*Ini adalah lanjutan dari Kultivasi Raja Bayangan, jadi baca dulu jilid pertama sebelum ke novel ini...
Liu Yuwen adalah seorang kultivator jenius yang pernah lahir di dunia, ia mencapai puncak beladiri sampai dijuluki sebagai kultivator tiada tanding karena hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya.
Di puncak kekuatannya, Liu Yuwen tidak menyangka ia justru akan tewas oleh sebuah racun yang diberikan adiknya.
Racun itu membuat Liu Yuwen terbunuh, dalam kematianmya rasa marah dan dendam menguasai hatinya karena pengkhianat sang adik, Liu Yuwen berjanji akan membalas kejahatan adiknya jika diberi kesempatan.
Nyatanya kesempatan itu terwujud saat Liu Yuwen terbangun di tubuh seorang anak kecil berusia sepuluh tahun.
Liu Yuwen yang mengerti dirinya hidup kembali tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berencana membalaskan dendamnya pada sang adik, meski kekuatan kembali kesemula namun selama dirinya terus berlatih, Liu Yuwen yakin bisa mencapai puncak kekuatannya seperti di kehi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 3 — Tujuh Dosa Pedang
Sekte aliran hitam pada dasarnya selalu mementingkan kelompok mereka sendiri, ingin lebih kuat, lebih terkenal, lebih disegani diantara sekte yang lain sehingga wajar jika mereka tidak mau memiliki relasi dengan sekte aliran hitam yang lain.
Di kasus tertentu, sekte aliran hitam bahkan bisa saling bermusuhan dengan sesamanya, meski rumit tapi kenyataannya aliran hitam juga mempunyai konflik internalnya tersendiri.
Beberapa tahun belakangan ini, di aliran hitam muncul sebuah organisasi misterius. Mereka hanya beranggotakan tujuh orang namun setiap anggota dari organisasi tersebut adalah kultivator tingkat tinggi yang kekuatannya belum pernah ada di Kekaisaran Langit Utara sebelumnya.
Dalam beberapa bulan saja, sudah ada belasan sekte kecil yang ikut gabung ke organisasi tersebut, dalam satu tahun, sekte menengah aliran hitam juga ikut gabung bersama mereka.
Kultivator aliran hitam mulai bertanya-tanya siapa organisasi itu karena kedatangannya begitu mengejutkan hingga bisa menyatukan sekte aliran hitam dengan mudah.
Belakangan diketahui bahwa organisasi itu bernama Tujuh Dosa Pedang, sebuah organisasi yang tengah membentuk aliansi untuk menyatukan seluruh aliran hitam.
Semua sekte yang bergabung ke aliansi mereka diberikan sumberdaya melimpah, tidak heran kenapa banyak sekte jadi tergiur dan ingin bergabung dengan organisasi tersebut.
Sekte aliran hitam yang sudah gabung memang terbukti memiliki banyak peningkatan signifikan, kekuatan anggota mereka cenderung jadi lebih kuat, kultivasinya meningkat pesat.
Setelah dua tahun kemunculannya, hampir semua sekte kecil-menengah aliran hitam tunduk di bawah organisasi Tujuh Dosa Pedang. Seolah belum selesai, kini organisasi itu mulai mengincar sekte besar.
Sekte besar aliran hitam cenderung lebih arogan dan mereka menganggap kelompoknya lebih unggul dari organisasi Tujuh Dosa Pedang.
Meski organsiasi tersebut memberikan surat terbuka agar mereka mau bergabung secara sukarela, berjanji akan memberikan sumberdaya tingkat tinggi namun sekte besar aliran hitam tetap tegas menolaknya.
Awalnya organisasi Tujuh Dosa Pedang hanya mengirimkan utusan mereka saja namun karena selalu mendapatkan penolakan, akhirnya anggota dari organisasi itu turun tangan dan mendatangi sekte besar tersebut.
Anehnya hanya dalam waktu kurang dari dua jam, sekte besar yang arogan itu langsung tunduk dan mau ikut bergabung dengan organisasi Tujuh Dosa Pedang.
Wajah Patriark sekte besar itu diliputi banyak ketakutan, tidak ada lagi tampang arogan kala anggota organisasi itu muncul dihadapannya.
Patriark sekte besar tersebut akhirnya menyadari bahwa organisasi Tujuh Dosa Pedang bukanlah kelompok biasa, walau berjumlah tujuh orang saja tapi kekuatan mereka sudah tidak lagi ditingkatan Alam Kaisar.
Perlahan tapi pasti, diikuti yang pertama, sekte besar lainnya mulai bergabung dengan organisasi Tujuh Dosa Pedang sehingga dalam waktu lima tahun, sekte aliran hitam hampir seluruhnya bergabung dalam aliansi yang dibentuk organisasi tersebut.
Sesudah merasa semua aliran hitam berada di tangan mereka, barulah organisasi Tujuh Dosa Pedang mulai menjelaskan tujuan aliansi mereka dibentuk yaitu untuk menghancurkan klan Wuming dan mengumpulkan artefak.
