Karena ulah wanita yang ia cintai kabur saat usai akad nikah, Letnan Harley R. A Navec tidak sengaja tidur dengan wanita yang berbeda, gadis yang sebenarnya sudah menjadi pilihan orang tuanya namun ia merahasiakan hal besar ini. Harley Navec hanya menganggap Pranagita Kairatu Inggil Timur sebagai adik, apalagi gadis itu adalah adik dari sahabatnya sendiri. Disisi lain, jiwa petarung dan jiwa bebas Harley masih melekat dalam dirinya.
Sakit hati yang mendalam ia lampiaskan di setiap harinya pada Gita hingga gadis lugu itu hamil. Sebenarnya perlahan sudah terbersit rasa sayang apalagi setelah tau Gita hamil namun kakunya Letnan Harley membuatnya kabur hingga bertemu kembali dengan seorang pria yang dulu pernah berkenalan dengannya tanpa sengaja, Letnan Herlian Harrajaon Sinulingga.
Pernikahan Letnan Harra dan Gita pun terjadi, rintangan silih berganti menghampiri hingga hadir istri titipan karena.....
SKIP bagi yang tidak tahan KONFLIK
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3. Pengawal baru.
"Kenapa baru pulang sekarang???" Papa Decky mencium putri kecilnya dengan sayang.
"Banyak tugas di kampus. Lagipula Papa juga baru pulang dari luar pulau." Jawab Gita.
Papa tersenyum mendengarnya. Bukan hal mudah bagi seorang Ayah mengijinkan putrinya untuk tinggal di luar sana dengan segala resiko yang mengancam tapi demi membuat putri kecilnya yang manja, dirinya rela mengawasi putrinya.
Gita melepaskan pelukan sang Papa karena Mama sudah merentangkan kedua tangan bersiap memeluknya. Tapi di saat yang sama, Papa Decky melihat tangan putrinya terdapat memar lebam di punggung tangan. Papa pun segara menarik jaket putrinya dan melepasnya paksa.
~
"Mungkin kamu bisa bohongi semua orang tapi jangan harap kamu bisa bohongi Papa..!!!!!" Nada suara Papa Decky meninggi menatap memar di sepanjang dua lengan putrinya, belum lagi di leher, pipi dan kaki. Papa Decky semakin geram mengingat Mama Anne mengatakan bahwa di tubuhnya seperti ada luka pukul dan cambuk. "Papa tanya sekali lagi, siapa yang melakukannyaaaaa????????"
Suara Papa Decky menggelegar membuat Gita ketakutan.
"Gitaa.. Gita di.... Ganggu orang mabuk, Pa..!!" Jawab Gita terbata.
"Di ganggu orang mabuk??? Dimana??? Kapan kejadiannya????" Bentak Papa Decky semakin keras.
"Waktu Bang Harley nikah sama Ciara."
Papa Decky sampai mengguncang kedua lengan Gita saking paniknya. "Kamu di apakan saja????? Ayo visum..!! Papa mau visum."
"Kalau sudah visum, papa mau apa?? Papa juga nggak kenal orangnya." Kata Gita.
Papa Decky bersandar kasar, matanya sejenak terpejam. "Astaghfirullah hal adzim, Ya Allah. Jika ada salahku di masa lalu, hukum aku saja, jangan Kau timpakan pada putriku." Gumam Papa Decky menahan rasa sesak di dada.
"Paaaa.. Maaf..!!" Gita memeluk Papanya, di saat itulah luluh hati seorang ayah.
Papa Decky mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang di seberang sana. "Tolong minta Letnan Harra datang ke rumah saya..!!"
...
Mata Bang Harra bertemu pandang dengan Gita. Sungguh Gita baru tau, pria berkulit hitam dengan gaya rambut undercut man bun ternyata adalah seorang militer.
"Mulai hari ini kamu saya alihkan tugas untuk mengawal keluarga saya, mengawal putri saya, Gita." Perintah Papa Decky.
"Siap."
"Putri saya ini baru di ganggu orang mabuk beberapa hari yang lalu. Saya mau kamu pantau dan kawal Gita kemana pun. Anggap Gita seperti adikmu sendiri. Kamu lettingnya Eijaz, kan??"
