Rissa adalah wanita yang telah memiliki seorang suami yang begitu mapan. Namun dalam kehidupan rumah tangganya ia tidak pernah merasakan bahagia. Suaminya seolah tak memperdulikannya, bahkan ia jarang sekali mendapatkan nafkah batin dari suaminya.
Namun secara diam-diam, ia mendambakan suami kakak tirinya, Reza. Keinginan untuk memiliki semakin hari semakin kuat. Apalagi ketika suaminya tiba-tiba menceraikan dirinya dan menikahi wanita lain.
Akankah Rissa menjadi pengganggu rumah tangga kakak tirinya menjadi seorang pelakor, sementara Reza begitu mencintai Rika, istrinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rima Andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertama kali merasakan ciumannya
"M-mas Reza?" Aku terkejut ketika membuka pintu kamar ku dan mendapati mas Reza yang menatap ku seperti itu. Pria itu langsung menghampiri ku.
"Darimana saja? Aku menunggu mu sejak tadi." ucapnya masih menatap ku.
Aku mengerutkan kening ku. Bukankah seharian ini mas Reza sibuk memuaskan Mbak Rika? Kenapa dia mengatakan menunggu ku?
Dalam hati aku begitu senang mendengarnya mengatakan bahwa Mas Reza sedang menungguku pulang. Tapi aku tidak ingin merasa terlalu senang. Takut jika nanti aku salah mengartikan kata-katanya.
"Aku, em... Aku dari kantor Mas. Tadi ada pekerjaan mendadak, jadi Aku di suruh ke kantor sama atasan Aku," ucap ku bohong.
Namun Aku terkejut tatkala tiba-tiba Mas Reza menarik tubuhku dan menghimpit ku ke tembok. Pandangan matanya menatap dalam kedalam mata ku. Membuat ku tanpa sadar menggigit bibir bawahku karena Aku selalu terbuai dengan tatapan Mas Reza.
Mas Reza perlahan mendekatkan wajahnya, membuat jantungku berdegup dengan kencangnya. Aku membayangkan Mas Reza akan mencium bibirku yang sudah lama tak pernah merasakan sebuah ciuman. Namun ternyata dugaan ku salah.
Mas Reza membisikkan sesuatu ke telinga ku dengan begitu intim. "Jangan menggigit bibir mu," bisiknya. Dapat ku rasakan bibirnya yang menyentuh telingaku. Nafas hangatnya menyapu telinga ku hingga membuat sebagian tubuh ku memanas.
Rasanya sulit sekali untuk ku mengatur nafas ku. Mas Reza benar-benar menggoda diriku yang sudah lama kesepian ini. Hingga Aku terengah-engah mengatur nafas ku.
Lalu Aku kembali teringat dengan Mbak Rika yang saat ini sedang berada di rumah. Perlahan Aku mendorong tubuh kekar itu, namun sepertinya tubuh itu tak bergeser sedikitpun.
"Mas, kumohon jangan begini. Ada Mbak Rika. Aku takut nanti Mbak Rika marah," ucapku begitu lirih dan menunduk.
"Rika sudah tertidur pulas. Dia terlalu lelah setelah ku gempur tadi. Jadi jangan khawatir kan dia," ucap Mas Reza dengan santainya. Ia malah semakin menghimpit tubuh ku.
"Tapi Mas... umm...." Aku terkejut tatkala tiba-tiba bibir Mas Reza yang tanpa permisi membungkam bibirku.
Aku tercenung sesaat. Namun tak bisa di pungkiri jika ciuman bibir Reza sangatlah membuat ku begitu bergairah. Aku memejamkan mataku merasakan hangatnya dan manisnya bibir Reza. Bahkan semakin lama Aku mulai membalas pagutan bibirnya. Sungguh sangat nikmat sekali rasanya. Hampir-hampir Aku di buat melayang hanya untuk sebuah ciuman dari bibir Reza.
Ciuman yang begitu memabukkan. Membuat milikku seolah berkedut ingin meminta hal yang lebih. Bahkan otak ini menjadi tak waras ketika tangan Reza yang mulai menyentuhi seluruh bagian tubuh ku.
Aku sungguh tak mampu lagi mengontrol diriku ini. Bahkan rasanya tubuh ku seolah melayang di udara. Namun ternyata Reza telah menggendong tubuh ku dan meletakkannya di atas kasur.
Pria itu kembali menindih tubuh ku. Bahkan tanpa kusadari baju atasan ku tak lagi melekat di tubuh ku. Aku dapat melihat kedua benda kenyal miliku yang masih tertutup oleh kain itu sedang di garap oleh Reza.
Aku hanya bisa menggeliat seraya menahan suara yang akan keluar dari mulut ku. Aku menutup mulut ku agar suara de.sa.hanku tak keluar dan mengakibatkan Rika mendengarnya.
Namun Reza semakin liar menggarap tubuh ku. Kini ia berhasil melepaskan kain yang menutupi kedua benda kenyal ku yang terlihat begitu menantang itu.
Tentu saja Reza tak mau menyia-nyiakan kesempatan. Dia segera melahap bulatan kecil yang membuat tubuh ku semakin meremang.
Apalagi kini tangannya sudah merayap dan bersembunyi di balik rok ku. Dengan ja.rinya ia mengobrak-abrik bagian bawah ku yang sudah mulai berair itu.
Aku tak dapat melawan gelombang antara geli dan nikmat itu. Hingga sebuah gelombang dahsyat menerjang tubuh ku. Gelombang yang mengantarkan ku pada rasa nikmat yang hakiki. Dan membuat tubuh ku meremang dan bergetar hebat.
Rasa lega mulai terasa. Bahkan tubuh ku terasa begitu lemas setelah mendapatkan gelombang dahsyat tadi. Aku pun mengatur nafas ku yang terengah-engah.
***
akhirnya nikah juga Rissa walaupun nikah sirih