NovelToon NovelToon
Suratan Hati Ismalia

Suratan Hati Ismalia

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Duda / Cinta setelah menikah / Ibu Pengganti / Beda Usia / Romansa
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: Idha_Whaty18

Mengisahkan seorang gadis Mengisahkan seorang gadis cantik bernama Ismalia Ragil Aprilyani yang baru menginjak kelas 12 di salah satu sekolah SMA ternama di Indonesia dengan keterbelakangan keluarga yang cukup sederhana yang kemudian memilih dijodohkan oleh sahabat karibnya yang bernama Erika Dwi Bramantio untuk menjadi ibu sambungnya. Berbagai cara yang dilakukan Erika untuk mendekatkan sahabatnya dengan sang ayah yaitu Mandala Putra Bramantio.

Akankah Erika berhasil mendekatkan sahabatnya dengan papanya yang memiliki sifat yang super dingin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Idha_Whaty18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21

Happy Reading🤗

...🌹🌹🌹...

Dari cerita yang disampaikan oleh sang bibik mengenai Mandala dan Ismalia. Membuat Erika berinisiatif untuk menjodohkan Mandala dengan sahabatnya Ismalia. Mendekatkan Mandala dengan wanita lain saja sulit apalagi dengan Ismalia. Untuk melancarkan rencananya Erika meminta bantuan ke sang Nenek Rita.

Nenek Rita yang awalnya sedikit ragu akhirnya menyetujui rencana sang cucu. Disamping itu Nenek Rita juga menyukai Ismalia dari segi kepribadiannya. Erika dan Nenek Rita sedikit bingung harus memulainya darimana. Kalau memulai pendekatan mereka berawal dari liburan Mandala saja sulit ada waktu luang yang ada cuma kerja.

Mereka yang masih stay di ruang santai sambil menonton tv. Bik Inah yang melihat mereka berdua mengernyitkan kening heran. Bik Inah sudah tahu niat Erika untuk mendapatkan Mandala dan Ismalia. Ia tidak berani ikut campur takut akan berdampak dengan keadaannya nanti walaupun niatnya baik.

Erika mata netra menatap tv tetapi fikiran terus memikirkan rencananya. Tiba-tiba bak mobil melintas laju ia mengingat kejadian dimana Erika pernah lupa memberitahu Ismalia kalau ke rumah nenek disaat Mandala jatuh sakit. Mungkinkah kejadian seperti sebelumnya digunakan kembali pikirnya.

"Aha! Nek, nenek ingat gak kemarin Rika pergi ke rumah nenek." tanya Erika badan memiringkan menghadap sang nenek.

"Ya. Trus." jawab Nenek Rita bingung.

"Saat itu Erika lupa mau kasih tau Is kalau Rika pergi ke rumah nenek. Is datang bawa pesanan Rika semur ayam namun yang ada di rumah cuma para pembantu dan ayah saja, Nek. Gimana kalau kita coba gunakan cara itu?" jelas Erika memberi ide.

"Apa akan berhasil terus alasan apa supaya Is mau datang kemari?"

"Kalau alasan kemarin sih, Rika yakin pasti gak mau dia. Secara waktu itu aja Is marah sama Rika."

"Erika ajak datang aja Is ke sini untuk makan siang. Trus Erika dan nenek dengan alasan pergi keluar sebentar agar mereka bisa berdua."

"Tapi ayah kamu apa mungkin bisa pulang lebih awal? Ayah kamu biasanya pulang malam."

"Ya sih. Trus gimana dong, Nek?"

Mereka akhirnya mencoba mengulangi kejadian seperti sebelumnya dengan alasan yang berbeda agar tidak membuat Ismalia marah. Tetapi bedanya Mandala sudah dalam keadaan sehat. Berhasil atau tidaknya harus dicoba dulu menurut Erika. Nenek Rita hanya mendoakan semoga berhasil. Namun untuk alasannya mereka masih memikirkannya.

