Alseana, penulis muda berbakat yang masih duduk di bangku SMA, tak pernah menyangka kehidupannya akan berubah hanya karena sebuah novel yang ia tulis. Cerita yang awalnya hanya fiksi tentang antagonis penuh obsesi, tiba-tiba menjelma nyata ketika Alseana terjebak ke dalam dunia ciptaannya dan menjadi salah satu tokoh yang berhubungan dengan tokoh antagonis. Saat Alseana masuk kedalam dunia ciptaannya sendiri dia menjadi Auryn Athaya Queensha. Lebih mengejutkan lagi, salah satu tokoh antagonis yang ia tulis menyadari rahasia besar: bahwa dirinya hanyalah karakter fiksi dengan akhir tragis. Demi melawan takdir kematian yang sudah ditentukan, tokoh itu mulai mengejar Alseana, bukan hanya sebagai karakter, tapi sebagai penulis yang mampu mengubah nasibnya. Kini, cinta, kebencian, dan obsesi bercampur menjadi satu, membuat Alseana tak tahu apakah ia sedang menulis cerita atau justru sedang hidup di dalamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eireyynezkim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa aku?
Belum sempat ia berpamitan dengan Fredo yang mengantarnya pulang, Auryn langsung diseret oleh mamanya untuk segera bersiap untuk acara malam nanti.
Bahkan mamanya tak menyadari jika anaknya sendiri tadi pulang dengan seorang pria.
"Ma ada apa, kenapa buru-buru sih." Ucap Auryn dengan kesal saat mamanya menyeretnya di kamar.
"Cepat bersiap, mama tadi menghubungi pihak sekolah jika kamu pulang lebih cepat dan pak Adit sudah menjemput tapi kamu tak ada. Untungnya kamu pulang dengan taxi tadi." Ucap mama Analise seakan sedang diburu oleh waktu.
"Tapi di-"
"Sudah jangan banyak bicara, cepat mandi karena yang akan mendandani kamu sudah datang."
Mama Analise segera mendorong Ayana masuk ke dalam kamar mandi, mendapatkan dorongan seperti itu tentu saja Auryn kesal dan lantas menuruti kemauan mamanya tersebut.
Selepas mandi, ia sudah dilayani oleh pelayan untuk memakai pakaian kimono satin yang ia gunakan untuk merias wajahnya lebih dulu sebelum memakai gaun pestanya nanti dan kemudian ia di permak sebisa mungkin oleh perias yang diundang oleh mamanya tersebut.
Ia sedikit risih namun ia hanya bisa pasrah karena hari ini ada acara di rumahnya.
Tak kaleng-kaleng, ia dirias oleh perias wanita itu hampir memakan waktu tiga jam yang membuat dia sempat tertidur karena terlalu lelah karena terlalu lama wanita itu memoles wajahnya yang mungkin banyak kurangnya sehingga harus membutuhkan waktu yang lama.
Namun saat ia terbangun, ia terkejut melihat dirinya sendiri. Dia sangat berbeda dari sebelumnya bahkan di acara puncak ulang tahunnya di sekolah ia tak secantik ini.
Apakah ada sesuatu sehingga mamanya merubahnya hingga seratus delapan puluh derajat berbeda?
"Anda sangat cantik nona, pantas saja tuan dan nyonya Queensha menyembunyikan anda ke publik dan sekarang anda sudah dewasa sudah waktunya anda mengembangkan karir anda dan sekarang waktunya anda muncul di publik dengan status yang berbeda." Ucap wanita itu yang membuat Auryn bingung.
Karena ia merasa papa dan mamanya menyembunyikannya karena ia memiliki status yang sama sebagai pewaris Queensha di sekolah, jadi bukankah seharusnya publik mengetahui itu?
Namun sebelum ia bertanya, ia sudah dibimbing pelayan untuk memakai gaun yang ia kenakan malam ini.
Gaun berwarna Peach yang terlihat seperti gaun putri kerajaan yang pernah ia lihat, gaun ini sepuluh kali lebih mewah dari gaun navy nya kemarin.
Dia memakainya dengan dibantu oleh para pelayan mansionnya. Gaun itu terlihat sangat pas dengan tubuh rampingnya bahkan seperti gaun ini memang dirancang khusus untuknya.
Setelah bersiap ia harus menunggu sekitar satu jam lagi sebelum acara dimulai karena waktu masih menunjukkan pukul enam sore.
Karena merasa sangat jenuh ia membuka handphone miliknya dan bermain instagram disana.
"Apakah Auryn dulu sangat suka mengupload kegiatannya?" Gumam Auryn karena ia kini sedang melihat-lihat akun instagram pemilik tubuh ini dulu.
