Setelah suaminya meninggal, Rania menikah dengan kakak iparnya, Shaka. Cinta yang sudah tumbuh dan semakin subur, seperti sebuah pohon. Semakin tinggi semakin kencang angin mengguncang.
Shaka dipaksa menikahi Aina atas permintaan Ibunya secara diam-diam. Lantas, bagaimana Rania menyikapi pernikahan siri suaminya? Mampukah Rania bertahan atau memilih pergi dan mencari ketenangan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asa bening, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dilema cinta dua saudara
Pernikahan itu benar terjadi.Kini Rania dan Morgan telah sah menjadi sepasang suami istri.Dengan melewati sengitnya perdebatan dan ancaman,akhirnya Rania menyetujui pernikahan itu.Namun ketika ijab qabul berlangsung tak ada satupun senyuman yang terbit.Hanya kesedihan dan tangisan dari keluarga.Bahkan Aslan sebagai kakak si pengantin wanita merasa tidak rela adiknya dinikahkan dengan lelaki sakit-sakitan.
Sebab dari hasil pemeriksaan yang dilakukan,ternyata Morgan mengidap penyakit meningitis atau radang otak.
Sebenarnya penyakit ini dapat disembuhkan namun yang Morgan alami,sakitnya sudah berlangsung lama.Bahkan Morgan tak tahu dengan sakit yang dideritanya.Morgan mengira sakit kepala yang selama ini dia rasakan hanyalah pusing biasa karena terlalu memikirkan pelajaran atau karena terlalu banyak minum.
Suasana di ruangan itu benar-benar hening,penghulu pun sudah pamit pulang.
Hingga akhirnya Yudi membuka obrolan.
"Karena hari sudah semakin sore,saya dan keluarga pamit pulang Tuan.Saya harus kembali ke perusahaan karena masih banyak yang harus saya kerjakan" Irene turut mengangguk menyetujui keputusan suaminya.
"Baiklah,tapi jangan panggil aku Tuan lagi.Kita ini sudah besanan.Panggil Pak saja oke!" jawab Pak Harsa tersenyum ramah
"Ah baiklah tapi saya rasa itu tidak mudah mengingat sudah puluhan tahun saya bekerja dengan Anda hahaha" mereka semua tergelak mendengar penuturan Pak Yudi.
"Wah lha ini justru karena sudah bersama selama puluhan tahun,kamu harus menganggap saya sebagai kakak.Jangan atasan lagi" ucap Pak Harsa menepuk bahu Pak Yudi.
"Saya usahakan Tuan.Kalau begitu kami pamit pulang dulu.Dan untuk Rania,kamu tetaplah tinggal disini.Dampingi suamimu" Pak Yudi mengelus pucuk kepala Rania dan tersenyum manis kepadanya.
"Baik Pa.Kalian hati-hati di jalan ya" ucap Rania setelah itu memeluk kedua orang tuanya.Sedangkan Aslan,hanya raut masam yang menghiasi wajahnya.
Setelah kepergian keluarga Brahma,hening kembali menyelimuti.Bahkan Rania dan Morgan terlihat sedang musuhan.Rania duduk di pojokan sedangkan Morgan hanya diam mengawasi jam dinding yang terus berputar.
Marsya yang tak tahan dengan keheningan itupun akhirnya membuka obrolan.
"Nak,Mama akan mencari pengobatan yang terbaik di seluruh dunia ini.Kamu jangan khawatir ya." Marsya masih betah berlama-lama di samping Morgan,padahal dalam hati,Morgan ingin semua orang tuanya ini segera pulang.Pengantin baru gitu loh.
"Ma aku mohon pulanglah,keluarga Rania saja sudah pada pulang.Tolong mengerti aku dong Ma" Morgan mendesah frustasi sedangkan Rania masih duduk termenung di sofa pojok ruangan VVIP tersebut.
"Ayolah Ma,beri pengantin baru ini waktu berduaan,jangan mengganggu.Seperti nggak pernah muda saja kamu ini" kekeh Tuan Harsa sambil menarik lengan istrinya.
"Baiklah,tapi jaga dirimu baik-baik ya Nak... minum obatmu secara teratur"memang berat bagi seorang ibu meninggalkan anak yang sedang berjuang melawan penyakit,namun demi kenyamanan sang putra akhirnya Marsya mengikuti saran suaminya.
Tuan Harsa dan Nyonya Marsyapun pulang ke mansion utama.Sedangkan Shaka sebelum ijab qabul berlangsung dia sudah pamit dengan alasan akan memberi pelajaran kepada pelaku penjebak Rania dan dirinya.
Tinggallah Rania dan Morgan berdua namun,diantara keduanya masih enggan untuk membuka percakapan apalagi dengan status baru mereka.
