seorang pria yang harus menikahi seorang pelayan dirumah nya demi permintaan ibu nya,mampukah dia menjalani pernikahan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21
🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳
Tyo masih menunggu sekar bangun,tapi matanya juga merasa ngantuk. Dia memutuskan untuk ikut tidur disebelah sekar sambil memeluknya,wangi aroma tubuh sekar sangat menyengat didalam kamar nya itu sehingga membuat tubuhnya yang lelah ikut merasa nyaman dan ngantuk
Tyo memeluk tubuh sekar,bukan hanya karena dia menginginkannya tapi karena memang saat ini hanya itu yang bisa dilakukannya agar tidak jatuh dari atas tempat tidur. Tak butuh waktu lama,tyo langsung terlelap dalam pelukan sekar karena sekar pun membalas pelukan tyo
Cukup lama mereka tertidur hingga akhirnya sekar merasa tubuh nya sedikit gerah,apalagi didalam kamar nya hanya ada kipas angin kecil saja . Dia mengerjabkan matanya perlahan,ingin menggerakan tubuhnya tapi terasa berat dan kaku hingga akhirnya dia tersadar kalau ada tangan yang melingkar di pinggangnya. Begitu juga dengan tangan nya yang melingkar ditubuh seseornag yang tidur disamping nya
Mata sekar membuat sempurna,dia tidak menyangka jika tyo ikut tidur dikamar nya yang terbilang kecil dan sedikit pengap menurutnya Sekar duduk dan menatap wajah tampan tyo yang masih terpejam,ada sedikit senyuman menghiasi bibir nya hingga dia mendengar suara pria tampan yang masih tidur itu
"sudah puas memandangi wajah ku hhmmm...."tanya tyo membuat sekar terkejut,sekar langsung ingin turun dari tempat tidurnya tapi tubuh nya ditahan oleh tyo
"kenapa kau bisa disini?"tanya sekar yang tidak menyadari panggilannya
"aku membawa kan makanan untuk mu,tapi kau tidak bangun-bangun jadi aku yang sudah mengantuk langsung tidur saja disini" jelas tyo tanpa merasa bersalah
"lepaskan aku....aku lapar" ucap sekar yang masih dikukung oleh tyo
Tyo melepaskan tubuh sekar,dia menatap sekar yang berjalan ke arah meja dan kursi kayu yang ada disana. Dia mulai menyantap makanan yang dibawa tyo,kemudian dia melihat gelas berisi jus kesukaan tyo. Dia tidak berani meminum jus itu makanya dia hanya mengambil air putih yang biasanya dia bawa dan diletakan di atas meja
"kenapa jus nya ngak diminum?kau tidak suka? "tanya tyo menatap wajah sekar
"bukannya ini untuk anda tuan?" tanya sekar
"aku bawa itu untuk mu,untuk anak ku yang ada disini" jawab tyo sambil mendekati sekar dan mengelus perut sekar membuat sekar tersedak
uuhuk....uuhuk...
"minum sayang" ucap tyo sambil memberikan gelas berisi jus kesukaannya
Sekar mengambil minuman dari tangan tyo,dia menetralkan dirinya. Dia menatap tajam pada tyo yang mengatakan anaknya ,apalagi pake acara mengelus perutnya lagi
"ngak akan ada anak di perutku,aku sudah kenyang....sekarang aku mau tidur" jelas sekar yang ingin berdiri dan akan merebahkan tubuhnya
"eeehhh....."teriak sekar karena tiba-tiba tyo langsung mengangkat tubuhnya dan membawanya ke dalam kamar nya.
Nyonya diana juga tyo sudah menjelaskan kepada seluruh penghuni rumah bahwa dirinya akan menikah dengan sekar,jadi dia tidak perlu bersembunyi-sembunyi lagi untuk bermesraan dengan sekar .
"turun kan aku " bisik sekar,dia malu jika ada yang melihat dirinya digendong oleh tyo,walaupun hari sudah malam tapi dia takut jika nantinya ada pelayan atau nyonya diana yang tiba-tiba keluar dari rumah nya.
