NovelToon NovelToon
My Handsome Police

My Handsome Police

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Anak Genius / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:16M
Nilai: 4.9
Nama Author: Alarice

Armell, mahasiswi semester 6 yang mempunyai kehidupan pas-pasan dan tinggal di sebuah kamar kost yang sempit. Berbekal otak yang cerdas, dia berhasil mendapatkan beasiswa di sebuah universitas ternama di ibukota. Di suatu pagi, ia menemukan seorang bayi lucu di depan kostnya.

Bayi itu membuatnya bertemu dan berkenalan bahkan menikah dengan seorang polisi tampan meski dia masih berstatus mahasiswi.

Bagaimana jadinya jika ternyata sang polisi tampan telah memiliki kekasih? Akankah sang polisi meninggalkan kekasihnya dan bertahan untuk tetap menjadi suami Armell? Akankah ada cinta di antara mereka? Atau justru perpisahan yang akan mereka hadapi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alarice, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dasar jelek

" Jadi kamu bawa bayi itu ke kantor polisi sekarang?" tanya Ikke.

" Jadi kak. Lebih cepat lebih baik. Kalau memang dia hasil penculikan, biar bisa segera kembali ke orang tuanya. Kasihan kak. " jawab Armell.

" Kamu bener sih. Kamu sama siapa? Kalau tidak ada kuliah pagi, aku pasti anterin kamu. " ucap Ikke.

" Sendiri aja lah kak. Kebetulan hari ini aku tidak ada kuliah. Kalau misal aku minta tolong ke yang lain buat nemenin, khawatirnya urusannya lama. Teman-teman yang lain kan juga harus kuliah. " jawab Armell.

" Ini, kamu mau mandiin dia? " tanya Ikke sambil mengelus pipi bayi.

Armell mengangguk.

" Ya udah, kamu mandiin dia, aku bantu nyiapin perlengkapan buat nanti kalau ke kantor polisi. Oh iya, kemarin udah di beliin tempat susu kan ya? Sama termos kecil? Biar nanti nggak perlu bawa susu banyak-banyak. " tawar Ikke .

" Udah kak. Malah belum sempat aku bongkar belanjanya. Cuma kemarin aku ambil popok aja. " jawab Ikke.

" Ya udah, sana kamu mandiin dia. Keburu kedinginan. Dingin ya ......" ucap Ikke menggoda bayi tersebut sambil menggelitik tubuh telanjang sang bayi dan membuat bayi itu tertawa kegelian.

Armell mengangguk kemudian meninggalkan Ikke menuju ke kamar mandi untuk memandikan si kecil sambil sesekali mencium pipi dan perut si bayi. Dan membuat si bayi tertawa dengan keras.

💫💫💫

" Makasih ya pak..." ucap Armell ke tukang ojek yang mengantarkannya ke kantor polisi.

" Sami sami atuh neng...ini tasnya. " jawab si tukang ojek.

Armell tersenyum sambil mengangguk. Kemudian si tukang ojek berlalu meninggalkan Armell yang menggendong bayi di depan pintu masuk kantor polisi.

Armell menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya perlahan. " Bismillahirrahmanirrahim...." ucapnya dan kemudian masuk ke dalam kantor polisi dengan bayi di gendongan dan tas di pundaknya.

" Selamat pagi, pak..." Armell mengucap salam ke polisi yang berjaga di depan pintu.

" Selamat pagi. Ada yang bisa saya bantu? " tanya polisi dengan suara yang tegas.

" Astaghfirullah. " Armell sedikit terkejut mendengar suara polisi tadi. Membuat pak polisi memicingkan matanya. " Maaf, pak..kaget saya denger suara bapak..he..he..he.." ucap Armell kembali sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Sang polisi masih dengan sikap tegasnya, tanpa mempedulikan ucapan Armell.

" Saya mau melaporkan sesuatu pak. " jawab Armell kembali.

" Oh, adik ini mau membuat laporan? " tanya polisi itu. Dan di jawab Armell dengan anggukan. " Mari, saya antar ke dalam. " ucap polisi itu kembali.

Pak polisi berjalan masuk ke dalam kantor dan Armell mengikuti dari belakang. Sedangkan sang bayi nampak menikmati pemandangan di dalam ruangan kantor polisi itu. Dia mengerjab-ngerjabkan mata beloknya sambil dengan mulut seperti sedang menyusu.

" Selamat pagi komandan. " ucap pak polisi tadi ke polisi lain yang ada di dalam kantor dengan memberi hormat dengan tangannya sebentar. Sepertinya polisi itu mempunyai pangkat yang lebih tinggi.

" Selamat pagi. " jawab sang komandan.

" Adik ini mau membuat laporan, komandan. " jelas pak polisi yang dari luar tadi.

