NovelToon NovelToon
AKU BUKAN AYAHNYA, TAPI DIA ANAKKU

AKU BUKAN AYAHNYA, TAPI DIA ANAKKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: SOPYAN KAMALGrab

"Mas aku pinta cerai" ucap laras
Jantungku berdetak kencang
Laras melangkah melauiku pergi keluar kosanku dan diluar sudah ada mobil doni mantan pacarnya
"mas jaga melati, doni ga mau ada anak"
aku tertegun melihat kepergian laras
dia pergi tepat di hari ulang tahun pernikahan
pergi meninggalkan anaknya melati
melati adalah anak kandung laras dengan doni
doni saat laras hamil lari dari tanggung jawab
untuk menutupi aib aku menikahi laras
dan sekarang dia pergi meninggalkanku dan melati
melati bukan anakku, bukan darah dagingku
haruskah aku mengurus melati, sedangkan dua manusia itu menghaiantiku

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SOPYAN KAMALGrab, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 28

 “Rikooo… yang bener dong kalau jualan!” teriak Mirna, seolah ia tak tahu siapa penyebab sebenarnya dari kebakaran itu.

“Iya, Riko, hati-hati,” ujar beberapa orang, namun nada mereka penuh teguran.

Mirna memprovokasi sebagian penghuni kos untuk mengusir Riko. Meski begitu, ada juga yang tak rela karena Riko dikenal baik, dan masalah sudah ia selesaikan.

“Riko… sebagian penghuni minta kamu pergi,” ucap Lasmi, pemilik kos.

“Baiklah, Bu,” jawab Riko lirih. “Maafkan kesalahan saya.”

Dengan hati berat, ia menerima keputusan itu, meski tahu kebenaran tak berpihak padanya kali ini.

Riko menjual gas, tabung LPG beserta selang regulatornya, wajan, mangkuk, dan rak mie dengan harga murah. Karena harga yang terjangkau, dagangannya cepat laris dan banyak diminati pembeli.

Riko membereskan semua barang miliknya dan Melati, memasukkannya ke dalam ransel dan koper.

“Yah, kok kita pergi lagi?” tanya Melati.

“Ya, mungkin kita hanya diizinkan sebentar di sini, Nak,” jawab Riko lembut.

“Maafin Ayah, ya,” ucapnya lirih.

“Kenapa, Yah? Mel nakal, ya?”

“Tidak, Melati tidak nakal. Maafkan Ayah yang belum bisa membahagiakan Melati.”

“Asal ada Ayah, Melati senang, Yah,” jawab Melati sambil memeluknya erat.

Melati sudah genap empat tahun satu bulan lalu. Meski usianya masih kecil, Melati seolah sudah mengerti kondisi Riko. Memang ada pepatah yang mengatakan, “Penderitaan membuat anak dewasa lebih cepat.”

Dengan penuh haru, Melati dan Riko berpamitan kepada para penghuni kos. Mereka tampak berat melepas sosok Riko yang ramah dan mudah bergaul. Kebersamaan yang singkat itu meninggalkan kesan mendalam bagi banyak penghuni.

Tentu saja, Mirna justru merasa senang dengan kepergian Riko.

Kepergian Riko diantar oleh banyak penghuni kos, yang sudah menganggapnya seperti keluarga. Riko dikenal sebagai pribadi yang murah senyum dan selalu siap membantu.

Meskipun waktunya singkat, kehadiran Riko dan Melati meninggalkan kenangan hangat yang sulit dilupakan oleh semua orang di kos tersebut.

..

Halimah, yang membeli kompor gas, tabung LPG, dan selang regulator dengan harga murah, sedang memeriksa barang-barangnya.

“Pak, saya beli lengkap dengan harga Rp300.000, ya. Coba bapak periksa,” ucap Halimah kepada Ahmad.

Ahmad memeriksa kompor dan selang gas dengan seksama.

“Bu, kayaknya selangnya ada yang sengaja dilubangi,” kata Ahmad.

Halimah mendekat dan menatap selang gas tersebut.

“Coba ibu lihat dengan benar,” ujar Ahmad sambil menunjuk.

“Iya, sepertinya memang ada lubang yang sengaja dibuat,” jawab Halimah heran.

“Masih bisa dipakai, ya?” tanya Halimah khaw

“Masih bisa, tinggal potong bagian yang berlubang,” ucap Ahmad.

“Siapa yang jahat banget sama Mas Riko?” tanya Halimah dengan wajah kesal.

“Loh, ada apa dengan Mas Riko, Bu?” balas Ahmad penasaran.

Halimah kemudian menceritakan kejadian pagi tadi.

“Ah, kenapa langsung menyalahkan?” ujar Ahmad dengan nada kecewa.

“Maksud bapak bagaimana?” tanya Halimah.

“Mas Riko orangnya teliti. Sepertinya, kejadian ini tidak mungkin terjadi kalau tidak ada yang sengaja melubangi selang gasnya,” jelas Ahmad dengan yakin.

“Yah, sayang sekali, Mas Riko tadi disuruh pergi dari kosan,” ucap Halimah.

“Padahal ada CCTV, seharusnya dilihat dulu kronologisnya,” balas Ahmad.

“Emang ada CCTV-nya?” tanya Halimah.

“Ada,” jawab Ahmad.

“Kalau begitu, kita ke ibu pemilik kos untuk periksa rekaman CCTV,” ujar Halimah.

Mereka berdua pun pergi ke rumah ibu kos. Setelah menceritakan analisisnya, ibu kos membuka rekaman CCTV.

“Astagaaa... ternyata Simirna sengaja melubangi selang gas Mas Riko, ya!” ujar ibu kos dengan suara gemetar.

