NovelToon NovelToon
Perangkap Cinta Carmen

Perangkap Cinta Carmen

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Obsesi / Tamat
Popularitas:4.4M
Nilai: 5
Nama Author: Mizzly

Carmen melakukan hal paling nekat dalam hidupnya, yakni melamar Zaky. Tak disangka Zaky menerima lamarannya. Selain karena tak tega membuat Carmen malu, Zaky juga punya tujuan lain yakni mendekati Dewi kakak ipar Carmen.

Pernikahan terpaksa pun dijalankan oleh Zaky namun Carmen merubah sikap manjanya dan membuktikan kalau ia layak dicintai. Bagaimana Carmen berjuang mempertahankan cintanya sementara ada lelaki baik yang menunggu jandanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mizzly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ada Apa Dengan Baby

Zaky

Aku pikir setelah sekian lama tak bertemu, aku akan bahagia saat melihat Dewi. Nyatanya tidak. Aku malah merasa kesal.

Bagaimana aku tidak kesal, dengan kedua mataku sendiri aku melihat Dewi dan Wira bermesraan. Hal yang sudah sangat lama tidak kulihat. Ada apa dengan mereka? Apakah mereka kembali harmonis? Bukankah rumah tangga mereka sudah retak dan bahkan sudah menjadi dingin satu sama lain?!

"Baby, adikku tersayang! Apa kabar? Kamu bahagia enggak nikah sama si culun itu?!" tanya Wira sambil meledekku.

"Abang ih ngomongnya suka begitu. Biar bagaimanapun Mas Zaky itu suami aku, Bang! Jangan gitu ah!" Baby membelaku. Aku senang sekali kalau Baby sudah membelaku. Ia memang selalu menjadi garda terdepan kalau Wira mengejekku.

Aku tersenyum meski dalam hati kesal. Sejak kecil aku selalu lebih unggul dari Wira. Papa Damar seakan tak mau aku kalah saing. Aku disekolahkan di luar negeri agar kami lulus kuliah bersamaan. Aku lebih pintar dari Wira namun selalu Wira yang terlihat hebat dan memukau. Sekeras apapun aku berusaha, semua perhatian selalu tertuju untuk Wira. Termasuk Dewi.

Aku tak pernah dilihat sekalipun oleh Dewi. Saat aku dan Wira adu jotos dulu, tetap saja Wira yang Dewi perhatikan. Apa sih kurangnya aku dibanding Wira? Semua harus Wira!

"Cie yang udah jadi istrinya si culun?! Belain terus! Gimana nikah sama si culun ini? Kuat berapa ronde dia?!" tanya Wira sambil menertawaiku.

"Abang ah nanyanya kayak gitu! Aku bilangin Abi nih!" ancam Baby.

"Ih ngadu! Udah nikah enggak boleh ngadu! Udah dewasa berarti, bukan anak Abi lagi. Jangan sebentar-sebentar ngadu sama Abi!" nasehat Wira.

"Kayak Abang sama Mommy enggak aja! Abang juga kayak gitu!" balas Carmen.

"Sudah ... sudah! Baby bawa apa tuh?" Dewi datang untuk memisahkan pertengkaran kakak beradik tersebut.

"Bawa oleh-oleh untuk Kak Dewi. Ada bakpia dan getuk goreng. Maaf Kak aku enggak bawa banyak. Repot. Bawaanku sudah banyak. Titip Bahri aja ya Kak kalau mau pesen lagi!" Carmen lalu asyik mengobrol dengan Dewi.

Aku lalu pamit daripada terus kena ledek oleh mulut pedas Wira. Pantas Papa tak mau aku kalah dari anaknya Abi Agas. Aku harus kuat jika menghadapi mereka.

Sepulang kerja, aku menjemput Carmen. Aku mencari keberadaan Dewi namun bidadari hatiku tersebut rupanya tidak ada. Carmen bilang Wira sudah menjemput istrinya tadi. Tumben sekali. Jangan-jangan mereka benar-benar kembali harmonis?! Bagaimana denganku nanti? Apakah kesempatanku akan tertutup rapat?!

