NovelToon NovelToon
Akan Kurebut Suamimu

Akan Kurebut Suamimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Pelakor
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Madumanis

Mora mendapatkan tawaran menarik untuk menggoda pria beristri. Jika berhasil bayaran sejumlah 100 juta akan ia dapatkan.

Tapi ternyata tawaran itu sangat tidak mudah untuk Mora laksanakan. Pria yang harus ia goda memiliki sikap yang dingin dan juga sangat setia dengan sang istri.

Lalu apakah Mora akan berhasil merebut pria dari istrinya? atau bahkan justru hubungan mereka semakin dekat karna pria tertarik pada Mora?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Madumanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AKS 3

Satu kata….

Mora tercengang akan pesona target yang akan ia tuju. Sangat tampan dan juga mempesona, tubuh jangkung kekar dan wajah yang seperti ke barat-baratan.

“Perpaduan yang sempurna,” beonya.

Sebenarnya yang ada didalam bayangan Mora adalah jika Tuan Adam, targetnya adalah sosok Om-Om genit yang mana fisiknya sama sekali tidak menarik.

Tapi kali ini Mora masih juga tercengang. “Dia sangat tampan… yakin nih, model begini bakal terpesona sama aku yang modelan kaya tikus got?”

Mora kehilangan rasa percaya diri. Sekalipun semua mata-mata orang atas ini memandangnya penuh kagum, tetap saja Mora merasa jika dirinya tidaklah semenarik itu.

Apa lagi kini pandangan Mora sudah tertuju pada sosok wanita yang menggandeng tangan Adam. Sangat cantik dan juga bersahaja.

Tubuhnya sangat indah. Penampilannya feminim, sementara Mora sadar sekali jika dirinya selayaknya butiran debu jika disandingkan dengan Istri dari Tuan Adam.

“Astaga… istrinya saja secantik itu. Mana body bagus lagi, aku seakan butiran debu….” Mora benar-benar kehilangan rasa percaya diri.

Tapi mau kembali tidak mau menerima tawaran mahal itu juga tidak bisa. Mora sudah sepakat, bahkan setitik dari kenikmatan hasil kerja sama sudah ia rasakan.

“Aduh… jelas bakal gagal nih,” Mora benar-benar merasa tidak akan pernah bisa memikat Adam.

Waktu yang diberikan oleh sosok aneh itu hanyalah 3 bulan. Jika dalam waktu yang sudah ditentukan Mora gagal, belum juga merebut Adam dari istrinya maka semua apa yang sudah ia dapatkan harus dikembalikan.

“No, soal menyerah sama sekali tidak ada dalam kamus Kimora,” ucapnya penuh rasa keyakinan yang tinggi.

Dan ya Mora mulai bangkit dari duduknya. Menenteng tas mahal miliknya, lalu mulai melangkah dengan gaya feminim dan tatapan mata yang tegas.

Langkah Mora tertuju pada area orang-orang yang tengah menikmati minuman anggur mereka. Mora mencoba mendekat untuk mencari informasi tentang targetnya.

Tangannya meraih gelas anggur yang mana ada pelayan yang memberikan padanya. Dengan gaya anggunnya Mora mulai menikmati minuman anggur tersebut.

Sialnya Mora sama sekali tidak cocok dengan anggur tersebut. Tenggorokannya terasa seperti terbakar, Mora tidak mampu menelannya.

“Minuman apaan ini?” Mora menatap kesal gelas ditangannya.

Sayangnya memang tidak ada minuman lain disana. Mora kembali meletakkan di meja, matanya memandang kesana-kemari mencari sosok Adam.

Setidaknya Mora merasa jika malam ini harus membangun kedekatan bersama Adam. Setidaknya saling berbicara dulu.

“Dia dimana?”

Akhirnya Mora menemukan sosok pria nan tampan itu. Adam tengah duduk sendiri di area jendela, entah kemana perginya sang istri Mora juga tidak tahu.

“Yaps… dia lagi sendiri,” Cepat-cepat Mora melangkah menuju Adam.

Tapi baru saja berjalan sebanyak lima langkah Adam sudah melangkah menjauh mengarah kearah lift. Tentu saja Mora menjadi panik.

Takut saja kehilangan jejak Adam nantinya. Maka Mora menaikkan gaunnya, lalu sedikit berlari mengejar Adam yang hampir saja menekan tombol lift supaya tertutup.

“Eitsssss, tunggu!”

Kedua tangan Mora menghalangi pintu lift yang akan tertutup. Ia berada diambang pintu lift, kakinya yang satu sudah masuk lebih dulu.

Adam menatapnya aneh. “Kau mau apa?”

