NovelToon NovelToon
Rumah Untuk Si Bungsu

Rumah Untuk Si Bungsu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor / Keluarga / Karir / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nana Kusumaningrum

Kisah seorang anak perempuan terakhir yang hidupnya selalu di tentukan oleh orang tuanya,dan tidak di beri kesempatan untuk memilih untuk hidupnya.
hingga akhirnya ia pergi dari rumah, dan bertemu dengan seseorang yang mampu untuk ia jadikan rumah dan tempat bersandar

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Kusumaningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RUSB 3

Raynar memperhatikan Nina sekilas, lalu kembali berjalan karena ia sudah di panggil oleh sang kakek.

" Na tau enggak tadi, tuan Raynar melirik ke arah gue" bisik Silmi pada Nina.

Nina kemudian menoleh ke arah depan sebentar menatap seseorang yang kini sedang menjadi perhatian dan kemudian menatap rekan kerjanya yang menatap pria di depan, " suka kali sama Mb Silmi" jawab Nina menyenangkan hati rekan kerjanya.

Selain memperkenalkan CEO, Raynar juga menyampaikan sistem kerja baru dan juga mengumumkan beberapa kenaikan pangkat di setiap bidangnya yang kini sedang di sampaikan.

" Dan yang terakhir dari Kastara furniture, ada salah satu pramuniaga yang sangat sangat berkompeten dalam bidang desain, ia juga mampu menarik pelanggan dengan pelayanannya, dan mulai minggu depan saya akan memindahkannya ke divisi desain dan juga akan menjadi marketing menggantikan menggantikan Zeyya yang akan menjadi kepala marketing karena pak Ronald yang telah pensiun"ujar Tuan Kastara yang membuat orang berbisik, karena dari pramuniaga tiba- tiba saja di angkat menjadi marketing, bahkan kepala marketing.

" Na kayaknya kamu deh Na, kan kinerja kamu cukup bagus walau masih baru, bahkan kemampuan kamu melebihi aku" bisik salah satu teman Nina yang duduk di samping Silmi.

" enggak mungkinlah mb, aku loh masih baru, aku juga lulusan SMA doang" elak Nina, karena memang dia tidak berharap kenaikan pangkat, ia benar- benar pure kerja dengan hati.

"gue doain sih loe Na, karena memang loe tuh cocok jadi marketing, dan gue lihat selera loe tinggi juga, desain yang loe saranin ke klien waktu milih furniture kan selalu di approve sama mereka" timpal Silmi.

" enggak ah mb, jangan gitu nanti aku besar kepala,aku loh enggak ada pengalaman sama sekali, aku cuma pernah jaga warung kelontong doang" sahut Nina masih fokus ke depan.

" Kamu tuh suka banget ngerendah, kamu tuh pintar Na" sahut Zeyya yang berdiri di belakang Nina dan Silmi.

Nina, Silmi dan Della ( teman yang duduk di sebelah silmi) menoleh ke arah belakang, terdapat Zeyya yang sudah berdiri dan di sampingnya ada Bunda Arista yang tersenyum ke arah Nina dan teman -temannya.

" Ya Allah mb Zeyya ngagetin aja" Ujar Silmi sambil mengelus dadanya.

" hehehe Sorry" jawab Zeyya terkekeh, Zeyya memang bekerja di Kastara grup lebih tepatnya di marketing yang sekarang di angkat menjadi kepala marketing.

"Kepada Kusuma Rahayu Ningrum mulai minggu depan kamu akan di pindahkan ke divisi marekting dan akan merangkap dua divisi dengan desain " lanjut Tuan Kastara.

Semua orang bertepuk tangan dan menoleh kearah Nina yang duduk di kursi belakang, Nina yang masih tak percaya ikut bertepuk tangan sambil celingukan.

" Na berdiri Na" bisik Silmi.

Nina akhirnya berdiri dan membungkukan badannya sebagai tanda terima kasih,dan ia kemudian kembali duduk.

Nina tampak masih bingung berbeda dengan Della dan juga Silmi yang tampak bahagia, karena memang kinerja Nina sangat bagus walau masih baru ia pantas mendapatkan posisi itu.

Depan seorang pria, tampak menarik sudut bibirnya tanpa ia sadari ketika memandang ke belakang, semua yang Nina lakukan tak lepas dari pandangannya.

"Bun liat abang bun" bisik Zeyya pada Bunda Arista.

" kenapa emang?" tanya Bunda Arista yang melihat Sang anak sedang berbincang dengan mertuanya.

" Tadi abang senyum- senyum sendiri" jawab Zeyya.

