NovelToon NovelToon
Ditikung Adik Tiri

Ditikung Adik Tiri

Status: tamat
Genre:Tamat / Patahhati / Pengkhianatan / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Selingkuh / Pengantin Pengganti / Anak Kembar / Pengganti
Popularitas:24.4M
Nilai: 4.6
Nama Author: husna_az

Jangan lupa like dan komennya setelah membaca. Terima kasih.

Menjadi tulang punggung keluarganya, tidak membuat Zayna merasa terbebani. Dia membantu sang Ayah bekerja untuk membiayai sekolah kedua adik tirinya hingga tamat kuliah.

Disaat dia akan menikah dengan sang kekasih, adiknya justru menggoda laki-laki itu dan membuat pernikahan Zayna berganti menjadi pernikahan Zanita.

Dihina dan digunjing sebagai gadis pembawa sial tidak menyurutkan langkahnya.
Akankah ada seseorang yang akan meminangnya atau dia akan hidup sendiri selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon husna_az, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Belajar jadi Nyonya

"Kenapa tidak setelah satu minggu di sini saja, kita ke rumah orang tua kamu?" ucap Zayna.

"Nanti saja, ya! Aku perlu mengumpulkan uang untuk pergi ke sana," jawab Ayman berbohong. Dia mencoba memberi alasan yang tepat. Pria itu tidak ingin istrinya berpikir yang tidak-tidak.

"Aku ada uang tabungan, kita pakai itu saja."

"Jangan! Kita baru saja berumah tangga. Aku juga belum membelikan kamu apa-apa. Masa harus pakai uang kamu untuk pergi ke rumah mama."

"Mas, kita suami istri. Kita bisa memakai uangku kalau memang kita membutuhkannya."

"Tidak, bagiku itu uangmu. Uangku hanya dihasilkan oleh keringatku. Begitu, kan, orang bilang, kalau uang suami juga uang istri, tapi uang istri tetap milik istri."

"Mas—"

"Sudah, lain kali saja kita ke sana kalau uangku sudah terkumpul. Lagi pula Mama juga nggak akan ngizinin kalau kita ke sana pakai uang kamu."

"Ya sudah, terserah, Mas, saja." Zayna mengalah, sepertinya sang suami sangat kekeh jika sudah memiliki pendirian.

Sebenarnya wanita itu sangat ingin bertemu dengan mertua, mengingat mereka belum ada komunikasi sama sekali. Akan tetapi, dia juga tidak ingin memaksa suaminya. Saat waktunya tiba, pasti mereka akan bertemu.

"Oh ya, ini uang buat kamu. Ini hasil dari ngojek hari ini," ucap Ayman sambil memberikan uang dua ratus ribu.

Lagi-lagi Zayna menatap uang tersebut. Uang baru lagi dan bentuknya juga seratus ribu, dua lembar. Kemarin satu masih bisa dia berpikir logis, tetapi kali ini dua lembar dan dua-duanya uang masih baru. Zayna jadi berpikir buruk tentang suaminya. Akan tetapi, rasanya tidak mungkin jika Ayman berbuat buruk lalu, dari mana sang suami mendapatkan dua lembar uang seratus ribu yang masih baru? Pertanyaan itu berkelebat di dalam kepalanya. Namun, tidak juga menemukan jawaban.

Ingin sekali Zayna bertanya secara langsung, tetapi takut jika Ayman merasa tersinggung. Dia tidak begitu tahu watak suaminya. Wanita itu hanya bisa berdoa agar sang suami tidak melakukan sesuatu yang terlarang.

"Kenapa, Dhek?" tanya Ayman pada sang istri.

"Tidak apa-apa," jawab Zayna. "Ayo, kita tidur! Ini sudah larut."

Ayman mengangguk dan mengikuti sang istri. Pria itu masih memikirkan reaksi Zayna saat menerima uang tadi. Dia masih berpikir, apa uang segitu juga masih kurang? Sebaiknya besok saja ditanyakan pada Doni, sepertinya paman lebih tahu berapa gaji tukang ojek setiap harinya.

"Hari ini ngojek di mana saja, Mas?" tanya Zayna yang sudah berbaring. Dia mencoba mencari tahu tempat sang suami mencari nafkah. Mudah-mudahan mendapat jawaban dari rasa penasarannya.

"Disekitar sini saja, kok, nggak jauh-jauh," jawab Ayman seadanya. Dia sendiri juga tidak tahu di daerah mana saja. "Ya sudah, sekarang kamu istirahat pasti masih capek. Apa besok kamu masih kerja?"

"Masih, Mas, atasanku belum menemukan orang yang tepat. Besok katanya ada beberapa orang yang datang untuk interview, nggak tahu mereka bisa diterima atau nggak."

Ayman menganggukkan kepala kemudian memejamkan mata. Dia juga sebenarnya sangat lelah, tanpa menunggu waktu lama pria itu pun menuju ke alam mimpi. Zayna yang melihat sang suami yang Sudah terlelap pun hanya bisa memandangi saja. Dilihat dari wajahnya juga wanita itu tahu jika Ayman sangat kelelahan.

Hal itu juga yang membuatnya segera berhenti bekerja. Dia ingin menjadi obat lelah bagi sang suami setelah bekerja. Zayna mengakui Jika Ayman adalah pria yang baik. Namun, hingga detik ini wanita itu tidak mengerti perasaan apa yang sudah dirasakan pada pria itu. Dia merasa nyaman saat di dekatnya.

