NovelToon NovelToon
Jurus Terakhir Tuanku

Jurus Terakhir Tuanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah sejarah
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: HARJUANTO

JURUS TERAKHIR TUANKU/ TUANGKU

​Ribuan tahun lamanya, daratan Xianwu mengenal satu hukum: kekuasaan dipegang oleh pemilik teknik bela diri pamungkas.
​Tuanku —seorang pewaris klan kuno yang tersisa—telah hidup dalam bayang-bayang kehancuran. Ia tidak memiliki bakat kultivasi, tubuhnya lemah, dan nyaris menjadi sampah di mata dunia persilatan.

​Namun, saat desakan musuh mencapai puncaknya, sebuah gulungan usang terbuka di hadapannya. Gulungan itu hanya berisi satu teknik, satu gerakan mematikan yang diwariskan dari para pendahulu: "Jurus Terakhir Tuanku".

​Jurus ini bukan tentang kekuatan, melainkan tentang pengorbanan, rahasia alam semesta, dan harga yang harus dibayar untuk menjadi yang terkuat.

​Mampukah Tuanku, dengan satu jurus misterius itu, mengubah takdirnya, membalaskan dendam klannya, dan berdiri sebagai Tuanku yang baru di bawah langit Xianwu?

​Ikuti kisah tentang warisan terlarang, kehormatan yang direbut kembali, dan satu jurus yang mampu menghancurkan seluruh dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HARJUANTO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

NOVEL: JURUS TERAKHIR TUANKU

BAB 19: DI BAWAH DANAU KRISTAL DAN TEKA-TEKI SANG NAGA BIJAKSANA

1. Penyelaman Spiritual

Danau Kristal itu jernih dan dalam. Pangeran Xiao Long menjelaskan bahwa danau itu tidak hanya air, tetapi juga manifestasi dari Qi Spiritual murni. Menyelam ke dalamnya sama dengan memasuki lapisan konsentrasi Qi yang sangat padat.

"Roh Hewan Buas tidak bisa bertahan di kedalaman. Mereka akan disaring," jelas Xiao Long. "Tetapi tekanannya sangat besar. Hanya kultivator spiritual yang kuat yang bisa mencapainya."

Tuanku, Fatimah, dan Xiao Long bersiap. Fatimah menggunakan Qi Spiritualnya untuk menciptakan gelembung udara pelindung di sekitar mereka. Tuanku, meskipun Qi-nya kini stabil tetapi tidak berlebihan, mengandalkan kekuatan fisiknya dan kontrol Qi yang presisi.

Saat mereka menyelam, Tuanku merasakan Pedang Abadi di punggungnya bergetar ringan. Jin, yang disembunyikan dalam jubah Fatimah, mengeong pelan.

Tekanan di kedalaman benar-benar intens. Tubuh Fatimah berjuang untuk mempertahankan gelembung itu.

"Ini... terlalu dalam," Fatimah terengah-engah.

Tuanku mengulurkan Tongkat Lin Kai, menyentuh gelembung pelindung Fatimah. Ia menyalurkan sedikit Qi yang stabil dari Batu Resonansi Yin yang tersisa.

"Fokuskan Qi-mu, Fatimah. Aku akan menjadi jangkar stabilisasimu," kata Tuanku.

Dengan bantuan Tuanku, gelembung pelindung itu menjadi lebih stabil. Mereka akhirnya mencapai dasar danau.

2. Kuil Naga dan Jejak Air Mata

Di dasar danau, terdapat sebuah kuil kuno yang terbuat dari giok hijau, dikelilingi oleh lumut spiritual yang bercahaya. Kuil itu kosong, tetapi di tengahnya, terdapat sebuah altar batu.

Di atas altar, terdapat cekungan yang kering, tempat Air Mata Naga seharusnya berada. Di dinding, terdapat ukiran seekor naga bijaksana yang sedang menangis.

Xiao Long berlutut di hadapan altar. "Air Mata Naga telah hilang. Roh Hewan Buas itu pasti berhasil mencurinya atau menghancurkannya."

Fatimah mendekati ukiran naga itu. "Tunggu. Ukiran ini adalah teka-teki, bukan hanya hiasan. Lihat matanya, Sati."

Di bawah mata naga yang menangis, terdapat ukiran yang sangat kecil dan rumit, ditulis dalam bahasa spiritual kuno.

Fatimah menerjemahkan:

> "Untuk menanggapi Tangisan Sang Naga,

> Kau harus memberikan Duka yang Mendalam.

> Qi yang Murni, Keseimbangan yang Nyata,

> Agar Air Mata itu Kembali ke Jiwa."

"Teka-teki," kata Tuanku. "Air Mata Naga tidak dicuri. Ia bersembunyi. Untuk mendapatkannya, kita harus menunjukkan 'Duka yang Mendalam' dan 'Keseimbangan yang Nyata'."