...****************...

Acara pengenalan CEO baru telah selesai, kini kegiatan kembali ke semula, Nina kembali melayani pelanggan, banyak tatapan sinis yang Nina terima dari orang- orang yang sudah lama bekerja di sini.

" mb kayaknya aku tolak aja apa yaa mb" tanya Nina pada Silmi.

" tolak apa? enggak usah ngawur Na, harusnya kamu bersyukur, jangan peduliin mereka, fokus aja mereka cuma iri" sahut Silmi.

" udah sambung bersih- bersih lagi" imbuh Silmi kemudian melanjutkan mengelap barang- barang di sana.

Nina kembali melanjutkan pekerjaannya, sampai seorang anak perempuan berusia sekitar dua tahun memeluknya dari belakang.

" Nana" teriak Anak tersebut.

Silmi dan Della kemudian menghampiri Nina yang masih berusaha untuk menoleh ke belakang.

" Na anak siapa itu? loe udah punya anak yaa?" tanya Silmi.

" ngawur enggak lah mb, aku aja belom nikah, aku kayak familiar sih mb sama mukanya bentar- bentar" Sahut Nina memperhatikan wajah anak tersebut.

Nina merogoh ponsel di ponselnya dan membuka galerinya dan benar saja tebakannya jika dia adalah Chessy keponaknnya, Nina bukan tak mengenali Chessy namun ia hanya tak yakin, karena sekarang Chessy sudah sedikit besar setelah terakhir ketemu ia masih belajar berjalan.

Untuk Chessy dapat mengenali Nina, karena Anin kakak ipar Nina,selalu memperlihatkan foto Nina dan memperkenalkan Nina.

" Chessy" gumam Nina kemudian membawa Chessy ke gendongnya.

" kamu kenal Na?" tanya Della.

" ahh itu mb dia ponakan aku" jawab Nina ragu.

" ngaku- ngaku aja kamu, dia saja anaknya pak Haris dan Bu Anin pelanggan tetap di sini, enggak mungkin kamu adik mereka, tau jangan- jangan kamu simpanannya Pak Haris ya? " tuduh Icha salah satu rekan kerja.

" heh Cha, enggak usah fitnah lah" ujar Silmi membela Nina.

"Loh kalau fakta gimana? dari mana dia dapat baju- baju mewah yang seharga gajinya setiap bulan" sahut Icha.

" mb, udah mb enggak usah di ladenin" ujar Nina menarik tangan Silmi.

" tapi dia udah nuduh loe Na" sahut Silmi menujuk Ke Icha.

" udah mb, biarin saja nanti juga capek sendiri, kita harus ngembaliin Chessy " ujar Nina kemudian hendak beranjak namun lengannya di cekal oleh Icha.

" mau apalagi mb?" tanya Nina pada Icha.

" kasih anak itu ke gue, biar gue yang ngembaliin ke orang tuanya" jawab Icha merebut paksa Chessy, namun Chessy terlalu kuat mengegenggam baju Nina.

Nina yang tak terima Icha berbuat kasar ke keponakan lalu menepis tangan Icha kasar .

" berani- beraninya kamu " geram Icha.

" mb boleh bawa dia, tapi jangan kasar dong, tanya pelan- pelan" sahur Nina, kemudian menurunkan Chessy.

Namun Chessy tidak mau turun dari gendongan Nina, Dan akhirnya Nina kembali menggendong Ponakannya.

" Tuh liat, anak kecil tuh tau mana yang baik, mana yang jahat" ujar Della membela Nina.

" Are you here with mommy and daddy ?" tanya Nina pada Chessy.

" Na dia mana tau bahasa inggris " gumam Silmi.

" Dia ngerti kok mb" sahut Nina.

Chessy hanya mengaguk mendengar pertanyaan Nina, Chessy memeluk Nina erat seperti ada rindu yang sedang di tumpahkan.

Chessy menghadap ke belakang, dan menyadarkan kepalanya di bahu Nina, tampak nyaman dan ada rindu akan bersandar di bahu yang sering ia rasakan dulu.

"Dimana Mommy dan Daddy?" tanya Nina kembali.

" Mommy"

1
Nana Ningrum
luar biasa
Elly Maryani
semangat bang Ray rebut hati Nina,,jgn kalah ma bawahan🤭...up tiap hari ya Thor,bagus ceritanya
Makhfuz Zaelanì
lanjut thor
Makhfuz Zaelanì
ini ga ada kelanjutan kah thor
Nana Ningrum: ada dong readers, di tunggu yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!