NovelToon NovelToon
Karma Si Playboy: Jadi Cewek!

Karma Si Playboy: Jadi Cewek!

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Dikelilingi wanita cantik / Misteri / Berbaikan / Fantasi Wanita / Playboy
Popularitas:241
Nilai: 5
Nama Author: Zaenal 1992

Bram, playboy kelas kakap dari Bekasi, hidupnya hanya tentang pesta dan menaklukkan wanita. Sampai suatu malam, mimpi aneh mengubah segalanya. Ia terbangun dalam tubuh seorang wanita! Sialnya, ia harus belajar semua hal tentang menjadi wanita, sambil mencari cara untuk kembali ke wujud semula. Kekacauan, kebingungan, dan pelajaran berharga menanti Bram dalam petualangan paling gilanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaenal 1992, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasia Raka dan Reno: Mengapa Sinta Tak Boleh Pindah?

Beberapa hari berlalu, Sinta semakin merasa tidak enak hati tinggal di rumah Maya. Keluarga Maya sangat baik dan menerima Sinta apa adanya, tapi Sinta merasa tidak pantas merepotkan mereka terus-menerus.

Ia sudah menemukan kontrakan kecil yang nyaman dan cukup dekat dengan kantor.

Akhirnya, Sinta memberanikan diri berbicara dengan Maya.

"May, aku mau ngomong sesuatu," kata Sinta, gugup.

Maya yang sedang asyik membaca buku menoleh. "Ada apa, Sin? Kok serius banget?"

"Aku... aku kayaknya mau pindah deh, May," ujar Sinta pelan. "Aku nggak enak terus-terusan ngerepotin kalian sekeluarga."

Maya terdiam sejenak, lalu menghela napas. "Kamu yakin, Sin? Kamu nggak nyaman tinggal di sini?"

"Bukan gitu, May," jawab Sinta cepat. "Aku nyaman banget malah. Kalian udah kayak keluarga sendiri buat aku. Tapi aku ngerasa nggak enak aja. Aku kan bukan siapa-siapa kalian."

Maya tersenyum lembut. "Kamu sahabat aku, Sin. Udah kayak saudara sendiri. Jangan ngerasa nggak enak gitu. Tapi, kalau itu memang yang kamu mau, aku nggak bisa maksa."

"Aku ngerti kok, May. Makasih ya udah mau nerima aku selama ini," kata Sinta, terharu.

Saat Sinta sedang berkemas di kamarnya, Reno dan Raka tanpa sengaja mendengar percakapannya dengan Maya. Reno langsung panik dan menarik Raka ke sudut ruangan.

"Ka, gawat! Sinta mau pindah!" bisik Reno, cemas.

Raka mengerutkan kening. "Terus kenapa? Kan emang dia nggak enak tinggal di sini terus."

"Bukan itu masalahnya, Ka! Kalau Sinta pindah, Rian bisa makin deketin dia! Kita juga jadi susah ngawasin Sinta," ujar Reno, gemas.

Raka terdiam, berpikir keras. Ia tahu Reno benar. Jika Sinta pindah, mereka akan kehilangan kendali atas situasi ini.

"Kita harus cegah Sinta pindah, No!" kata Raka, mantap.

Saat Sinta hendak berpamitan pada orang tua Maya, Reno dan Raka tiba-tiba muncul di hadapannya.

"Sinta, tunggu!" seru Reno, menghalangi jalan Sinta.

Sinta menatap kedua pemuda itu dengan bingung. "Ada apa sih? Aku mau pamitan dulu sama tante dan om."

"Kamu nggak boleh pindah, Sinta!" kata Raka, tegas.

Sinta mengernyitkan dahi. "Kenapa? Aku kan udah bilang, aku nggak mau ngerepotin keluarga kalian lagi."

Tiba-tiba, Ibunya Maya muncul di belakang Reno dan Raka. "Lho, ada apa ini? Kok ribut-ribut?" tanyanya heran.

"Mah, ini lho, Sinta mau pindah," jawab Raka.

Ibunya Maya menatap Sinta dengan tatapan lembut. "Lho, kenapa mau pindah, Sinta? Kamu nggak nyaman tinggal di sini?"

"Bukan gitu, Tante," jawab Sinta, merasa tidak enak. "Saya cuma nggak mau ngerepotin Tante dan Om."

"Nggak ada ngerepotin kok, Sinta," sahut Ayah Maya yang baru datang. "Kami justru senang kamu tinggal di sini. Rumah ini jadi lebih ramai."

Reno menyahut, "Iya, Sinta. Kami udah nganggep kamu kayak saudara sendiri. Kami nggak mau kamu pergi."

Sinta terkejut mendengar perkataan Reno. Ia tidak menyangka Reno begitu peduli padanya.

"Tapi..."

"Nggak ada tapi-tapian, Sinta! Kamu nggak boleh pindah! Titik!" kata Raka, bersikeras.

Ibu Maya menatap Reno dan Raka dengan curiga. "Lho, kok kalian yang ngotot sih? Ada apa sebenarnya?"

Reno dan Raka saling pandang, gugup. Mereka tidak tahu harus menjawab apa.

Sinta menatap Reno dan Raka bergantian. Ia tahu, alasan sebenarnya mereka menghalangi kepindahannya bukan hanya karena persaudaraan. Ada sesuatu yang lebih dalam dari itu. Sesuatu yang membuat Sinta merasa tidak nyaman.

"Sebenarnya, alasan aku pindah bukan cuma karena nggak enak," gumam Sinta dalam hati. "Aku harus menghindar dari mereka. Aku nggak bisa terus-terusan berada di dekat mereka."

Sinta tahu, Raka dan Reno mencintainya. Ia bisa melihatnya dari tatapan mereka, dari perhatian yang mereka berikan, dari cara mereka memperlakukannya. Tapi, Sinta tidak bisa membalas perasaan mereka. Bagaimanapun juga, ia adalah Bram, seorang pria yang terjebak dalam tubuh wanita. Ia masih menyukai wanita.

"Aku nggak bisa," batin Sinta. "Aku nggak bisa menerima cinta mereka. Ini semua salah. Aku harus pergi."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!