3. Duka yang Mendalam dan Keseimbangan yang Nyata

"Duka yang Mendalam," gumam Xiao Long. "Itu pasti berhubungan dengan klan kami. Kami berduka atas kehilangan Qi Spiritual yang murni."

"Tidak," kata Tuanku, menggeleng. "Duka itu harus personal, mendalam, dan telah selesai. Duka terbesarku adalah pembalasan dan kehilangan klanku. Tetapi duka itu kini telah diatasi dengan Jurus Keseimbangan."

Tuanku menyentuh Batu Giok yang hancur di dadanya. Ia memejamkan mata, memanggil kembali semua rasa sakit, kehilangan, dan pengkhianatan yang ia alami—semua emosi yang mengikat dua jiwanya dan menciptakan 'Kutukan Jiwa'. Ia memfokuskan memori itu, bukan untuk marah, tetapi untuk melepaskannya sepenuhnya.

Ia menyalurkan Qi spiritual yang tenang ke ukiran naga itu.

Fatimah dan Xiao Long menahan napas.

Saat Qi Tuanku menyentuh ukiran, ukiran naga itu memancarkan cahaya redup. Namun, cekungan itu tetap kering.

"Tidak cukup," kata Tuanku. "Dukaku telah diselesaikan. Sekarang, Keseimbangan yang Nyata."

Tuanku mengeluarkan Jin. Ia meletakkan Jin di satu sisi cekungan kering, dan Tongkat Lin Kai di sisi lain.

"Jin adalah Qi Yang Murni, yang paling jujur. Tongkat Lin Kai adalah perwujudan Qi Yin Mutlak, yang paling gelap. Mereka adalah Yin dan Yang dari misi ini," jelas Tuanku.

Ia menekan kedua tangannya ke tengah-tengah antara Jin dan Tongkat Lin Kai, menciptakan jalur di mana Qi dari keduanya bertemu.

Tuanku memfokuskan dirinya, menunjukkan kepada altar itu bahwa ia kini adalah titik temu, bukan lagi konflik.

4. Air Mata Naga dan Portal Tersembunyi

Seketika, altar itu bergetar hebat. Cahaya biru-putih muncul dari cekungan.

Dari cahaya itu, muncul setetes cairan kristal, seukuran telur merpati, yang memancarkan aura kebijaksanaan dan kedamaian yang tak terlukiskan. Itu adalah Air Mata Naga Timur.

Air mata itu tidak jatuh. Ia melayang, berputar-putar di sekitar Tuanku, Jin, dan Tongkat Lin Kai.

"Keberhasilan!" seru Xiao Long, takjub.

Tuanku mengambil botol kecil dari jubahnya, yang disiapkan Liandra. Air Mata Naga itu mengalir dengan sendirinya ke dalam botol. Begitu air mata itu tertutup, Kuil Naga itu bergetar hebat.

Di dinding belakang ukiran naga, batu-batu itu bergeser, memperlihatkan sebuah gerbang yang memancarkan cahaya ungu-perak.

"Portal! Ini gerbang ke Benua Teknologi Barat!" Fatimah menunjuk.

Xiao Long berlutut di hadapan Tuanku. "Anda adalah Penyeimbang yang dijanjikan dalam legenda klan kami, Tuanku. Air Mata Naga akan menyelamatkan Roh Timur dan Daratan Xianwu. Saya akan tetap di sini, memimpin klan saya untuk menggunakan Air Mata Naga ini untuk menstabilkan Qi Spiritual kami."

"Terima kasih, Pangeran Xiao Long," kata Tuanku. "Semoga perdamaian Roh Timur abadi."

5. Menuju Barat

Tuanku dan Fatimah, bersama Jin, bersiap untuk memasuki portal. Mereka telah mendapatkan Air Mata Naga, setengah dari kunci untuk mengunci Qian Yu.

"Siap, Fatimah? Kita akan memasuki dunia yang didominasi oleh teknologi. Tidak ada Qi, hanya sains," kata Tuanku.

"Aku siap, Tuanku," jawab Fatimah. "Meskipun aku ahli spiritual, aku sangat ingin melihat bagaimana teknologi dapat menggantikan keajaiban Qi. Aku hanya khawatir Jin akan merasa tidak nyaman di dunia tanpa alam."

Jin, yang berada di pelukan Fatimah, mengeong dengan keras, seolah menyatakan bahwa ia adalah satu-satunya keajaiban yang dibutuhkan.

Tuanku tersenyum. Ia menatap ke dalam portal ungu-perak. Misi menuju Jantung Kristal Teknologi di Barat telah menanti.

