NovelToon NovelToon
Daniel & Hana

Daniel & Hana

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Duda / Percintaan Konglomerat
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Arashka

Welcome to the sequel of You're Mine Brianna

Perjalanan seorang Hana Elodie Brown menghindari Ayahnya yang otoriter terhadap dirinya. Berbagai cara ia lakukan agar hidupnya bisa terbebas dari aturan yang menurutnya tak sesuai dengannya. Sampai pada suatu ketika, Hana dipertemukan oleh takdir dengan seorang pria yang tak pernah ia inginkan semasa hidupnya, Daniel Leonardo Smirnov. Seorang mafia yang dunianya penuh dengan kegelapan melebihi tempat tergelap di dunia. Mampukah Hana menjadi penerang bagi Daniel dan akankah Daniel mampu memberikan kehidupan yang diinginkan oleh Hana? Simak terus kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arashka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. A Traitor II

"Paman.. Paman.."

Samar-samar terdengar suara dari sebuah ponsel.  Daniel menatap ke arah Semyon dengan lekat, ia mencari-cari dimana Semyon menyembunyikan ponselnya. 

"Gaston, geledah pria itu!" 

Dengan sigap Gaston melangkah ke depan dan menggeledah seluruh tubuh Semyon. Ia mendapatkan ponsel tersebut dari balik jaket pria tua itu dan langsung menyerahkannya kepada Daniel. 

"Kau akan mati, Daniel. Keponakanku akan menghancurkanmu." Ancam Semyon dengan tatapan penuh amarah pada Daniel. 

"Paman..!" Panggil seseorang lagi dari ponsel tersebut.

Daniel menukikkan kedua alisnya seolah mengenal suara itu. 

"Kau benar-benar mengajakku berperang, Garret." 

Nikolai dan Gaston membolakan matanya saat mendengar fakta baru, bahwa ternyata Semyon adalah Paman dari Garret. Mereka bekerja sama dalam hal ini. 

"Daniel, jangan bunuh Pamanku. Dia satu-satunya yang ku miliki. Jika kau melakukannya, maka kau akan menyesal!" 

"Kau yang memulainya lebih dulu, maka aku akan mengikuti permainanmu." ujar Daniel kepada Garret.

"Dan kau Semyon. Kau adalah orang yang paling aku percaya, puluhan tahun aku hidup bersamamu, ternyata aku masih kurang dalam mengenal dirimu. Kau bisa saja mengatakan padaku berapapun yang kau inginkan untuk menebus semua kesalahan keluargaku di masa lalu. Meski aku yakin, ayahku tak mungkin melakukannya."

"Nyawa di bayar nyawa, dan harta adalah bonusnya." sahut Semyon sembari terkekeh

"Daniel jangan lakukan!" teriak Garret dari sebrang sana.

"Sayangnya tak akan ada yang bisa menahan amarahku, Garret!"

DOR DOR

Daniel menarik pelatuknya sebanyak dua kali, dan dua peluru itu tepat bersarang di jantung serta di kepala Semyon.  Membuat pria tua itu langsung tewas di tempat dengan kondisi yang mengenaskan.

"Brengsek!! Aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri Daniel!!!" Teriak Garret frustasi. 

"Aku sudah berbaik hati untuk berbagi hasil denganmu karena aku masih bisa berpikir dengan jernih. Aku masih sadar bahwa ada darah Smirnov mengalir di dalam tubuhmu." 

Klik

Daniel menutup panggilan dari ponsel Semyon kemudian melemparnya hingga ponsel itu hancur karena mengenai sebuah batu yang cukup besar. Ia kemudian berjalan menuju van hitam tersebut dan membuka pintu bagian belakang. Di sana ia menemukan Hana dan Liam yang masih tidak sadarkan diri.

"Hubungi Edmon, suruh dia datang ke mansion dengan cepat, Gaston." titah Daniel kepada Gaston. 

"Dan kau Aiko, bawa Liam ke dalam mobilku." ujar Daniel sembari menggendong tubuh Hana dan membawanya ke salah satu mobil yang dikendarai oleh anak buahnya. 