"Mas, malam ini kita beli makan dulu aja ya. Aku capek banget. Habis ini aku mau lanjut bekerja lagi di rumah. Enggak apa-apa 'kan kalau aku sesekali nggak masak?!" tanya Carmen membuyarkan lamunanku tentang Dewi.

"Iya. Kamu mau makan di mana?"

"Terserah Mas aja. Aku nurut aja keinginan, Mas."

Aku lalu memberhentikan mobilku di salah satu tenda seafood pinggir jalan. Saat makan, Carmen sibuk dengan handphone miliknya. Sesekali ia tersenyum dan tertawa senang. Benar-benar asyik dengan dunianya sendiri sampai dia sama sekali tidak berbicara denganku.

Aku jadi penasaran, siapa yang berhasil membuatnya tertawa lebar seperti itu?! Aku lirik sekilas ponsel miliknya dan ternyata orang tersebut adalah Bahri. Sejak kapan mereka jadi sedekat Itu?

"Sejak kapan kamu jadi akrab begitu dengan Bahri?" tanyaku yang tak kuat menahan rasa penasaran.

"Aku sama Bahri memang sejak dulu akrab, Mas. Usia kami yang tak terpaut jauh dan Bahri anaknya asyik juga suka jajan buat aku mudah akrab dengannya. Sama seperti Mas Zaky yang akrab dengan Kak Dewi... dan Abang Wira bukan? Usia kalian tak terpaut jauh jadi mudah akrab." jawabnya dengan wajah datar.

Aku tak lagi bertanya padanya. Sesekali kulirik dirinya yang asyik dengan ponsel dan mengacuhkanku. Sampai di rumah pun ia langsung masuk ke dalam kamarnya. Tak pernah lagi memaksa ingin tidur bareng di kamarku.

Kami menjalani kehidupan kami seperti biasa. Aku yang mulai jarang bertemu muka dengan Baby selain saat sarapan karena kesibukan kami berdua. Pagiku yang dulu terasa bising kini kembali tenang. Terlalu tenang malah sampai membuatku kadang kesiangan dan Carmen sudah berangkat kerja sendiri.

Sebuah pesan di sticky notes ditinggalkan Carmen.

Maaf, Mas. Aku berangkat duluan. Mas tadi aku ketuk pintunya belum bangun.

Pesan singkat. Tak ada keceriaan khas Carmen seperti dulu. Tak ada gambar love-love yang biasa dia sematkan menghiasi tulisan tangannya. Semua seakan menghilang bersama semua kesibukannya.

Entah kenapa aku merasa kosong. Meski Carmen setiap hari pulang ke rumah ini, namun rumah ini seperti kehilangan rohnya. Carmen berubah dewasa dalam waktu cepat, merubah sikap manja menjadi wanita dewasa yang penuh pertimbangan matang.

Aku mengirimkan pesan pada Baby, mengatakan kalau aku sudah mengirimkan uang bulanan untuknya. Balasannya singkat.

Oke, Mas. Makasih.

Ada apa dengan Baby?

****

Carmen

Mulai terjun di bisnis cafe otomatis menyita banyak waktuku. Bisnis salon harus tetap jalan dan bisnis cafe tak boleh dikesampingkan.

Aku pulang ke rumah sudah larut malam. Mas Zaky sudah sampai rumah. Mungkin sudah asyik berjibaku dengan pekerjaannya? Baguslah! Aku jadi bisa fokus dengan setumpuk pekerjaanku yang belum selesai.

"Kamu baru pulang Baby?!" tanya Mas Zaky yang ternyata menunggu kepulanganku. "Mas lihat, kamu semakin sering pulang malam?! Apa tak bisa diselesaikan sebelum malam hari?" tegurnya.

"Maaf, Mas. Aku sedang stock opname. Harus tunggu cafe tutup dulu baru bisa dicek." jawabku seraya berjalan menuju lemari untuk mengambil gelas dan minum air mineral. Haus sekali rasanya.

