syasa pandita kusuma seorang gadis berusia 18 tahun, cantik cerdas, di takuti, gadis muda yang sudah mempimpin sebuah perusahaan ternama di Indonesia, Mengantikan sang kakek. karakter yang cerdas, dingin, dan ambisius dan tegas banyak di takuti di kalangan rekan bisnis nya walau diri nya tergolong muda
adakah seorang laki-laki yang berani mendekati nya? "
yuk simak kisah nya 😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ivan witami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 21
dua bulan kemudian
rumah pak Herman.. ,kamar Bryan
syasa tiba tiba menyusul Bryan ke kamar Bryan.
syasa: " Bryan.. aku tidak bisa tidur.. " namun Bryan tak mendengar nya masih terlelap dalam tidur nya
lalu syasa pun berbaring di sebelah Bryan, dan masuk kepelukan Bryan, Bryan hanya melihat sekilas, lalu memeluk syasa
Bryan: " kenapa kamu menyusul ku "
syasa: " diam lah. aku tidak bisa tidur.. aku ingin tidur dipelukanmu "
Bryan: " hem... " mengeratkan pelukan nya dan mencium pucuk rambut syasa
entah sudah berapa kali mereka tidur satu ranjang, namun beruntung Bryan bisa menahan diri nya , bagaimana pun Bryan laki laki dewasa dan masih normal , beruntung Bryan juga masih mempunyai pikiran jernih mengingat syasa adalah cucu orang pengusaha ternama dan syasa lebih dikenal dengan putri pertama Bram sanjaya, tak mungkin Bryan merusak nya terlebih Bryan juga mencintai syasa
sudah berulang kali syasa mencoba tidur dan memejamkan matanya dipelukan Bryan namun syasa tak dapat memejamkan matanya,
syasa pun bangun dan duduk di sebelah Bryan yang juga tak dapat memejamkan matanya karena terusik oleh syasa, Bryan pun menyalakan lampu tidur yang berada di meja dekat tempat tidur nya
Bryan: " sayang.. kamu kenapa gelisah.. "
syasa: " aku lapar.. "
Bryan: " haha.. ya Tuhan jadi kamu lapar.. " mengusap lembut rambut syasa
Bryan: " ayo kita turun, aku buatkan sesuatu " syasa pun hanya menggangguk
mereka berdua pun turun, menuju dapur, Bryan pun mulai membuka kulkas dan mencari bahan makanan,
Bryan: " kamu mau nasi goreng "
syasa: " em.. apa saja yang penting aku tidak kelaparan "
Bryan: " ok.. aku akan buat kan kamu nasi goreng.. "
Bryan pun membuat kan nasi goreng untuk syasa, dengan cekatan, Bryan pun meracik bumbu dan bahan lain nya kemudian menggoreng nasi ala Bryan. syasa hanya mengamati sembari tersenyum, Bryan pun menyadari jika dirinya di amati syasa
Bryan: " kenapa kamu mengamati aku seperti itu"
syasa: " tidak.. ! " tersenyum dan Bryan pun hanya menggeleng kan kepala nya dan tersenyum
Bryan: " ini.. nasi goreng ala Bryan sudah jadi " menyerahkan piring berisi nasi goreng buatan nya
syasa: " hem.. dari bau nya seperti nya lezat "
Bryan: " makan lah.. " tersenyum syasa pun memakan nya sesekali menyuapi Bryan.
syasa: " Bryan, 3 hari lagi ulang tahun ku yang ke 19 tahun, dan seminggu setelah ulang tahun ku..,aku akan berangkat ke London entah jadi nya aku tanpa mu di sana, "memandang Bryan
Bryan: " dan juga entah apa jadi nya aku tanpa mu di sini, aku akan menunggu mu " meraih jemari syasa
Bryan: " sudah habis kan makanan mu. nanti kembali tidur, " syasa hanya mengangguk.
tak lama, syasa pun selesai makan, Bryan dan syasa pun kembali ke kamar, syasa memilih tidur di kamar Bryan kembali.