Nenek Rita kemudian mengambil ponsel mencari nomor kontak sekretaris Mandala lalu mengirim pesan. Tak lama pesan yang dikirim kini dibalas oleh sekretaris Mandala. Pesan yang dikirim mengenai jadwal Mandala apakah hari ini akan padat atau tidak.

Alhamdulillah keadaan sangat mendukung jadwal Mandala kosong dan kemungkinan akan pulang cepat secara Mandala belum pulih seutuhnya. Erika menjadi sangat gembira mendengar kabar dari sang nenek tinggal membujuk Ismalia saja.

Cukup lama mereka menonton tv akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam kamar tidur. Karena waktu sudah cukup larut pukul 22.55 wib. Mengistirahatkan fikiran untuk membujuk Ismalia supaya mau datang kembali ke rumah Erika.

...🌹🌹🌹...

Tepat pukul 21.56 wib Mandala pulang dari kantor. Ia tidak langsung masuk ke kamar melainkan menuju ke dapur mengambil air putih di kulkas lalu menuangkan ke gelas meneguknya hingga tandas. Dilihatnya lantai atas sepi lampu kamar Erika sudah tidak lagi terang.

Tidak lama suara pintu terbuka dari kamar sang ibu. Sang ibu turun menelusuri tangga mendekati Mandala. Mandala terheran melihat kehadiran sang ibu telah pulang ke rumah ini. Sang ibu mendudukan diri di kursi meja makan dekat Mandala.

"Ibu, kapan ibu pulang? Terus ayah gimana apa sudah baikan? tanya Mandala.

"Tadi siang diantar sopir. Ibu pulang bersama ayahmu dia sedang tidur di kamar. Kondisi ya sudah mulai baikan."

"Syukur deh. Erika sudah tidur, Bu?"

"Sudah sejak tadi. Kondisi kamu gimana apa sudah baikan?" mengambil gelas di dapur lalu menuangkannya dan duduk kembali.

"Agak mendingan lah, Buk. Walau masih agak sakit bagian kepala tapi gak terlalu kuat."

"Kamu ini gimana sih masih sakit kok pergi ke kantor. Tunggu sembuh total kenapa sih?"

"Gak papa kok, Buk. Soalnya ada masalah sedikit di kantor jadi aku harus datang. Lagipula aku juga bawa obatnya. Ibu tenang saja."

"Terserah kamu saja. Dibilangin juga kamu tetap keras kepala." ujar Nenek Rita ke sang anak ketus langsung meninggalkan Mandala ke kamar.

Mandala melihat sang Ibu beranjak meninggalkannya menuju ke kamar. Hanya bisa menghela nafas panjang saja menyusul ke atas memasuki kamarnya. Ia mengambil handuk langsung melesat ke kamar mandi. Selesai mandi Mandala keluar memakai handuk yang melilit di pinggang. Menuju ke kemari pakaian memilih pakaian santai.

Mandala tidak berselera makan karena waktu sudah larut juga. Ia mengambil meminum obat lalu membaringkan badan di atas ranjang empuk berukuran size jumbo. Memejamkan mata menempuh jalan ke ruang mimpi. Dengan suasana kamar yang remang tidak terlalu gelang dan terang.

...🌹🌹🌹...

Keesokan pagi terdengar suara jam alarm di atas nakas. Erika segera menjangkau jam alarm tersebut mematikannya. Erika bangun mendudukan diri sebentar mengumpulkan nyawa. Kesadaran penuh Erika menyambar handuk melesat ke kamar mandi tidak lupa juga selesai mandi mengambil air wudhu. Melaksanakan kewajiban dua rakaat di waktu subuh yakni shalat subuh.

Setelah selesai Erika bersiap-siap mengemas peralatan sekolah dan seragamnya. Sekiranya sudah beres semua Erika menjinjing tas sekolah langsung turun ke bawah. Bik Inah dan lainnya sedang berkutat di dapur terdengar suara kuali beradu dengan spatula.