Suara Adam menyadarkan Mora. Khas suara berat tapi dominan yang mana selama ini Mora saksikan hanya di drama serial barat.

Dan kini Mora berhadapan langsung dengan tipe idamannya. Jujur saja ada sedikit rasa gerogi, terlebih lagi akan tugas yang harus ia laksanakan.

“Ayolah, Mora… Ingat, tugasmu!” Tiada henti Mora terus mengingatkan dari alam bawah sadarnya.

“Tuan mau kemana?” Bukannya menjawab pertanyaan Adam tadi malah Mora bertanya balik.

Adam semakin memberikan tatapan aneh padanya. “Kemanapun. Memangnya apa pentingnya?”

Dan ya Mora tersenyum simpul saja. Ia melangkah untuk lebih masuk kedalam lift, menoleh sebentar kearah Adam yang mana masih menatapnya bingung.

“Saya mau menuju kemanapun yang anda katakan itu,” ucap Mora asal saja.

Tatapan mata Adam selayaknya elang. Mora merasa tidak bisa tenang kalau terus ditatap mata tajam itu, ia kesusahan untuk menetralkan debaran jantungnya.

“Ck, bagaimana bisa pesta dansa mewah seperti ini mengundang orang gila?”

Sebenarnya Adam hanya bergumam pelan saja. Tapi kebetulan mereka hanya berdua didalam ruangan lift yang tertutup, tentunya Mora masih mendengar jelas apa yang Adam katakan.

Mora tidak berani menyangkal. Ia hanya membiarkan saja Adam menekan tombol lift. Ternyata pria itu menuju lantai paling atas yang mana adalah Balkon.

“Dia mau apa di Balkon?” Mora semakin penasaran. “Dan kemana istrinya? Kenapa aku tidak ada melihatnya? Apa mereka tengah bertengkar?”

Kalau dari yang Mora coba lihat dan nilai jika sepertinya Adam tengah bertengkar dengan istrinya. Karena sedari awal wajah pria tampan itu tidak ada tersenyum.

Terus saja menampilkan ekspresi datar. Sama sekali tidak ada kesan bahagia, atau keramahan yang tidak akan membuat orang-orang ragu untuk menyapanya.

Ting!

Pintu lift terbuka. Langsung saja Adam melangkah keluar. Berjalan tanpa ekspresi apapun, kedua tangannya bersedekap didada menikmati angin malam sepoi-sepoi.

Sedangkan Mora masih bingung harus apa. Untuk mengikuti pria itu terus menerus Mora takut, tapi tugas ini seakan menekan keseluruhan rasa takutnya.

“No, jangan buang waktu lagi, Mora,” katanya menyemangati diri sendiri.

Langkah Mora maju mengikuti dimana Adam berada. Pria itu duduk di bangku besi yang tersedia. Mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya.

Satu bungkus rokok. Mengambil satu batang, lalu mulai nyalakan dengan korek api. Menghisap batang nikotin tersebut dengan penuh penghayatan.

Mora masih tidak menyangka jika Adam ternyata perokok aktif. Dari helaan napas pria itu terlihat berat sekali, seperti ada masalah yang berat saja.

“Ayolah… biasanya para pelakor pada saat seperti ini akan melakukan apa?” Sama sekali Mora bingung harus apa.

Mencari sedikit informasi dari ponsel mahalnya. Disana ia menemukan cara unik dari browser, tentang hal-hal apa saja yang membuat pria selingkuh.

“Oh, dari saling curhat. Baiklah, akan aku mulai dari cara itu.”

Mora mendekati Adam. Sama sekali Adam tidak menoleh kearahnya, tetap menatap lurus kedepan menikmati nikotin yang membuat pikirannya jauh lebih tenang.

Tangannya sedikit mengibas jika asap rokok mengarah padanya.

“Permisi… Apakah saya boleh duduk disini, Tuan?” tanya Mora memecahkan keheningan di area balkon tersebut.

Sama sekali tidak ada jawaban dari Adam. Bahkan melirik Mora sekalipun sebentar saja tidak, pria itu tetap duduk diam, tenang sembari menikmati batang nikotin yang sudah hampir mengecil.

Lama-lama Mora juga merasa sebal senyum-senyum sendiri. Sama sekali tidak digubris oleh Adam, ia cemberut sebentar tapi kembali semangat lagi.

“Boleh dong… Masi banyak tempat kok ini,” Mora duduk saja sedikit berdekatan dengan Adam.

Aroma parfume ala-ala Paris mulai tercium di indra penciuman Mora. Tentunya Aroma manly itu berasal dari Adam.

1
Popo Hanipo
wkkkk part terlucu katanya kamu tidak takut hantu asheer
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!