NovelToon NovelToon
Bias Masa Lalu

Bias Masa Lalu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Konflik etika / Romansa / Enemy to Lovers
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Naira_W

Hidupnya tak mudah, bahagia seperti enggan menghampirinya. Sejak kecil hidup dalam kemiskinan dan keluarga yang hancur berantakan.
Ayahnya seorang pemabuk berat dan penjudi.
Ibunya berselingkuh dan wanita simpanan seorang pengusaha. Bahkan kakaknya pun kurang lebih sama seperti orang tuanya.

Gita tetap bertahan dalam keluarga itu demi dua adiknya yang masih kecil.
Hingga malam itu menghancurkan semuanya. Keluarganya tercerai berai, Gita terpaksa berpisah dengan dua adik kesayangannya.

Usianya baru lima belas tahun, tapi harus menanggung akibat dari kesalahan yang tak dilakukannya.

Gita diusir dari kota itu dengan cacian dan hinaan dari warga. Arga, putra selingkuhan ibunya bahkan membakar rumah gubuknya.

Hingga dua belas tahun kemudian dia kembali dengan tujuan mencari kebenaran tentang kematian ibu dan selingkuhannya.

Apa benar ayahnya itu benar seorang pembunuh ataukah dia difitnah oleh seseorang yang berkuasa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naira_W, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lolos

Sekali lagi netra hitam lelaki itu memindai penampilannya. Setelan jas hitam yang dia pesan khusus itu membungkus tubuhnya sehingga terlihat semakin gagah.

Dan juga sepatu baru yang masih mengkilat membuta aura mahalnya semakin terlihat.

"Bagaimana penampilanku?" lagi-lagi Arga melontarkan pertanyaan yang sudah ke sepuluh kalinya sejak mereka keluar dari hotel.

Saka hanya menggaruk kepalanya, sebelum menjawab kembali dengan jawaban yang sama seperti sebelumnya.

"Sangat sempurna, tuan" Saka menjawabnya dengan senyum yang terlalu lebar hingga membuat matanya hanya tinggal segaris.

"Kamu tidak berbohong, kan?" tanya Arga lagi

"Tidak tuan. Anda benar-benar sempurna dan sangat tampan. Saya sangat yakin nyonya Gita akan terpesona pada anda."

"Kata siapa saya mengharapkan dia terpesona pada saya. Ini saya lakukan agar mereka tak menganggap remeh saya dan memberikan pelayanan terbaik untuk saya." kata Arga yang mengelak jika semua keanehan yang dia lakukan sejak beberapa hari yang lalu disebabkan oleh Gita.

'Hah?! Hellooo.... jadi untuk apa kita capek-capek ke tempat ini kalau cuma sekedar membeli mobil, tuan Arga?' batin Saka kesal

"Ah iya, maaf tuan. Saya hampir lupa jika anda akan segera bertunangan dengan nona Freya. Jadi mana mungkin mencari perhatian nyonya Gita." sahut Saka setengah menyindir.

Arga mendelik tajam ke arah Saka, lelaki yang sudah sepuluh tahun menjadi asistennya.

"Makin lama kamu makin ngelunjak ya? Sepertinya gaji dan bonusmu sudah kebanyakan. Baiklah.. Bulan depan akan saya potong sepuluh persen."

Wajah Saka yang tadinya tersenyum meledek meledek Arga, pun langsung berubah pias.

"Jangan dong, tuan. Kasihani saya, cicilan mobil saya masih sembilan kali lagi." Saka memohon pada atasannya yang bersikap aneh akhir-akhir ini.

"Tuan.. plisss."

Bukannya merespon, Arga malah memilih keluar dari mobilnya. Di luar sana sudah ada beberapa orang yang menyambutnya dengan senyum cerah.

Tapi tak ada 'dia' diantara orang-orang itu. Padahal seharusnya dia berada di barisan paling depan untuk menyambut kedatangannya.

Sekali lagi Arga memeriksa ponselnya, padahal tak ada pesan atau notifikasi yang masuk.

Sudah satu minggu lebih dia selalu menatap ponselnya seperti orang gila. Memeriksa pesan masuk, tapi ujung-ujungnya dia akan uring-uringan ketika pesan yang diharapkannya tak kunjung datang.

