Genre : Xianxia, Action, Adventure, System, OverPower, Romance.
Update 2 Chapter/Hari. Jam tidak tentu.
Lanjutan dari Strongest God System
Tidak terasa sudah dua tahun lebih ia bereinkarnasi ke Dunia Kultivator.
Berbagai masalah terus datang kemanapun ia pergi. Namun dari masalah-masalah itulah ia mendapatkan jawaban dari misteri-misteri yang ada.
"Kemarilah! Bergabung denganku! Kumpulkan semua kepingan yang terpisah!"
"Siapa kau?!"
"Kemarilah! Bergabung denganku! Kumpulkan semua kepingan yang terpisah! Cepat!"
Suara-suara yang memanggilnya terus muncul dalam pikirannya. Semakin kuat dirinya, semakin banyak pula perkataan yang muncul dibenaknya.
Lin Chen pergi ke Alam Dewa untuk membalas dendam dan mencari jawaban dari semua pertanyaan. Apakah petualangannya di Alam Dewa dapat berjalan dengan lancar? Ataukah sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaKertas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 020 : 10 Raja Dewa
Jiang Fuyan! Ketika Yan Xue mendengar nama itu, tiba-tiba amarahnya memuncak. Ia teringat akan kejadian di mana Jiang Fuyan yang mencelakai Lin Chen, dan hampir membuatnya terbunuh. Jika ia bertemu kembali dengan Jiang Fuyan. Tidak! Jiang Fuyan sudah mati, jika ia bertemu dengan penerus ataupun muridnya, ia akan mengerahkan seluruh kekuatannya untuk membunuh orang itu.
"Xue'er. Aku tidak apa-apa, tarik kembali aura membunuhmu." Lin Chen memerintahkan Yan Xue tanpa menolehkan kepalanya dan tetap mengamati 10 orang yang terbaring.
"Baik, Gege," balas Yan Xue menarik kembali aura membunuhnya.
Hou Yengzhan berjalan ke sebelah kanan Lin Chen. "Apa kau bisa menyembuhkannya? Lalu apa yang kau maksud dengan Jiang Fuyan?"
Masih menatap 10 orang yang terbaring, ia mengamati seluruh tubuh orang tua itu dan menemukan sebuah jawaban. "Tentu, sangat mudah untuk menyembuhkannya. Kesepuluh orang ini terkena teknik yang membuat masa hidup mereka berkurang dengan drastis, aku juga merasakan energi spiritual milikmu berada di dalam tubuh mereka. Apakah Senior mengorbankan kultivasi yang Senior miliki untuk mempertahankan masa hidup mereka?"
"Dan untuk Jiang Fuyan? Dia adalah orang yang pernah bertarung denganku, dia memiliki teknik yang sama seperti ini, namun lebih kuat. Bahkan aku yakin orang yang terkena tekniknya tidak akan bisa bertahan hidup, bahkan untuk satu hari."
Hou Yengzhan hanya bisa terdiam dan tersenyum tak bersuara, ia tidak menyangka jika pemuda yang dibawanya bisa menyembuhkan orang-orang yang berharga baginya. Apalagi saat pemuda itu mengetahui perbuatannya yang mengorbankan kultivasi, tapi saat ia mendengar kekuatan teknik aslinya, keringat dingin mulai bercucuran membasahi wajahnya.
Lin Chen menghela napas panjang, ia memejamkan matanya perlahan. Ketika ia membuka matanya secara tiba-tiba, warna matanya yang sebelumnya hitam telah berubah menjadi merah darah. Ia mengarahkan telapak tangan kanannya yang terbuka pada kesepuluh orang itu.
Samar-samar terlihat aura hitam pekat dengan aura kematian keluar dari tubuh orang tua dan terhisap masuk ke telapak tangan Lin Chen. Perlahan, keadaan orang tua itu membaik, napasnya yang lemah berangsur-angsur semakin kuat dengan aura kultivasi bertambah.
Setelah selesai mengambil aura kematian itu, kekuatan kultivasinya meningkat, namun belum cukup untuk menembus Ranah Dewa Perak bintang 4. Ia menghela napas panjang dan berubah kembali kewujud semula.