*** 

Sesampainya di mansion, hatinya tiba-tiba terasa begitu sakit. Sejak puluhan tahun yang lalu, Semyon selalu berdiri di depan pintu mansion itu untuk menyambut kedatangan Tuan besarnya. Dimulai saat tampuk kepemimpinan di pegang oleh Dimitri, hingga saat ini di pimpin olehnya. Tapi mulai malam ini, tak akan pernah ada pria itu lagi. 

Semua orang menatap kedatangan Daniel dan sang istri yang berada di dalam gendongannya. Mereka tak ada yang berani bertanya pada pria yang kini mengeluarkan aura kegelapan. Daniel menaiki tangga satu per satu dengan langkahnya yang terasa berat. Ini adalah kali pertama ia merasakan sulitnya untuk bernafas. Kekecewaan yang ada dalam dirinya benar-benar sangat mendalam. 

Daniel meletakkan Hana perlahan di atas ranjang. Seketika raut wajahnya berubah saat ia menatap wajah wanita yang kini sudah resmi menjadi miliknya. Kedua alis Daniel tiba-tiba saling bertautan saat melihat luka memar di kening Hana. Entah apa yang dilakukan oleh Semyon. Ia mengusap kening itu dengan sangat pelan kemudian menciumnya. 

Aiko baru saja tiba, ia sudah meletakkan Liam yang juga masih belum sadarkan diri. Daniel masuk ke dalam kamar tersebut dan melihat bagaimana kondisi putranya. Pria itu berlutut kemudian memandangi wajah Liam lalu ia mengecup keningnya. 

"Kau lalai, Aiko.." sahut Daniel dengan suaranya yang datar. Ia berbicara tanpa menoleh sedikit pun ke arah Aiko yang berdiri di belakangnya. 

"Maafkan saya, Tuan.." 

"Semyon adalah orang kepercayaanku selama puluhan tahun."

"Ya, saya mengetahuinya Tuan." jawab Aiko. 

"Tapi ternyata pria itu malah menusukku dari belakang." ujar Daniel lagi. 

Daniel berdiri lalu berbalik sembari memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. "Ganti semua pelayan yang ada di sini, aku tak mau ada kesalahan lagi Aiko. Mulai hari ini kau aku tugaskan untuk menggantikan Semyon, dan perketat penjagaan. Karena sekarang bukan hanya aku yang menjadi sasarannya, melainkan Hana dan Liam. Karena mereka adalah kelemahanku." ujar Daniel dengan suaranya yang mulai lirih. 

"Daniel, apa yang terjadi?" tanya Edmon yang baru saja tiba dan melihat Daniel yang hendak keluar dari dalam kamar Liam.

"Periksa istri dan putraku, Edmon." titah Daniel. 

Edmon segera mengeluarkan alat-alatnya dan langsung memeriksa Liam terlebih dahulu. "Ia masih hidup, hanya saja nadinya lemah." ucap Edmon saat ia menyentuh nadi di pergelangan tangan Liam. 

Setelah selesai dengan Liam, kini Edmon memeriksa Hana di dalam kamar Daniel. "Kondisinya sama, Daniel."

"Apa mereka akan baik-baik saja?" 

"Ya, mereka akan baik-baik saja, kau tak usah cemas. Kita hanya tinggal menunggu mereka sadar. Untuk saat ini biarkan mereka beristirahat." ucap Edmon.

"Apa yang terjadi sebenarnya?" tanya Edmon lagi dengan penasaran.

Awalnya Daniel malas untuk menjawab, tapi mengingat Semyon cukup dekat dengan Edmon, Daniel pun berubah pikiran.

"Aku membunuh Semyon." jawab Daniel dengan datar dan mata yang menyalang ke arah jendela kamarnya.

Edmon cukup terkejut, kedua matanya terbelalak dan mulutnya terbuka lebar. Beberapa detik ia bertahan dengan raut wajah itu, tapi pada akhirnya Edmon menghembuskan nafasnya dengan ringan setelah beberapa saat tertahan.