'Sesibuk apa dia? Sepertinya hukuman waktu itu masih kurang.' batin Arga kesal.

Wanita itu, Gita Arumi Larasati. Hanya dia yang bisa membuat Arga seperti ini.

Sejak kecil anak itu sudah membuatnya panas dingin dengan membayangkan wajah cantiknya.

Setelah dewasa, wanita itu membuat Arga melupakan segalanya. Meninggalkan akal sehatnya dan menciumnya di depan umum. Sesuatu yang tak pernah dia lakukan selama ini.

Arga biasanya hanya akan bermesraan dengan pasangannya di kamar hotel atau apartemennya. Dia tak pernah menunjukkan sisi liarnya di depan umum. Arga dikenal sebagai pengusaha sukses yang menjadi panik di kotanya.

Susah payah dia membangun citra baik keluarganya setelah dirusak ayahnya yang terang-terangan selingkuh dengan istri orang.

Tapi seorang Gita, dia bisa membuat Arga melepaskan semua itu. Beberapa portal berita online di media sosial bahkan memposting dirinya yang katanya 'menyerang' seorang tamu cantik.

Dia hanya seorang direktur pemasaran perusahaan distributor mobil, tapi menghubunginya saja tidak bisa.

Dan sekarang dia tak ada di antara rombongan para badut penjilat yang justru membuat Arga jengah.

"Selamat siang, pak Arga. Selamat datang di perusahaan kecil kami." kata Himawan sambil mengulurkan tangannya.

Arga menyambut uluran tangan itu dengan profesional. Tak ada senyum ataupun tanggapan yang keluar dari bibirnya.

Hal ini justru membuat Himawan ketar-ketir. Karena ternyata Arga sangat dingin dan tak tersentuh.

"Ini putra saya Dirgantara Sadewa." lelaki paruh baya itu mengenalkan putra keduanya.

Arga menatap tajam ke arah Dirga. Lelaki yang mungkin usianya sepantaran dengannya. Wajahnya hampir mirip dengan kakaknya yang sudah meninggal. Hanya saja tubuhnya lebih tinggi dan berisi.

Tak seperti Dewangga, bertubuh kurus dan tak terlalu tinggi.

Tapi kenapa wanita itu mau menikahinya. Harusnya dia pulang ke kotanya, mengemis dan memohon pada Arga.

Mengingat jika wanita itu sudah pernah menikah, membuat Arga menjadi kesal. Dan tanpa sadar dia terlalu kuat menggenggam tangan Dirga, hingga lelaki itu sedikit meringis.

"Tuan..." Saka memanggil Arga karena merasa ada yang tidak beres dengan atasannya setelah melihat ekspresi Dirga seperti sedang menahan sakit.

"Hmmm... Anda sangat beruntung, punya ayah seperti pak Himawan. Itu... Membuat saya iri." kata Arga basa basi, berusaha menutupi rasa canggung.

"Ah... Iya... Benar, tuan. Saya beruntung punya ayah seperti beliau." Dirga yang sempat bingung pun hanya mengiyakan saja. Bagaimana pun Arga adalah ikan paus besar yang akan memberikan mereka keuntungan fantastis. Jadi apapun yang dikatakan dan diinginkan Arga mereka pun iya-iya saja.

"Oh ya... Dimana direktur pemasaran kalian? Rasanya saya tidak melihatnya di sini." Arga yang tidak sabaran pun segera bertanya tentang keberadaan Gita.

"Ah... Gita..." pak Himawan menatap Dirga dengan cemas.

"Menantu saya itu sudah tidak lagi bergabung dalam Sagara Corp. Dia sudah resign dua hari yang lalu. Gita itu sangat mencintai suaminya. Dia masih belum bisa melupakannya dan terkadang menginginkan waktu untuk menenangkan hatinya." kata Pak Himawan sambil tertawa kecil.

Mendengar Pak Himawan yang mengatakan Gita sangat mencintai suaminya, membuat dadanya terbakar.

Mendengar kalimat itu membuat Arga merasa kalah dari laki-laki yang sudah mati itu.