Hou Yengzhan dan istrinya terperangah dengan mata terbuka lebar, mereka tidak menyangka usaha mereka selama 500 ribu tahun, yang mana menghabiskan semua kekayaan mereka untuk menyembuhkan 10 orang penting akan berhasil di hari ini. Apalagi hanya dalam hitungan detik saja.
"Anak mud— Tidak! Terimakasih, Tuan." Hou Yengzhan meralat ucapannya, ia sedikit membungkukkan badannya mengarah pada Lin Chen sembari menangkupkan kedua tangan diikuti oleh istrinya.
Lin Chen menaikkan sebelah alisnya, ia memang tahu jika hukum di Dunia Kultivator yang terkuat akan memiliki segalanya, yang berkemampuan akan dihormati. Tapi tetap saja ia masih tidak terbiasa dengan perlakuan seperti itu, apalagi orang yang menghormatinya berusia lebih dari 600 ribu tahun.
"Senior tidak perlu—" Belum sempat Lin Chen menyelesaikan perkataannya, ia menghentikan ucapannya ketika mendengar suara dari tempat tidur yang terbuat dari batu.
Lin Chen, Yan Xue, Hou Yengzhan dan satu wanita paruh baya menolehkan kepala ke arah sumber suara. Terlihat satu persatu dari 10 orang yang terbaring mulai sadarkan diri dan mencoba untuk duduk.
Tubuh Hou Yengzhan bergetar, air mata yang menjelaskan kebahagian mengalir di sudut matanya. Ia berjalan menghampiri salah satu dari orang-orang itu. "Kakek. Akhirnya, usahaku selama 500 ribu tahun ini, terbayarkan dan bisa membangunkan kalian kembali," ucapnya tersedu-sedu.
Lin Chen dan Yan Xue, bahkan kesepuluh orang tua yang baru sadar itu terperangah dengan mulut terbuka. Mereka tidak dapat mempercayai apa yang mereka dengar, tanpa sadar mereka memandang satu sama lain, kemudian mengangguk kecil seperti memiliki satu jawaban.
Apa yang mereka dengar tidak salah!
Lin Chen mengerutkan keningnya. Akan sangat tidak mungkin jika 10 orang di depannya bisa bertahan hidup selama itu. Dengan mata sistemnya, ia mencoba mengetahui tingkatan kultivasi orang-orang di depannya. Ketika ia sudah mengetahuinya, ia sedikit terkejut, sedikit saja, tidak banyak.
Raja Dewa, tapi energi spiritual mereka tersegel sehingga tidak ada orang yang mengetahui tingkatan kultivasi mereka, bahkan jika orang itu berada ditingkat Kaisar Dewa.
Lin Chen berjalan menghampiri 10 orang yang masih duduk di atas batu, ia sedikit membungkukkan badannya dengan menangkupkan kedua tangan, kemudian berkata, "Senior. Apa yang membuat kalian, 10 Raja Dewa menjadi seperti ini?"
Hou Yengzhan menolehkan kepalanya menatap Lin Chen dengan mulut sedikit terbuka. Ia tidak memberitahukan tingkatan orang-orang kepada Lin Chen, tapi anehnya pemuda di depannya itu bisa mengetahuinya. Bahkan 10 orang tua itu juga terperangah dengan mulut sedikit terbuka.
Siapa sebenarnya pemuda ini? Pemikiran itu terbesit di pikiran mereka. Ketika 10 Raja Dewa mengamati Lin Chen mencoba untuk mengetahui tingkat kultivasinya, mereka tidak merasakan adanya energi spiritual di dalam tubuh Lin Chen.
"Yengzhan. Siapa pemuda itu?" tanya pria tua yang dipanggil dengan sebutan 'Kakek' oleh Hou Yengzhan.
Hou Yengzhan kembali berbalik menatap pria tua. "Dia adalah pemuda yang bertemu denganku di Kota Yiguang, saat aku melihatnya, aku membawanya kemari dan berjanji jika dia bisa menyembuhkan kalian semua, aku akan memberikannya imbalan, yang merupakan harta yang telah kita jaga turun temurun selama jutaan tahun," jawabnya seraya menangkupkan kedua tangan.
