Murid Dewa Dan Iblis

"Telah sepenuhnya menutupi ramalan langit, menghalangi semua metode penyelidikan. Metode yang begitu canggih ini jelas tidak bisa dilakukan oleh orang biasa!" Wanita berambut perak itu tampak serius. Dengan kekuatannya dia sama sekali tidak bisa merasakan posisi pemilik Tubuh Es Primal lagi. Keterampilan orang di balik ini sangat kuat, hingga sulit untuk dibayangkan!

"Saat ini Istana Urain sedang menghadapi krisis terbesar sejak didirikan. Sedikit kesalahan saja, dan tradisi ribuan tahun bisa lenyap begitu saja!"

"Dalam situasi seperti ini, munculnya seorang dengan Tubuh Es Primal mungkin bisa sepenuhnya mengubah nasib Istana Urain!"

"Tidak peduli berapa besar harganya, aku harus menemukannya!" Matanya memancarkan cahaya menakjubkan, dan dia melanjutkan terbang menuju ibu kota Wilayah Kingfold. Karena orang tersebut pernah muncul di sana, pasti ada beberapa petunjuk yang tertinggal. Dia harus menemukan pemilik Tubuh Es Primal dan membawanya kembali ke Istana Urain!

....

"Tubuh Es Primal?" Di dalam istana, Avena terkejut, lalu sedikit gugup dan bertanya, "Kakak, apa itu?"

"Jangan khawatir, ini bukan hal buruk!" Lingga tersenyum dan berkata, "Ini adalah jenis tubuh yang sangat kuat dan istimewa, terutama cocok untuk berlatih jalan es dingin. Jika tubuh ini dikembangkan sepenuhnya, bahkan bisa membekukan langit. Hati Murni Sempurna juga cukup bagus, tapi dibandingkan dengan Tubuh Es Primal, itu jauh lebih lemah!"

"Tapi…" Setelah berhenti sejenak, Lingga berkata dengan serius, "Tubuh ini memang sangat kuat, tapi memiliki harta bisa menjadi bencana jika orang lain tahu. Sebelum kamu memiliki kekuatan yang cukup, kamu tidak boleh mengungkapkannya. Tadi, aku sudah menggunakan metode khusus untuk menyegel tubuhmu. Selama kamu tidak mengaktifkannya secara sengaja, orang lain tidak akan bisa melihat bahwa kamu memiliki Tubuh Es Primal."

"Tapi kamu juga harus berhati-hati, jangan sembarangan mengungkapkannya!" kata Avena.

"Aku mengerti, Kak!" Avena mengerutkan hidungnya dengan tidak senang, dan berkata, Jangan selalu menganggapku sebagai anak kecil. Aku tahu bagaimana harus bertindak dalam hal ini!"

"Haha, benar juga!" Lingga tertawa dan mengusap kepala Avena, namun dalam hatinya dia berpikir. Meskipun dia mengenali Tubuh Es Primal, dari semua warisan yang diterima, tidak ada yang benar-benar berfokus pada jenis es dingin. Dalam hal pelatihan spesifik, dia tidak bisa banyak membantu Avena.

"Masalah ini tidak terlalu mendesak." Setelah beberapa saat, Lingga tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Jika benar-benar diperlukan, bukankah dia bisa mencari beberapa kitab suci dan teknik kultivasi?

...

Setelah Vino dibunuh, kota Vino diubah namanya menjadi "Kota Jamon", dan Alven mengirim orang untuk mengambil alih kota tersebut. Pada hari itu, di luar kota muncul seorang pria. Dia bertubuh tinggi, wajahnya dingin, dan matanya penuh dengan niat membunuh yang kuat, seperti binatang buas, membuat orang ingin menjauh.

Dia adalah Bernard yang baru saja kembali dari Sekte Rawe!

"Kota ayahku, diubah menjadi seperti ini!" Melihat kota yang asing di depannya, wajah Bernard sangat dingin, matanya penuh dengan amarah dan tiba-tiba dia memukul dengan keras.

"Boom!" Dalam sekejap gerbang Kota Jamon hancur berkeping-keping!

"Siapa itu!"

"Berani sekali!" Teriakan marah terdengar, dan sekelompok besar pasukan segera muncul. Namun, ketika mereka melihat wajah Bernard, wajah mereka langsung berubah.

"Tuan Muda! Itu Tuan Muda!"