Zayna juga bisa menjadi dirinya sendiri tanpa takut akan mendapat kemarahan suaminya. Pria itu juga tidak pernah menuntut apa pun padanya. Bahkan dulu saat bersama Fahri saja dia sering dituntut untuk menjadi wanita yang sempurna. Padahal hubungan mereka hanya sebatas kekasih.

Wanita itu terus saja memandangi wajah sang suami, tanpa sadar akhirnya dia mengikuti sang suami menuju ke alam mimpi.

*****

Sementara itu di keluarga Ma'ruf, semua keluarga sedang berkumpul di ruang makan. Mereka menikmati hidangan makan malam yang disiapkan oleh asisten rumah tangga, bersama dengan Lusi tentunya.

Meski dirinya seorang nyonya besar dan wanita sosialita, tetapi Lusi tidak pernah lupa tanggung jawabnya sebagai istri. Dia sendiri yang menyiapkan makanan untuk keluarganya meski tidak selalu, hanya terkadang saja. Apalagi Ma'ruf selalu mengingatkannya akan tugas sebagai istri dan ibu.

Usai makan malam Zanita berniat akan kembali ke kamar. Namun, Lusi memanggil dan memintanya untuk membantu membersihkan meja makan dan mencuci perabotan yang habis dipakai. Dia juga perlu menjelaskan tugas seorang istri di rumah ini.

Awalnya wanita itu menolak karena dia sama sekali tidak pernah mengerjakan pekerjaan itu. Fahri memaksanya karena itu pekerjaan wanita. Lagi pula di rumah ini juga, setiap wanita harus bisa memasak. Walaupun ada asisten rumah tangga.

Ma'ruf hanya diam saja sambil menikmati kopi yang sudah disiapkan di depannya. Dia tidak peduli jika menantunya tidak mau memasak. Itu juga pilihan putranya sendiri, biarkanlah mereka mengatasi masalahnya.

Zanita mendengarkan setiap penjelasan dari mama mertuanya. Dia mendesah kesal. Alih-alih menjadi nyonya, tinggal tunjuk apa saja yang diinginkannya, malah harus jadi pembantu. Ingin sekali wanita itu berteriak guna meluapkan segala amarahnya. Namun, Zanita tidak ingin membuat kesan buruk jadi, dia hanya diam saja.

Setelah selesai mengerjakan semua tugas yang diberi Lusi, Zanita kembali ke kamarnya. Akan tetapi, tidak ada Fahri di sana. Dia mencari ke semua tempat, tetapi tidak menemukannya. Ponselnya pun tidak aktif. Wanita itu berjalan ke luar rumah, barangkali sang suami ada di sana.

"Nona, cari Tuan Fahri?" tanya Pak Yono—tukang kebun.

"Iya, di mana dia?"

"Tadi Tuan Fahri keluar pake motor."

"Pergi ke mana?"

"Saya kurang tahu, Non."

"Kenapa tidak tahu? Dasar tidak berguna." Zanita menghentakkan kakinya karena merasa kesal. Dia berjalan memasuki rumah dengan menggerutu. Entah kesal pada Pak Yono atau pada Fahri yang pergi tanpa pamit.

"Sudah dikasih tahu malah marah-marah. Tahu gitu tak biarin aja tadi," gumam Pak Yono yang juga kesal. "Sebenarnya apa yang dilihat Tuan Fahri darinya? Nona Zayna lebih baik ke mana-mana."

Semua orang di rumah ini memang sudah mengenal Zayna karena dulu Fahri sesekali mengajaknya. Mereka juga menyukai mantan kekasih majikannya itu. Dia sangat mudah berbaur dengan yang lainnya tanpa melihat status mereka di rumah ini.

Di dalam kamar, Zanita tidak hentinya mengumpat sang suami. Padahal dia berencana menggoda Fahri agar mereka bisa keluar dari rumah ini. Tinggal di apartemen pun tidak masalah untuknya.

.

.

.

1
Susynurul Nurul
Luar biasa
Eka Sari Agustina
👍👍👍
Erina Munir
tq othoor critanyaa
Erina Munir
semoga ga ada drama2 lgi deeh yaaa
Erina Munir
kesian juga ali..
Erina Munir
baru deh luh mendusin klo udh kaya gituh...hadeehhh
Erina Munir
karana maknya ali stress...jdi ali yg kena bogem mentah dri mertua...biarin aja srmoga maknya ali nyadar mau nyuruh2 aina mikiir 10x
Erina Munir
besan gendeng...stresss...
Erina Munir
mang biasanya aina pake makeup tebel ya thor....othor kadang ngetiknya suka bingungin...
Erina Munir
waaduuhh ini mah mertua songoong...blom tau ya klo aynan udh marah...anak kesayangannya udh d jadiian pembokat...wah wah...siap2 luh mertuaa....gw doain aynan cepet tau...
Erina Munir
mang enaak..d omelin teruss..dri hari pertama...
Erina Munir
ya ampuun.aina maksain kehendak banget..jng atuh biasanya klo maksa kays gitu efeknya atau hasilmya ga baik
Erina Munir
sediih hatiku d cuekin ustadz Ali.../Facepalm//Facepalm/
Erina Munir
aina udh ilfil duluan...sabaar
Erina Munir
yaahh...sepet lgi deh matanya aina...ustadz Ali pulang...😄😄😄
Erina Munir
untung s kembar cergep
Erina Munir
adam klo cemburu ngomongnya jdi jutek banget
Erina Munir
jodohin...sama sodaranya hira yg no 2...ajaa
Erina Munir
ayman n zayna ngedidik anak2nya bagus banget...dunua akhirat..jdi seimbang..
Erina Munir
ya ampuun dasar wartawaan...hadeehh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!