Alaska Arnolda, CEO terkenal Arnolda, terpaksa menanggalkan jas mewahnya. Misinya kini: menyamar diam-diam sebagai guru di sebuah SMA demi mencari informasi tentang pesaing yang mengancam keluarganya. Niat hati fokus pada misi, ia malah bertemu Sekar Arum Lestari. Gadis cantik, jahil, dan nakal itu sukses memenuhi hari-hari seriusnya. Alaska selalu mengatainya 'bocah nakal'. Namun, karena suatu peristiwa tak terduga, sang CEO dingin itu harus terus terikat pada gadis yang selalu ia anggap pengganggu. Mampukah Alaska menjaga rahasia penyamarannya, sementara hatinya mulai ditarik oleh 'bocah nakal' yang seharusnya ia hindari?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BabyCaca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15 - Kehidupan Baru Arum
Arum terlihat membawa barang barang itu masuk ke dalam dengan susah payah, dia melihat Dian di sana berdadan cantik seperti sudah bersiap akan berangkat bekerja sekarang, dia melirik Arum yang baru masuk.
“Rum, kakak mau pergi dulu. Kok keringatan ga jadi naik taxi?”tanya wanita itu bingung.
“Naik ojek kak, kak kenapa sih pake baju kayak gitu mulu, ga malu apa ya?”tanya Arum dengan polos.
“Yang benar aja lu masa gua pakai cadar gua kerja di club tertutup kan aneh kocak,”tawa Dian kepada wanita itu.
“Ya tetap aja kakak nanti di godain cowo,”kesal Arum kepada wanita itu.
“Siapa yang mau godain barkes kayak gua, lu walaupun pake pakaian tertutup selama kerja kalau otak orang lagi eror sekali nya eror tetap eror jadi ingat. Kalau lu ngerasa ada orang yang jahatin lu langsung lapor gua,”ingat wanita itu kepada Arum.
Ya selama bekerja di club syukur nya Arum belum pernah bertemu dengan pelanggan yang aneh aneh karena dia hanya mengantarkan minum saja tapi tentu ketika pertama kali bekerja dia menemukan banyak fakta mengejutkan.
Bahkan anak di bawah umur ada di sana ada anak kuliah yang rela jadi LC atau simpanan demi mengikuti gaya hidup yang mewah di kota, banyak yang seperti itu bahkan cuman satu atau dua saja.
Tapi untung nya Dian selalu menjaga Arum dia mengingat jika orang mabuk kadang juga ngelakuin hal aneh saat itu tiba Arum harus jaga jarak seperti yang di jelasin Dian kepada nya.
“Nanti malah weekend, kau datang ya. Pasti ramai, banyak yang reservasi juga,”ucap wanita itu kepada Arum.
“Iya kak, nanti Arum masak dulu ya bawain bekal buat kakak,”jelas gadis itu.
“Lu dah kayak bocah aja gua di bikin, Bukan kerja kantoran di bawain bekal, tapi bawain ya makanan lu enak,”kekeh Dian akhirnya tetap tersenyum.
“Siap kakak!”semangat gadis itu empat lima.
“Yaudah pergi dulu, bye,”ucap Dian dengan santai nya melambaikan tangan nya.
Ya semenjak tinggal di sana Arum yang bersikap baik memang di sayang oleh Dian maka nya wanita itu sangat senang dengan Arum. Ya dari sekolah dulu Arum belum memiliki ponsel.
Ibarat kalian sudah punya tv tapi dia masih dengar lewat radio, bukan apa apa selama tinggal dengan Sarah Arum memang tidak di kasih uang jajan bahkan untuk ponsel mana mau Sarah belikan.
“Apa besok pinjam hp kak Dian aja ya? Tapi kan aku ga punya nomor mereka juga, apa aku izin sehari aja ya? boleh ga ya kangen yang lain,”gumam gadis itu kepada diri nya sendiri.
Arum melanjutkan aktivitasnya yang sibuk, ya sore telah berganti malam. Tak terasa Arum sudah menyelesaikan semua aktivitasnya dia bersiap pergi ke club untuk bekerja sebelum itu dia bawa kotak bekal untuk kak Dian.
