Diusahakan up setiap hari 1-2 bab di jam 18:00-19:00
Demi kesembuhan putranya, Almira Maheswara mau menandatangani kontrak pernikahan sebagai pengantin pengganti pria yang ia sendiri belum mengenalnya.
Namun, Almira dengan hati yang lapang menerima pria itu sebagai suaminya. Namun rupanya, pernikahan itu membawa Almira kembali ke masa lalu.
Pria yang menitipkan noda hingga terpaksa Almira memakai cadar. Kini, pria dan orang-orang itu telah berada didekat Almira.
Bagaimana Almira dapat menyikapi itu semua? Ayo baca dan dukung author nya.
Ikuti ya bebssss😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NingMela, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketangkap!
"Kau mirip dengan ayahmu" celetuk Alex tanpa sadar. Hal itu jelas mengejutkan Ronald yang mendengar.
"Mirip ayah? Kau kenal dengan ayahku?" kata Ronald bertanya-tanya.
Alex yang baru sadar telah mengatakan itu segera menoleh kearah lain untuk mengalihkan pembicaraan.
"Apa kau kenal dengan ayahku, paman?" tanya Ronald kembali.
Dan Alex segera memperbaiki ekspresi wajahnya, "Aku mengenalnya! Kita berteman baik sekali... kita selalu bercerita panjang lebar serta menertawakan cerita kita masing-masing"
Mendengar itu membuat Ronald bertambah senang. Walaupun ia tidak pernah melihat wajah ayahnya, namun mendengar pria ini memuji ayahnya sudah membuat ia bersyukur.
"Apa ka----"
"Ronald!!" panggil seorang wanita dengan suara lantang membuat wajah Alex langsung mengalihkan pandang, tidak ingin dilihat.
Detik berikutnya Alex bangkit saat wanita itu melangkah mendekat.
"Ronald, bibi kan sudah bilang kepadamu untuk tidak berbicara dengan orang asing?"
"Iya bibi Elma... Ronald cuma bosan dan ingin jalan-jalan. Jadi, Ronald meminta tolong suster untuk membawa ke taman" jawab Ronald menjelaskan maksud dirinya.
Tetap saja Elma tidak bisa diam saja membiarkan anak sahabatnya ini berbicara dengan pria asing. Apalagi pria ini nampak misterius.
"Ayo Ronald masuk" ajak Elma bersiap mendorong kursi roda milik Ronald.
"Ronald masuk dulu paman"
Alex hanya mengangguk tanpa melihat saat Ronald melambaikan tangan kanannya. Detik berikutnya Alex segera pergi masuk kedalam mobilnya.
Didalam mobil Alex menelpon bawahannya, "Hallo... kerja yang bagus! Anak itu memang anak yang aku cari selama ini"
"Tentu saja, Tuan" balas bodyguard Alex dari seberang telpon.
"Akan langsung ku transfer bayaran untukmu" ucap Alex menutup panggilan telponnya.
Alex terdiam melihat Vidio di layar tab nya yang menunjukkan gerak-gerik wanita bercadar beberapa hari yang lalu.
Flashback on
Pertama kali Alex melihat wajah Almira. Dari situlah ia sudah tahu siapa sebenarnya wanita yang ia nikahi.
Wajahnya yang cantik secantik wanita yang fotonya pernah Arsen perlihatkan. Ternyata wajahnya lebih cantik daripada di foto, membuat Alex terpana.
Sejak saat itu Alex sudah menduga-duga tentang Almira.
_____
Sebuah kamera selalu memantau pergerakan Almira didalam villa, ruang tamu, dapur bahkan kamarnya. Seorang seperti Alex yang merupakan pengusaha kaya, pria berpengaruh se Asia, tentu saja tempat tinggalnya harus dipasang kamera bukan.
Namun sayang Almira tidak pernah mengira itu semua sehingga pergerakan yang ia lakukan sedikit saja, pasti mata elang Alex telah menyaksikannya.
Dengan itu juga Alex tahu perilaku bejat sang ayah yang ingin melucuti Almira di kamar mandi. Semua mudah bagi seorang yang memiliki kekuasaan.
Tentu saja Alex juga melihat Almira mengambil secarik foto yang tidak sengaja terselip dibawah almari.
Alex nampak tersenyum miring seakan tahu apa yang sedang Almira rasakan. Ia langsung menghubungi orang.
"Kau ikuti Almira pergi!" perintah Alex segera dilaksanakan oleh si penerima.
Pria yang Alex suruh benar-benar mengikuti kepergian Almira.
Tadi pagi ia mendapat telpon dari anak buahnya.
"Nyonya Almira menemui seorang anak di rumah sakit, tuan"
Alex terdiam tanpa seribu bahasa. Dugaannya selama ini memang benar jika Almira telah membesarkan anak Arsen.
Flashback off
"Hidupmu pasti berat karena membesarkan anak seorang diri di usia yang masih dini" monolog Alex ingin menjalankan mobilnya.
Namun ponselnya berdering keras, membuat si pemilik harus segera mengangkatnya.
