Seorang wanita tiba-tiba terbangun dari tidurnya,kepalanya berdenyut sakit sekali seperti habis terhantam sesuatu yang besar.
" Tuan, nyonya sudah sadar!." ucap perajurit yang baru datang dan memberi tahu kabar tersebut kepada tuan nya.
" Selesaikan,lalu kita pulang." ucap Sang tuan .
Mereka pun menambah kekuatan untuk membunuh monster-monster yang masih tersisa dengan sekali tebasan,sesuai perintah sang Tuan Duke.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21
Di sebuah ruangan yang begitu familiar, Cynthia memperhatikan segala sudut. barang bahkan hiasan dinding yang masih sama dan selalu terjaga sehingga tetap rapih serta bersih di kediaman Duke Ernest.
Ya,pasangan Duke dan Duchess Utara Kita sedang berada di kediaman Duke Ernest De Forest.
Cynthia yang sekarang tetap familiar dan mengenali tempat itu sedari datang,karena memang ingatan nya tidak hilang.
Keempat orang tersebut masih dalam keheningan dan belum bersuara sejak pelayan menyuguhkan teh.
Cynthia yang sedari tadi mengitari setiap sudut rumah itu dengan pandangan nya seketika tersentak saat ada yang menyentuh lututnya yang tertutup oleh gaun.
Saat melihat tangan suaminya, Cynthia pun menatap penuh tanya ke arah sang suami. Dan sebagai suami yang peka tentu saja Duke Vander memberi kode pada isterinya lewat lirikan matanya menunjukan ke arah Duke Ernest yang terlihat diam memperhatikan Cynthia sedari tadi.
Cynthia pun yang mengikuti lirikan suaminya pun seketika membatin karena melihat tatapan duke Ernest yang menyiratkan kerinduan dari sorot matanya.
Cynthia juga melihat jika ibu tirinya itu seperti sedang menenangkan Duke Ernest .
" Ekhem!. " dehem Cynthia untuk memulai bicara.
" Maaf Nyonya, dimana Lady Bellinda saya belum melihatnya?."tanya Cynthia dengan menyebut ibu tirinya dengan sebutan Nyonya.
Duke Ernest mengepalkan tangan nya menahan emosi karena putri nya masih saja belum bisa menerima jika ia menikah lagi.
Sedangkan Ibu tiri Cynthia yang bernama Amber itu pun merasa tidak enak ketika mendengar dirinya di panggil Nyonya oleh putri sambung nya.
" Bellinda akan menyusul sebentar lagi, nak. Kau jangan memanggilku Nyonya,b-bisakah kau memanggilku ibu saja." pinta Duchess Amber pada putri sambungnya dengan harap-harap cemas,apakah Cynthia mau memanggilnya dengan panggilan Ibu.
Tapi jika mengingat dulu Cynthia yang sangat tidak menyukai keberadaan nya dan tidak bisa menerimanya mungkin harapan amber jika Cynthia bersedia memanggilnya dengan panggilan ibu hanya akan menjadi harapan belaka saja.
Tapi tanpa di duga sesuatu terjadi.
" Baiklah aku akan memanggil anda dengan sebutan Ibu." ucap Cynthia menyetujuinya yang mana membuat kedua orang tuanya tersentak kaget.
" A-apa,kau memanggilku apa tadi?." tanya Duchess Amber karena dia takut salah dengar.
" Saya memanggil mu IBU." ulang Duchess Cynthia dengan menatap heran seolah terkejut melihat reaksi kedua orang tua itu. namun dia juga tahu pasti jika kedua orang tuanya akan terkejut karena dia bersedia memanggil orang yang awal nya tidak ia terima dengan sebutan ibu.
Kedua mata Duchess Amber langsung berkaca-kaca karena sudah lama dia ingin mendengar kata itu dari putri sambungnya,dia yang sudah tidak bisa menahan nya lagi seketika itu juga langsung terisak-isak.
Duke Ernest pun memberikan sapu tangan nya pada sang isteri untuk menyeka air matanya,ia mengerti jika sang istri menangis karena terharu begitu pun juga dengan nya yang sama merasa terharunya ketika Putri kandungnya dapat menerima istri nya.
" Ibu kenapa anda menangis?, apakah saya salah bicara?." tanya Cynthia dengan khawatir sedangkan Duke Vander hanya terdiam mengamati sambil tersenyum tipis karena perlahan hubungan istri dengan kedua orang tuanya dapat mencair.
" S-saya,saya sangat bersyukur dan berterimakasih karena kau bersedia memanggil ku dengan sebutan Ibu." Ucap Duchess Amber sambil menghapus air mata nya dan mulai tersenyum.
Cynthia pun mengangguk dan ikut tersenyum,dia sadar dari dirinya yang paling dalam telah merelakan dan menerima segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya, tugasnya sekarang hanya menjalani dengan baik dan berusaha bahagia agar tidak seperti sebelumnya.
gk ada daya tariknya sama sekali
alurnya lurus2 aja
tokohnya juga kuat.
terimakasih kak tetap semangat dan terus berkarya /Determined/