NovelToon NovelToon
Ikhlas Cinta Rayandra

Ikhlas Cinta Rayandra

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Berondong / Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Slice of Life
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lina Handayani

"Perjodohan memang terlihat begitu kuno, tapi bagiku itu adalah jalan yang akan mengantarkan sebuah hubungan kepada ikatan pernikahan," ~Alya Syafira.

Perbedaaan usia tidak membuat Alya menolak untuk menerima perjodohan antara dirinya dengan salah satu anak kembar dari sepupu umminya.

Raihan adalah laki-laki tampan dan mapan, sehingga tidak memupuk kemungkinan untuk Alya menerima perjodohannya itu. Terlebih lagi, ia telah mencintai laki-laki itu semenjak tahu akan di jodohkan dengan Raihan.

Namun, siapa sangka Rayan adik dari Raihan, diam-diam juga menaruh rasa kepada Alya yang akan menjadi kakak iparnya dalam waktu dekat ini.

Bagaimana jadinya, jika Raihan kembali dari perguruan tingginya di Spanyol, dan datang untuk memenuhi janjinya menikahi Alya? Dan apa yang terjadi kepada Rayan nantinya, jika melihat wanita yang di cintainya itu menikah dengan abangnya sendiri? Yuk ikuti kisah selanjutnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 : Ikhlas Cinta Rayandra

..."Bukan waktu yang menentukan keadaan, tapi takdir yang mengatur kehidupan. Dan jika sudah tidak ada peluang untuk tetep bersamanya, maka hanya ada ikhlas yang menjadi jalan pertama."...

...~~~...

Satu Minggu Kemudian.

Tidak terasa sudah satu minggu berlalu, setelah pernikahan Raihan dan Alya di Pondok Pesantren Darussalam. Dan sudah satu minggu pula, Alya tinggal dalam satu rumah bersama mertuanya, yakni Bunda Zahra dan Ayah Muhtaz, serta Rayan yang kini menjadi adik iparnya.

Tak di sangka sebelumnya, semua yang di harapan terjadi juga. Di maka, Alya dan Raihan bisa saling menerima menjadi suami istri yang saling mencintai, sehingga tidak ada celah untuk membuat keduanya terpisahkan.

Dan tak saring juga, Rayan melihat keromantisan pengantin baru itu, sampai membuat matanya perih hanya sekedar sekilas melihat kedekatan keduanya. Bukan satu atau dua kali Rayan melihat pemandangan itu, tapi sudah lima tahun ia melihat kedekatan abangnya dengan Alya, tapi ia tetep kuat hanya saja kali ini Rayan sudah begitu rapuh dari sebelumnya.

Selama satu minggu ini, Rayan pun memutuskan untuk tidak banyak berada di rumah, dengan menyibukkan dirinya di luar, memilih berkerja sebagai fotografer, serta menghilangkan rasa sakit yang ia rasakan, dan sedikit menghindar dari yang membuat hatinya itu terluka.

Namun, tak memupuk kemungkinan untuk Rayan menghindar, karena pada nyatanya ia tetap pulang ke rumah orangtuanya, dan melihat pemandangan yang menyesakkan hatinya itu kembali.

Seperti saat ini, Rayan baru saja pulang kerja dari studio foto pukul tujuh malam, dan ia berjalan masuk ke dalam rumah besar itu. Akan tetapi, hal yang ia lihat pertama kali itu berhasil membuat hatinya sakit.

"Sabar Rayan, kamu pasti bisa lewati ini semua. Kamu harus ikhlas dan tabah menerima kenyataan ini. Dan ingat, sekarang Alya bukan hanya wanita yang aku cintai, tapi juga kakak iparku sendiri," batin' Rayan berucap sembari menguatkan hatinya yang sudah rapuh dan hancur.

Dengan tanpa banyak bicara, Rayan berlalu meninggalkan pasangan pengantin baru yang tengah duduk di sofa itu, dengan memilih pergi menaiki anak tangga untuk menuju kamarnya.

Namun, saat kakinya ingin menaiki anak tangga, tiba-tiba suara bariton yang begitu di kenalnya membuatnya seketika berhenti.

"Dek, jam segini baru pulang kerja?" tanya Raihan yang masih duduk di sofa bersama Alya.

Sontak saja Rayan menarik nafasnya pelan dan menghembuskannya perlahan guna menegangkan dirinya. Sampai ia pun berbalik untuk menatap saudara kembarnya itu.

"Iya Bang, aku baru pulang dari studio foto. Hari ini cukup banyak pelanggan makanya aku lembur. Dan sekarang aku mau bersih-bersih dulu," jawab Rayan dengan tidak banyak menjelaskan.