"Ran,sini dong! Jangan jauh-jauh dari suamimu" ucap Morgan dengan senyuman terbaiknya demi merayu kupu-kupu yang masih enggan menghisap madu.
"Iya.." Rania berjalan mendekati Morgan.
"Kamu kenapa?dari tadi melamun terus?" tanya Morgan lembut sambil menggenggam tangan Rania.
"Nggak,siapa yang melamun?" Rania menepis tangan Morgan.
"Kamu kenapa sih?kita suami istri,jangan sampai menyimpan rahasia." Jelas Morgan tersinggung.Jelas-jelas Rania selalu melamun di pojokan bahkan Morgan melihat Rania sekali-kali menitikkan air mata.
"Sungguh aku tidak apa-apa Mas,kamu jangan banyak pikiran,nanti sakit kepala lagi loh" Rania mencubit hidung Morgan gemas dan mengecup keningnya dalam."Aku mencintaimu Mas" bisik Rania.
Morgan tersenyum,ia tersipu bahkan ada burung-burung yang beterbangan di perutnya.
"Aku lebih mencintaimu Ran..Ah aku jadi nggak sabar untuk segera pulang dan menuju puncak malam pertama" Kini gantian Rania yang tersipu malu,bahkan wajahnya sudah semerah tomat.
"Wajahmu kaya kepiting rebus deh Ran"
"Apa kamu bilang?coba ulangi lagi..menyesal aku menyatakan cinta sama kamu" Rania melipat tangannya di dada.
"Kepiting rebus tu makanan favorit aku loh..jangan su'udzan gitu deh!!"
"Makanan favorit kenapa kamu samain sama aku coba?"
"Karena kamu perempuan favorit aku" Morgan meringis memperlihatkan deretan giginya yang putih.
"Emang dan harus.Aku harus jadi perempuan favorit kamu,jangan sampai ada favorit-favorit lain yang ada di otak kamu" ucap Rania sambil mengelus rambut Morgan.Morgan menangkap tangan Rania dan mengecupnya mesra.Setelah itu Morgan menarik tangan itu dan mendekatkan wajahnya ke wajah Rania.Ia menatap bibir ranum nan lembut itu,Rania hanya bisa memejamkan matanya karena tau apa yang akan Morgan lakukan.Semakin dekat mereka saling merasakan deru nafas satu sama lain.Namun tiba-tiba Rania memundurkan wajahnya.
"Ck menghindar lagi." Morgan kesal "Apa sih yang kamu pikirin?" Morgan menghembuskan nafasnya kasar.
"Maaf,aku masih belum percaya diri.Beri aku waktu ya Mas." Rania memohon dengan mata berkaca.Ia dilema.Dalam otaknya hanya ada bayangan Shaka yang melintas.Shaka yang ia goda dan Shaka yang tergoda.
Ya Allah aku sangat berdosa.Aku baru saja hampir kehilangan mahkotaku.Bahkan berdosa lagi karena aku memikirkan laki-laki lain padahal aku telah bersuami.Perasaan macam apa ini ya Allah?jadikan aku perempuan setia Ya Allah..Jauhkan aku dari perasaan yang sangat menjijikkan ini.Batin Rania pilu.Dia mencintai Morgan,namun pikirannya melayang jatuh kepada kakak iparnya sendiri.
Sedangkan di sisi lain.Shaka tengah berada di sebuah pantai yang sepi pengunjung.Dia menendang pasir asal,meluapkan segala kekesalan.
"Aaakkkhh!!! Kandas yang kedua kali..Sakit lagi,kecewa lagi." Shaka menjambak rambutnya frustasi
"Aku yang mencintaimu sebelum adikku mencintaimu.Tapi kenapa kamu memilih adikku Nia???aaaakkkhhh!!!" Shaka berteriak kencang di tengah deburan ombak yang menghantam kakinya,celananya pun basah terkena cipratan air asin itu.
"Aku tak akan percaya lagi dengan adanya cinta.Cinta pembawa luka,cinta pembawa kecewa!!!" Shaka terduduk di hamparan pasir yang basah itu.Ia memejamkan matanya.Hingga tak terasa ada sebuah tangan yang menyentuh pundaknya.Shaka terkejut dan menoleh.Seketika Ia terkejut dengan sosok di belakangnya.
"Airin??"
Hai...
Maaf baru update,kemarin akunya nggak enak badan.
Kasih semangatnya dong!! 🥰
Aslan itu kk laki atau perempuan sih ?
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu
Maaf, ya! Mungkin di ceritaku yg ini, alur masih berantakan.
Tapi kalau kalian masih bersedia mendukung author, imigrasi yuk ke novel Pria Kedua
Ketemu sama Nitara Ranting Impian! Si Wanita malang telah bersuami pria tak berhati.