Makanan yang tersaji baru sebagian. Erika mendekati meja dan mendudukan diri sambil memainkan ponsel. Bik Inah menuangkan susu ke dalam gelas Erika. Waktu sudah menunjukkan pukul 5 pagi. Masakan sudah terhidang semua dari nasi goreng, roti, nasi uduk, dan bubur ayam serta minumannya teh, susu, kopi, dan teh jeruk nipis panas untuk Mandala.

Tak tak tak

Suara langkah kaki menuruni tangga yang tak lain Mandala, Nenek Rita, dan Kakek Bramantio. Mereka serempak mendekati meja mendudukan diri. Bik Inah dan lainnya membantu menyajikan makanan diatas piring serta menuangkan air ke cangkir.

Bik Inah menyuguhkan bubur ayam dan teh jeruk nipis panas untuk Mandala. Sarapan pagi yang disajikan berbeda untuk Mandala membuat Nenek Rita menjadi sedikit heran dan menatap Mandala sejenak.

"Loh. Kamu sarapan bubur ayam sama teh jeruk nipis panas Mandala. Sejak kapan?" tanya Nenek Rita pandangan beralih menoleh ke Bik Inah.

"Sejak tuan Mandala jatuh sakit, Nya. Ketika itu non Ismalia yang buatkan bubur ayam sama teh jeruk nipis panas." jawab Bik Inah dengan sopan.

Mandala hanya terdiam menikmati bubur dan teh yang disajikan. Sedangkan Erika hanya tersenyum-senyum saja sambil menoleh sebentar ke Bik Inah lalu ke Nenek Rita. Kakek Bramantio yang merasa bingung melihat mereka hanya terdiam menikmati sarapannya.

Tidak butuh waktu lama mereka telah menyelesaikan sarapan pagi. Erika dan Mandala berpamitan ke Nenek Rita dan Kakek Bramantio. Mencium tangan secara bergantian. Begitu pula Erika berpamitan ke sang ayah. Erika berangkat dikendarai oleh sang supir Pak Rahmad sedangkan Mandala mengendarai seorang diri.

...🌹🌹🌹...

Di kediaman Ismalia tampak sekeluarga sudah melakukan sarapan pagi bersama di meja makan. Yang lain tengah menyantap makanan lain hal Ismalia yang melamun memandangi makanannya sambil di aduk. Ismalia masih kepikiran akan permintaan Erika kemarin pagi.

Sang Ibu Mastiara menyadari Ismalia yang sedang melamun akhirnya menggapai tangan sang hingga tersadar. Ismalia terperanjat menoleh ke sang Ibu lalu menyuap nasi ke dalam mulut. Ibu Mastiara masih menatap heran ke Ismalia. Sepertinya Ismalia pasti ada masalah sehingga tidak mampu ia ceritakan monolog batin Ibu Mastiara.

Saat selesai sarapan pagi, Erika dan yang berpamitan. Erika ketika mencium tangan sang Ibu mulai bertanya.

"Erika berangkat dulu, Buk." hendak mencium tangan sang Ibu.

"Ya. Kamu sedang ada masalah Is?" tanya sang Ibu.

"Gak kok, Buk. Gak ada masalah apapun." ujar Ismalia mengelak.

"Terus tadi saat sarapan kenapa kamu melamun?"

"Oh itu, Is lagi mikirin ujian yang tinggal satu bulan lagi saja kok buk."

Ibu Mastiara menghela nafas "Ya sudah, berangkat sana. Soal ujian gak perlu kamu pikirin. Kalau kamu belajar bersungguh-sungguh insyaallah akan lulus."

"Ya, Buk. Is pamit ya Buk. Assalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Setiba di sekolah, Erika dan Ismalia tiba secara serentak. Erika menghampiri Ismalia yang sedang memarkirkan sepeda. Ismalia sebenarnya tidak ingin bertemu dengan Erika untuk sementara waktu. Tapi ketika Ismalia menghindar takut Erika akan salah sangka.

"Is.... " teriak Erika mendekati Ismalia.

Ismalia hanya menoleh.

"Pagi calon bunda Erika." ucap Erika nada suara pelan.

"Kamu apaan sih, Rik." nada ketus.