"Aku tahu kau pasti memiliki alasannya." sahut Edmon.

"Ternyata selama ini dialah penyusupnya, Ed." jawab Daniel.

Edmon masih diam, tak ada niatan memotong atau menyela ucapan Daniel saat ini.

"Dia menginginkan kehancuran keluargaku karena ia yakin Sofia Bernadeth tewas di tangan ayahku." ujar Daniel lagi.

Edmon tetap diam, ia sebenarnya mengetahui siapa wanita itu. Hanya saja karena ia telah berjanji kepada Dimitri untuk tidak mengatakannya pada siapapun, maka mulut itu tetap tertutup rapat.

"Aku percaya semua tindakanmu sudah kau pikirkan matang-matang nak. Dan satu hal yang harus kau tahu, aku meyakini bukan Dimitri yang menyebabkan Sofia tewas." sahut Edmon lalu ia menepuk bahu Daniel pelan seolah memberikan semangat sekaligus berpamitan.

Edmon pun keluar dari dalam kamar di antar oleh Aiko. Daniel kemudian melepaskan pakaian Hana dan menggantinya dengan sebuah dress tipis berbahan dasar satin. Dengan sangat hati-hati Daniel melakukan hal itu. Setelah selesai, ia bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Ia kemudian mengganti pakaiannya dan ikut bergabung dengan Hana di ranjang.

Pria itu mengubah posisi Hana menjadi menghadap ke arahnya. Daniel memeluknya dengan erat kemudian mengecup bibir ranum itu yang sedikit terbuka. Perlahan mata itu mulai terpejam dan menyusul Hana ke alam mimpi. 

Sedangkan di tempat lain, Garret sedang frustasi dan murka karena kematian Semyon. Garret menghancurkan seisi rumahnya dan menembak ke segala arah tanpa tujuan. 

"Daniel brengsek!! Aku akan membalasmu, sialan! Benar apa yang dikatakan oleh Vladimir Petrov dulu. Kau memang seorang iblis." teriak Garret frustasi. 

Garret terdiam sejenak untuk mengatur kembali nafasnya yang terngah-engah karena amarah telah menguasai dirinya. Setelah itu ia berkemas untuk segera pergi dari kediamannya karena sudah pasti, Daniel akan menyerbunya hingga ke lubang semut sekalipun. Garret tak bisa tinggal diam, ia harus pergi ke Rostov Na Donu dan meminta perlindungan kepada Vinson Petrov untuk sementara waktu. 

Selama bertahun-tahun, semenjak penyerangan di kediamannya yang membuat ibunya tewas seketika, Garret tinggal dan di asuh oleh Vladimir Petrov. Garret mendengar penjelasan dari Vladimir tentang penyerangan yang terjadi padanya bertahun-tahun yang lalu. 

Menurut Vladimir, Dimitri meminta anggotanya untuk melenyapkan nyawa sang ibu dan dirinya karena ia tak ingin perselingkuhannya tercium oleh keluarganya yang terlihat begitu harmonis. Vladimir menyebutkan bahwa Garret adalah anak yang tidak diinginkan oleh Dimitri. Hal itu terus tertanam dalam otak dan pikiran Garret.

Ditambah lagi, ia selalu melihat kedekatan antara Dimitri dan Daniel serta Allard. Sampai akhirnya ia mengetahui, bahwa masih ada satu anggota keluarganya yang tersisa dan bekerja sebagai orang kepercayaan Dimitri, yaitu Semyon. Ia lalu bekerja sama dengan Semyon untuk membalaskan dendamnya.

Semyon selalu mengintai kehidupan keluarga Smirnov dan melaporkannya kepada Garret. Semyon juga tak terima atas kematian saudara satu-satunya itu alias Sofia Bernadeth, ibu dari Garret. Hati Garret terasa sakit, ia merasa dunia tidak adil padanya.

TBC

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!