" Oh, silahkan duduk. " komandan mempersilahkan Armell duduk di kursi di depan meja seorang polisi yang lain lagi.

" Kalau begitu, saya mohon ijin kembali ke pos depan, komandan. " ucap polisi yang dari luar tadi dan kembali memberikan hormat. Setelah sang komandan memberikan ijin, polisi tadi segera berlalu dari dalam kantor.

" Sebentar ya dik. IPTU Seno sedang ada urusan di dalam. Anda tunggu saja di sini. " ucap komandan.

" Iya, siap komandan. " ucap Armell mengikuti polisi yang tadi mengantarnya dengan suara yang tegas pula.

Sang komandan menjadi terkekeh dengan sikap Armell. " Santai saja dik. " ucap komandan polisi itu dengan suara yang lebih lembut dari ketika dia menghadapi polisi bawahannya tadi.

" Maaf pak komandan. Saya mengikuti bapak polisi yang tadi. Saya hanya mencontohnya. " jawab Armell dengan tersenyum geli.

" Anda tidak perlu mengikutinya. Karena anda bukan bawahan saya. Anda kan tamu di sini. " ucap komandan polisi itu.

" Iya pak. he...he..he..." jawab Armell sambil cengengesan.

" Nah, itu yang kita tunggu tiba. " ucap komandan polisi menunjuk ke seorang polisi yang baru datang.

Armell langsung mengikuti arah petunjuk dari komandan polisi. " Buset dah...cakep bener...kayak artis sinetron. " batin Armell dengan di selingi senyuman.

" Sudah selesai urusannya IPTU Seno? " tanya komandan polisi.

" Siap! Sudah selesai komandan. " jawab polisi yang bernama Seno tadi.

" Jadi begini IPTU, ini ada yang mau membuat laporan. Tolong di bantu. " ucap komandan polisi sambil menunjuk Armell. Spontan Armell agak terkejut karena sedari tadi dia bengong melihat polisi yang tampannya bak artis yang baru datang tadi.

Armell menepuk jidatnya pelan setelah tersadar dari bengongnya.

" Anda silahkan membuat laporan sama IPTU Seno. Biar nanti kita bisa tindak lanjuti. " komandan polisi memberikan arahan.

" Siap, komandan. " jawab Armell. Dan lagi-lagi dia terbawa suasana kantor polisi sehingga dia berbicara seperti polisi. Kemudian Armell memberikan senyum manisnya. " Maaf pak... keceplosan lagi. " ucap Armell.

Komandan polisi hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya dan berlalu dari hadapannya menuju ke mejanya yang berada tidak jauh dari meja IPTU Seno.

" Ada yang bisa saya bantu mbak? Bu? " tanya IPTU Seno sepertinya kebingungan memanggil Armell.

" Mbak saja. Atau dik juga nggak apa-apa. Sepertinya saya juga lebih muda dari bapak. " jawab Armell.

Tapi Seno nampak masih berpikir sambil melihat bayi yang ada di gendongan Armell. Armell sepertinya mengerti kebingungan Seno yang sedari tadi melihat bayi di gendongannya.

" Saya belum punya anak asal bapak tahu. Jadi bapak jangan panggil saya Bu. Ini...ini bukan bayi saya. " jelas Armell sambil menunjuk bayi yang ada dalam gendongannya.

" Oh, iya ..oke.. Nama anda siapa? " tanya Seno yang sekarang nampak sedang mengetik di layar laptopnya.

" Armell...Armell Lusinda. " jawab Armell.

Nampak sang polisi tampan sedang mengetik. Mungkin mengetik nama Armell.

" Alamat? " tanyanya kembali.

" Jalan XX no 45. " jawab Armell kembali.

" Usia? "

" 20 tahun. " jawab Armell.

Tampak sang polisi tampan agak tidak percaya. Dia tidak langsung mengetik, tapi malah melihat ke arah Armell dan bayinya bergantian. Armell merasa jengah dan kesal melihat ekspresi sang polisi karena tidak mempercayainya.

" Bapak tidak percaya kalau usia saya baru 20 tahun? Emang muka saya tua ya? Perasaan muka saya imut kok. Malah sering orang bilang kalau usia saya masih 17 tahun. Soal bayi ini? Tadi saya sudah bilang, bapaaak...ini bukan bayi saya! " jelas Armell dengan nada kesal. Membuat teman Seno yang ada satu ruangan dengannya termasuk sang komandan terkekeh.

" Iya, maaf. " jawab Seno sambil kembali mengetik. " Pekerjaan? " tanyanya kembali.

" Saya masih mahasiswa. Semester enam mau tujuh. Saya belum bekerja. Baru mau magang. Besok kalau sudah lulus baru cari kerja. " jawab Armell ketus. Seno menghela nafas panjang.

" Baik. Sekarang anda mau melaporkan apa? " tanya Seno.

