangan demi serangan naga tersebut.
"Jangan sombong kau bocah, berani-berani nya kau membunuh saudaraku, tidak akan kumaafkan"
Han Chen tidak menghiraukan perkataan naga tersebut, lalu ia mengangkat tombaknya dan dalam sekejap mata naga tersebut langsung terbelah menjadi dua bagian
"Sangat membosankan!" ucap Han Chen kemudian masuk kedalam sekte petir langit.
Di tempat Yu Xuan.
Setelah merangkak, dan menaiki tangga itu akhirnya Yu Xuan telah sampai di atas, sesampainya Yu Xuan merasakan ada lonjakan energi dari tubuhnya.
"Ada apa ini? Sepertinya aku akan melakukan terobosan" ucap Yu Xuan kemudian duduk bersila dan meningkatkan kultivasinya.
Boomm!..
Boomm!..
Boomm!..
Boomm!..
Boomm!..
Terdengar suara ledakkan teredam dari tubuh Yu Xuan sebanyak lima kali, sekarang ranah kultivasi Yu Xuan berada di Nassent Soul tingkat 4 dari sebelumnya Golden Core tingkat 8.
Setelah beberapa saat Yu Xuan membuka matanya, dia sangat senang karena telah mencapai ranah Nassent Soul, tapi kebahagiaannya langsung sirna karena Yu Xuan merasakan ada keberadaan seseorang yang ada di bawah.
"Cih! Ternyata pria itu sudah datang, sebaiknya aku segera mencari tombak itu" ucap Yu Xuan yang menyadari bahwa Han Chen telah datang ke sana.
Setelah itu Yu Xuan berdiri dan berjalan kedepan pintu baja itu kemudian mendorongnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Si Didi duduk kemudian mengambil pisang di atas meja, kemudian pisang tersebut di kupas, kemudian pisang tersebut dimakan oleh Si Didi, kemudian baru Si Didi ingat pisang tersebut disediakan untuk kera, kemudian datang ibunya Si Didi , setelah itu kemudian ibu marah-marah," lihat tuh, kera tersebut menangis karena pisang tersebut kamu makan.........!?" dst.
Sampai sekarang aku tidak mengerti kenapa guru tersebut marah saat aku menyetor karanganku tersebut.
"Ini keterlaluaaaannn.....!" kata guru TERSEBUT......!😂😅/Casual//Doubt/
dahan pohon tdk perlu dibuat jadi pedang, krn konsep pedang kehampaan memang tidak perlu pedang
😀beli pakaianlah bosss...😂
buang sampah itu ke hutan kematian .......
yg disuruh siapa, apakah pergi ataukah membuang 'sampah'🔬🔬😴🙊😇😜