"Siap, kami satu letting. Ijin.. Kami laksanakan perintah, komandan." Jawab Bang Harra.
...
Gita menekuk wajahnya saat Bang Harra terus mengikutinya. "Kenapa Om tidak menolak??"
"Ini perintah, Gita. Saya tidak mungkin menolak perintah atasan."
"Jadi kalau atasan Om Har meminta untuk lompat ke sumur, Om akan mengikuti perintah itu??" Omel Gita jengkel.
"Bukan begitu konsep aturannya. Kita bekerja di bawah loyalitas, selama berada dalam garis yang benar, tidak ada alasan untuk kita menolak perintah pimpinan. Dalam hal saya mengawalmu, tidak ada yang sepenuhnya salah karena memang biasanya kami ikut mengawal keluarga dalam tanda kutip 'istri' petinggi, hanya saja kali ini ada permintaan 'khusus' dari Bapak." Jawab Bang Harra mencoba logis.
"Hmmm.. Begini saja, bagaimana kalau Gita membebaskan Om. Om jalan sendiri, Gita juga jalan sendiri."
Bang Harra begitu takjub dengan ide brilian Gita, ia tersenyum sekilas hingga kemudian senyum itu menghilang. "Nggak mau. Jangan coba tawar menawar dengan saya..!! "
Gita kesal, ia menghentak kaki karena tidak berhasil bebas dari Bang Harra. Ia pun berjalan cepat berharap Bang Harra tidak bisa menyusulnya. Bolak balik Gita menoleh ke belakang, lagi-lagi berharap Bang Harra akan bosan. Senyum Gita mengembang, tapi saat kembali berbalik badan ternyata Bang Harra sudah ada di sampingnya.
"Ayo jalan, biar sehat."
Sontak saja Gita kaget sekaligus kesal. Ia berjalan cepat menuju ruang kampusnya.
...
Dua jam berlalu, Bang Harra memantau akun sosmednya dan melihat foto pernikahan Bang Harra, memang ia tidak sempat datang dalam acara sakral tersebut karena masih ada pekerjaan yang tidak bisa ia tinggalkan. Disana ia melihat Ciara, istri Bang Harley yang terlihat sangat dekat dengan Gita.
Sejenak ia terdiam sambil mengingat cerita dari Bang Harley tentang kaburnya Ciara dan kejadian naasnya bersama seorang gadis yang memang adalah sahabat Ciara.
Bang Harra juga mengingat saat pertemuannya dengan Gita, sehari setelah pernikahan itu berlangsung. Gita nampak frustasi dan ingin mabuk untuk menghilangkan masalahnya.
"Apakah wanita yang di maksud Harley itu... Gita??" Gumam Bang Harra.
"Om..."
Mendengar sapaan tiba-tiba, Bang Harra mematikan layar ponselnya dan menoleh ke arah sumber suara.
"Sudah selesai kuliahnya??" Tanya Bang Harra seolah tidak terjadi apapun.
"Sudah, Gita lapar."
"Mau makan dimana?" Bang Harra mengedarkan pandangan, memang banyak mahasiswa sudah keluar dari area gedung.
"Bakso."
"Biasakan makan makanan sehat. Jangan asal telan segala rupa hanya karena enak di lidah." Kata Bang Harra.
"Bakso juga sehat."
"Ikut saya, ada makanan yang lebih sehat daripada bakso" Ajak Bang Harra.
...
Sesampainya di tempat makan tersebut, Gita duduk dengan malas karena dirinya kurang menyukai makanan yang ada di hadapannya.
"Nggak ada tempat lain, om??"
"Coba dulu, sop ayam kampung rasanya juga enak. Nggak kalah sama bakso." Jawab Bang Harra.
Bang Harra membuat status singkat di sosmednya. Hal yang amat sangat jarang ia lakukan.
'REHAT SEJENAK, MAKAN SIANG'.
Disisi lain, Gita mengupload foto semangkok sop ayam kampung dengan caption.
'MAKAN SIANGNYA SIH COCOK, PARTNER MAKANNYA YANG NGGAK COCOK. SERASA KETEMPELAN NGGAK SIH, GUYS'.
.
.
.
.
konfliknya makin komplek, mantapp💪💪