Perangkap Cinta Carmen

Perangkap Cinta Carmen

Si Manja Carmen

"Lelaki tampan di sana adalah lelaki terbaik dalam hidupku. Lelaki yang selalu menemaniku kala senang dan sedih. Lelaki yang sangat aku sayangi dan juga amat menyayangiku," aku kembali mengatur nafas dan suaraku. "Malam ini ijinkan aku melamar lelaki tampan tersebut untuk menjadi suami yang sangat kucintai, menjadi tempatku bersandar dan menghabiskan hidupku dengan penuh cinta dan kasih sayang."

****

Flaschback On

Carmen

Suara ketukan di pintu kamar membangunkanku dari tidur lelap nan panjangku. Aku membuka kedua mataku dengan malas seraya melirik jam di dinding. Jam setengah 6 pagi, pantas Abi teriak-teriak di depan kamar! Huft!

"Baby! Sholat subuh dulu!" ujar Abi Agas membangunkanku sekali lagi. Kalau aku belum menjawab maka Abi-ku tersayang akan terus berisik.

"Iya, Abi Sayang. Aku udah bangun!" jawabku. Tak tega juga membuat Abi menunggu lama.

"Yaudah cepat sholat! Abi mau olahraga dulu bareng teman-teman Abi dan Zaky!"

Mendengar nama Zaky membuat kesadaranku pulih sepenuhnya. Mas Zaky ikut olahraga? Aku juga ah!

Cepat-cepat aku bangun dan mengambil wudhu. Sehabis menunaikan sholat subuh aku pun mengganti baju tidur bergambar hello kitty dengan baju lari milikku. Celana 3/4 dengan kaos olahraga bergambar tanda checklist di bagian tengahnya. Aku mematut diriku di cermin, memastikan tak ada bekas iler yang terlihat. Harus kece dan cantik kalau mau ketemu Mas Zaky tersayang!

Aku pergi ke depan sambil membawa sepatu olahraga milikku. Aku menghampiri Mommy Tari yang sedang menyiapkan sarapan lalu memeluknya dengan hangat. Mommy terkejut dengan ulahku.

"Kamu ini! Ngagetin Mommy saja!" omel Mommy namun dengan kelembutan elegan miliknya yang tak ada duanya.

"Abi bilang sama Mommy enggak mau olahraga kemana?" tanyaku langsung pada intinya.

"Katanya mau main badminton di lapangan depan komplek. Tumben kamu mau olahraga pagi-pagi begini?!" tanya Mommy seraya menatap aku si putri manjanya dari ujung kepala sampai ujung kaki. Mommy tahu anaknya belum mandi namun sudah memakai parfum yang wangi.

"Aku mau olahraga, My. Biar sehat! Aku pergi dulu ya, My. Assalamualaikum!" aku salim dengan Mommy Tari lalu pergi ke depan rumah.

Aku melakukan pemanasan sebentar sebelum berlari menuju lapangan serbaguna yang ada di depan komplek. Rambutku sengaja aku ikat tinggi sehingga akan bergoyang ke kiri dan ke kanan saat aku berlari. Komplek sudah agak ramai dengan penghuninya yang ingin berolahraga pagi. Aku mencari keberadaan pria pujaan hatiku dan melihat tubuh kekarnya dari kejauhan.

Aku berlari kecil dan sampai di lapangan yang aku tuju. Keningku sudah berkeringat sehabis berlari. Aku melihat Abi dan teman-temannya sedang asyik bermain badminton. Aku lalu mencari seseorang yang membuatku mau berolahraga pagi, bukan melanjutkan tidur kala libur tiba.

Mataku tertumbuk pada seorang pria tampan dengan tubuh tinggi yang sedang asyik mendrible bola. Pria tampan tersebut berlari sambil membawa bola, melompat dan memasukkan bola ke ring basket yang tersedia.

Wow... Aku benar-benar terpesona melihatnya. Betapa tampannya pria pujaan hatiku itu. Membuatku memuji betapa indahnya ciptaan Tuhan tersebut.

"Mas Zaky..." panggilku. Aku pun semakin bersemangat menghampiri pria tampan yang masih berstatus saudara jauhku tersebut.

"Mas Zaky!" teriakku dengan nafas tersengal-sengal karena si ganteng tak juga menoleh.

Pria tampan tersebut mencari yang memanggil namanya dan tersenyum saat melihat aku datang. "Hi, Baby!" sapanya dengan ramah. Senyum di wajahnya begitu... ah tak tahan aku ingin segera bergelayut manja rasanya.

Sayangnya, aku kelelahan. Aku langsung duduk di lapangan dengan kaki yang diluruskan. "Capek nih, Mas!" kataku dengan manja.