Awalnya kebanyakan sekte aliran hitam kebingungan karena dengan kekuatan tujuh anggota organisasi itu, seharusnya tidak sulit bagi mereka menghancurkan klan Wuming namun organisasi Tujuh Dosa Pedang hanya menjelaskan bahwa ada situasi yang membuat mereka tidak boleh diketahui keberadaannya khususnya sampai terdengar sekte aliran putih.
Memang selama beberapa tahun tersebut, meski menjadi organisasi aliran hitam terkuat yang pernah ada, Tujuh Dosa Pedang selalu menyembunyikan identitas mereka dari dunia persilatan.
Bahkan di aliran hitam sekalipun hanya orang tertentu yang mengetahui keberadaan mereka.
Tidak ada yang tahu bahwa dalang sebenarnya dibalik hancurnya klan Wuming adalah organisasi Tujuh Dosa Pedang, mereka menggerakkan sekte aliran hitam dibalik bayangan tanpa harus menyentuh atau ada yang mengetahuinya.
Untuk tujuan kedua mereka yaitu mengumpulkan artefak, sebenarnya artefak sudah lebih dulu ada sebelum organisasi Tujuh Dosa Pedang membentuk aliansi.
Kebanyakan sekte yang sudah memiliki artefak sejak awal merasa keberatan untuk menyerahkan artefak tersebut pada organisasi Tujuh Dosa Pedang namun ketika diberitahu bahwa organisasi itu akan menghadiahkan seratus pusaka Nirvana bagi siapapun yang menyerahkannya, sebagian sekte aliran hitam jadi tergoda dan sukarela memberikannya.
Meski ada pilihan, sebenarnya sekte yang memiliki artefak tidak dalam posisi memilih, bagi mereka yang menolak memberikan artefak tersebut, organisasi tidak segan akan mengambilnya walaupun itu harus secara paksa.
Kini sudah enam artefak yang dimiliki organsiasi Tujuh Dosa Pedang, dari mereka lah diketahui bahwa sebenarnya potongan artefak tersebut berjumlah dua belas.
Kini yang tersisa tinggal enam potongan artefak lagi, empat diantaranya berada di sekte aliran putih, satu berada di seorang pemuda yang jatuh ke Lembah Kematian sementara potongan sisa yang terakhir masih belum diketahui keberadaannya.
"Tinggal satu lagi potongan artefak yang belum diketahui, jadi apa kita harus mencarinya lebih dulu atau langsung merebut dari sekte aliran putih?"
Disebuah ruangan, organisasi Tujuh Dosa Pedang tengah melakukan pertemuan, meski anggota mereka ada tujuh orang namun yang hadir di pertemuan tersebut hanya berjumlah tiga orang, dua diantaranya laki-laki dan satu perempuan.
Yang bertanya sebelumnya adalah seorang perempuan di anggota tersebut, ia memiliki julukan sebagai Pedang Kemalasan.
"Merebut artefak dari sekte aliran putih bukan hal sulit bagi kita, sejak dulu kita bisa mengambilnya kapan saja." Salah satu laki-laki di ruangan itu menjawab, dia disebut sebagai Pedang Kerakusan.
"Oh, lalu bagaimana dengan artefak yang jatuh ke Lembah Kematian, kau tidak berpikir kita akan mengambilnya juga bukan?" Pedang Kemalasan menguap, perempuan itu meski bertanya namun ekspresinya seolah tidak memiliki semangat.
"Biarpun tidak mudah bukan berarti mustahil, yang berbahaya dari lembah itu adalah racunnya, selama obat penawar racun itu sudah dibuat, mengambil artefaknya bukan lah hal yang sulit." Pedang Kerakusan menggeleng pelan.
"Apa kau sudah memerintahkan orang yang ahli racun di kekaisaran ini membuatnya?"
"Ya, katanya dia membutuhkan waktu, jadi aku biarkan dia berkutat di ruangannya." Pedang Kerakusan kemudian melirik laki-laki satunya lagi. "Bagaimana pendapatmu?"
"Tidak ada yang harus kita diskusikan, kita tunggu Senior Yan datang kesini." Pria terakhir di ruangan tersebut diberi gelar Pedang Kesombongan, dirinya sedang fokus mengelus-elus pedang pusaka miliknya agar tampak lebih mengkilap.
Pedang Kerakusan menghela nafas, ia ingin bertanya pada perempuan Pedang Kemalasan lagi namun wanita itu sudah tertidur di kursinya.
Pedang Kerasukan menghela nafas kedua kalinya, akhirnya ia memilih menunggu Senior Yan, pemimpin organisasi mereka untuk datang ke ruangan ini.
Sesuai namanya, organisasi Tujuh Dosa Pedang beranggotakan tujuh orang yang memiliki kemampuan pedang tingkat tinggi. Mereka mempunyai gelar masing-masing yang menjadi simbol dosa besar manusia, dimulai dari Pedang Kerakusan, Kecemburuan, Kemalasan, Kesombongan, Amarah, Nafsu, dan Ketamakan.