Kalau Arum sekarang sedang makan, sesekali Arum melihat ke arah ruangan utama di sana cuman hanya foto Dian tidak ada siapa siapa, wanita itu tidak pernah bercerita tentang keluarga nya.
“Apa kakak juga tidak punya ayah dan bunda sama seperti aku ya? Tapi kakak sangat baik.”gumam gadis itu menatap rumah mewah itu.
“Semoga kakak bertemu pria yang baik, agar dia tidak terus hidup seperti ini. Karena sebenarnya dia orang yang baik,”senyum gadis itu dengan manis.
Setelah menyelesaikan makanan nya akhirnya Arum langsung membersihkan piring dan bersiap di sana dia berangkat karena jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, gadis itu langsung keluar rumah.
Arum berangkat menggunakan ojek tapi ya dia agak jalan ke depan untuk menemukan ojek kalau malam begini, tidak lama hanya kisar 15 menit perjalanan gadis itu sampai, dia melihat sebuah tulisan yang bernamakan.
Club Las Vegas kw
Ya seperti itu kira kira, banyak barisan mobil yang terparkir di sana dari mobil mewah bahkan tidak ada motor kalau ada pun mungkin sejenis herly tidak ada scoppy atau beat di sana, satpam di sana langsung membuka pintu. Ya banyak di sana plat nya yang di tutup dengan kertas karena takut ada mobil suami yang sudah punya istri haha, hal itu sudah lumrah.
“Arum, rajin sekali,”sapa satpam itu.
“Semangat begadang kak,”kekeh Arum menepuk bahu pria itu.
Arum melangkah kan kaki nya masuk ke dalam ruangan lorong yang lampu nya redup itu bahkan dentuman dentuman keras musik dan lampu warna warni mulai terdengar tapi musik jam segini belum seberisik malam hari atau dini hari.
Dulu pertama kali kesini Arum benar benar takut tapi lama kelamaan dia sudah terbiasa, gadis itu melewati lantai utama yaitu lantai dansa banyak orang berjoget di sana. Arum berjalan masuk ke lorong lain.
Di sana ada ruangan bertuliskan Staff only, baru lah Arum masuk di sana. Ketika Arum masuk, pandangan semua orang tertuju pada nya tatapan datar, dan tajam di sana para wanita malam menggunakan baju seksi dan make up menor berbaris duduk ada yang berdiri.
“Wah hari ini kalian tampak seksi sekali,”puji gadis itu tertawa.
“ARUMMM!!! KAMI KIRA SIAPA!”teriak mereka serempak kepada Arum yang tertawa.
“Arum kau bawa apa itu sangat wangi masak apa,”ucap wanita cantik bernama vivi di sana memeluk Arum gemas.
“Ini makan malam buat kak Dian, udang kesukaan kak Dian,”tawa gadis itu mengangkat makanan nya.
“Yah buat kak Dian doang,”teriak Salsa di sana.
“Arum gamau coba pakai baju gini juga dada mu sangat bulat dan besar untuk ukuran anak seumuran mu kau laku keras loh,”ucap wanita itu menggoda Arum menaikkan alis nya naik turun.
Bukan Arum yang menjawab di sana, tapi seorang wanita dengan baju seksi lain dengan syal bulu bulu bewarna ungu di leher dan gaun merah cukup nabrak ya tapi itu lah khas nya keluar dari pintu dalam ruangan itu juga.
Dia mendengar suara gaduh para wanita bayaran itu di sana memang ruangan mereka tempat mengganti baju atau make up, ternyata Dian di sana dengan cepat Dian menoyor kening Vivi.
“Jangan racuni Arum ya, atau bayaran mu aku potong,”ucap Dian kepada Vivi.
“Ih Madam bercanda! Minta udang nya aja deh madam,”kekeh Vivi kepada Dian.
“Minta ke langganan mu itu, aku lihat dia selalu memesan mu pasti kau memiliki tip lain bukan,”lirik Dian tajam.
“Hehe tau aja madam,”tawa nya terkekeh.
“Yaudah Arum sana ganti baju mu, nanti tamu makin rami yang di depan pada susah,”jelas wanita itu kepada Arum.
“Siap jangan lupa makan dulu ya kak, bye kakak kakak,”