Tiara pergi ke kantor catatan sipil menemani bibinya yang akan bercerai dengan suaminya. Siapa sangka seorang pria menarik tangannya dan memperkenalkan dirinya sebagai calon istri pada seorang wanita tua yang berada di sebuah kursi roda.
"Ibu, dia calon istriku. Aku pasti akan menikah lagi, dan memberikan Andrew seorang ibu. Sekarang ibu sudah mau di operasi kan?" tanya pria yang menggenggam erat tangan Tiara.
"Eh, pak ini apa..."
Mata Tiara melebar, pria itu menciumnya. Begitu saja. Lalu berbisik pada Tiara.
"Bekerja samalah dengan ku. Aku akan berikan apapun yang kamu mau!"
"Wah, kalian benar-benar mesra. Baiklah, kalau begitu langsung masuk saja. Ibu baru mau dioperasi kalau kalian sudah dapat sertifikat pernikahan!"
Rahang Tiara nyaris jatuh.
"Me.. menikah? nyonya, aku masih SMA" kata Tiara tergagap.
Pria matang dan dewasa yang menciumnya tadi cukup terkejut.
'Dia masih SMA?' batinnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Saat makan siang bersama, Nicholas terus saja menghindari kontak mata dengan Tiara. Tiara sih bersikap sangat biasa, bahkan terlihat seperti tidak terjadi apa-apa. Namun Will yang juga bergabung dengan mereka malah terlihat begitu canggung. Wil menjadi sangat waspada, karena tuannya itu terlihat tidak dalam keadaan yang baik sepertinya. Dalam situasi seperti ini biasanya tuannya itu suka mengatakan atau memerintahkan sesuatu yang terkadang di luar dugaan.
Makanya meski sedang makan, Will tetap berusaha untuk siaga sebagai seorang asisten pribadi yang profesional.
Setelah makan siang, Rey memberi kabar kalau Andrew sudah pergi dari rumah sakit. Nicholas dan Will pun mengajak Tiara pergi ke rumah sakit untuk menemui Margaretha.
Beberapa waktu di perjalanan, mereka akhirnya tiba di rumah sakit. Sepanjang perjalanan di kursi penumpang belakang itu benar-benar sangat tenang. Tadinya Tiara bicara, dia bertanya tentang Margaretha pada Nicholas. namun, pria yang masih dalam fase mengendalikan dirinya yang kembali bangkit setelah 12 tahun tertidur itu langsung meminta Tiara untuk diam.
Dan karena Tiara tidak mu membuat ATM berjalannya itu marah. Tiara pun langsung diam sepanjang jalan, mengunci mulutnya dengan sangat rapat, dia tidak mau membuat sumber uangnya macet tentunya.
Ceklek
"Ibu"
Begitu pintu ruangan rawat Margaretha terbuka, Tiara langsung heboh berseru memangil ibu pada ibu mertuanya itu. Gadis itu bahkan langsung berlari ke arah Margaretha dan memeluk ibu Nicholas itu dengan sangat bersemangat. caranya memeluk Margaretha sangat manja. Bahkan mengalahkan sikap manja Andrew.
Nicholas mengulurkan tangannya. Dia melihat Tiara berlari, yang Nicholas khawatirkan tentu saja ibunya. Dia khawatir kalau Tiara menabrak ibunya.
Tapi kekhawatiran Nicholas itu ternyata tidak terjadi. Meski dari pintu gadis itu berlari. Namun sampai di dekat ibunya Nicholas, gadis itu mengerem dengan pakem langkah kakinya itu. Hingga dia memeluk Margaretha dengan begitu lembut.
Nicholas dan Will bisa melihatnya dengan sangat jelas. Bahkan Margaretha juga langsung tersenyum, tampak begitu senang menyambut kedatangan Tiara. Padahal kalau dipikir-pikir, keduanya baru bertemu untuk kali keduanya ya saat ini.
Namun Tiara juga sama sekali tidak ingin mengecewakan atm berjalannya, dia harus bersikap sangat baik dan patuh, juga harus bisa mengakrabkan diri dengan baik pada ibu mertuanya. Selain Tiara memang suka pada Margaretha yang memang selalu bersikap baik padanya.
"Bagaimana kabar ibu? apa ibu sudah makan siang?" tanya Tiara masih merangkul lengan ibu mertuanya dengan sangat manja.
Nicholas melihat itu,
'Gadis ini sangat berlebihan' batin Nicholas.
Margaretha tersenyum lagi,
"Ibu sudah makan nak. Sudah minum obat, ibu tentu akan menjaga kesehatan ibu dengan sangat baik. Ibu masih ingin menimang cucu darimu dan Nicholas"
"Uhukk..."
Nicholas bahkan tersedak udara yang dia hirup di tenggorokannya.
Sementara Tiara diam dan sedikit garuk-garuk kepala.
"Em, ibu... soal itu..."
Margaretha menepuk tangan Tiara perlahan beberapa kali.