Kakek Hou dan lainnya tersentak, ia mengepalkan kedua tangannya erat ingin memukul cucunya. Tapi ketika ia mengingat indera cucunya yang sangat tajam, ia hanya bisa menghela napas panjang. "Baiklah, karena kau berpikiran dia berharga sehingga berjanji akan membiarkan itu padanya. Maka aku hanya bisa menerimanya dan mendukungmu. Lagipula harta itu bukan milik kita, itu jatuh dari atas langit dan sepertinya sedang mencari orang yang dianggap mampu."
Lin Chen yang sedari tadi mendengar percakapan itu hanya terdiam dan mengamati. Ia tidak mengerti apa yang dimaksud dengan harta yang mereka simpan, tapi yang pasti, ia tidak akan menolaknya. Bagaimanapun harta yang telah disimpan selama jutaan tahun pastinya adalah harta yang bagus.
Kakek Hou mendongakkan kepalanya menatap Lin Chen. "Aku tidak tahu bagaimana caranya kau mengetahui tingkat kultivasi kami. Mengapa kami menjadi seperti ini? Itu karena kami semua bertarung melawan Sekte Pedang Dewa, sekte mereka membunuh anak dan cicitku. Jadi aku dan lainnya, beserta Kaisar Hu bekerjasama untuk bertarung dengan mereka ..."
Kakek Hou terdiam sejenak untuk mengambil napas, kemudian melanjutkan penjelasannya, "Tapi siapa yang menyangka, mereka memiliki teknik yang sangat kuat dan membuat kami semua terpaksa untuk mundur. Kemudian dengan berjalannya waktu, aku merasakan rasa sakit yang menyiksa dibarengi masa hidup yang terkikis, lalu aku tidak sadarkan diri ..."
Lin Chen terdiam, ia tahu jika teknik yang menyerang 10 orang di depannya adalah teknik yang mirip seperti milik Jiang Fuyan. Lalu alasan mengapa Sekte Pedang Dewa bisa menggunakannya, hanya ada satu kesimpulan, Jiang Fuyan adalah orang yang membangun Sekte Pedang Dewa.
Lalu dari ini juga ia mengetahui alasan dibalik mengapa Sekte Pedang Dewa ingin mencari Dimensi Dewi Bulan di Alam Rendah. Itu karena Jiang Fuyan memiliki dendam dengan Dewi Bulan, dan mungkin jika mendapatkan harta di Kediaman Dewi Bulan, Jiang Fuyan bisa membalaskan dendamnya.
Hou Yengzhan dan istinya hanya bisa menundukkan kepala dengan menggigit bibir bawahnya, air mata mulai mengalir menjelaskan kesedihan saat mengingat kembali anak mereka yang telah mati dibunuh oleh Sekte Pedang Dewa.
Suasana di dalam ruangan kembali hening, bahkan jika ada orang yang menjatuhkan jarum. Suara jarum itu dapat di dengar di telinga semua orang.
Tidak lama kemudian, Lin Chen membuka suara untuk memecah keheningan. "Senior. Aku bisa membuka Meridian kalian yang tersumbat, tapi aku meminta imbalan lain selain harta yang telah disepakati," ucapnya sembari menangkupkan kedua tangan.
"Apa itu?" Kakek Hou bertanya tanpa berpikir panjang, keluarga mereka sudah tidak memiliki apapun lagi. Jika Lin Chen meminta sesuatu yang tidak dapat mereka penuhi, maka mereka hanya bisa menerima fakta jika mereka tidak dapat lagi berkultivasi dan mati perlahan.
Lin Chen menegakkan tubuhnya. Ia menatap serius Kakek Hou. "Bergabung bersamaku, dan kita akan membantai seluruh anggota Sekte Pedang Dewa!"
Kakek Hou dan lainnya tersentak, ia menggeleng pelan dan napas berat dihembuskan dari mulutnya. "Itu tidak mung—" Ia yang hendak menyanggah perkataan Lin Chen terhenti saat melihat tatapan mata yang ditampilkan oleh Lin Chen.
Itu adalah tatapan mata seseorang yang tidak kenal takut dan tidak pernah menyerah.
Meski Kakek Hou tidak mengetahui ada dendam apa Lin Chen dengan Sekte Pedang Dewa. Tapi itu tidak penting, ia menghela napas panjang dan tersenyum, kemudian meralat ucapannya tadi, "Baiklah. Aku akan bergabung denganmu untuk membantai Sekte Pedang Dewa!"
...
***
*Bersambung...