NovelToon NovelToon
TRANSMIGRASI : AKU JADI NYAI

TRANSMIGRASI : AKU JADI NYAI

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Transmigrasi / Era Kolonial / Nyai
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dhanvi Hrieya

Sekar tak pernah menyangka, pertengkaran di hutan demi meneliti tanaman langka berakhir petaka. Ia terpeleset dan kepala belakangnya terbentur batu, tubuhnya terperosok jatuh ke dalam sumur tua yang gelap dan berlumut. Saat membuka mata, ia bukan lagi berada di zamannya—melainkan di tengah era kolonial Belanda. Namun, nasibnya jauh dari kata baik. Sekar justru terbangun sebagai Nyai—gundik seorang petinggi Belanda kejam—yang memiliki nama sama persis dengan dirinya di dunia nyata. Dalam novel yang pernah ia baca, tokoh ini hanya punya satu takdir: disiksa, dipermalukan, dan akhirnya dibunuh oleh istri sah. Panik dan ketakutan mencekik pikirannya. Setiap detik terasa seperti hitungan mundur menuju kematian. Bagaimana caranya Sekar mengubah alur cerita? Apakah ia akan selamat dari kematian?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhanvi Hrieya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20. LAYANI AKU DI RANJANG!

Dokumen penting telah disimpan, Johan membaca beberapa laporan terbaru yang ia terima pagi ini. Ada banyak pembagunan yang sedang dilakukan, ekspresi wajahnya tampak begitu serius. Ketukan di pintu jati mengalihkan fokus Johan, pintu dibuka setelah tiga kali ketukan. Ajudannya melangkah masuk, tak lupa menutup rapat kembali pintu ruangan kerja sang jendral tinggi sebelum melangkah menuju meja kerja Johan—Jendral.

"Bagaimana?" tanya Johan, berkas di tangan diturunkan.

"Nyai dan Nona Kartika awalnya berhenti di pinggir gedung pemerintah. Lalu keduanya kembali menuju ke arah gedung Departemen Pertanian, Perdagangan, dan Perindustrian. Nyai mencari pekerjaan di bagian Pertanian, mereka kembali siang ini setelah selesai dengan melamar pekerjaan di sana. Nona Kartika menyebutkan status Nyai sebagai gundik Jendral, tampaknya sebentar lagi orang itu akan mendatangi Jendral untuk bertanya," tuturnya menjelaskan apa yang ingin sang jendral ketahui.

Johan menyandarkan punggung belakangnya di sandaran kursi, meletakkan dengan asal dokumen di atas meja. Nyai-nya ingin bekerja di sana, jari jemari panjang Johan mengetuk-ngetuk permukaan meja dan mengurutkan dahinya. Sekar memang tidak tahu banyak hal, wanita itu kemungkinan besar hanya ingin bersenang-senang saja.

Melihat pilihannya pada departemen pertanian, dapat Johan simpulkan seperti itu. Awalnya ia pikir Sekar tidak begitu serius, hanya ingin jalan-jalan saja dengan Kartika. Menjadikan 'cari kerja' sebagai alasan untuk bisa keluar dari rumah, siapa sangka perempuan itu malah ingin masuk ke sana.

"Kamu temui pemimpinnya, katakan untuk mencari posisi yang pas untuk Nyai. Pekerjaan yang dia mau kerjakan, untuk gaji berikan saja yang setara dengan pekerja elit pribumi lainnya. Jangan biarkan Nyai melakukan pekerjaan yang keras, katakan saja Nyai di sana untuk bersenang-senang," kata Johan pada ajudannya memberikan perintah.

"Baik, Jendral. Kalau begitu saya izin undur diri." Ia memberikan hormat dan melangkah pergi.

Pintu terbuka dan tertutup kembali, Johan mendesah lega. Memberikan waktu untuk Sekar main-main, sebelum wanita itu hamil. Johan tidak mempermasalahkan apa yang diinginkan oleh sang gundik, selagi wanita berparas ayu itu tidak meminta untuk masuk ke gedung pemerintah. Apalagi masuk ke gedung pencetakan, meskipun ia telah mencari tahu banyak tentang Sekar. Wanita itu terlihat cukup aneh dan berbeda dari yang sebelumnya. Pembawaannya pun terasa mengganjal di hati Johan.

Seakan-akan Sekar yang dia temui dulu dan Sekar yang sekarang berada di sisinya seperti dua orang yang berbeda. Bahkan tatapan jijik dan ketakutan yang sering Johan lihat sebelum ia keluar pulau untuk berlayar, saat ia kembali pulang tatapan mata waspada dan penuh kehati-hatian yang ia dapatkan. Seolah-olah Sekar mencoba untuk menyenangkannya, bahkan penolak untuk melayaninya di atas ranjang pun berbeda.

