WANITA PENGGANTI CEO

"Wow, Dita sayang! Kamu benar-benar sangat cantik. Aku benar-benar sangat beruntung memiliki istri seperti kamu," puji Emon saat melihat Dita selesai dari perawatan di klinik kecantikan.

Dita terlihat bersemu merah saat mendengar semua pujian dari Emon. Laki-laki yang kini sudah memantapkan hatinya untuk menjadikan dirinya istrinya. Walaupun sebelumnya mereka telah menikah namun Emon ingin kembali menggelar pernikahan nya dengan Dita secara besar-besaran dan mewah. Emon akan mengungkapkan identitasnya.

"Kita nonton film dulu yuk!" ajak Emon pada Dita. Dita mengerutkan dahinya mendengar ajakan Emon.

"Hem, malas kak! Ngantuk banget! Tadi di dalam saat melakukan perawatan, aku sudah menahan kantuk, kak! Kita pulang saja yah," rengek Dita.

"Ayolah, kita lihat film dulu! Bagaimana kalau kita beli kopi sambil liat film yah," desak Emon.

"Ya sudah deh! Memangnya kak Emon mau lihat film apa sih?" tanya Dita.

"Film terbaru dong!" sahut Emon.

"Iya, apa judulnya?" tanya Dita.

"Black Adam!" jawab Emon. Dita mengerutkan dahinya.

"Kamu pasti suka deh! Ini film seru loh, say!" kata Emon.

"Pakai dor dor gitu yah?" ucap Dita.

"Hehehe iya benar!" kata Emon.

"Ayo kita come on!" ajak Emon sambil menggandeng tangan Dita menuju studio film XXI yang ada di mall tersebut.

Emon membeli tiket film yang diinginkan dia kursi untuk dirinya dan juga istrinya. Setelah itu baru membeli kopi dan juga cemilan.

"Kamu mau popcorn, sayang?" tanya Emon.

"Hem, boleh! Rasa original saja, kak!" jawab Dita.

"Oke," sahut Emon lalu memesan dua popcorn masing-masing untuk dirinya dan yang satu lagi untuk Dita. Dua cup kopi pun sudah dipesan supaya Dita tidak mengantuk.

Saat waktu pemutaran film Emon menggandeng Dita masuk ke dalam studio. Dan mereka duduk sesuai nomer bangku yang tertera di karcis.

*****

"Ricardo! Itu lihat lah wanita yang bersama dengan kekasihnya itu yang duduk di kursi di depan. Wajahnya seperti adik ku, Dita!" kata Dora dengan mendekati telinga Ricardo. Ricardo segera melihat ke arah yang ditunjukkan oleh kekasihnya itu.

"Hem, benar sekali! Dia sangat mirip dengan adik kamu, Dita. Tapi apakah benar Dita? Sedangkan adik kamu menikah dengan pria impoten itu," kata Ricardo.

"Apa jangan-jangan Dita telah berselingkuh dan mengkhianati suaminya, laki-laki lumpuh itu? Benar! Dita pasti sudah berselingkuh dan mengkhianati suaminya yang tidak bisa memberikan kebahagiaan batin. Awas saja setelah usai nonton film ini aku akan memergokinya dan ini kesempatan kita untuk memeras Dita. Aku rasa laki-laki yang bersama dengan Dita adalah pria tajir," kata Dora.

"Hem, kenapa harus mengancam adik kamu sendiri, sayang?" tanya Ricardo.

"Biarkan saja! Ini buat pelajaran bagi Dita, supaya tidak bermain-main api dan mengkhianati suaminya lagi. Sudah di kasih enak dengan suami yang kaya raya, tetapi masih juga mengkhianati nya," kata Dora.

"Suaminya pria impoten, sayang! Jadi Dita tidak mendapatkan kebutuhan batin dari pria impoten itu, sayang!" ucap Ricardo.

"Hahaha benar, sayang! Apa enaknya laki-laki kaya, tampan tapi tidak bisa memberikan kebahagiaan batin bagi istrinya. Hahaha kamu benar sayang," sahut Dora.

"Sudah lah jangan ribut, sayang! Kita lebih baik lihat filmnya yang sudah mulai diputar," kata Ricardo.

*****

Sementara itu Emon bersama dengan Dita sudah menikmati tontonan film dengan judul Black Adam. Dita dan Emon sambil ngemil popcorn mereka terlihat fokus melihat film yang sedang diputar. Namun saat setengah jam berlalu Emon merasakan kepala Dita sudah bersandar di bahu nya.

"Eh, astaga! Dia benar-benar mengantuk. Padahal sudah minum kopi," gumam Emon sambil mengusap puncak kepala Dita yang kini bersandar di bahu nya. Emon membiarkan Dita tidur sampai film itu berakhir.

"Hem, jadi aku sendiri yang menikmati film nya? Sedangkan kesayangan ku menikmati mimpi indahnya, hah?" gumam Emon seraya tersenyum saja melihat istrinya masih tertidur dengan pulas.