Sierra Ariana DiCaprio Putri dari keluarga mafia terbesar didunia terobsesi dengan bodyguard sekaligus anak angkat Ayahnya yang bernama Jevan Fernandes DiCaprio yang telah menjadi Kakak angkatnya kemudian meminta Ayahnya berbicara dengan Jevan agar mau menjadi pendamping hidup nya serta menjadi penerus Kepala mafia selanjutnya, tak disangka hal itu membuat Jevan sak sik sok dan menolak penawaran tersebut, karna Jevan menganggap Sierra sebagai Adik dan kabur, Aldo yang merupakan junior Jevan menggantikan peran bodyguard dan terjebak akan obsesi Sierra pada Jevan dan terpaksa menuruti perintah sebagai backingannya untuk membantunya membalas dendam kematian Ibunya.
Penasaran kisah nya? Akan kah Sierra mampu meluluhkan hati Jevan yang sedingin kulkas seratus pintu itu, bisakah Aldo menyelesaikan misi comblangnya ataukah bisa lepas dari permasalahan ini bacalah Kisah ini semoga suka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ulva Bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Misi Rahasia2
...Aldo yang tak tau kemana keluarganya kini termenung di depan rumahnya Terjo bersama Terjo sendiri yang berusaha menghiburnya, mereka menatap bintang-bintang sambil beradu nasib, Terjo menyarankan Aldo agar ambil air wudhu dan sholat untuk memohon agar diberi petunjuk sang kuasa, Aldo pun menerima saran itu dan segera melangsungkan nya....
...Setelah sholat dan doa selesai ia pun tertidur, Terjo yang melihatnya pulas segera menyelimuti nya dan beranjak ke kamarnya dan ikut tidur karna sudah terlalu larut....
...Paginya ia terbangun dan ia terkejut melihat isi ponselnya berisi pesan spam dari Nona nya tadi malam , ia pun segera menelpon kembali dan langsung tersambung....
"Kamu bisa kembali kesini kan hari ini?, Aku ada sesuatu misi yang ingin kuberikan padamu, Apa kamu mau tau dalang dari kebakaran rumah keluarga mu dan hilangnya mereka? "
" Tapi Non sepertinya Saya menolak untuk hal ini, Saya masih sayang nyawa"
"Aku telah mengirim foto dan data orang itu di pesan kau bisa, melihatnya, Kau harus menjadi Anggotanya sekaligus kepercayaan nya untuk menghancurkan dan menangkap nya, jika Ada apa-apa Aku akan secara langsung menjamin keselamatan mu".
" Saya pikir-pikir dulu, nanti Saya kabarin lagi"
"Saya akan membayar dua kali lipat dari misi kemarin" Ucap Sierra meyakinkan.
...Setelah mendengar itu Aldo terdiam sejenak namun ia menolak tawaran itu karena sangat beresiko, untuknya ia pun memilih jawaban yang sama untuk memikirkan hal itu lagi....
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Disisi Lain
"Jev, lu nyinggung orang seperti apa sampe rumah gue bisa kebakar" ucap Abang Adian.
"Ceritanya panjang bang, kalo diceritain sih gak bakal ada habis-habisnya, ntar masalah rumah lu bang gua bakal tanggungjawab? "
"Iya gua percaya ama lu Jev tapi lo lain kali cerita ya"
"kalo ada waktunya bang, sekarang pikirin aja bakal tinggal dimana untuk sementara, Abang jengukin ibu Abang dan adek Abang gih dirumah sakit, gua harus tetep disini dan jangan sampe ada yang tau tempat ini bang terutama Aldo"
"Ok, gua gak akan ember karena menyangkut nyawa lu Jev"
...Bang Adian pergi meninggalkan Jevan dari tempat itu sendiri sebetulnya Bang Adian sangat penasaran tentang Jev namun ia tak bisa berbuat apa-apa ia tak ingin membuat Jevan semakin terbebani karna pasti ini masalah yang sangat serius , Adian pun menelpon Baron untuk menjemputnya setelah jalan hampir beberapa ratus meter dari lokasi Jevan....
" Bro bisa gak lu jemput gua Bro?, gua di pinggir jalan deket hutan "
" Ngapain lu disitu, gua mau sih tapi gua masih jam kerja Bro ntar gua suruh Adek gua jemput lu, lu tunggu aja di situ"
...****************...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...Sementara itu Terjo yang sedang asyik main game, mendapat nada dering dari Abangnya namun ia menghiraukannya dan masih asyik mabar dengan Aldo sampai akhirnya notifikasi pesan singkat dari Abangnya mucul,...
gua minta tolong ama lu jemput temen Abang, itu si Adian yang rumahnya kebakaran, udah gua kirim share locknya tinggal datang aja.