"Apa tak ada yang mengerjakan selain kamu? Sudah hampir jam 12 loh ini! Mau sampai kapan kamu sibuk dengan pekerjaan dan melupakan kewajiban kamu sebagai seorang istri?!" tanyanya Mas Zaky. Wajahnya terlihat begitu serius. Aku tak mau membantah. Aku salah. Biar bagaimanapun aku seorang istri yang harus mematuhi suaminya.

"Maaf, Mas." hanya kata maaf yang bisa aku ucapkan.

"Aku enggak mau ya kamu pulang larut lagi seperti hari ini!"

"Iya, Mas."

Mas Zaky lalu masuk ke dalam kamarnya. Aku menghela nafas lega dan masuk ke dalam kamarku.

Huft... Istri?

Nasib... nasib....

Keesokan paginya aku bangun lebih awal. Aku memasak sarapan dan bekal makan siang untuk Mas Zaky. Aku juga membangunkannya dan menyiapkan pakaian untuk Mas Zaky pergi kerja.

Kulakukan semua tugasku sebagai seorang istri dengan baik. Mas Zaky tak berkomentar apapun. Aku juga tak lagi pulang larut namun tetap saja aku mengunci diri di kamar. Menyelesaikan tugasku yang belum selesai.

Begitu saja kehidupanku yang membosankan terus berulang. Sampai kami kembali mendapat undangan untuk makan malam bersama Abi dan Mommy. Mas Zaky terlihat begitu bersemangat karena ia tahu akan bertemu Kak Dewi.

****

1
Nursina
mantap semangat berkarya
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
😍😍🥰🥰🥰
maya ayu
indo november????? kejauhan thooorrr biasa nya indo april 🤣🤣🤣🤣🤣
azka myson28
mantan duda nackal dapat istri solehah
duda kesepian gagal move on smoga bisa rujuk yaa😃😃
azka myson28
pak rt bestyan mereka kaannn😃😃😃
Ran Aulia
romantic comedy love story lagi 🥰🥰🥰🥰

terima kasih ya kak, Saya suka ❤️❤️❤️❤️
Ran Aulia
ooo disini ketemu nya Djiwa sama Carmen .

udah duluan baca kisahnya Djiwa 😍😍😍😍
sherly
Luar biasa
Aysana Shanim
Ini tuh ada di ringtone siapa ya dulu pernah baca di salah satu novel kak mizz. Sampe bikin ngakak wkwkwk
Aysana Shanim
Gapapa zaky emang bumil begitu 😂 aku juga pernah kok minta bakmi gang kelinci di pasar baru jakarta. Padahal tempat tinggal kami diluar kota jauh dari jakarta. Akhirnya suamiku rela macet macetan keluar kota cuma buat beli bakmi doang hahaha
Aysana Shanim
🤣🤣🤣
Aysana Shanim
Ya Allaah bang.. Jaim dikit kek 🤣 orangnya di ketusin mulu, oleh olehnya mah tetep mau wkwk
Aysana Shanim
Jadi inget Leo waktu mau rujuk sama maya ya 😂 kudu naklukin abang sama bapaknya yang kayak macan wkwk
Aysana Shanim
Makin edan aja lama lama si zaky 🤣🤣😂😭
Aysana Shanim
Si zaky kalo lagi bucin ternyata rada edan juga ya 😂🤣
Aysana Shanim
Gondola di Tmii Hahaha murah merah ya baby wkwk
50 ribuan satu orang 😂🤣
Aysana Shanim
Mas zaky lucu banget sekarang 😂🤣
Aysana Shanim
Aih pake nyolong puding mamah mu ya zaky.. Demi janda depan rumah 🤣
Aysana Shanim
Duda depan rumah selalu disematin gak pernah ketinggalan ya 🤣😆
Aysana Shanim
Fix jadi kebalik posisinya. Boleh ketawa ga si? 😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!