Tentang Jena, wanita malang yang lahir dari hasil perselingkuhan. Dulu, ayahnya berselingkuh dengan seorang pelayan dan lahirlah Jena.
Setelah ibunya meninggal, ayahnya membawanya ke rumah istri sah ayahnya dan dari situlah penderitaan Jena di mulai karena dia di benci oleh istri ayahnya dan juga Kaka tirinya.
selama ini, Jena selalu merasa sendiri. Tapi, ketika dia kuliah dia bertemu dengan Gueen, dan mereka pun bersahabat dan lagi-lagi petaka baru di mulai, di mana tanpa sengaja dia tidur dengan Kaka Joseph yang tak lain kakanya. Hingga pada akhirnya Jena mengandung.
Dan ketika dia mengandung, Josep tidak mau bertanggung jawab karena dia akan menikah dengan wanita lain. Dan kemalangan menimpa Jena lagi di mana dokter mengatakan bahwa bayi yang di kandungnya mengandung down sydrome.
Dan ketika mengetahui Jena hamil, Joseph menyuruh Jena untuk mengugurkan anak mereka, tapi Jena menolak dan lebih memilih pergi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
mentemen, hari ini aku update 3 bab satu bab lagi tengah malem ya. Jadi aku update dua bab, oh ia seneng banget lho Akku komen lebih dari 200 jadi semangat 🥹🥹. Yuk bisa yu gas komen lagi. Aku up dua bab ya satu bab lagi nanti tengah malam.
***
Nafas Helmia masih memburu, wanita paruh baya itu menatap Kaira dengan tatapan marah marah-marahnya, terngiang bagaimana kehidupan Jena dan cucunya, apalagi ketika tau bahwa Kayra yang menyuruh Joseph menghentikan kartu kredit untuk pengobatan Haura.
“ Ada apa ini?" tiba-tiba terdengar suara Joseph dari arah belakang. Rupanya dia baru saja turun dan ketika melihat putranya, Helmia langsung meninggalkan Kayra, kemudian wanita itu langsung menghampiri putranya.
Plak!
Satu tamparan mendarat lagi di pipi Joseph, membuat Josep membulatkan matanya, dia tidak menyangka ibunya tiba-tiba menamparnya, dan untuk pertama kalinya selama hidup dia melihat ibunya seperti ini.
“Mommy kenapa Mommy menamparku?” tanya Joseph. Namun sedetik kemudian, Joseph menyadari bahwa mungkin saja Helmia sudah tahu tentang Jena, karena di beritahu ayahnya.
“Mo-Mom, Aku bisa jelaskan.” Raut wajah panik terlihat dari wajah Joseph. Jika dia bisa menghadapi Zico dengan tenang, tapi beda dengan helmia dia tidak akan berani melawan ibunya, atau tidak berani untuk menghadapi kemarahan wanita yang telah melahirkannya.
“Mom ...." saat Joseph akan berbicara lagi tiba-tiba Joseph menghentikan ucapannya ketika Helmia menamparnya lagi, dan bukan hanya sekali Helmia menampar putranya berkali-kali mungkin ada sekitar 12 kali tamparan yang Helmia layangkan pada pipi Putra pertamanya.
Sedangkan Joseph, dia sama sekali tidak melawan ataupun menghindar dia membiarkan ibunya menamparnya. Sekarang yang Joseph bingung, bagaimana caranya untuk menjelaskan pada helmia agar Helmia tidak murka.
.
Setelah menampar Joseph, Helmia menormalkan nafasnya, apalagi nafas Helmia sudah sangat memburu karena emosi, dia tidak menyangka anak dan menantunya sejahat ini.
"Mom, aku bisa jelaskan," ucap Joseph yang memberanikan diri untuk berbicara hingga Helmia yang sedang mengatur nafasnya langsung mengangkat kembali kepalanya, lalu menatap Josep dengan amarah yang membara.
“Apa yang ingin kau bicarakan?!” teriak Helmia hingga Joseph sedikit bergidik, sungguh dia lebih baik menghadapi ayahnya dari pada ibunya.
“Mommy tolong jangan marahi Joseph, lagi kami akui kamu memang salah, ampuni kami Mommy, demi anak yang aku kandung.” kali ini Kayra yang berbicara, hingga Joseph yang sedang menatap ibunya langsung mengalihkan tatapannya pada istrinya.
“Mengandung?" ulang Joseph, Kaira terpaksa mengatakan seperti ini dan menjalankan rencananya dengan capat agar ibu mertuanya tidak memarahi dia dan Joseph lagi.
“Hmm, Baby, aku sedang mengandung.” Kaira berpindah ke si Josep, hingga seketika Helmia menatap keduanya dengan meradang.
“Kau pikir dengan kau mengandung, aku bisa memaafkanmu!” teriak Helmia membuat wajah Kaira langsung pucat, ternyata ketika dia mengatakan dia mengandung Helmia sama sekali tidak terpengaruh.
“Mom, kami tahu kami salah, kami akan minta pengampunan pada Jena. Tapi tolong jangan memperpanjang ini," ucap Josep, dia langsung memutuskan untuk meminta maaf pada Jena agar ibunya tidak memperpanjang lagi.
Plak
Dan lagi-lagi satu tamparan mendarat di pipi Josep, tentu saja Helmia menamparnya, dia tidak percaya anaknya seberengsek ini.