"Kenapa kan lo emang calon bunda gue. Salahnya dimana?"

Ismalia menghela nafas panjang.

"Salahnya kamu manggil aku gitu kayak berharap banget padahal belum tentu juga kan?" sambil jalan menuju lorong kelas.

"Gue memang berharap banget dan semoga Allah kabulin."

"Jangan terlalu harap lebih, Rika. Takut gak sesuai kenyataan nanti malah sedih. Soal jodoh, maut, rejeki udah ada yang nentuin. Harapan kamu ngejodohin aku sama ayah kamu kayak langit dan bumi jauh banget." jelas Ismalia saat tiba dikelas dan duduk di kursi.

"Kok lo bisa bicara kayak gitu sih. Emang lo gak suka ya?" ujar Erika nada merajuk.

"Aduh salah lagi nih." monolog batin Ismalia.

"Bukan tidak suka, Rika. Coba deh kamu ngertiin, aku sama ayah kamu itu rasanya gak mungkin dari segi manapun tetap jauh. Lebih baik kamu cari wanita yang cocok sama ayah kamu." jelas Ismalia.

"Udah pernah tapi ditolak sama ayah."

"Nah itu aja wanita lain apa lagi aku. Jadi gak usah ya?" ujar Ismalia seperti memohon.

"Gak, pokoknya tetap harus. Mulai pendekatan dulu aja sampai ayah gue luluh ngeliat lo."

Ismalia hanya menghela nafas tanpa menjawab ucapan Erika. Karena rasanya percuma kalau Erika masih tetap dengan keinginannya. Itu lah Erika kalau belum dapat apa dia mau belum berhenti dan kelas kepala.

Baru saja Erika hendak berbicara kembali. Bu Guru sudah masuk ke dalam kelas. Proses belajar mengajar pun berlangsung selama empat jam. Semua siswa tampak fokus dan. memperhatikan penjelasan Ibu Guru. Berbeda sekali dengan Ismalia yang tampak melamun tapi pandangan kedepan.

Cukup beberapa menit Ibu Guru memberikan tugas sekolah untuk di kerjakan di buku latihan. Ismalia akhrinya tersadar dari lamunannya segera menyambar buku latihannya. Senyap tanpa suara semua siswa sibuk mengerjakan tugas.

Berbeda sama Erika yang berbicara dengan nada berbisik ke Ismalia.

"Is, nanti sepulang sekolah lo ke rumah gue ya?" ajak Erika.

"Ngapain?."

"Ajarin gue soal matematika ada bagian-bagian yang gak gue pahamin. Tadinya buku matematikanya mau gue bawa karna terburu-buru jadi lupa deh." ujar Erika berbohong.

"Tapi aku nanti gak bisa lama. Soalnya mau ke rumah makan ada orderan kue untuk malam nanti."

"Ya gak papa kok. Makasih ya, Is."

Ismalia hanya menjawab dengan berdehem saja lalu melanjutkan tugasnya.

...Bersambung ......

Jangan lupa like, vote, komen, follow, dan subscribe nya biar author semangat terus 🤗 Dan baca juga novel saya yang lainnya

Takdir Tak Sejalan ✅

Semaian Dua Arah Cinta ✅

1
Mukmini Salasiyanti
panjang juga ya thor pendahuluannya...
😁😄💪
Mukmini Salasiyanti
percakapannya banyakin, thor.. m
0v¥
yang di tunggu tak kunjung up2
Supiah Susilawati
Luar biasa
0v¥
lanjut thor mau lihat mandala manja 2 sama is, semangat thor
0v¥
thor up lagi dong, ceritanya balik awal nih, pada hal sdh senang cerita diawal tinggal menunggu detik detik kebucinan semangat thor
IW: Memang cerita balik awal karena mau ganti judul. Judul awal gak bisa diubah sama sekali. Jadi nanti akan penyalinan semua, otomatis judul awal akan dihapus akak 😊 In Syaa Allah setelah penyalinan akan sering up. Sekarang lagi fokus ke novel saya yang lain 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!