" Do kabar baik buat lu, gua tau lokasi Abang lu ini gua mau jemput dia, tapi gua mager mending lu aja yang jemput gih gua share tempatnya lu pake aja motor gua sekalian isiin bensin tinggal sedikit takut mogok pake duit lu ya kan lu banyak duit "
" Kurang asem lu Jo bilang aja males isi bensin jadi nyuruh gua yg jemput"
" Tapi kan Abang lu Jo , tapi kenapa Abang lo g minta tolong ma lu ya malah ke Abang gua, secara lu kan adeknya dan pastinya lu butuh kabar "
" mungkin Abang ngira Aku masih kerja Jo, jadi ga mau ganggu gua, udah gua mau jemput Abang gua dulu Jo kasian dia lama nungguin "
Aldo segera menuju lokasi tersebut yang tak terlalu jauh dari rumah Terjo, sesampainya disana Abang nya malah memasang wajah syok ketika melihat yang menjemputnya adalah Aldo adiknya.
" Bang Ayo naik udah di jemput juga, kenapa g langsung hubungi gua langsung sih bang? " ucapnya.
" Gua ga mau lu tau masalah rumah Do, gua dah tau bang, gua di pecat dan diusir jadi gua pulang eh rumah malah kebakaran, gua tinggal bareng Terjo di rumahnya"
"Maafin Abang ga bisa bantu lu apa-apa, lu yang sebagai tulang punggung keluarga pasti capek"
" Udah santai aja bang, toh masih simpanan uang nya kan, kita kemana bang?"
"Ke rumah sakit ketemu emak sama adek"
Akhirnya mereka sampai tujuan dan menghampiri ruangan, akan tetapi disitu Adik-adik nya menangis histeris bang Adian dan Aldo pun segera masuk dan bertanya apa yang terjadi.
"Bang emak bang... huaaaaa..... hiks" isak Adik perempuannya yang kini masih SMP.
"Emak kenapa sayang, jangan ganggu Emak istirahat"
" huaaa.... Emak ga tidur bang... hiks hiks hiks.. Emak udah ga Ada bang. "
"Adin jangan bicara aneh-aneh kamu, nama tidur biasa aja, bukan meninggal"
"Panggil dokter cepat!! " Tukas bang Adian
...Aldo yang panik segera memanggil dokter agar segera menindak lanjuti perawatan kesehatan Ibunya, akhirnya dokter mengunjungi ruangan dan memeriksa nya dan ternyata memang ajal telah menjemputnya Ibunya, Aldo pun menarik kerah sang dokter dengan geramnya karena tidak langsung menindak lanjuti secara cepat dengan alasan pembayaran administrasi belum diproses, mendengar hal itu Aldo langsung tersulut emosi dan ingin melayangkan tinjunya, namun di tahan oleh Abangnya, ...
"Cukup Aldo kita memang orang kecil , ga sanggup membayarnya"
" Bukannya aku sudah memberi uang 10 juta bang kemana semua? "
" Uang itu hangus terbakar Abang bingung, Abang sudah berusaha meminjam dibank setempat tapi ditolak"
"Kenapa Abang ga langsung hubungi Aku bang?, Aku pasti usahain bang, ini salahku ga peka dan perhatian"
" Maaf sebelumnya jenazah Ibu Anda harus di proses dan segera di makamkan kemana kita harus mengantarkan jenazah"
...Aldo pun segera menghubungi Terjo untuk meminta izin agar jenazah Ibunya di antar kerumah nya, Terjo pun mengiyakan dan merasa prihatin pada Aldo dan keluarganya karena ada aja masalah yang selalu menimpa mereka. Terjo pun segera mengabari Abangnya agar cepat pulang dan membantunya mempersiapkan peralatan mandi mayat, Baron pun segera minta izin bosnya untuk tidak bisa lembur hari ini dengan alasan kerabat meninggal. ...
"Sebenarnya Saya mengizinkan tapi proyek kali ini sangat penting jika kamu tidak menyelesaikan nya hari ini, saya akan memberikan proyek ini ke yang lain".
"Baik, Saya mengerti meski sayang, tapi keluarga saya ada yang meninggal saya harus mengurus perlengkapan mandinya da pemakaman tersebut".
" Ya sudah jika itu keputusan mu, saya tidak memaksa sebenarnya saya sangat mendukung proyek ini untuk kenaikan pangkat anda menjadi manager perusahan, saya turut berduka atas meninggalnya kerabat anda, nanti saya akan menyusul kerumah mu" ucap direktur nya
" Baik terimakasih atas perhatian nya pak permisi.".
...Bang Baron pun segera menghubungi ustadz serta pengali kubur dan membeli kain kafan untuk jenazah, sesampainya dirumah juga sudah banyak orang disana begitupun jenazah dan keluarga Aldo, terdengar isak tangis Adin dan Aan didalam. ...
...Sementara Aldo sedang memojok di pinggir rumahnya dan terlihat menelpon seseorang, disana pun sudah ada Jevan yang duduk mengobrol dengan bang Adian, Bang Baron pun menyapa Bang Adian dan Berkenalan dengan Jevan. ...
...Bang Baron merasa familiar dengan Jevan ia seperti pernah mengenal wajah dan nama tersebut tapi ia tak ingat dimana, jadi tak mempermasalahkan nya. ...
...----------------...
"Saya setuju tawaran Nona, sesuai janji kan Saya berniat membalas dendam atas kematian ibu Saya"
" Bagus, berita Bagus kebetulan orang itu sedang merekrut anggota kau bisa melamar dan menunjukkan kemampuan mu, besok kau harus datang ke tempat itu"sembari mengirim lokasi .