Gadis cantik itu terlihat bahagia di kamera dengan mengunggah kesehariannya disana, Auryn melihatnya jadi tersenyum sendiri. Tokoh figuran yang tak pernah di notice oleh orang sekitarnya ternyata memiliki keseharian yang bebas.
"Bisakah kau membuatku?" Tanya Auryn dengan sedikit canggung pada pelayan rumahnya sendiri, karena ia sebenarnya tak terlalu terbiasa dilayani sehingga menganggap pelayan itu bahkan sama derajatnya dengannya hingga ia berbahasa sedikit sopan.
"Nona jangan ragu untuk menyuruh saya, sudah lama saya tidak disuruh oleh anda. Apakah anda ingin di foto disini? ataukah di balkon kamar anda saja? menurut saya itu cukup bagus." Ucap pelayan tersebut dengan sopan dan tersenyum dengan hangat pada Auryn.
Auryn pun mengangguk, ia ingin berfoto dan menguploadnya di instagram miliknya karena wajahnya sudah sangat cantik, bukankah sangat sia-sia jika tidak dibagikan pada pengikutnya di instagram?
Auryn berpose dengan anggun dan terlihat sangat bags, apalagi Auryn sangat suka dengan pelayan tersebut yang cukup baik dalam mengambil gambar sehingga hasilnya sangat memuaskan.
"Apakah sudah nona?" Tanya pelayan tersebut.
"Ya, terima kasih."
"Sudah menjadi tugas saya nona."
Auryn pun mengangguk singkat lalu duduk kembali di sofa kamarnya dan memilih foto-foto yang bagus untuk dia upload.
Setelah menemukan foto yang cukup baik dibanding dengan yang lainnya, Auryn menganggahnya, "Sayang? apakah sudah siap? ayo segera turun."
Mamanya sudah memanggilnya, Auryn dengan tersenyum berdiri dari duduknya dan menuju ke arah mamanya tersebut.
Ia tak tahu jika postingan yang baru dikirim lima menit lalu olehnya tersebut sudah ramai like dan komentar.
@AuryQueensha_
*Picture
Disukai Erzabell_dan 89990 lainnya
AurynQueensha Senja yang indah<3
14000 Komentar lain
Erzabell: Gila, ini beneran lo Ryn??!!!!!!
Zamora21: Rynnnn!!! ohmaygotttttt lo cantik
banget gilaaa!!
ElangReygan_: Ini Auryn?! fix lo crush gue mulai sekarang!!
Angkasa66: @ElangReygan_ kalo bodoh jangan
dipelihara.
Rion_: @ElangReygan_ saingan lo berat.
Naren_Dra: Cantik.
Angkasa66: @Naren_Dra @ElangReygan_ tuh yan saingan lo.
Rion: @Angkasa66 Cuakkssss
Gisella_Dora: Cantik banget jadi insecure:(
Rion_: @Gisella_Dora lo juga cantik.
Haizar: @Gisella_Dora lo lebih cantik.
Pemutihbadandijaminmanjur: Ingin kulit sehat dan putih macam kakak ini? ayo gunakan sabun mandi yang bisa memutihkan hati klian yang kotor. Tunggu apalagi check keranjang kuning sekarang!!!
Bauketekhempas: Untuk apa kulit putih jikanketiak bau terasi, yuk buruan beli semprotan anti bauk terasi di aplikasi oren sekarang!!! Btw kakak diatas cantik banget, sudah dapat dipastikan kakaknya pakai produk kami jadi tunggu apalagi!!
FreJ131012: Jelek.
Masih banyak komentar yang membanjiri postingan Auryn, sedangkan gadis itu sekarang berada di tengah-tengah pesta yang diadakan oleh kedua orang tuanya. Ia sama sekali tak mengenal siapapun disini karena kebanyakan hanya kenalan orang tuanya saja yang datang, dia hanya menghela nafasnya dengan bosan.
......................
"Bos lo suka Auryn beneran?" Tanya Elang.
Mereka saat ini berada di markas mereka karena sebentar lagi mereka akan mengikuti balapan yang diadakan nanti malam.
"Lo udah liat sendiri dari komentarnya, kenapa masih tanya?!" Ucap Rion sambil memukul pelan kepala Elang dengan gemas.
"Yah padahal udah gue incar."
"Ya kalau lo mau bersaing lawan dulu Naren."
Angkasa terkekeh.
Elang hanya cemberut mendengarkan kata Angkasa yang begitu menjengkelkan.
Yang benar saja dia melawan Naren, kekuatannya terlampau sangat jauh.
"Gue kira bos suka Gisella."
"Gue kira begitu, tapi dia aneh kadang dia care dengan Gisella seolah dia cewe yang disukainya tapi diam-diam malah notice Auryn seperti pengagum rahasianya." Ucap Rion.