"memangnya kenapa?kita akan segera menikah jadi wajar kalau kita bermesraan" jawab tyo membuat sekar terkejut,tyo mengatakannya dengan santai.
"jangan yang tidak-tidak,kapan aku bilang aku setuju menikah dengan mu?" bentak sekar yang masih berada digendongan tyo,mereka berbicara sambil berjalan menuju kamar tyo
Sekar tanpa sadar mengalungkan tangannya pada leher tyo,dia menatap wajah tyo yang terlihat tampan dimatanya saat ini. Tyo tersenyum saja,hingga mereka sampai didalam kamar tyo dan tyo merebahkan tubuh sekar diatas tempat tidur nya
"aku ngak enak kalau tidur disini,nanti apa kata yang lainnya ?" tanya sekar yang tidak ingin semua penghuni rumah menatap nya dengan rendah karena mencoba merayu tyo
"aku sudah menjelaskan pada semuanya kalau kita akan menikah, jadi kamu ngak usah takut ketahuan pada mereka" jelas tyo yang semakin membuat sekar terkejut
"tidur lah,Besok kita akan pergi pagi setelah sarapan " ucap tyo yang sudah menyelimuti tubuh sekar
"kemana?" tanya sekar bingung
"aku ingin meminta restu pada bibik dan dua anak mu" jelas tyo
Sekar terkejut,dia menatap wajah tyo seolah tidak percaya. Dia tidak yakin jika kedua anak nya mau menerima tyo,karena saat awal bertemu tyo terlihat sangat ketus dan dingin membuat kedua anaknya ketakutan.
"aku akan melakukan apa pun agar mereka setuju pada ku,aku akan berusaha semaksimal mungkin....kamu ngak usah khawatir" jelas tyo menatap wijaya sekar yang masih bingung
"siapa juga yang khawatir" jawab sekar yang langsung berbalik membelakangi tyo, tyo pun ikut tidur disamping sekar sambil memeluknya dari belakang
Pagi pun tiba,sekar bangun lebih dulu. Dia merasa tidak enak dengan bik cece karena dari semalam bik cece yang menyiapkan semua masakan tanpa bantuan nya,dia sudah bersiap-siap lebih dulu kemudian berjalan menuju dapur dimana bik cece belum memulai memasak
Sekar mengambil bahan-bahan untuk memasak,dia akan mulai membuat sarapan hingga tak lama bik cece datang. Bik cece mendekati sekar yang sudah hampir selesai membuat sarapan untuk mereka semuanya
"biar bibik lanjutkan non " ucap bik cece,dia sudah harus mulai menghormati sekar karena sebentar lagi sekar akan menjadi nona dirumah itu
"bibik bicara apa sih?panggil aku biasa saja" ucap sekar yang merasa ngak enak dipanggil nona
"sebentar lagi kau akan menikah dan jadi majikan dirumah ini,mana mungkin bibik panggil nama saja seperti biasanya" jelas bik cece dengan sopan
"ya ampun,ternyata ucapan jenderal mesum itu beneran. Dia sudah memberitahu semua penghuni rumah kalau kami akan menikah" batin sekar yang merasa kesal dengan sikap tyo yang seenak nya saja
"ngak apa-apa bik,aku masih sekar yang dulu walaupun nantinya aku akan menikah dengan tuan tyo" jawab sekar yang langsung menyusun makanan diatas meja
Tak lama nyonya diana dan tyo berjalan ke arah dapur,mereka langsung duduk dan memakan sarapan dengan cepat . Nyonya diana juga menyuruh sekar untuk duduk bersama disana mulai sekarang, begitu juga dengan tyo. Dia ingin duduk bersebelahan dengan sekar saat diruang makan
"makan lah yang banyak, " ucap tyo dengan lembut,dia membelai pucuk kepala milik sekar didepan semua penghuni rumah membuat sekar merasa malu,pipinya sudah memerah
bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘
untuk sementara satu bab dulu ya....lagi sibuk ngurusin anakku mau masuk pesantren,mohon doa nya ya sayang koh