"Oh pantasan, duduk di sini saja dulu sama kita, kamu juga pasti masih capek itu Dek. Ngopi dulu saja di sini," ujar Raihan dengan satu tangan yang merangkul pundak sang istri. Di mana Alya juga tengah bersandar di pundak Raihan dengan begitu mesra.

Sejenak Rayan terdiam hanya dengan melihat pemandangan itu saja, tapi ia pun berusaha bersikap baik-baik saja.

"Terimakasih Bang, tapi nanti saja. Badanku sudah lengket, tidak enak. Aku bersih-bersih dulu di atas ya? Sekalian mau istirahat, Abang sama Alya. Eh maksudnya, Kak Alya lanjutkan menikmati saja waktu berduanya, oke?" ucap Rayan dengan tersenyum tipis, walaupun terkesan canggung pada saat mengucapkan panggilan yang tak biasa itu kepada Alya.

"Ya udah, kamu cepat bersih-bersih gih, Dek!" Raihan pun mengalah, dengan membiarkan adiknya itu melakukan apa yang di inginkannya.

Rayan hanya tersenyum mendengarnya, lalu kembali menaiki anak tangga yang tertunda itu. Akan tetapi, lagi-lagi suara seseorang menghentikan langkahnya, dan kali ini suaranya begitu lembut sampai menyentuh sanubari hatinya yang masih terluka.

"Rayan, tunggu!" pinta Alya dengan menatap punggung Rayan yang hendak pergi.

"Iya ada apa, Kak Alya?" sahut Rayan dengan cepat berbalik dan menatap wajah cantik itu.

"Eemmm ... gimana foto album pernikahan aku dan Mas Raihan, sudah jadi belum?" tanya Alya dengan sedikit ragu untuk bertanya.

Deg.

Pernyataan itu sungguh menghancurkan hati Rayan, tepi dengan sekuat tenaga laki-laki itu menahan dirinya agar tidak larut dalam luka terlalu lama.

"Belum, Kak. Mungkin tiga hari lagi jadi, nanti aku kabari Kak Alya, jika sudah siap albumnya ya?" jawab Rayan dengan berusaha terlihat ramah seperti biasanya.

"Oh oke, terimakasih Rayan. Nanti jangan lupa kabari aku loh! Ingat, itu sangat penting untuk aku dan Mas Raihan!" ucap Alya dengan senyum di bibirnya, walupun tengah memperingati Rayan.

"Iya, aku ingat kok. Kamu tenang saja, nanti terima jadi!" balas Rayan dengan menahan sesak dalam kepura-puraan yang membuat hatinya semakin terluka perlahan.

"Oke, thank Rayan," ucap Alya dengan tersenyum manis, lalu kembali melanjutkan kemesraan yang tertunda itu bersama sang suami.

Rayan hanya mengangguk saja, dengan buru-buru pergi dari tempat itu, dan segara masuk ke dalam kamarnya untuk menangkan diri dari apa yang di lihatnya itu di bawah.

Tanpa di sadari boleh Alya pun, hati Rayan begitu terluka dengan ucapannya yang membuatnya tak berdaya. Jika saja bukan Rayan yang berada di posisi ini, mungkin ia akan bunuh diri untuk menghilangkan luka tak berdarah itu. Namun, Rayan cukup waras untuk melakukan hal konyol itu, walupun rasanya hidupnya sudah hancur.

***

Pukul sepuluh malam, Raihan tiba-tiba keluar dari dalam kamarnya, dengan wajah gelisah, sembari memegang ponsel yang terus berdering tak kunjung berhenti. Sampai Rayan pergi ke teman belakang rumah, dengan menerima panggilan telepon dari orang yang di kenalnya itu.

"Sudah aku bilang jangan telpon-telpon aku lagi, ngerti!" tegas Raihan yang tiba-tiba langsung marah pada saat menerima panggilan teleponnya itu.

"Cukup! Aku sudah menikah, jangan ganggu aku lagi! Dan berhenti menghubungi aku lagi, atau kamu tahu akibatnya nanti!" lanjut Raihan dengan wajah memerah dan emosi tak tertahan lagi.

Suara menggelegar itu, cukup membuat seorang laki-laki yang baru saja ingin pergi ke dapur untuk mengambil air minum, tiba-tiba terhenti karena suara Raihan yang terdengar cukup keras itu, terlihat berdiri di taman belakang rumah, dan tidak jauh dari dapur.

"Suara Bang Raihan, ada apa dengannya?" gumam Rayan yang tiba-tiba tertegun sembari melihat sekelilingnya untuk mencari keberadaan abangnya itu.

Sampai suatu ketika, matanya melihat kaca jendela dapur yang terbuka, dengan memperlihatkan Raihan yang tengah berdiri di taman tidak jauh dari sana, dengan terlihat tengah marah-marah dari caranya menerima panggilan telepon.