Mas Zaky datang menghampiri dan duduk di sebelahku. Ia berinisiatif memijat kakiku yang jenjang dan putih mulus. "Tadi udah pemanasan dulu belum? Kamu lari dari rumah ya? Lumayan jauh loh!" katanya penuh perhatian.

Aku mengangguk, "Udah. Iya, tadi lari kecil dan langsung lari kencang saat lihat Mas Zaky." jawabku sambil tersenyum.

Mas Zaky tersenyum mendengar jawabanku. Ia lalu mengusap kepalaku dengan penuh kasih seperti biasanya. Sejak kecil Mas Zaky selalu menyayangiku dan menganggapku seperti adiknya sendiri. Adik yang tak pernah ia miliki karena Mama Tara (Tanteku) beberapa kali mengalami keguguran. Namun aku yakin, sekarang Mas Zaky sudah melihatku sebagai gadis cantik. Bukan sebagai adiknya lagi. Lihat saja sorot matanya yang penuh perhatian. Ah... makin tak tahan rasanya aku ....

"Iya, jauh! Sering lari biar kamu terbiasa dan enggak kecapekan lagi." Mas Zaky memberikan air mineral miliknya padaku. "Nih, minum dulu!"

Aku menurut, aku meminum air yang Mas Zaky berikan dan menenangkan diriku yang kelelahan. Mas Zaky sedang menonton Abi Agas yang sedang melawan Papanya, Papa Damar. Nampak seru sekali karena sejak dahulu Abi Agas dan Papa Damar selalu bersaing.

Menurut cerita teman-teman Abi yang aku dengar, Mama Tara (Mamanya Mas Zaky) dulu adalah istrinya Abi Agas. Mama Tara berselingkuh dengan Papa Damar dan bercerai dari Abi Agas.

Abi Agas lalu menikah dengan Mommy Tari yang ternyata adalah saudara sepupunya Mama Tara. Hal ini menjadikan hubunganku dan Mas Zaky masih saudara jauh. Aku bahkan memanggil kedua orang tua Mas Zaky dengan sebutan Papa dan Mama karena mereka sangat menyayangiku.

Sekarang, Abi Agas dan Papa Damar sudah hidup rukun meski sesekali masih suka berdebat akan hal kecil. Rumah mereka pun berhadapan. Kalau aku kangen Mas Zaky, tinggal main saja ke depan rumah deh. Namun, tidak hanya Abi Agas dan Papa Damar saja yang rukun, aku pun ingin Abi Agas memaafkan Mama Tara, aku pun tahu Mas Zaky menginginkan hal yang sama.

"Mas, katanya mau beliin aku sesuatu." rengekku dengan manja. Sebenarnya bukan hadiah yang aku inginkan namun aku ingin lebih lama menghabiskan waktu bersama Mas Zaky.

"Memangnya kamu sudah lulus sidang skripsi?" tanya balik Mas Zaky.

"Udah dong! Minggu ini malah aku wisuda." jawabku dengan bangga.

"Hebat dong! Yaudah, mau Mas beliin apa?" tanya Zaky terlihat bahagia mendengar berita dariku.

"Apa ya? Kado yang beda dari yang lain. Hmm.... Gimana kalau rumah... tangga?" godaku.

Mendengar permintaanku membuat Mas Zaky tertawa terbahak-bahak. "Baru lulus kok sudah ngomongin rumah tangga. Diomelin Abi kamu nanti!"

Aku kembali memanyunkan bibirku. “Yaudah kalau begitu. Beliin aku sepatu aja deh, tapi belinya sama Mas Zaky ya! Terus Mas Zaky traktir aku es krim, makan steak dan main di Time Zone lalu nonton dan-"

"Banyak ya permintaan kamu, Baby?! Oke, Mas kabulkan! Nanti Mas kabari ya kalau Mas ada jadwal kosong!" ujar Mas Zaky seraya mengusap lembut rambutku.

"Yey! Mas Zaky memang paling the best deh!" aku lalu merangkul Zaky dengan manja. Mas Zaky sih sudah biasa dengan rangkulanku namun....

"BABY!!! NGAPAIN KAMU KAYAK GITU?!" teriak Abi Agas yang tak suka melihat putri kesayangannya merangkul lelaki lain selain dirinya.

Cepat-cepat aku lepaskan rangkulanku dan menghampiri Abi. Membujuk Abi agar tidak marah. Habis telinga aku dijewer Abi di depan umum, membuat aku malu dibuatnya. Belum lagi omelan yang aku dapat. Huft....