Tidak ada teriakan atau makian, Sekar malah membuatnya terlelap sebelum mereka melakukan hal intim. Dengan berbagai cara ia lakukan, Johan bukan orang bodoh yang tak dapat membaca gelagat Sekar selama beberapa bulan belakangan. Meskipun demikian ia tetap meminum apa yang diberikan, atau berpura-pura terbujuk dengan cara Sekar.

"Dia memang sangat jauh berubah, aku sama sekali tidak merasa muak dengan tingkahnya. Dia malah terlihat sangat menggemaskan dengan segala ide baru di otaknya, hanya saja. Yang paling aku takutkan adalah ada rahasia lain yang ia sembunyikan. Rahasia yang tak mampu aku terima di kemudian hari," gumam Johan pelan.

...***...

Matahari senja perlahan merunduk di balik pepohonan tinggi, meninggalkan cahaya oranye yang menyapu halaman luas perumahan batalyon. Deretan barak berdinding putih dengan atap genteng merah berdiri tegap, berjajar rapi menghadap lapangan parade yang masih menyisakan debu dari latihan sore tadi. Suara terompet komando menggema, tanda pergantian jaga. Beberapa serdadu berseragam cokelat muda berjalan santai kembali ke barak, sepatu bot mereka menghentak tanah berdebu, ritmenya teratur namun santai. Ada yang duduk di tangga barak sambil mengisap cerutu murah, asapnya melayang ke udara bercampur dengan aroma kopi hitam yang diseduh di dapur umum.

Saat Sekar berjalan, sorot mata orang-orang tanpa dikomando terarah padanya, para wanita yang berkumpul di taman batalyon langsung berwajah masam melihat Sekar. Sekar tak begitu peduli dengan tatapan orang-orang, ia melangkah santai menuju rumah sang jendral.

"Dia sudah pulang." Sekar mempercepat langkah kakinya saat matanya mendapati mobil Johan di depan rumah.

Di teras rumah tampak Johan mengisap cerutu di tangannya, asap putih mengepul di udara. Sekar berdiri di depan Johan, tak lupa menampilkan senyum. Ada jarak di antara mereka, mengingatkan Sekar tak suka dengan aroma pekat dari asap rokok.

"Kemana saja Nyai dan Nona Kartika, sampai pulang terlambat?" Johan melirik Sekar dengan tatap mata rumit.

Jadi jemari lentik Sekar saling bertautan, ia bermain di pinggir laut menikmati siang hari di tepi pantai. Sebelum makan di rumah makan terdekat, mengobrol banyak hal dengan Kartika. Lebih tepatnya wanita itu terlalu banyak pertanyaan yang ditanyakan pada Sekar, menahannya untuk tidak pulang lebih awal. Sampai Sekar bersikeras untuk kembali lebih cepat, Sekar menunduk.

"Maaf Jendral, ini pertama kalinya aku berjalan-jalan keluar rumah. Ada banyak hal baru yang aku nikmati, Nona Kartika membawaku ke banyak tempat. Aku terlena," aku Sekar dengan jujur.

Cerutu yang diapit oleh jari jemari panjang Johan diletakkan di asbak rokok, ia mendesah berat manik mata biru dinginnya bergerak menatap Sekar dengan saksama.

"Mandilah, minta dapur untuk menyiapkan makan malam segera. Dan malam ini, aku ingin Nyai melayaniku di atas ranjang. Bukan membantuku tidur lebih awal, untuk pekerjaan yang Nyai mau. Aku akan mengaturnya, dengan gaji yang lebih besar. Jadi Nyai tidak perlu khawatir," tutur Johan, dari intonasi nada suara yang keluar Sekar dapat merasakan keseriusan Johan.

Lelaki di depannya ini memang ingin dirinya melayani di atas ranjang, bulu kuduk Sekar berdiri. Sungguh tak berani ia menyanggahnya, selama beberapa bulan ini ia sudah bermain trik dengan Johan. Hanya untuk lepas dari hubungan suami-istri, Sekar mengangkat kepalanya menatap lurus ke arah mata biru Johan.

Ia meneguk kasar air liur di kerongkongannya, pria ini tidak sedang bercanda dengannya. Tapi ia benar-benar serius menginginkan Sekar hamil, ujung jari jemari Sekar mendadak terasa dingin.

"Ak—aku tidak bi—"

"Tidak ada penolakan, Nyai! Nyai harus ingat seberapa besar harga yang harus aku bayar untuk memilikimu. Aku bahkan menampung adikmu di sini, dan..., aku juga juga membereskan masalah yang telah Nyai lakukan. Sekarang giliran Nyai membalasnya, aku hanya ingin Nyai melayaniku di atas ranjang. Tidak ada yang lain dan tidak ada penolakan," potong Johan dengan tegas dan tatapan mata tajam ke arah Sekar.

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!