dikisahkan ada seorang gadis desa bernama Kirana, ia adalah gadis yang pintar dalam ilmu bela diri suatu hari, ayahnya yaitu ustadz Mustofa menyuruh Kirana untuk merantau ke kota karena pikirnya sudah saatnya ia untuk membiarkan putrinya itu mempelajari dunia di luar desa
Kirana memenuhi permintaan sang ayah dan pergi ke kota yang jaraknya tak terlalu jauh dari kampung halamannya. dan di sinilah Kirana mulai di hadapkan dengan situasi yang menguji keberanian serta kesabarannya, pertemanan, Cinta segitiga sampai akhirnya ia bertemu dengan takdir yang memang telah di putuskan untuk dirinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riris Sri Wahyuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mencari kontrakan
Kirana terus menoleh ke belakang melihat wajah sang ayah yang semakin jauh dari pandangan matanya dan kini is sudah tiba di kota
"mau di antar kemana neng? " tanya sopir taksi.
"antar saya ke kontrakan yang tak jauh dari kampus dekat sini pak! bapak tau kan dimana? ".
"oh iya saya tau neng. "
"antar saya ke sana pak! ".
" baik neng. "
15 menit setelah perjalanan akhirnya mereka tiba di sebuah lingkungan tak jauh dari sebuah kampus yang ada di tengah kota Kirana turun dari dalam taksi dan tak lupa ia menyerahkan uang kepada sopir taksi
"Terima kasih neng. "
"Sama-sama Pak"
Kirana segera pergi ke perumahan dan ia berhenti di depan sebuah rumah yang di depan pintunya ada spanduk bertuliskan, "rumah di kontrakan" Kirana bersyukur karena dalam waktu singkat ia telah menemukan tempat untuk tinggal selama di kota itu. ia segera menghubungi nomor yang tertera di spanduk dan sang pemilik ternyata tinggal tak jauh dari rumah tersebut. sang pemilik rumah pun datang 15 menit setelah panggilan telepon tersebut.
"permisi, apakah mbk yang mau tinggal di rumah ini? "
Kirana dengan sopan menjawab, "oh iya bu, saya berniat untuk ngontrak di sini. apakah ibu adalah pemiliknya? "
"iya mbk, kebetulan sekali saya baru saja membersihkan rumah ini. ternyata ada mbk yang mau tinggal di sini" Kirana tersenyum laku ia bertanya berapa harga sewa rumah tersebut.
"karena rumahnya lumayan besar satu bulan satu juta bagaimana? "
"oh iya buk, saya sanggup kok. "
"baiklah kalau begitu ini kunci rumahnya, saya ada urusan jadi saya harus pergi sekarang. " Kirana menerima kunci tersebut dan tak lupa ia mengucapkan terimakasih kepada sang pemilik rumah. ia pun membuka pintu dan masuk ke dalam rumah tersebut. dan ternyata benar saja, kalau rumah itu sudah dalam keadaan bersih. Kirana meletakkan koper miliknya di sebuah kamar
"alhamdulillah, aku sudah berhasil mendapatkan tempat tinggal, sekarang aku harus mencari pekerjaan untuk membayar biaya kontrakan ini sekaligus aku bisa kuliah di kampus, tapi... kemana dulu aku harus pergi? "
brrrrrrrmmm... brrrrrrmmm...
tiba-tiba terdengar suara mesin sepeda motor yang baru saja lewat di depan kontrakan Kirana, terlihat beberapa pemuda yang sedang mengendarai motor dengan ugal-ugalan di jalan. kelakuan mereka itu membuat penduduk perumahan merasa terganggu apalagi karena suara mesin sepeda motor yang membuat suasana jadi berisik.
"HEH, KALIAN KALO MAU UGAL-UGALAN JANGAN DI SINI DONG!! " Teriak seorang ibu yang nampak kesal karena anaknya menangis karena kaget mendengar suara sepeda motor geng tersebut. pria-pria itu bukannya meminta maaf malah mereka semua berhenti di depan rumah sang ibu, salah seorang dari mereka turun dari motornya. ia melepaskan helm dan dengan mata tajam ia melangkah ke arah sang ibu.
"oho, berani sekali kau meneriaki kami ibu tua" pria itu menendang beberapa perabotan di depan rumah sang ibu dan ia mendorong sang ibu hingga ia hampir jatuh, tetapi untung saja anak perempuannya Tina bertindak cepat dan membantu sang ibu agar tidak sampai terjatuh. dan untung saja bayi yang di gendongnya masih selamat tetapi bayi itu menangis semakin keras hingga suaranya terdengar ke telinga Kirana.
"astaghfirullah, bayi siapa itu? aku harus melihatnya. "
Kembali ke keadaan ibu tadi..
"ibuk... ibu tidak apa-apa? " tanya Tina
"ibu tidak apa-apa nak. "
"kakak kalau ingin membuat kerusuhan jangan sakiti ibu saya segala! " ujar Tina tanpa rasa takut. pria tersebut kini menatap Tina dengan marah, ia mencengkeram dada anak itu dan berkata dengan kasar, "heh, anak kecil jangan ikut campur urusan orang dewasa kalau tidak.... "
. "LEPASKAN DIA!! " Teriak Kirana. pria yang merupakan kapten dari geng motor itupun menoleh dan ia melihat seorang gadis yang berjalan ke arah mereka dengan tatapan mata yang tajam pria itu melepaskan cengkeraman tangannya dan ia dengan congkak berjalan menghampiri Kirana.
"oho, lihat ada wanita cantik di sini. "
"kita bawa saja dia bos! untuk bersenang-senang! hahaha" teriak salah seorang teman pria itu.
"Apa kalian tidak punya malu membuat kerusuhan di tempat sepi seperti ini? dan lagi berani sekali kalian berprilaku tidak sopan seperti itu apalagi pada orang yang lebih tua! " ucap Kirana
para pria itu tertawa, salah satunya berkata pada bosnya "hei, Daniel wanita ini ternyata berani juga ye udah hajar aja dia! "
mendengar ucapan temannya pria yang bernama Daniel itu pun berkata dengan suara yang sarat akan ancaman, "kau seorang wanita, berani sekali kau menantangku. "
namun, Kirana malah dengan semakin berani berkata, "aku tidak menantang tapi aku memperingatkanmu untuk jaga sikapmu! "
