NovelToon NovelToon
FLIRTING

FLIRTING

Status: sedang berlangsung
Genre:Idola sekolah
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Zahma

Apa jadinya jika Guru yang menyebalkan itu men*embak mu untuk menjadi kekasihnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3

"Bapak itu bener - bener suka ke saya nggak sih? Kok Saya ngerasa aneh ya. Bapak cuek banget ke saya selama sebulan ini. Saya jadi bertanya - tanya. Ini beneran kita pacaran atau gimana sih Pak? Aneh nggak sih? ". Tanya Ganes ke Sanjaya, yang tengah fokus mengemudi.

"Jadi menurutmu Saya iseng jadiin Kamu pacar? Terus untungnya buat saya apa? ". Sanjaya, yang jago berdebat itu, langsung membalikkan pertanyaan ke Ganes.

"Iya juga sih, nggak ada untungnya. Tapi kan Bapak tau, kalo Saya ini leader nya haters Bapak. Biar saya sama yang lainnya nggak benci ke Bapak kan? Kalo Bapak nggak galak, kami juga nggak gitu kok ! ". Ungkap Ganes. Menyatakan argumennya.

"Saya punya haters, yang ternyata murid - murid sendiri, tidak masalah menurut Saya. Kenapa juga kalian pake bikin genk - genk begitu buat menjadi pembenci? Bukankah selama ini Saya memarahi kalian, karena kesalahan kalian sendiri? Coba kamu sebutkan ke Saya, pernahkan Saya marah saat kalian jadi murid yang tenang, dan rajin? ".

Kalimat panjang kali lebar yang diucapkan oleh Sanjaya, membungkam mulut Ganes. Gadis itu tidak mengatakan apapun untuk menjawab argumen Sanjaya, yang sialnya benar adanya.

"Nggak bisa jawab? ". Sanjaya tersenyum. Penuh kemenangan. Mereka tidak pernah berdebat setidak formal ini. Biasanya Dia akan memarahi Ganes dan atau teman - temannya, dan Mereka tidak merespon apapun. Hanya mengangguk, dan seolah setuju. Padahal di kemudian hari tetap saja diulangi kesalahan itu terus menerus.

Perihal pertanyaan Ganes sebelumnya, apakah dirinya benar menyukai Gadis itu, tentu saja benar adanya. Gadis belia itu, menarik perhatiannya beberapa bulan ke belakang. Tingkahnya yang aneh, entah mengapa malah membuatnya tertarik.

Dia tahu, kalau Ganes dan empat orang kawan dekatnya, menjadi haters nya. Dan Ganes lah yang memimpin. Lucu juga. Dirinya yang bukan artis, tapi mempunyai haters. Kegelisahan hatinya, yang akhirnya membuat dirinya memutuskan untuk menem*bak gadis itu, menjadikannya sebagai kekasih. Proses yang tidak manis sama sekali menurutnya, namun Ganes, gadis itu malah setuju.

"Tidak harus saya tunjukkan ke dunia kalo saya menyukai kamu. Di umur saya yang sudah tua, tidak lagi bisa berlaku manis..".

Melihat Ganes yang memberengut sejak tadi, membuat Sanjaya gemas. Lelaki itu mengacak rambut Ganes, yang bergelombang, yang otomatis membuat si empunya rambut mendelik ke arah Sanjaya.

"Harusnya Bapak jadikan saja Bu Nilam kekasih, kalian seumuran, jadi pasti pikiran kalian sama ". Protes Ganes dengan suara pelan. Bu Nilam adalah salah satu Guru di sekolahnya. Walaupun tidak pernah mengajar di kelas Ganes. Karena Beliau mengampu di kelas IPS.

"Tapi Saya suka nya ke Kamu ! ".

Sontak kalimat itu langsung membuat Ganes tersipu. Pipi Gadis itu merona merah. Sanjaya yang melihat Ganes tersipu, akhirnya tersenyum geli. Lucu sekali.

"Bapak kalau lihat saya jangan kayak mau menerkam, saya takut tau ! ". Celetuk Ganes. Permintaan yang sebenarnya sangat sederhana.

"Saya akan berusaha ! ".

Perjalanan hampir setengah jam itu berakhir. Sanjaya berhenti di halaman rumah kedua orang tuanya yang sangat luas. Lelaki itu sempat melirik ke Ganes yang terlihat gugup. Gadis itu, biasanya cerewet sekali, kenapa malah jadi pendiam dan gugup begitu. Batin Sanjaya.

Sanjaya menggandeng tangan Ganes.

Sementara, Gadis yang digandeng oleh Sanjaya itu memutuskan untuk menjadi penurut. Dia berjalan di samping Sanjaya dalam diam. Ini pertama kalinya ada seorang Laki - Laki membawanya bertemu orang tua, untuk dikenalkan. Sungguh pengalaman yang membuat hati deg - deg an.

'Iyalah.. Pak Wis kan pacar pertama mu, Nes.. Nes.. ! '. Ucap Ganes pada dirinya sendiri.

"Selamat siang Tuan Muda ! ".

Sambutan ala - ala Tuan muda itu, diterima oleh Sanjaya dan Ganes.

Sejak mobil Sanjaya memasuki gerbang masuk perumahan, Ganes sudah menebak, kalau Kekasih nya ini pasti dari keluarga kaya. Penampilan sederhana Gurunya itu, patut diacungi jempol. Sederhana padahal kaya raya.

"Apakah orang tua Pak Wis, galak? ". Bisik Ganes saat kakinya mulai masuk ke dalam rumah. Gadis itu berbisik di telinga Sanjaya, setelah menarik lelaki itu agar menyamakan dengan tinggi badannya.