"Jadi sebenernya Lo suka siapa bos? Jangan gantungin gini." Ucap Elang dengan kesal.
Naren tak menjawab sama sekali ocehan anak buahnya tersebut, ia sendiri tak tahu apa yang dia mau sebenarnya.
Disisi lain dia seakan terikat dengan Gisella tapi di lain sisi, dirinya ingin memiliki Auryn.
"Lo jangan serakah bos, jangan kaya Haizar yang bodoh. Jangan nyakitin hati cewe."
"Bener tuh, dia malah muji cewe lain cantik padahal calon tunangannya sendiri sangat cantik. Mungkin jika saingannya selevel Auryn baguslah dipuji cantik, tapi kalau ini? Erzabell dan Gisella sangat jauh perbandingannya cuma bedanya yang satu anggun dengan kesan dewasa dan yang satunya polos dan lugu." Timpal Elang seakan tanpa beban mengucapkannya.
Haizar meremas handphone yang ia pegang dan melihat Elang dengan tajam.
"Jangan bandingin cewe murahan sama cewe mahal. Palingan juga Erzabell udah gak perawan." Ucap Haizar dengan ketus.
Angkasa yang mendengar sepupunya dihina ingin menghajar Haizar saat ini juga, namun tangannya dicekal oleh Rion.
"Perasaan Lo juga gak perjaka, sok-sokan minta perawan." Elang semakin berani, padahal ia juga tak terlalu menyukai Erzabell namun dia hanya kasihan saja dengan gadis itu. Walaupun Erzabell kadang berbuat jahat tapi itu juga karena Haizar yang berperan dalam hal ini.
"Cowo ga ada bekas, cewe sekali dicoba udah jadi rongsokan." Ucap Haizar dengan santai.
Mereka semua hanya menggelengkan kepalanya pelan mendengar penuturan dari Haizar itu, pria itu memang sangat keras kepala dan memiliki mulut yang pedas.
......................
"Anjirrrr, Haizar muji Gisella yang buruk rupa itu cantik?! Gila nih Bim*li minyak jelantah!" Zamora sangat heboh melihat komentar di postingan Auryn.
Erzabell dan Zamora saat ini berada di kamar
Erzabell karena gadis itu menginap di mansion milik gadis cantik itu untuk menemaninya karena mendengar kabar jika Erzabell sakit dan pulang lebih awal tadi.
"Mungkin dia sukanya ondel-ondel." Ucap Erzabell dengan nada seakan tak peduli.
Zamora yang mendengar itu menaikkan alisnya.
"Lo kenapa? Sakit Lo buat jadi gak suka lagi dengan Haizar? Manjur banget tuh, mending Lo sakit terus aja" ucap Zamora dengan kagum.
Erzabell merebahkan tubuhnya dan menutup dirinya dengan selimut.
"Lo kenapa sih, gak asik banget." Kesal Zamora.
Namun Erzabell hanya diam di balik selimutnya, ia juga tak tahu dengan apa yang terjadi dengan dirinya.
Beberapa hari ini ia mulai merasakan perubahan pada dirinya.
Dia seakan dijalankan dengan paksa oleh seseorang, bahkan perasaannya seakan dipermainkan.
Dia stress kali ini, setelah pulang dari sekolah dimana dia diantarkan oleh Auryn dan Fredo tadi, ia merasa tubuhnya lebih ringan dari sebelumnya.
Sebelumnya tubuhnya seperti dijalankan oleh orang lain bahkan perasaanya juga.
Jika berada di dekat Haizar atau ada Haizar di lokasi itu, ia seakan harus berporos disekitarnya dan melakukan apapun untuk mendekatinya. Bahkan perasaannya seakan menggebu-gebu seolah hanya ada Haizar dihidupnya.
Namun saat ia berada di kamarnya, ia seakan menjadi dirinya sendiri. Bahkan perasaannya kini berbeda dari sebelumnya.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" Gumam Erzabell.
......................
"Mas, apakah mereka akan datang?" Bisik mama Analise yang masih di dengar oleh Auryn yang memang berada di samping kedua orang tuanya tersebut.
"Kuharap tidak." Ucap papa Marava dengan singkat, seolah ia sedang marah sekarang.
Auryn yang mendengar itu menaikkan alisnya,
ia bingung apa yang sedang dibicarakan oleh kedua orang tuanya itu.
Ia melihat wajah tegang mamanya dan wajah marah papanya yang terlihat jelas.
Bukankah hari ini hari spesialnya yang seharusnya mereka bahagia?
Namun tiba-tiba suara langkah kaki yang sangat keras seakan pesta terasa sunyi disini.
Semua orang seakan ikut diam tak bersuara,
Auryn yang merasa aneh langsung melihat ke arah pintu utama tersebut dengan bingung.