Tangannya terkepal kuat, walaupun begitu Arga masih bisa mengatur ekspresi wajahnya agar tak menunjukkan emosinya.

"Oh begitu? Padahal dia sudah berjanji akan 'mendampingi' saya, jika waktu itu saya setuju dengan perjanjian jual beli dalam kontrak." kata mendampingi yang dimaksud Arga tentu saja bermakna ganda.

Bagaimanapun alasan Arga melanjutkan kontrak dengan Sagara Corp adalah ingin bersama Gita.

Arga menginginkan wanita itu yang hadir dan membujuknya untuk menyetujui perjanjian pembelian armada baru untuk hotel-hotelnya.

"Dirga akan mengambil tugas Gita untuk sementara ini. Sampai kami menemukan penggantinya. Saya harap tuan tak mempermasalahkan hal ini mengingat kita sudah setuju dengan klausul perjanjian di dalam kontrak." kata Himawan sambil tersenyum.

Arga menatap Himawan dengan tatapan tajamnya bak elang yang mengintai mangsa.

Ternyata lelaki tua ini sangat licik. Arga terjebak dengan isi kontrak dan sudah setuju dengan pengadaan mobil-mobil mewah karena mengira Gita masih berada di perusahaan ini.

Arga mengira jika yang mengurusi pembelian itu adalah Gita. Dia sudah berencana untuk mengikat wanita itu agar tetap berada di sisinya.

Tapi sepertinya lelaki tua itu jauh lebih licik darinya. Dan Gita, ternyata wanita itu jauh lebih cerdas dan licin.

'Oke, baby. Kau boleh lolos kali ini tapi tidak lain kali.' ucap Arga dalam hatinya.

1
Susi Akbarini
siapa jodoh gita srlanjutnya..
Arga atau Bara?
😘😙😙❤❤❤
Susi Akbarini
penasaran.

siapa sih yg bakar ibu gita sebenarnya..
😘😍😙😗❤❤❤
Susi Akbarini
lanjuttttt...
❤❤❤😍😍😙😙
Susi Akbarini
berhasilkah Amran dan Sarah bebaskan Gita ..
bisakah Gita benaekan Gilang..

❤❤❤❤😍😙😙
Susi Akbarini
tapi b7ncir jga dosa besar....

bunuh Arga jga fosa besar...

❤❤❤😘😍😙😙
Susi Akbarini
Arga awas bucin ama Gita..

😀😀😀
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
Arga egois...
❤❤❤😍😙😙😙
🌷Vnyjkb🌷
gita : 🥴🤧puyengggggggg ngadepin agar²
Susi Akbarini
Gita jadi hutang budi ini...
❤❤❤😘😙😗
Susi Akbarini
wahhhh..
Arga penolongnyaaa...

❤❤❤❤😘😍😙
🌷Vnyjkb🌷
waahhhh,, d tolong musuh number one,,, ehmmmm misteriussss nihhh,, ada apa dg arga???

lanjuttt torrr, sehatt, semangatttt, suksessss🙏🙏💪💪💪💪💪👍👍😍😍
Susi Akbarini
ada misteri..

❤❤❤😍😙😙
Susi Akbarini
apa arga jga yg atur..

gilang tetap hidup..

❤❤❤😍😙😙
Susi Akbarini
alhamdulullah gilang
masih hidup..
kok gak hubungi tante lia..
bikin kuatir aja.

❤❤❤❤
Susi Akbarini
waduh..

bapaknya garong tau aja kw amna Gita pergi..
😀😀😀❤❤😘😙😗
Susi Akbarini
Doni yg mata duitan..
jga takut ancaman Arga ya nurut2 aja ..
❤❤❤😘😍😙
Susi Akbarini
di mana Gikang masih hidupkah..

❤❤❤❤😍😙😗
Susi Akbarini
akankah Arga yg bucin ke Gita akan melepaskan Gilang...
❤❤❤😍😙😙
Susi Akbarini
gilang gak mungkin ilang kalo gak karena Arga ..

❤❤❤😘😍😙🤦‍♂️
Susi Akbarini
jreng3...

❤❤❤😘😍😙😙
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!