"Tidak, Mereka sangat baik..".

"Halo Sayang.. ".

Sesaat kemudian muncul seorang Wanita paru baya dari arah dalam. Ganes langsung menoleh ke arah sumber suara.

Wanita tua yang diyakini oleh Ganes sebagai Mama Pak Wis itu, mendekat. Dirinya langsung menerima pelukan, dan ciuman di pipi kanan dan kiri. Ganes hanya terbengong menerima itu.

Hal itu membuat Sanjaya tersenyum.

"Jadi sudah nggak penasaran lagi kan Ma? Sudah San bawa Dia ke rumah ! ". Ucap Sanjaya, ditujukan untuk Mama nya.

"Ayo Sayang Masuk.. Mama sudah menyiapkan makanan untuk Kamu. Mama tau, kamu suka sekali ke udang kan? Mama sudah membuatkan kamu aneka olahan udang. Ayok ! ".

Mama membimbing Ganes masuk ke dalam. Dia bahkan tidak mempedulikan anaknya sendiri. Sanjaya mengikuti mereka dari belakang.

"Papa dimana, Ma?". Tanya Sanjaya, karena tidak melihat sang Papa, yang katanya juga penasaran dengan Ganes.

"Sebentar lagi turun ! ". Jawab Mama nya, yang masih fokus ke Ganes.

Jantung Ganes semakin berdetak tidak karuan kala Papa nya Sanjaya muncul diantara mereka. Lelaki Tua itu vibes nya sama seperti Sanjaya. Galak

"Siapa nama mu, Nak? ". Tanya Papa. Basa basi.

"Apakah Papa sudah lupa nama anak sahabat sendiri? ". Sahut Mama.

"Basa basi aja Ma.. Gimana sih. Kalo Papa nggak ngomong, pasti Ganes takut. Wajah Papa yang ganteng ini kan serem. Iya kan Nes? ". Tanya Lelaki tua itu, sambil terkekeh. Ganes tersenyum canggung. Karena itulah yang tadi terlintas di benak nya.

Tapi ngomong - ngomong, Mereka sahabat Ayah? Apakah Aku pernah bertemu mereka? Wajah mereka terlihat familiar memang. Gumam gadis itu dalam hati.

"Ayo kita makan dulu, baru setelah itu Kita mengobrol ". Ajak Papa.

Sanjaya melihat Ganes mengambil sedikit sekali makanan. Lelaki itu berinisiatif mengambilkan lagi. Sementara Ganes mendelik ke Arah Sanjaya, kala melihat beberapa makanan menumpuk di piring nya.

"Makanlah yang banyak, tidak usah malu - malu, Sayang... ".

"Heh? ". Ganes mematung mendengar panggilan dari Sanjaya. Apa katanya barusan? Sayang? Hahh???.

"Iya Nak, makanlah yang banyak.. ". Ucap Mama.

Ganes mengangguk, dan mulai memakan makanan yang sekarang tampak seperti gunung mini diletakkan di atas piring.

Setelah selesai menikmati makan, Mereka berkumpul di ruang keluarga. Ganes merasa menjadi anak perempuan di keluarga itu.

"Jadi kenapa kamu mau sama Sanjaya, Nak? Apakah dia memaksamu? Kami kaget loh pas Dia bilang baru saja mengatakan cinta ke kamu dan kamu menerima ! ". Tanya Mama Sanjaya. Penasaran.

Ganes melirik ke arah Sanjaya yang terlihat tidak terpengaruh dengan pertanyaan sang Mama.

"Pak Wis menjanjikan nilai saya akan bagus, jika menerima ". Jawab Ganes dengan polos nya. Tak ayal hal itu membuat Sanjaya melongo.

Astagaa ! Ganes Likaaaa ! Sanjaya menepuk keningnya sendiri. Tidak habis pikir dengan jawaban super jujur Ganes.

Papa dan Mama melirik ke arah anak mereka, setelah mendengar jawaban Ganes. Senyum canggung tentu saja langsung ditunjukkan oleh Sanjaya.

Lelaki itu bercerita ke kedua orang tuanya bahwa Ganes juga menyukainya, maka dari itu mau menerima pernyataan cintanya. Malu sekali Lelaki dewasa itu.

"Harusnya kamu meminta jaminan lulus sekolah tanpa ikut Ujian, Nak ! Sayang sekali jika hanya mendapatkan nilai bagus ! ".

Papa malah mengompori Ganes. Sekalian saja mengerjai anak satu - satunya itu, karena sudah membohongi orang tuanya.

"Apakah bisa begitu Pak? ". Tanya Ganes ke Sanjaya. Gadis itu tertarik dengan ide Papa nya Sanjaya. Menarik jika dirinya lulus, tapa harus ikut ujian.

"Tidak bisa begituu ". Jawab Sanjaya sedikit ngegas.

Papa dan Mama tidak bisa menahan tawa melihat interaksi dua sejoli itu. Satu nya polos, dan satunya tidak bisa mengimbangi kepolosan itu.

Sore itu, Papa dan Mama Sanjaya dibuat banyak tertawa oleh Ganes. Gadis yang di sekolah biasa membuat keributan dengan sang anak itu, ternyata benar - benar polos. Mereka jadi paham, mengapa anak mereka yang sudah tua itu, malah menyukai si gadis belia.

.

.

.

Stay dengan kisah Ganes Lika - Sanjaya Wisnu yaaa...

1
sakura
...
Zahmaa: thank kak /Wilt//Wilt/
total 1 replies
Protocetus
Thor kok kata menembak di sensor?
Zahmaa: iya kak 😂
total 1 replies
Zahmaa
iya kakak
Protocetus
novel baru ya ini?
Zahmaa: iya kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!