Sebenarnya memang aku ingin sekali menjadi istri Mas Zaky. Membayangkan kami di pelaminan dan melihat Abi Agas dan Mama Tara yang memberikan kami restu, lalu mereka berbaikan dan berada di tempat yang sama dengan pernikahanku adalah hal yang sangat ingin aku wujudkan.

****

Zaky

Hari ini Dewi akan datang ke rumah Carmen. Aku harus ikut acara makan siang bersama di rumah mereka. Hmm... Telepon Carmen ah agar diajak!

Aku menelepon adik kecilku dan tanpa sungkan adikku tersebut mengajakku makan siang bersama keluarganya. Aku tak sabar ingin bertemu dengan Dewi, cinta pertamaku.

Carmen datang menyambut kedatanganku dengan hangat. Ia merangkulku dan bersikap manja seperti biasanya. Aku dipersilahkan masuk dan makan bersama Wira kakak kandung Carmen dan istrinya Dewi.

Wajah Dewi semakin hari semakin cantik saja. Rasanya cintaku pada Dewi tak akan semudah itu hilang. Dewi adalah sosok wanita yang selama ini aku inginkan. Cantik, mandiri, dewasa, lembut dan pantang menyerah.

Aku rasanya rela memberikan apa saja agar bisa selalu dekat dengan Dewi. Melihat wajah cantiknya saat makan saja sudah membuat aku bahagia. Andaikan ada cara agar aku bisa selalu dekat dengannya....

*****

Kisah Carmen datang nih! Sebelumnya kamu bisa baca novel aku yang berjudul Duda Nackal dan Bisnis Plus Plus ya! Ayo dukung novel ini dengan like, komen, vote dan ⭐⭐⭐⭐⭐ Makasih 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Dwi Sasi

Dwi Sasi

Mulai nyimak...

