JEJAK LANGKAH DI UJUNG USIA

"Kalau barang ini sampai hancur, sepuluh nyawamu tidak cukup membayarnya. " Ucap pak Han

Membuat semua terkejut segitu berharga nya barang ini, tetapi pak Han tidak melihat pemilik barang tersebut dia mondar mandir mencari siapa pemilik barang tersebut.

"Di mana pemilik barang ini? Diakan dia " Tanya pak Han

"Dia ......dia sudah pergi tadi. " Ucap Riyan

"Aduh... Kenapa dia pergi, aku masih ingin mengenalnya untuk berteman. " Ucap pak Han sedikit kecewa

Pak Fay melihat tingkah pak Han sedikit mengerutkan keningnya, sebab tidak biasanya pak Han seperti ini.

"Nggak ku sangkah telah melewatkan tokoh sebesar ini. " Ucap Pak Han kecewa

Memang dia tidak melihat andre, tetapi semua orang merasa pak Han terlalu berlebihan sebab yang membawa barang ini hanyalah penyapu jalanan yang sudah di ucapkan gadis anak angkat pak Fay.

"Pak Han, kalau sesuai ucapan anda, aku juga sudah tamat, benda ini pemberian Lena? Mungkin kah dia sudah berteman sama tokoh besar yang luar biasa? " Ucap pak Fay sedikit khawatir

"Benda ini, di kasi sama pria tua yang menyapu jalanan , mungkin kah dia adalah.... " Ucap anak angkat pak Fay getir

"Kalau begitu, kalau nggak sama yang terkenal di latu, bagaimana bisa sesuka hati besama dengan pria tua? " Ucap Siska

Mereka semua merasakan khawatir, sebab telah menyinggung orang yang salah, menurut mereka semuanya akan berakhir.

"Pantas tadi dia begitu berani, lebih memilih bermusuhan sama kita, dia juga mau lindungi pria itu, tapi kita sudah singgung dia sepenuhnya. " Ucap pak Fay sangat cemas

"Gawat, apa kita cari dia sekarang, untuk minta maaf masih sempat. " Ucap Riyan juga cemas

"Apanya sempat?, semua salahmu, kau memaksa mau membongkar lukisan itu, sekrang hubungan ku sama dia,dia benaran nggak perlu sampai kasi lukisan palsu di acara ulang tahun ku. " Ucap pak Fay

Pak Han yang dari tadi sibuk dengan mengamati porselen Kuning itu menemukan sesuatu yang menjanggalkan, dia terus memperhatikan setiap lekuk porselen tersebut menggunakan kaca pembesar.

"Takutnya karena kau gagal mengejar dia, sehingga merasa dendam, jadi kau baru berekting seperti ini. " Tunjuk pak Fay sedikit marah.

"Bukan urusan ku,, aku bicara jujur saja. " Ucap Riyan membelah dirinya.

Mereka malah berdebat saling salah menyalahkan, karena mereka tidak mau bisnis mereka hancur begitu saja.

Namun pak Han menemukan sesuatu yang berbeda.

"Eeehh,, tunggu tunggu.. " Ucap pak Han

"Nomornya 001," Ucap pak Han berfikir seperti ada sesuatu yang di ingatnya

"Pak Han, ada apa? " Tanya pak Fay

"Nomor ini aneh," Ucap pak Han

"Apa ada masalah. " Ucap Riyan

"Aku ingat sangat jelas, porselen Kuning ini bakal ada nomor serinya, nomor 001 ini yang pertama. " Ucap pak Han terus mengingat-ingat

"Saat itu , ke orang yang super luar biasa di larsa, siapa namanya? " Pak Han mengingat ingat nama tersebut.

"Oh.... Aku ingat,, di kasi ke dewa perang nomor satu di larsa,  Bima larsa. " Ucap pak Han

Membuat semua orang terkejut mendengar mana Bima larda, sebab dia adalah dewa perang nomor satu di larsa, kekuatan dia tidak ada yang bisa mengalahkan nya, pengaruh nya juga cukup besar untuk larsa, semua orang tunduk padanya.

BIMA LARDA.....

Semua orang menatap satu sama lain, mungkin kah kehancuran mereka di depan mata...