syasa: " aku ingin tidur dengan mu, "
Bryan: " ya Tuhan banyak sekali ujian ku.. "
syasa: " kenapa..? "
Bryan: " syasa.. aku laki laki normal, jika aku terus terusan satu ranjang dengan mu, aku takut tidak bisa mengontrol diri ku "
syasa: " lakukan jika kamu mau.. " menatap Bryan, syasa tiba tiba membuka kimono nya
Bryan pun langsung mencium syasa penuh hasrat begitu juga syasa, namun tiba tiba Bryan mendorong tubuh syasa dan Bryan pun beranjak dari tempat tidur.
Bryan: " kenakan kembali kimono mu, sebelum aku berubah pikiran, " membalikan badan nya
syasa: kenapa kamu tidak melanjutkan nya " mengikat tali kimono nya
Bryan: " karena aku mencintaimu sya..! " syasa turun dari tempat tidur, dan langsung memeluk Bryan dari belakang..
syasa: " Terima kasih.. selama ini kamu sudah menjaga ku, aku mencintaimu.. " melepas pelukan nya dan langsung keluar dari kamar Bryan dan masuk ke kamar nya
saat syasa sudah tidak ada di kamar nya, Bryan membaringkan tubuh nya di tempat tidur,
Bryan: " aku mencintaimu sya.. tidak mungkin aku melakukan nya, " meneteskan air mata,
sedangkan syasa di kamar nya pun menangis,
syasa: " Bryan.. aku mencintai mu .. " masih menagis dan melihat foto Bryan dan diri nya di meja dekat tempat tidur nya
tak terasa mereka pun terlelap tidur kembali.
ke esokkan hari nya, syasa bangun terlebih dahulu, dan entah mengapa Bryan pun tak kunjung bangun, syasa masuk ke dalam kamar Bryan, dan Melihat Bryan masih terlelap tidur,
syasa pun menyiapkan baju kerja Bryan, dan keperluan Bryan untuk ke kantor, karena Bryan sudah membantu ayah nya di kantor sekaligus mengatur jadwal syasa, syasa pun mendekati Bryan dan mengusap kening Bryan,
syasa: " sayang.. bangun.. " mengecup kening Bryan
Bryan pun membuka mata nya, dan melihat syasa,
Bryan: " jam berapa..? "
syasa: " jam 5 pagi.. bangun lah, aku sudah menyiapkan keperluan mu untuk berangkat ke kantor "
Bryan: " maaf.. seharusnya aku yang menyiapkan keperluan mu, " bangun dari tidur nya,
syasa: " tidak apa apa, kamu pasti kelelahan,mengurus ku dan juga mengurus kantor mu sendiri , anggap saja aku belajar menjadi istri mu, " tersenyum dan Bryan pun mengecup kening syasa
Bryan: " Terima kasih "
syasa: " aku tunggu kamu di bawah, aku akan membuat kan mu sarapan untuk mu dan ini kopi untuk mu " tersenyum dan syasa pun beranjak dan keluar dari kamar Bryan menuju lantai bawah.
syasa pun turun dan ikut memasak bersama mbok Titin,
syasa :" mbok aku mau masak buat Bryan, mbok masak buat oma dan opa saja .. " tersenyum
Titin: " gak biasanya non.. non masak buat den Bryan "
syasa: " iya mbok.. belajar menjadi istri yang baik haha "
titin: " non.. apa non sudah di lamar den Bryan? "
syasa: " belum mbok.. " tersenyum
Titin: " semoga secepatnya ya non " syasa hanya tersenyum
tak lama masakan syasa pun sudah siap dan di hidangan di meja makan, Bryan pun sudah selesai mempersiapkan diri nya dan turun menuju ke bawah. di meja makan pun pak Herman dan bu dita sudah menunggu.