"Bang Raihan, sedang apa dia di taman malam-malam kayak gini? Dan kelihatanya dia terlihat sangat marah," ucap Rayan yang melihat dari kaca jendela dapur yang tembus ke taman belakang rumah. Di mena itu adalah tempat Raihan menerima panggilan telepon masuk ke ponselnya.

Sebisa mungkin Rayan mendengerkan percakapan abangnya itu, tapi sayang ia tak bisa mendenger apapun yang di bicarakan Raihan dengan seseorang di telpon itu.

"Aku tidak bisa mendengar pembicaraannya, tapi sepertinya Bang Raihan ada masalah makanya terlihat sangat marah. Sudahlah biarkan saja, aku tanyakan ini besok saja kepada Bang Raihan, karena percuma aku pun tidak bisa mendenger pembicaraannya itu di sini," ucap Rayan dengan berlalu dari kaca jendela menuju kulkas untuk membawa sebotol air di dalamnya, dan akan di bawa ke kamar nantinya.

.

.

.

1
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
nah begitu dong jangan disembunyikan kalau dia tuh mantanmu.
Seuntai Kata: Iya ya nanti makin parah kalau di sembunyikan.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
ceritakan saja sama bunda kalau Raihan tuh udh menyakiti mu jangan malu² alya
Seuntai Kata: Betul tuh biar bisa langsung di nasehatin tuh suaminya. 😅
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
udh mulai tak waras nih abangmu,trs awasi dia jangan sampai Alya jadi korban
Seuntai Kata: Betul tuh Raihan mulai" menunjukan sikap aslinya. Siap pasti Rayan siap siaga untuk Alya.
total 1 replies
Nar Sih
mampir kak
Seuntai Kata: Wah terimakasih banyak kak udah mau mampir, semoga suka ya sama ceritanya dan bertahan bacanya. 😊.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
waduh bisa gawat nih kalau Raihan marah lagi sama alya
Seuntai Kata: Betul tuh bisa kacau ini mah nantinya ya kak. 🙁
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
knp gak dibolehin melihat hasil pemotretan nya
Seuntai Kata: Nah hayo kenapa tuh? Apa jangan-jangan ... 🙂
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
apakah nantinya Alya akan jadi bintang setelah melakukan pemotretan&+mempromosikan produk itu ?
Seuntai Kata: Wah kira" gimana tuh jadinya nanti ya? 🤔
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
kamu pasti bisa Alya
Seuntai Kata: Bener tuh semangatin Alyanya terus kak 🙂.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
diingetin sama Rayan malah jawaban nya begitu.
Seuntai Kata: Iya ngeselin banget ya tuh Raihan! 😬
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
mungkin kah yg datang tuh Raihan sampai Rayan kaget begitu
Seuntai Kata: Nah bisa jadi tuh. 😅
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
ortunya blm tau kalau dibelakang Alya&Raihan gak begitu romantis hanya didepan doang biar dpt perhatian.
Seuntai Kata: Betul tuh hanya mau di lihat orang saja ya? Berdua mah boro" 🙁.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
tuh kan gak dimaafin atas perilaku mu Raihan makanya jngn macem² sama alya
Seuntai Kata: Bener itu jangan main" kalau sama Alya jadi kena kan tuh si Raihan!
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
kasian bunda nya dibohongi
Seuntai Kata: Iya kasian banget ya itu Bunda Zahra yang udah di bohongi Raihan dan percaya begitu saja. 🤧
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
siapa yang datang tuh,,sampai Raihan kaget begitu
Seuntai Kata: Hayo siapa tuh kira-kira? 🤔
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
akan kah Rayan akan membantu mslh yg di hadapi Alya
Seuntai Kata: Hayo bakalan di bantu gak ya? 😁
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
bnr juga firasat nya Rayan kalau Abang nya tuh udh mengkhianati Alya.
Seuntai Kata: Nah kan terjawab juga ya kak.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
jangan sampai Alya bundir disana 🤭
Seuntai Kata: Emmm, iyain gak ya? 🤔😅
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
harus sabar Rayan suatu saat nanti dia pasti akan bercerita kpdmu
Seuntai Kata: Rayan : Gak tahu kapan Alya akan cerita, tapi aku nunggu dengan setia.

Wkwk 😄.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
yuk cari tau masalah mereka Raihan
Seuntai Kata: haha gak papa kak, santai aja namanya mirip soalnya. 😅
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ: sorry Thor salah ngetik 🤭
total 3 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
pasti ada sesuatu nih antara Raihan&silvi
Seuntai Kata: Nah hayo mulai tebak"an kita. 😄🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!