“kalian berdua memang serasi. Dan kau!" Hemia langsung menunjuk ke wajah Khaira dengan ibu jarinya.
“Berani sekali kau melakukan itu pada cucuku!” teriak Helmia, sepertinya energi wanita paruh baya itu belum habis sehingga dia masih bisa memaki anak dan menantunya.
“Mommy, tapi aku juga sedang mengandung cucu Mommy! Jadi aku mohon, jangan membuatku stres!"
Mata Helmia membulat ketika mendengar Kaira mengatakan itu, dia langsung maju namun dengan cepat Kaira mundur.
“Kau berani mengatakan itu padaku?!” teriak Helmia. “Walaupun kau sudah mengandung. Aku tidak akan peduli pada anak kalian!"
Joseph mengusap wajah kasar, dia bingung bagaimana menghentikan ibunya karena jika dia berbicara lagi pasti Helmia akan semakin mengamuk, belum helmia berbicara lagi tiba-tiba terdengar suara derap langkah hingga semua menoleh ke arah belakang, dan ternyata Gueen dan kalindra yang datang.
Rupanya Gueen juga Kalindra sudah diberitahu oleh Zico, dan ZIco menyuruh Gueen untuk pergi ke rumah Joseph, karena kebetulan rumah mereka sangat dekat dan ketika mengetahui apa yang terjadi, tentu saja Gueen murka hingga dia langsung mendatangi rumah kakaknya.
Selama bertahun-tahun dia mencari Soraya dan selama bertahun-tahun pula Gueen menyangka bahwa hidup Jena sudah enak dengan suaminya, tapi lihatlah ternyata apa yang dia duga malah kebalikannya.
Jangan ditanyakan betapa marahnya Gueen saat ini, yang pasti dia benar-benar marah pada kakaknya terlebih lagi ketika dia mendengar Joseph menyetop kartu kredit untuk pengobatan Haura.
Ketika Gueen datang, Josep memejamkan, karena selain menghadapi ibunya, dia juga harus menghadapi adiknya.
Dan lagi pipi Joseph harus menerima tamparan dari Gueen. “Dasar manusia biadabb!" Gueen berteriak dengan keras membuat Kaliandra yang berada di belakang tubuh Gueen langsung terperanjat Karena untuk pertama kalinya dia melihat istrinya mengumpat seperti ini.
Jika helmia hanya menampar Joseph saja, berbeda dengan Gueen, kali ini dia mengerahkan seluruh tenaganya untuk menghajar Joseph, tidak ada yang berani menghentikan Gueen, termasuk Helmia.
Sedangkan Kayra tidak berani bergerak, karena takut menjadi sasaran Gueen, tamparan Ibu mertuanya saja sudah sangat menyakitkan. Apalagi tamparan adik iparnya.
“Aisssshhh!" Gueen berteriak ketika dia lelah menghajar Joseph, sedangkan Joseph menghela nafas lega, dia sebenarnya bisa saja menghentikan Gueen. Tapi tentu saja jika dia menghentikan adiknya, karena adiknya pasti semakin mengamuk.
Ketika Gueen sudah bisa menetralkan nafasnya, dia langsung melihat ke arah Joseph. Dia menatap kakanya dengan tatapan. Terluka. “Kau tahu, betapa kecewanya aku padamu sekarang?” tanya Gueen, dan sekarang Josep kembali di Landa kebingungan, bagiamana caranya meminta maaf pada Gueen dan helmia, bukan karena dia menyesal tentang apa yang sudah dia lakukan pada Jena, tapi dia tidak ingin adik dan ibunya membencinya .
“Dan mulai saat ini, aku tidak akan pernah menganggapmu sebagai kakakku lagi dan aku juga tidak akan pernah membiarkan anak-anakku disentuh olehmu," ucap Gueen ketika dia sudah bisa mengatur nafasnya, membuat mata Joseph membulat, Joseph amat menyayangi ketiga keponakannya dan dia tidak mau di pisahkan dengan tiga keponakannya. Tapi sekarang Gueen malah melarangnya untuk bertemu mereka.
“Gueen, Aku sedang mengandung. Tolong jangan seperti itu.” Kali ini Kayra berbicara.
“Tutup mulutmu!" Tiba-tiba emosinya kembali meledak ketika Kaira berbicara.
“ Aku tidak akan pernah mengakui anak itu sebagai keponakanku, persetan dengan anak yang kau kandung.” Setelah mengatakan itu, Gueen pun langsung berjalan ke arah ibunya.
“Ayo Mommy kita pergi, kita biarkan orang-orang biadab ini dibakar oleh api neraka ketika mereka sudah mati," ucap Gueen, di tengah kerusuhan yang terjadi, Kalindra membulatkan matanya, dia Hampir saja tertawa ketika mendengar ucapan istrinya barusan, dia bingung dari mana Gueen mendapatkan kata-kata semacam itu
Dan pada akhirnya Gueen, Kaliandra dan Helmia pun keluar dari rumah Joseph.
Gilee puas banget wkwkw
bukankah semua manusia pernah melakukan kesalahan dan mereka berhak mendapat kesempatan ke dua jika mereka benar" sudah bertobat
biasanya manusia yg pernah melakukan kesalahan besar dan sudah bertobat itu nantinya malah bisa menjadi manusia yg lebih baik nantinya dari pada manusia yg baik pada awalnya
mandull dan kenak kangker rahim🤲🤲🤲🤲🤲