Bryan: " pagi sayang.. pagi opa oma.. " tersenyum dan duduk di depan bu dita
Herman: " pagi.. " tersenyum
dita: " pagi.. " tersenyum
syasa: " pagi sayang.. " tersenyum. dan duduk di sebelah bu dita
Bryan: " sya.. kamu belum mempersiapkan dirimu.. "
Syasa: " hari ini aku tidak ke kantor.. aku akan menyelesaikan pekerjaan di rumah saja.. " tersenyum
syasa: " sarapan lah.. aku sudah memasak, masakan kesukaan mu ayam goreng dan tumis kangkung
Herman: " hem.. untuk opa mana.. "
syasa: " kalau opa mau, opa boleh mengambil nya
Herman: " haha.. tidak sayang, gigi opa sudah tidak bisa memakan ayam goreng "
dita: " apa lagi oma.. haha " syasa dan Bryan pun ikut tertawa
syasa pun mengambil kan makanan untuk Bryan, dan Bryan pun dengan senang hati menerima nya
Bryan: " Terima kasih.. aku serasa mempunyai istri haha "
syasa: " aku calon istri mu " tersenyum
dita: " cepat cepat lah kalian menikah "
Bryan: " Bryan mau nya juga seperti itu oma, tapi biarkan syasa menyelesaikan study terlebih dahulu "
Herman: " apa kamu sabar menunggu? "
Bryan: " jika hanya satu tahun, Bryan sanggup bersabar opa, jika lebih Bryan akan menyusul syasa ke London dan membawanya pulang haha " dan semua nya pun tertawa.
syasa: " sudah... ayo habis kan sarapan mu "
Bryan dan syasa dan pak Herman serta bu dita pun menghabiskan sarapan nya. setelah menyelesaikan sarapan nya Bryan pun pamit kepada opa dan oma, lalu syasa mengantarkan Bryan ke depan
Bryan: " sayang.. aku berangkat, jadwal mu hari ini tidak terlalu padat, hanya saja jam 2 nanti kamu ada meeting di mall xxxx
syasa: " iya.. nanti aku berangkat sama pak hadi, "
Bryan: " nanti jika urusan kantor ku sudah selesai aku akan menyusul mu " tersenyum dan mengecup kening syasa dan memeluk nya
tiba tiba ada mobil datang, dan ternyata bram dan Wina, bram dan Wina mengetahui mereka berdua berpelukan.
syasa: " siapa pagi pagi begini bertamu " melepas pelukan Bryan "
Bryan: " siapa sya.. ? "
syasa: " tidak tahu.. "
ceklek.. pintu mobil pun terbuka, keluar bram dan wina, syasa sontak terkejut senang dan langsung berlari ke arah Bram
syasa: " papa...!! " berlari dan memeluk bram
bram: " aduh.. pelan pelan sya.. papa sudah tidak muda lagi.. "
syasa: " syasa rindu sama Papa " masih memeluk Bram.
wina : " apa kamu tidak Merindukan mama sya "
syasa: " syasa juga rindu sama mama " memeluk wina
Bryan pun menghampiri Wina dan Bram
Bryan: " pagi om.. tante.. " menyalami bram dan Wina
bram: " pagi.. " tersenyum dan Wina hanya tersenyum
bram: " mau berangkat ke kantor.. "
Bryan: " iya om.. kalau gitu Bryan permisi " tersenyum dan melangkah menuju mobil nya
namun sebelum jauh langkah nya, syasa berlari dan memanggil Bryan
syasa: " Bryan...!!" berlari dan memeluk Bryan
Bryan: " ada apa.. " membalas pelukan Bryan
syasa: " semangat kerja nya " masih memeluk Bryan
Bryan: " iya..sayang.. kamu sudah tidak malu menunjukkan kemesraan di depan papa mama mu " syasa hanya menggeleng dan tersenyum, wina dan bram pun hanya senyum, dan geleng-geleng kepala
syasa: " sudah berangkat lah.. " tersenyum
Bryan pun berangkat ke kantor, lalu syasa dan bram serta wina pun masuk ke dalam rumah
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
vote like komen
Terima kasih😘💕