"Ya, Bu, kasihan sekali Mas Riko dan Melati, padahal mereka tidak salah," ucap Halimah.

Setelah mengobrol, akhirnya Halimah dan Ahmad kembali ke kosan. Esoknya, ibu kos langsung memanggil Mirna dan menunjukkan rekaman CCTV. Ibu kos sangat marah hingga langsung mengusir Mirna.

"Pantas saja kemarin dia yang paling kencang berteriak supaya Riko keluar kosan, ternyata dia pelakunya," ucap salah satu penghuni kosan.

Ibu merasa menyesal sudah mengusir Riko tapi dia tidak tahu riko sudah pegi jauh dia hanya bisa menghela nafas kecewa

;;;;;

Kembali kepada kehidupan laras dan doni

Saat sedang bersantai, tiba-tiba telepon Laras terus berdering dengan nomor yang tidak dikenal. Laras sebetulnya malas mengangkat telepon dari orang asing, tetapi deringnya tidak berhenti. Dengan perasaan kesal, Laras akhirnya mengangkat telepon.

Begitu diangkat, terdengar suara penuh penekanan yang mengintimidasi.

"Laras, kurang ajar kamu!" bentak Arsyad dari ujung telepon.

"Ada apa, Paman? Kenapa marah-marah?" jawab Laras dengan suara gemetar.

Doniyang berada di sampingnya, dengan sigap memegang pundak Laras. "Tenang, ada aku," bisik Doni, berusaha menenangkan.

"Kurang ajar kamu, ya! Berani-beraninya kamu melaporkan Tante kamu ke polisi, hah?!" bentak Arsyad lagi, suaranya dipenuhi amarah yang membara.

“Itu salah dia sendiri, kenapa menempati rumah Bapak?” jawab Laras kesal.

“Bapak kamu punya hutang padaku, jadi wajar aku ambil rumah itu,” ucap Arsyad dingin.

“Tapi urusan hutang Bapak bukan urusanku. Aku hanya ingin rumah itu,” balas Laras tegas.

“Awas kamu, Laras!” bentak Arsyad. “Aku tidak akan tinggal diam. Asal kamu tahu, tante kamu sudah dibebaskan semalam. Kamu salah memilih lawan, Laras. Tunggu saja pembalasanku!”

Sambungan telepon terputus laras ketakutan bagaimanapun baru kali ini laras mendapatkan masalah seperti ini, sedari kecil semua hidupnya diurus oleh bapaknya, laras hampir tak punya masalah dalam hidup, sekali dapat masalah langsung berurusan dengan hukum,

Laras memeluk Doni dan menangis tersedu-sedu.

“Sayang, aku takut,” ucap Laras sambil menangis.

“Tenang, Sayang. Aku akan selalu ada untuk kamu,” balas Doni sambil membelai rambutnya.

“Terus, apa yang harus aku lakukan?” tanya Laras dengan suara bergetar.

“Kita ke Heru saja sekarang,” jawab Doni yakin.

Laras menganggukkan kepala. Hanya Doni yang kini menjadi tempat bersandarnya. Mereka segera menuju kantor Heru.

“Pak Heru, bagaimana ini? Kok Bu Fitri sudah bebas lagi?” ucap Laras sambil menangis.

Heru menghela napas berat.

“Saya benar-benar tidak menyangka kalau suaminya seorang polisi,” jawab Heru.

“Iya, suaminya polisi,” kata Laras.

“Seharusnya Ibu bilang sejak awal kalau suaminya polisi. Saya bisa mencari jalan lain,” ucap Heru dengan nada kecewa, karena Laras tidak memberikan informasi lengkap sejak awal.

Laras dan doni tampak kecewa dan putus asa ternyata jalan yang mereka tempuh tidak semulus yang mereka rencanakan

“Tenang saja, rumah itu sudah masuk ke pengadilan, jadi belum bisa ditempati oleh siapapun,” ucap Heru menenangkan. Memberikan harapan pada doni dan laras

Laras dan Doni mulai memiliki harapan, meski jalan yang mereka tempuh tidak mudah.

“Jadi, gimana? Apakah kamu yakin bisa menang, Bro?” tanya Doni.

“Sekitar 70% kamu akan menang. Namun, masalah ini sangat kompleks, sidangnya bisa berlangsung lama—paling cepat satu tahun, bahkan bisa sampai puluhan tahun,” jawab Heru

1
Tismar Khadijah
Banyak riko2 dan melati2 lain di dunia nyata, ttp berjuang dan berharap
Inyos Sape Sengga
Luar biasa
Sri Lestari
thor....aku salut akan crita2mu...n othor hebat ngegrab kog bs sambil nulis....mntabbb/Good/
adelina rossa
astagfirullah laras...belum aja kamu tau aslinya doni ...kalau tau pasti nyesel sampe.nangis darah pun rahim kamu ga bakalan ada lagi...lanjut kak
SOPYAN KAMALGrab
tolong dibantu likekom
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
menunggu karma utk laras
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
dari sini harusnya tau donk, kalo gada melati, gakan ada riko
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
teruslah maklumi dan dukung anakmu yg salah.. sampaii kau pun akan tak dia pedulikan
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
salahin anakmu yg bikiinyaa buuukkk
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
ayah
Su Narti
lanjutkan 👍👍👍👍💪💪💪💪💪💪💪
mahira
makasih kk bab banyak banget
Nandi Ni
Bersyukur bukan dari darah para pecundang yg menyelamatkan melati
SOPYAN KAMALGrab
jangan fokuskan energimu pada kecemasan fokus pada keyakinan
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
alhamdulillah
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
apa? mau duit ya?
mahira
lanjut
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
apalagi ini..? mau dijual juga laras?
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
dirumah doni thoorrrr
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
untung mood anak cewek gampang berubah 😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!