Ia bisa melihat sepatu pantofel hitam milik pria dengan setelan jas hitam pekat mendekat ke arahnya.
Auryn akui pria yang berjalan dengan penuh wibawa itu terlihat sangat tampan, bahkan di usianya yang mungkin matang namun itu menambah ketampanan dan kharismanya yang tak bisa Auryn tolak untuk mengaguminya.
Ia melihat ke arah papanya yang terlihat tidak suka dengan kehadiran pria itu yang mungkin sangat cocok dijadikan Sugar Daddy untuk para gadis sepertinya.
Tapi ia heran, kenapa papanya terlihat tidak menyukai kehadiran om itu?
"Selamat malam tuan Queensha." Suara serak basah itu terdengar cukup dingin di telinga Auryn.
Auryn melihat ke arah papanya lagi yang menatap om itu dengan tajam.
"Sudah tujuh belas tahun kita tidak bertemu." Imbuh pria itu lagi pada tuan Marava.
"Ya, anda benar tuan Maximilian. Waktu yang singkat." Ucap tuan Marava tak kalah dingin dengan pria dihadapannya.
Auryn terkejut saat mendengar papanya menyebut marga pria di depan papanya itu.
Maximilian adalah keluarga terpandang dan memiliki pengaruh besar di dunia, Ia sangat terkejut papanya memiliki hubungan dengan keluarga itu.
Keluarga yang sangat tertutup dan memiliki dua orang calon pewaris yang sangat berbakat dan tentunya sangat tampan kata orang karena ia belum melihatnya sendiri.
Tapi sekarang pria itu yang seharusnya Auryn tebak adalah Cassian Zyon Maximilianmemiliki hubungan dengan keluarganya.
"Ya, singkat bagimu namun sangat lama bagiku. Bagaimana? apakah sudah puas kau menculik putriku?" Ucap tuan Cassian dengan smirk diwajahnya.
Tuan Marava yang mendengar itu mengepalkan tangannya.
Membuat Auryn sangat bingung dengan situasinya, dia tak terlalu menjelaskan latar belakang Auryn dulu sehingga ia tak tahu tentang keluarganya sendiri saat ini.
Dan apa kata pria itu tadi? Putri? Siapa putrinya? Papanya hanya memiliki dia.
"Lancang sekali! Dia putriku bukan putrimu!!" Tuan Marava berteriak marah.
Bahkan para tamu terkejut dan berbisik-bisik seakan bertanya apa yang sedang terjadi.
Tuan Cassian terkekeh, dia melihat kearah Auryn yang sedang menatapnya juga dengan bingung.
Ia ingin mendekati Auryn namun nyonya Analise segera memeluk putrinya itu dan menjauhkannya dengan pria itu.
"Jangan merusak acara putriku tuan Maximilian! Kau sudah memiliki dua putra jadi jangan serakah untuk memiliki putriku juga!!"
Tuan Cassian terkekeh mendengar ucapan tuan Marava yang tak sesuai dengan ucapannya dulu.
"Why? Aku hanya mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku sesuai dengan kesepakatan tujuh belas tahun yang lalu." Ucap tuan Cassian dengan santai dengan memasukkan tangannya di saku celananya dan menatap tuan Marava dengan remeh.
"Jadi apakah dia sudah mengenalku, hm?" Tanya tuan Cassian sambil menatap Auryn dengan senyumnya.
"Dia tak perlu mengenalmu! Pergi dari sini atau aku panggil pihak keamanan!!"
"Kau begitu lucu Marava, aku bisa menuntut mu karena kau telah mengambil darah murni seorang Maximilian."
Tuan Marava mengeraskan rahangnya, ia merasa tak terima dengan ucapan tuan Cassian.
Namun disisi Auryn, Dia sangat bingung tapi ia masih memiliki otak untuk berpikir.
Otaknya masih berfungsi secara normal untuk menangkap apa maksud dari tuan Cassian Zyon Maximilian tersebut.
Tapi hal yang ia bingungkan adalah, bagaimana bisa ia memiliki hubungan dengan Maximilian?! Cerita yang ia buat tidak begini.
Namun apakah memang seperti ini?
"Jadi siapa sebenarnya aku? Kenapa semuanya membuat hidup ini makin rumit." Batin Auryn.
Auryn semakin pusing dengan teka teki hidupnya sendiri, bahkan kedatangannya yang langsung berpindah ke dunia ini saja sudah tak masuk akal.
Kemudian dia melihat ke arah pria paruh baya tersebut untuk memastikan sesuatu, namun ternyata pria itu juga sedang melihatnya.
Pria itu tersenyum, namun senyumnya seperti memiliki sebuah arti seakan ia tahu semuanya.
"Apakah dia adalah petunjuk yang aku cari?"