2023-12-18

0

siti yanti

siti yanti

mampir lgi ni thor di rentetan novel "duda nackal" judul yg ke 3 nya

heemm Zaky titisan papa Damar banget ya

2023-11-24

2

Youla Pandelaki

Youla Pandelaki

wah Zaky kayak bapaknya
suka bini org 😆😆

2023-05-27

1

lihat semua
Episodes
1 Si Manja Carmen
2 Sebuah Lamaran Dadakan
3 Meminta Restu Abi
4 Lamaran Resmi
5 Pernikahan Dua Anak Pebisnis Sukses
6 Rumah Baru
7 Hidup Berumah-tangga
8 Neng Carmen si Bidadari Tukang Jajan
9 Belajar Memasak
10 Belajar Menjadi Istri yang Baik
11 Mulai Merasa Ada yang Aneh
12 Menagih Nafkah
13 Menjadi Istri yang Sesungguhnya
14 Terus Memancing
15 Sebuah Kenyataan Pahit
16 Memakai Topeng
17 Kebisingan yang Hilang
18 Hari-hari di Jogja
19 Teman Curhat Terbaik
20 Berani Menjawab
21 Ada Apa Dengan Baby
22 Lelah
23 Pertengkaran Hebat-1
24 Pertengkaran Hebat-2
25 In Jogja With Bahri
26 Mencari Keberadaan Baby
27 Salah Langkah
28 Aksi Menggedor Pagar
29 Baku Hantam
30 Musyawarah Keluarga
31 Kembali Ke Rumah Abi
32 Membujuk Mama Tara
33 Membantu Anakku Tersayang
34 Sekarang Baru Sadar?
35 Perceraian yang Tak Diinginkan
36 Assalamualaikum, Baby
37 Surat dalam Origami
38 Pertama Kali Makan di Warteg
39 Orang Suruhan
40 Nasehat Abang Wira
41 Membuat Zaky Kesal
42 Tak Mau Kalah
43 Pernyataan Cinta dan Cemburu
44 Pembalasan Zaky
45 Pesta Jajanan SD
46 Mengikuti Di Belakang Baby
47 Nasehat Duo Om Jahil
48 Hujan dan Banjir
49 Banjir Membawa Berkah
50 Banjir dan Kesempatan
51 Masih di Dalam Mobil
52 Kekhawatiran Mas Zaky
53 Tak Sabar Menunggu Weekend Tiba
54 Persamaan Baby dan Seprai
55 Teriakan di Kora-kora
56 Teriakan di Roller Coaster
57 Kencan Kedua
58 Nego
59 Cafe Penuh Kenangan
60 Super Duper Posesif
61 Dasar Laki-laki Bucin!
62 Restoran Jepang
63 Setelah Makan Siang
64 Persiapan Pesta
65 Angkasa Djiwa
66 Party dan Ganti Oli
67 Kecurigaan Wira
68 Wira dan Zaky
69 Pamit
70 Terpisah Jarak
71 Video Call Semalaman
72 Masalah Baru
73 Video Call Bareng
74 Sebuah Iklan
75 Mengajak Abi Berputar-Putar
76 Perang Dingin
77 Mengutarakan Maksud
78 Pertikaian dan Mengungkit Masa Lalu
79 Beda Pendapat
80 Test Pack
81 Abangku Rese, Abangku Baik
82 Dukungan Mama dan Papa
83 Penyelamat Datang-1
84 Penyelamat Datang-2
85 Meluluhkan Abi
86 Menjemput Baby Pulang
87 Sebuah Hadiah
88 Pondok Mertua Indah
89 Kebersamaan Kita
90 Pargoy
91 Ayam Goreng
92 Membantu Abi
93 Permintaan Abi
94 Jalan-jalan Ke Mall
95 Rencana Bersama
96 Persiapan Jalan-jalan
97 Permainan Di Dalam Bus
98 Lempar Kata
99 Pesta Couple
100 Pemenang Duo Couple
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Si Manja Carmen
2
Sebuah Lamaran Dadakan
3
Meminta Restu Abi
4
Lamaran Resmi
5
Pernikahan Dua Anak Pebisnis Sukses
6
Rumah Baru
7
Hidup Berumah-tangga
8
Neng Carmen si Bidadari Tukang Jajan
9
Belajar Memasak
10
Belajar Menjadi Istri yang Baik
11
Mulai Merasa Ada yang Aneh
12
Menagih Nafkah
13
Menjadi Istri yang Sesungguhnya
14
Terus Memancing
15
Sebuah Kenyataan Pahit
16
Memakai Topeng
17
Kebisingan yang Hilang
18
Hari-hari di Jogja
19
Teman Curhat Terbaik
20
Berani Menjawab
21
Ada Apa Dengan Baby
22
Lelah
23
Pertengkaran Hebat-1
24
Pertengkaran Hebat-2
25
In Jogja With Bahri
26
Mencari Keberadaan Baby
27
Salah Langkah
28
Aksi Menggedor Pagar
29
Baku Hantam
30
Musyawarah Keluarga
31
Kembali Ke Rumah Abi
32
Membujuk Mama Tara
33
Membantu Anakku Tersayang
34
Sekarang Baru Sadar?
35
Perceraian yang Tak Diinginkan
36
Assalamualaikum, Baby
37
Surat dalam Origami
38
Pertama Kali Makan di Warteg
39
Orang Suruhan
40
Nasehat Abang Wira
41
Membuat Zaky Kesal
42
Tak Mau Kalah
43
Pernyataan Cinta dan Cemburu
44
Pembalasan Zaky
45
Pesta Jajanan SD
46
Mengikuti Di Belakang Baby
47
Nasehat Duo Om Jahil
48
Hujan dan Banjir
49
Banjir Membawa Berkah
50
Banjir dan Kesempatan
51
Masih di Dalam Mobil
52
Kekhawatiran Mas Zaky
53
Tak Sabar Menunggu Weekend Tiba
54
Persamaan Baby dan Seprai
55
Teriakan di Kora-kora
56
Teriakan di Roller Coaster
57
Kencan Kedua
58
Nego
59
Cafe Penuh Kenangan
60
Super Duper Posesif
61
Dasar Laki-laki Bucin!
62
Restoran Jepang
63
Setelah Makan Siang
64
Persiapan Pesta
65
Angkasa Djiwa
66
Party dan Ganti Oli
67
Kecurigaan Wira
68
Wira dan Zaky
69
Pamit
70
Terpisah Jarak
71
Video Call Semalaman
72
Masalah Baru
73
Video Call Bareng
74
Sebuah Iklan
75
Mengajak Abi Berputar-Putar
76
Perang Dingin
77
Mengutarakan Maksud
78
Pertikaian dan Mengungkit Masa Lalu
79
Beda Pendapat
80
Test Pack
81
Abangku Rese, Abangku Baik
82
Dukungan Mama dan Papa
83
Penyelamat Datang-1
84
Penyelamat Datang-2
85
Meluluhkan Abi
86
Menjemput Baby Pulang
87
Sebuah Hadiah
88
Pondok Mertua Indah
89
Kebersamaan Kita
90
Pargoy
91
Ayam Goreng
92
Membantu Abi
93
Permintaan Abi
94
Jalan-jalan Ke Mall
95
Rencana Bersama
96
Persiapan Jalan-jalan
97
Permainan Di Dalam Bus
98
Lempar Kata
99
Pesta Couple
100
Pemenang Duo Couple

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!