Kini Armell yang menghela nafas berat. Dia memandang bayi yang ada di gendongannya dengan tatapan sendu. Hal itupun tidak lepas dari pandangan Seno.

Seno memicingkan matanya. " Jangan bilang anda mau melaporkan laki-laki brengsek yang sudah menghamili anda, dan tidak mau bertanggung jawab sampai bayi anda lahir. " ucap Seno spontanitas.

Armell langsung kembali mendongak dan memberikan tatapan tajam ke arah polisi tampan itu. Panas rasanya hati Armell. Dia bergumam dalam hati, menarik kembali pujian yang tadi sempat dia berikan kepada polisi tampan di hadapannya ini. Dia benci polisi tampan di hadapannya ini. Dasar jelek ! gerutunya.

" Bisa nggak sih, bapak polisi yang terhormat ini bicaranya di saring dulu?? " protes Armell dengan suara yang lumayan keras karena saat ini dia sedang emosi. " Nyesel tahu nggak tadi saya sempat berpikir kalau bapak ini tampan ! " tambahnya.

Perkataan Armell malah membuat seisi ruangan tertawa termasuk sang komandan. Sedangkan si polisi tampan yang menjadi obyek kemarahan Armell hanya bisa menggeram karena dia juga tiba-tiba emosi mendapat kemarahan dari Armell.

" Bapak polisi yang terhormat....Oh bukan...Bapak...." omongan Armell terjeda sejenak melihat tag nama yang ada di dada polisi itu. " Bapak Adiguna yang terhormat, saya tadi sudah bilang, kalau bayi ini BUKAN bayi saya. Justru bayi ini yang membuat saya harus kesini. Berurusan dengan polisi sok ganteng seperti bapak. " ucap Armell menggebu-gebu.

Seno semakin menggertakkan giginya dan tangannya menggenggam erat pulpen yang ada di tangannya. Kalau tidak mengingat sekarang dia sedang berada di dalam kantor, sudah dia gertak dan marahi habis-habisan gadis yang ada di hadapannya ini.

Kemudian Seno menghela nafas panjang untuk menetralkan emosinya. " Baik, maaf. Sekali lagi saya minta maaf. " ucap Seno sambil masih agak menggertakkan giginya.

" Sekarang tolong anda katakan, tujuan anda datang ke kantor polisi ini. " ucap Seno dengan nada bicara di buat selembut mungkin.

" Nah, gitu kan enak. " gerutu Armell. Meskipun pelan, tetap bisa di dengar oleh Seno.

****

bersambung

...Sampai sini dulu ya guys....besok author sambung lagi....I lope yu pullll pokoknya.......

1
Yeni Nw
Llpl
Tasya
🤣🤣🤣
lucu x pak supir
Rahmat Rahmat
pengen banget punya mertua kayak gtu
Wardani Lestari
Luar biasa
Angga Raini
ini 3× nya akun ulang baca novel ini ga bosen2
Alesha Jazila_id 🌷🌹: makasih banyak kakak.....
udah baca karya aku yang lain belum? siapa tahu sama sukanya sama karya aku yang ini/Bye-Bye//Smile/
total 1 replies
Herlina Lina
pa adi udah duluan seno pa
Herlina Lina
takut ketemu mamanya seno d mall tar d sangka istrinya lg
Devi Handayani
naahh ini dia...sibiang keroxxxnyaaa🤨🤔🤨🤨🤨🤨🤔🤔🤔
Devi Handayani
jangan jangan Arvin anak Stella Ama Robert 🤨🤨🤨😲😲😲
Devi Handayani
pasti info nya dari si ulet gatel marionang...coba di selidik pak polisi terhormat 🤔🤔🤔🤔
Devi Handayani
berbahagialah kamu mell... dapet suami yg begitu sayang juga perhatian begituuu🥹🥹🥹🥹
Devi Handayani
ayo dibongkar persengkongkolan nyaa armell dan seno😏😏😏😏😏
Devi Handayani
Tut Tut... kasian kamu hanya bisa melihat pemandangan pegunungan saja...sabar ya Tut bentar lagi paling🤭😅🤭😅🤭😅🤪🤪🤪🤪
Devi Handayani
dibibirku...hanya ada rasa dari bibirmuuu.....uhuuuyyyyyyyy💋💋💋💋
Devi Handayani
Alhamdulillah sah ... Tinggal nunggu unboxing heheheh🤭🤭🤭😅😅😅
susi susanti
Luar biasa. bagus thor ceritanya, kocak🤣🤣🤣
Surtinah Tina
ikut bahagia .. akhirnya hamil lagi
Surtinah Tina
mehong nya
Surtinah Tina
di ajak sekolah lagi aja itu bang seno
Surtinah Tina
hamidun tuh armell
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!