"Ibu tahu kamu masih sekolah. Tapi, bukannya kurang satu semester lagi kamu akan lulus, cucuku bilang ujian akhir akan dilakukan 3 bulan lagi. Kalian bisa mulai mencicil kan? masalahnya, suami kamu ini juga sudah tidak muda lagi, Tiara. Semakin banyak investasi di rahim kamu kan..."
Tiara benar-benar merinding dibuatnya. Dia kan anak IPS, mana paham dia masalah investasi di rahim.
"Ibu" sela Nicholas yang melihat Tiara menunjukkan ketidaknyamanan ketika ibunya membahas investasi di rahim itu, "Tiara mau ujian, Bu. Tolong jangan bahas ini dulu. Nanti kalau dia kepikiran dan mengganggu ujiannya, bagaimana?" tanya Nicholas.
Margaretha pikir apa yang anaknya katakan itu benar. Margaretha kembali menepuk tangan Tiara.
"Jangan pikirkan apa yang ibu katakan tadi ya, nak. Kamu konsentrasi saja pada ujian. Nanti setelah kamu lulus, baru pikirkan lagi apa yang ibu katakan tadi!" kata Margaretha yang langsung membuat Tiara mengangguk canggung.
Will sejak tadi hanya senyum-senyum tipis saja. Dia pikir, sebenarnya yang paling tidak bisa menahan diri adalah tuannya.
"Sudah siapkan hadiah pernikahan untuk Tiara? ibu tidak mau ada yang kurang ya!" kata Margaretha.
Nicholas yang sudah menyerahkan tugas ini pada Will, lantas menoleh ke arah asisten pribadinya itu.
"Lapor nyonya, semuanya sudah di kirimkan ke rumah orang tua nona. Mungkin beberapa sudah sampai" terang Will.
Mendengar itu, Tiara terkejut dong. Tiara langsung menoleh ke arah Wil, lalu ke arah Nicholas bergantian. Kenapa kedua orang itu bahkan sudah mengirimkan hadiah ke rumah orang tuanya, tapi sama sekali tidak memberitahunya.
Will yang ditatap oleh Tiara mengalihkan pandangannya ke arah lain. Sedangkan Nicholas sejak tadi masih terus berusaha menghindari kontak mata dengan Tiara.
'Hahh, bagus sekali dua orang ini! Alamat diamuk sma ibu dan ayah!' cemas Tiara dalam hati.
Dan benar saja, di gang tempat tinggal Tiara. Beberapa orang kurir sedang menurunkan barang-barang yang begitu mewah dari mobil yang memang berhenti di depan gang. Dari box nya, saja semua barang bermerek itu memang asli semua.
Awalnya hanya satu paket, menanyakan alamat tuan dan nyonya Fathir. Tapi, makin lama barang yang datang semakin banyak. sampai meja ruang tamu Seruni tidak muat. bahkan barang-barang mewah dan bermerek itu diletakkan di lantai.
"Mbak ini gak salah, mas Fathir belanja barang-barang COD sebanyak ini? bukannya toko Mbak toko sembako ya? kok ini tas mewah, kosmetik mewah, jam tangan mewah, perhiasan mewah, alat makan, alat dapur, pakaian mewah banyak sekali. Malah kayak seserahan elit sih mbak?" tanya Rose bingung.
"Hahh?"
Seruni yang masih mencoba menghubungi suaminya baru ngeh.
"Kamu benar, ini kue-kue mahal, buah-buahan mahal. Perhiasan, benar-benar seperti seserahan. Seserahan siapa tapi?" tanya Seruni bingung. Masalahnya, kedua anaknya itu sama sekali belum pernah memperkenalkan pacar mereka pada Seruni.
"Wah mbak, jangan-jangan mas Fathir!"
Plakk
***
Bersambung...
malu Ama umur pak? tengah jalan di culik anak mu baru tau rasa🫣
kalau tuan nya ditalak 3😜🤣🤣
kira kira Tiara akan nurut gak ya 🤔🤔
jadi gaes,selama masih bisa dengerin Omelan mamah kalian
nikmati aja. percayalah ketika itu sudah ga kedengaran. rasanya malah hampa🥹
tapi ada benernya si
tapi..kalau mau disalahkan,ya bibinya
ngapain anak gadis ditinggalkan sendirian
kangen mamah ku🥹🥹🥹
tapi emang beda sih horang kayah smaa yg kayah" pas dulu cari receh di Singapura laki CEO bininya setara lah pergi cuma pakai sederhana make up pun tipis
pasti klu Andrew tau ya cuman dikit ada perang dunia ke3😃😃
biar seruuu
aku mau tau si Andrew playboy cap Kampak itu Tau mantannya jadi ibu tiri 🤣🤣😜
ug bertanggung jawab,penuh dukungan Ampe kadang rada jorokin.
Ama bau uit lah kyk om nicho🫣😜🤣
kalau mau ngurusin pernikahan Tiara itu gampang tinggal nanti aja setelah Tiara lulus bikin resepsi mewah, kan menantu mu si gapura kabupaten orang kaya tujuh turunan 🤣
bener apa enggak belakang
🤣🤣