Aku yang buta akan cinta malah berakhir sengsara. berawal saat kenal dengan denis lelaki yang mendekatiku saat duduk di bangku menengah atas dan dia memintaku menjadi pacarnya saat kelulusan. sejak menjalin asmara dengannya aku menjadi pembangkang. selalu melawan apa kata orang tua ku bahkan aku menikah dengan denis dengan memaksa bahkan membuatnya menjadi penerus perusahaan keluarga. orang tuaku yang hanya punya anak 1 terpaksa menyetujuinya. namun ternyata ini adalah awal kehancuranku. denis berselingkuh.. oh tidak justru aku. selingkuhannya. ternyata dia sudah bersama rere teman sekelasku sejak saat sma dia memanfaatkan kekayaan keluargaku untuk memperkaya dirinya juga kekasihnya. mereka bahkan yang menrencanakan pembunuhan orang tuaku dan juga aku sendiri.
tapi saat aku membuka mata setelah denis meminumkan racun kepadaku, aku kembali di saat aku berada di acara kelulusanku di jenjang Atas.
mendapat kesempatan kedua. aku berjanji untuk membalas dendam dan juga memperbaiki hidupku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tiga
Satu minggu setelah acara wisuda kelulusan bianca selalu mendapatkan pesan dari denis yang mengajaknya untuk bertemu.
Dalam ingatan bianca dulu saat ia sedang berkencan dengan denis, rere selalu datang secara tiba-tiba dan kita jadi jalan bertiga. Jika ingat itu bianca jadi kesal sendiri karena mereka sudah mempermainkan bianca sejak awal. Kali ini bianca ingin membuktikan apakah kejadian itu akan terjadi lagi.
Dan disinilah bianca berada. bianca janjian bertemu dengan denis jam 4 sore tapi bianca sudah tiba di cafe pukul 3. Ingin melihat bagaimana mereka bisa selalu besama, rere tidak mungkin selalu kebetulan ada di lokasi jika denis tidak memberi tahunya
Bianca memotret keadaan cafe dan mempostingnya di aplikasi hijau dan tentu saja di privasi dari denis juga rere. Tak lama telpon bianca berdering terlihat nama My Future husband ♡ disana.
"hallo..." ucap bianca saat mengangkat telponnya
"hm... Kamu sama siapa..?" tanya angga tanpa basa-basi
"masih sendirian, tapi lagi janjian sama temen" jawab bianca sambil memincingkan matanya melihat sepasang pria dan wanita sedang berpelukan di parkiran. bianca hanya menyunggingkan senyum melihatnya
"mau ditemani..?" tanya angga
"emangnya kakak ngga sibuk?" tanya bianca berbasa-basi sambil matanya tak lepas dari sepasang kekasih yang masih sibuk dengan dunianya
"kalo kamu minta, kakak bisa langsung berangkat" jawab angga dengan pasti
"ok.. Kakak bisa jemput bian di sini" ucap bianca yang sudah mengalihkan pandangannya
"ok.. Tunggu kakak 30 menit cukup.?"
"boleh kak... langsung ke cafe kenangan ya... Tempat duduk bian udah keliatan koq dari pintu masuk"
"ok... Tunggu kakak ya..."
Setelah itu bianca memutuskan pergi ke toilet saat melihat denis yang sedang berjalan masuk ke dalam cafe. Namun sebelumnya bianca sudah meminta seorang pelayan untuk membereskan minuman yang tadi dia pesan, agar denis tak tau kalau bianca sudah datang dari tadi
"usah sampe den.? Lama.? " tanya bianca mengagetkan denis yang sedang mengirim pesan pada rere. Karena bianca sempat melihat nama kontak rere disana
"eh.. engga koq baru sekitar 5 menit minuman aku juga belum dateng, kamu mau pesan apa..?" tanya denis yang sempat kaget dengan kedatangan bianca
"udah pesan tadi pas dateng, tinggal nunggu" jawab bianca sambil duduk didepan denis
"Btw ada apa nih tiba-tiba ngajak ketemuan" tanya bianca langsung yang sebenarnya tak ingin berlama-lama dengan denis
"em.. I.. Itu.. Sebenernya aku.. Aku suka sama kamu bi.. Kamu mau ngga jadi pacar aku..?" tanya denis yakin
"duh.. Gimana ya... Sebenernya aku juga suka sama kamu den tapi aku udah terlanjur dijodohin sama keluarga aku" jawab bianca dengan wajah sendu sambil menunduk
"kan kamu bisa nolak bi.. " rayu denis dengan nada lembutnya, sambil tangannya menggenggam tangan bianca, sebenarnya bianca ingin langsung melepaskan tapi supaya terlihat meyakinkan bianca berusaha bertahan. Mungkin dulu bianca akan terpengaruh dengan apa yang di ucapkan denis tapi tidak dengan sekarang. Justru bianca muak dengan setiap kata yang keluar dari mulut denis
"ngga bisa den, coba aja kamu bilang beberapa hari yang lalu sebelum aku dijodohin, mungkin sekarang aku bakalan langsung terima kamu"
Belum sempat denis menjawab adegan selanjutnya pun tetap sama, rere datang dan dengan tak tau malu dia langsung duduk setelah mengucap beberapa kata. Sedang denis langsung buru-buru melepaskan genggaman tangannya pada bianca dan membuat bianca tertawa renyah melihat tingkah denis yang seperti maling ketahuan mencuri.