"Dia kembali!" Saat itu, hati para pasukan penuh dengan ketakutan dan mereka mundur serempak. Mereka tahu betul sifat Tuan Muda ini, dibandingkan dengan Vino, Bernard lebih kuat, lebih dominan, dan lebih kejam!

"Pengkhianat harus dihukum mati!" Tatapan Bernard dingin, dan dengan beberapa pukulan, dia menghancurkan kepala para pasukan! Kemudian, dia berjalan ke dalam Kota Jamon, membunuh lebih dari seratus orang tanpa hambatan, dan tiba di sebuah kediaman di bagian dalam kota. Di sini dulunya adalah istana Vino, tapi sekarang telah diubah menjadi kediaman walikota Kota Jamon!

"Bagus, sangat bagus!" Wajah Bernard semakin menyeramkan, dia langsung menerobos ke dalam kediaman dan menyeret keluar walikota Jamon penuh ketakutan. Mengabaikan permohonan ampun orang tersebut, dia menampar wajah wali kota hingga berubah bentuk, baru setelah itu dia menginjaknya sampai mati!

"Lingga!"

"Alven!"

"Aku akan membunuh kalian semua, membalaskan dendam ayahku!" Dia berteriak, suaranya menggema di seluruh Kota Jamon, lalu dia melangkah pergi menuju ibu kota Wilayah Kingfold!

……

Di perbatasan Wilayah Kingfold, di sebuah kota kecil yang biasa, tiba-tiba datang tiga tamu tak diundang. Ketiga orang ini, dua pria dan satu wanita, semuanya tampak luar biasa, dengan pakaian mewah, jelas bukan orang biasa!

"Kota orang biasa yang hina, bahkan udaranya terasa hina!" Wanita itu mengerutkan alisnya sedikit, wajahnya penuh kesombongan, memandang orang-orang di sekitarnya dengan jijik, "Berada di tempat seperti ini lebih lama sedikit saja sudah mencemarkan diri kita!"

"Hmph, aku tidak tahu apa istimewanya orang bernama Lingga itu, sampai membuat sekte mengirim kita untuk membunuhnya!" Seorang pria lain juga penuh dengan kesombongan, berkata dengan nada mengejek, "Karena orang ini, kita harus datang ke tempat hina ini, bergaul dengan para manusia biasa yang hina, sungguh memalukan!"

"Aku benar-benar tidak tahan lagi!" Pria terakhir, meskipun mengenakan topeng, masih menutupi hidungnya dan berkata, "Sekelompok manusia biasa yang hina, mengapa harus berbagi udara yang sama dengan kita!"

"Menurutku, lebih baik kita bunuh semuanya!" kata Wanita itu.

"Benar sekali!" dan pria itu juga menjawabnya.

Mata wanita itu berbinar dan berkata, "Kakak, kita juga sedang bosan, bagaimana kalau kita hibur diri?"

"Kita lihat siapa yang bisa membunuh lebih banyak manusia biasa yang hina!" kata Wanita itu.

"Baik!" Kedua pria itu langsung setuju dengan tepuk tangan dan berkata, "Ide bagus! Lakukan saja!"

Beberapa saat kemudian, ketiganya melesat ke arah yang berbeda, suara jeritan pun segera terdengar. Hanya dalam beberapa detik, tidak ada lagi suara di seluruh kota kecil, hanya tersisa darah dan mayat di mana-mana!

……

Di kota kecil perbatasan lain, seorang pria kekar membawa tasbih, memegang gulungan lukisan, berjalan di jalanan.

"Apakah kalian pernah melihat orang ini?" Setiap bertemu seseorang, dia akan menunjukkan lukisan itu dan bertanya. Namun, orang-orang itu semua menggeleng dengan bingung. Pada akhirnya, dia hampir bertanya kepada semua orang di kota, tapi tetap tidak mendapatkan jawaban yang diinginkannya!

"Bahkan hal kecil seperti ini tidak ada yang tahu, untuk apa kalian semua?"

Dia menghela napas, lalu berkata dengan lembut, "Hei, buka perutmu dan makan sepuasnya, ini semua makananmu!"

"Sis!" Suara gembira terdengar, kemudian seekor ular keluar dari lengan bajunya, cepat membesar hingga puluhan meter panjangnya. Lalu, ular raksasa itu mendesis dan langsung menerkam orang-orang di sekitarnya, menelan puluhan orang dalam sekali gigitan!

"Ah!"

"Tolong!"

"Jangan, jangan makan aku!"

Kemudian jeritan mengerikan terdengar dari seluruh kota kecil itu!