— AKHIR BAB 19 —

1
checangel_
الأحد
Tak ada lagi kata terucap 👍🙏
Salsabila Aini
Pangeran Sultan Sati mengabaikan ancaman, fokus pada Batu Giok Putih yang Dingin. Deskripsi energi batu itu—"energi purba... bukan Qi, bukan spiritual"—adalah plot device yang sangat kuat. Ini mengindikasikan bahwa tindakan bodoh di mata musuh sebenarnya adalah taruhan terakhir Pangeran Sultan Sati untuk mendapatkan kekuatan yang melampaui sistem kultivasi biasa, yang berpotensi membalikkan keadaan.
◇HARJUANTO◇: Fokus pada Giok Dingin! Musuh meremehkan, tapi mereka tidak tahu 'taruhan terakhir' ini akan membalikkan segalanya. 💥
total 3 replies
Salsabila Aini
Jendral Zhuo melihat tindakan Pangeran Sultan Sati (mengangkat batu giok) sebagai "keputusan yang bodoh," tetapi ia dan para kultivatornya justru menikmati momen tersebut sebagai penutup sejarah yang sempurna. Ini menunjukkan adanya konflik kekuasaan yang berdarah dan rasa dendam yang puas.
Salsabila Aini
(Lembah Siluman yang biasanya hening) berlawanan dengan situasi (ketegangan mematikan), menandakan bahwa sebuah peristiwa besar yang mengubah keadaan sedang terjadi.
arex²
Jenderal Zhuo tahu jurus itu palsu karena 'Kami sudah mengambilnya tujuh tahun lalu.' Pertanyaannya, selama 7 tahun itu, apakah dia sempat mencoba jurus ini di salah satu anak buahnya? 🧐 Dasar Jenderal penuh eksperimen!
arex²
Kutukan Jiwa: Memberimu kekuatan tak tertandingi... selama tiga menit. Ini jurus yang cocok banget buat orang yang dikejar deadline atau buru-buru ke toilet. Cepet, kuat, habis itu modar. 😂
Berkah Langit
Pangeran Sultan Sati tidak menjawab Jenderal Zhuo. Keheningan-nya itu menunjukkan apa? Apakah dia tahu Jurus Terakhir itu palsu, ataukah dia sedang menghitung risiko meledak setelah tiga menit?
Berkah Langit
Kalau roh leluhur yang memaksa jurus masuk ke tubuh, itu artinya para leluhur Pangeran juga ingin dia menang, meskipun konsekuensinya kematian. Sebuah pengorbanan yang menyayat hati. 💔
Berkah Langit
Konsep 'Jurus itu tidak tertulis di kertas' tapi tersimpan di batu giok Relik Jiwa sungguh filosofis. Apakah ini metafora bahwa kekuatan sejati berasal dari warisan/jiwa leluhur, bukan dari pembelajaran biasa?
Salsabila Aini
Tiga menit kekuatan tak tertandingi... lalu meledak menjadi ketiadaan. Sumpah, ini plot twist paling mahal! Apakah ada cara Pangeran Sultan Sati bisa 'mematikan' jurus itu di detik ke-179? Harus ada!
Salsabila Aini
Jenderal Zhuo ini level jahatnya sudah di tahap mana ya? Setelah mengambil Gulungan (palsu), dia membiarkan Pangeran memegang batu giok yang isinya Kutukan Jiwa. Ini rencana pembunuhan paling cerdas dan paling sadis!
Salsabila Aini
Jurus Terakhir 'Kutukan Jiwa' yang tersimpan di Relik Jiwa? Konsep yang sangat keren! Ini jauh lebih brutal daripada sekadar jurus di kertas. Jadi, kekuatan Pangeran Sultan Sati sebanding dengan bom waktu tiga menit?
checangel_
Tapi membuat marah seseorang itu tak baik lah /Shy//Facepalm/
◇HARJUANTO◇: Tepat sekali! Humor untuk membangun, bukan menjatuhkan. 👍
total 1 replies
checangel_
Ujung dunia dimana ya?🤔/Facepalm/
checangel_: @Salsabila Aini , ..... Alright, cukup reader ini mengerti saja dan jangan terlalu diambil hati, takutnya nanti ujung dunia itu menjadi sebuah teka-teki 🤧, usai sudah topik ini teruntuk Dua Kakak yang selalu reader ini nanti 😄, sudah ya jangan dilanjutkan lagi, cukup diresapi dan menjauh pergi karena ini adalah perdebatan yang tak boleh terjadi /Sob//Pray/

Terima kasih penjelasan ujung dunianya, sekian dan dimengerti 🤝
total 6 replies
checangel_
😂😂Candaanmu loh Fat /Facepalm/
◇HARJUANTO◇: Fatimah memang pemecah ketegangan terbaik! 🤣
total 1 replies
arex²
Kalau jurusnya sekuat itu, pantes bentengnya diserbu rame-rame. Musuhnya nggak mau duel 1 lawan 1 kayak di film.
arex²
Bulan darah, klan-klan besar, teknik pamungkas… berasa baca resep kehancuran maksimal.
arex²
Sembilan lapisan langit dibelah… tapi hati gebetan tetap tidak bisa dibuka. Sad.
arex²
Klan lain bukan musuhan, tapi takut… berarti ini versi fantasi dari ‘lawan yang takut comeback mantan.
arex²
Cerita ini level tegangnya 90%, tapi nama ‘Jurus Pamungkas Tuanku’ bikin aku senyum 10%.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!