"aku ngga ganggu kalian kan.?" tanya rere yang diduduk di samping denis
"engga koq, kita cuma ngobrol biasa" ucap denis pada rere sambil tersenyum menatapnya
"Ngobrol biasa..? Jadi ucapan kamu buat minta aku jadi pacar kamu itu hal biasa..? Padahal belum ada 5 menit kamu nembak aku, ternyata semua cuma sekedar ucapan. Oh.. Gitu.. Ya sudah silahkan kalian berdua lanjutkan saja. Aku pergi" Bianca pun langsung berdiri pergi meninggalkan denis juga rere yang terdiam melihat reaksiku yang tak seperti biasa
Sebenarnya Bianca berbuat seperti itu saat melihat anggasta diparkiran. Bianca ingin mencegah supaya anggasta tidak masuk ke dalam cafe dan bertemu dengan 2 benalu penghianat.
Bianca menghentikan langkah anggasta dan menariknya kembali ke arah mobil anggasta.
"hah.. Akhirnya lepas juga" ujar Bianca saat sudah duduk didalam mobil anggasta
"emangnya kamu abis ngapain sampe keliatan tertekan kaya gitu" tanya anggasta sambil duduk menyamping menatap bianca
"hehe.. Ada 2 badut didalem ka, untung kakak cepet dateng jadi bian bisa langsung kabur deh"
"ow.. Terus kita mau kemana.?" tanya anggasta sambil memasang safety belt nya
"kemana ya.. Bian juga ngga tau kak, cuma bian pengen ke tempat tenang biar otak bian ikut tenang"
"hmmm... " terlihat anggasta terlihat berfikir
"ok.. Kamu ikut kakak aja ya, dijamin kamu bakalan tenang dan nyaman" lanjut anggasta
"tapi jangan berfikir macem-macem, jangan curiga. Kakak cuma mau kabulin keinginan kamu"
Bianca mengerutkan keningnya mendengar omongan anggasta tapi mencoba cuek. Pikir Bianca paling ia dibawa ke pantai tau paling ke roof tof Batinnya.
Tak lama mereka sampai di basement, bianca masih setia mengikuti langkah anggasta yang berjalan mendekati lift.
Kening jovanca mengkerut saat anggasta menekan tombol 12, Bukan kah kalo roof tof ada di lantai paling atas ? Begitu fikir bianca
"Kak..." belum selesai bianca menanyakan maksudnya anggasta sudah memotong nya
"tadi kakak udah bilang kan jangan berfikir macem-macem, jangan curiga. Kakak cuma mau kabulin keinginan kamu, ingatkan..,? Jadi tolong diam sebentar lagi baru komentar" ucap anggasta
Mau tak mau bianca pun terdiam dengan sedikit khawatir. Percuma juga kalau menyesal sekarang dia ngga akan bisa kabur juga. Lagian kak angga ini kakak dari sahabatnya jadi bianca agak sedikit tenang
sampai dilantai 12 anggasta keluar dan menahan pintu lift karena bianca masih berada didalam
"kenapa..? Baru ngerasa takut sama kakak..?" ledek anggasta. Tapi bukan jo kalo dia memperlihatkan ketakutannya apalagi setelah mengalami kehidupan ke dua
"siapa yang takut" ucap bianca sambil berjalan keluar lift. Membuat anggasta menyunggingkan senyumnya
"kamar nomor 303 bi..." teriak anggasta yang melihat bianca berjalan lurus ingin melewati kamar milik anggasta
bianca terdiam didepan kamar sampai si pemilik apartemen menekan jarinya untuk membuka kunci dengan sidik jari
"sebelum masuk bisa kamu tutup mata dulu... Kakak ngga bakalan macem-macem bi..." ucap anggasta langsung saat melihat bianca dengan wajah tak terimanya
Bianca menghela nafasnya dan mengikuti intruksi anggasta... Anggasta memegang kedua bahu Bianca dari belakang untuk mengarahkan jalannya
"nah... Sekarang kamu udah boleh buka mata kamu..." ucap anggasta dengan suaranya lirih tepat di telinga Bianca
Bianca perlahan membuka matanya dan melihat pemandangan didepannya. Langsung saja mata bianca membola sambil menutup mulutnya dengan satu tangan, tapi bianca tak bisa menahan nya ia pun berteriak
"Arghhhhhhh....."
Jangan lupa like juga vote nya teman-teman. Terimakasih
#Jangan jadi pembaca gelap ya tsay... Ditunggu absen jempolnya See U tomorrow
btw tor, td q bc nya angsata 😭