"Hem"
"Ada wanita yang membuat kerusuhan di dalam Villa, Tuan. Nyonya Almira sudah mengatasinya, tapi wanita itu malah mendorong nyonya Almira" kata bodyguard di Villa miliknya.
Hal itu membuat Alex geram meremat ponselnya, "Siapa sih wanita itu?"
"Tidak tahu tuan"
"Payah!!!" maki Alex langsung menutup telponnya seketika. "Banyak sekali fans ku"
Setelah merasa pede, pria ini menginjak gas mobilnya hingga mendorong mobil melaju dengan kecepatan tinggi membelah jalan kota.
Sementara diatas gedung dalam ruangan Ronald, seorang wanita melihat kepergian Alex di jendela. Elma masih merasa takut jika dia orang jahat yang ingin mencelakai Ronald.
Detik berikutnya ia mengusap kepala Ronald, "Ronald, besok-besok nggak usah ketemu sama pria itu lagi ya!! Bibi takut tauk... bagaimana kalau dia orang yang jahat?"
"Ronald tidak merasa seperti itu. Sepertinya dia pria yang baik, bahkan dia bilang Ronald mirip dengan ayah" bantah Ronald dengan nada lembut.
Namun Elma menggeleng tidak percaya, "Itu hanya modus. Sekarang ini banyak sekali penculikan anak dan kau tidak boleh gampang berkomunikasi dengan orang asing"
"Siapa juga penculik yang mau menculik anak menyusahkan seperti diriku? Cacat, penyakitan" Ketus Ronald insecure.
"Heh!! Ayoooo nggak boleh gitu. Kata ibu kan harus mensyukuri pemberian Allah" ingat Elma mencoel hidung Ronald yang segera tertawa.
Ronald tersenyum lalu menutup mulutnya baru sadar, "Ronald lupa menanyakan namanya"
Elma mendengus kesal sampai berkacak pinggang, "Bibi tadi bilang apa? Jangan dekat-dekat dengan pria asing! Sekarang malah pengen kenalan"
Ronald menyengir kuda, "Iya bibi"
_______
Di Villa
Wanita yang dimaksud si bodyguard adalah wanita sok cantik yang telah ditolak Alex dengan mentah-mentah. Putri keturunan Victor telah menumpahkan lahar amarahnya di Villa Alex. Entah kenapa!.
"Tolong ya mba sopan sedikit jika bertamu di rumah orang. Ini bukan kebun binatang yang suaranya bisa lantang" ketus Almira penuh dengan peringatan.
Almira tidak henti-hentinya menahan Beliana yang ingin menerobos naik kelantai dua mencari Alex.
"Heh, jangan sok suci loh!! Pakaian tertutup aja udah blagu" hina Beliana memandang rendah Almira. "Dimana si Alex itu..."
"Mbak mau apa dengan mas Alex?" sentak Almira menahan lengan Beliana lagi.
"Gara-gara Alex menolak perjodohan ini. Aku di blacklist di surat warisan keluarga ku" sentak Beliana dengan nada tinggi. "Sekarang mana dia"
"Tentu mas Alex menolaknya karena dia merasa sudah memiliki istri" bantah Almira, walau sebenarnya ia masih belum paham maksud wanita ini.
Namun jawaban itu sukses membuat Beliana naik pitam. Harga dirinya sudah hancur karena Alex, dan wanita bercadar ini malah menambahnya. Didepan para pekerja Villa lagi.
"Kau tidak tahu kalau Alex itu Casanova?" ketus Beliana mencondongkan wajahnya seakan mengejek, "Oh, atau kau tidak tahu arti dari julukan Casanova?"
Almira diam bukan berarti tidak tahu.
"Maaf ya mba! Tolong pergi sebelum saya lapor polisi"
"Memangnya kamu siapa berani melaporkan diriku ke polisi" bentak Beliana mendorong Almira hingga terjatuh membentur meja.
Para pekerja yang melihat tidak bisa terus diam, terlebih Kiran sang pelayan yang dipercaya Alex.
"Kalian semua, usir wanita ini dari Villa" perintah Kiran kepada bodyguard yang langsung berdatangan, lalu ia membantu Almira, "Ayo Nyonya hati-hati"
"Lepas!!!" teriak Beliana menepis kasar tangan para bodyguard, "Jangan sentuh aku dengan tangan rendah milikmu"
"Ayo nyonya, kita pergi saja... jangan mengurusi wanita gila seperti dia" maki Kiran terdengar enteng.
Almira segera mengangguk lalu membiarkan Kiran memapah dirinya. Namun sepertinya cengkeraman pengawal Alex memudar melepas Beliana seketika.
Ia langsung mendorong Almira kedepan dan...
Bruk
Seluruh anggota tubuh bagian depan Almira membentur benda yang ada didepannya. Wajahnya seketika mengadah melihat wajah tampan Alex yang sudah menangkap dirinya.
"Ketangkap"
To be continued
kena mental ga tuh😄
muhrim = orang yang berihram
Wallahu a'lam