NovelToon NovelToon
Manuver Cinta

Manuver Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Balas Dendam / CEO / Dark Romance
Popularitas:358
Nilai: 5
Nama Author: _Luvv

Pernikahan tanpa Cinta?

Pernikahan hanyalah strategi, dendam menjadi alasan, cinta datang tanpa di undang. Dalam permainan yang rumit dan siapa yang sebenernya terjebak?

Cinta yang menyelinap di antara luka, apakah mereka masih bisa membedakan antara strategi, luka, dendam dan perasaan yang tulus?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon _Luvv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20

Pintu apartemen Diandra tertutup keras di belakang punggungnya. Lingga berdiri mematung di depan pintu beberapa detik, menahan napas yang berat. Rahangnya mengeras, tangannya mengepal begitu kuat hingga kuku-kuku jarinya memutih. Rasa marah dan kecewa bercampur jadi satu, bukan hanya karena tuduhan Diandra, tapi juga karena ia tidak mampu membuat istrinya percaya padanya.

Dengan kasar, ia mengacak rambutnya. Matanya memanas, dada terasa sesak. Untuk pertama kalinya dalam waktu lama, Lingga tidak tahu harus melampiaskan emosinya ke mana.

Tanpa sadar, kakinya membawanya pergi. Ia menyalakan mobil dan menekan pedal gas, membelah jalanan malam kota yang sepi. Alih-alih pulang, ia malah berbelok menuju sebuah tempat yang jarang ia datangi kedai kopi milik Tian, sahabatnya.

Suara bel kecil di pintu berdenting, menandai kedatangan seseorang. Aroma kopi pekat bercampur hangatnya kayu panggang langsung memenuhi udara. Di meja pojok, James yang sudah lebih dulu duduk bersama Tian pemilik kedai sekaligus sahabatnya, spontan menoleh bersamaan.

Keduanya nyaris tak percaya melihat sosok Lingga masuk. Wajahnya kusut dan ekspresi wajah yang jauh dari kata tenang seperti biasanya.

"Dia kenapa, Jem?" bisik Tian, alisnya terangkat heran. Wajar saja, karena Lingga hampir tak pernah nongkrong. Hidupnya nyaris sepenuhnya untuk kerja; dia tipikal workaholic yang tak pernah punya waktu untuk hal sepele.

James menghela napas, mencondongkan tubuh. "Paling lagi ribut sama bininya," ujarnya pelan, setengah takut kalau Lingga mendengar dan meledak lagi.

"Bininya?" Tian memekik kecil, menatap James tak percaya. "Tunggu, jadi Lingga yang anti sama cinta itu... beneran nikah? Dan siapa perempuan tidak beruntung itu. Eh, maksud gue, siapa yang dia nikahin?"

James melirik Lingga sekilas. Pria itu duduk di seberang mereka dengan wajah datar, seolah semua obrolan ini tak ada hubungannya.

"Anaknya Harris Aditama," jawab James akhirnya, suaranya diturunkan lagi.

"Hah? Sandra Aditama?" Tian nyaris menjatuhkan gelasnya. "Bukannya keluarga mereka musuhan dari dulu?"

James menggeleng. "Bukan. Adiknya. Anak bungsu. Dia dokter di RS Pelita Harapan."

Tian makin melongo. "Adik? Bukannya Harris cuma punya satu anak?" Selama ini, publik memang hanya tahu Sandra. Tak ada yang tahu Harris menyembunyikan putrinya yang lain.

"Ya, yang kita tahu begitu. Nyatanya, anak keduanya dinikahin sama tuh bocah," James menunjuk Lingga dengan dagunya.

Hening sejenak. Keduanya saling melirik, sama-sama merasa seperti sedang mendengar gosip besar.

"Cantik?" tanya Tian ragu, masih sulit membayangkan Lingga benar-benar menikahi seorang perempuan.

James tersenyum tipis. "Lo lihat Sandra aja cantik, kan? Nah, adiknya... lebih cantik. Wajahnya manis, kalem. Tatapannya tajam tapi tetap lembut. Cantik, Yan. Percaya sama gue."

Tian mengerjap, mencoba memastikan apa yang baru saja didengarnya.

“Dan lo bilang… dia dokter?” tanyanya sekali lagi, seolah takut salah dengar.

James hanya mengangguk pelan sambil menyeruput kopi, wajahnya tetap tenang meski jelas ia sendiri masih tidak percaya.

“Gila, ya. Buat pertama kalinya gue ngelihat sisi lain dari seorang Lingga Aditya Wijaya.” Tian menggeleng tak percaya.

James sekadar mengangkat alis, mengiyakan.

“Tapi lo nggak ngerasa ada yang janggal sama pernikahan mereka?” lanjut Tian, kali ini nadanya serius. Ia dan James sama-sama tahu seperti apa Lingga sebenarnya.

James terdiam sejenak, menimbang kata-katanya. “Sampai sekarang gue masih penasaran… apa rencana dia di balik semua itu. Jujur aja, gue belum nemu jawabannya.”

Tian menyipitkan mata. “Tapi mungkin nggak sih… kalau sebenarnya Lingga beneran suka sama cewek itu?”

James mendengus pendek. “Kadang gue mikir ke arah situ. Tapi lo yakin Lingga bisa punya perasaan kayak gitu?”

Tian terdiam, lalu menggeleng pelan. Mereka berdua terlalu mengenal Lingga, pria yang selama ini sama sekali tak pernah memberi ruang untuk hal-hal semacam itu. Padahal, godaan datang dari segala arah mulai dari aktris, model, sampai anak pengusaha berebut perhatian. Tapi tidak ada satu pun yang berhasil membuat Lingga melirik.

Dan sekarang, dalam waktu sesingkat ini, ia tiba-tiba menikah.

Masuk akal kah?

____

"Nyesel sekarang?" suara Sandra memecah keheningan malam, langkahnya ringan saat menghampiri Diandra yang duduk termenung di balkon apartemen. Angin malam mengibaskan rambut panjang Diandra, matanya kosong menatap gemerlap kota.

Diandra menoleh sekilas, lalu menggeser duduknya memberi ruang untuk sang kakak. Sandra ikut duduk, sorot matanya penuh arti. Ia teringat masa lalu, andaikan dulu Diandra memilih jurusan bisnis sama sepertinya, mungkin malam ini mereka bukan duduk berdampingan seperti sahabat, melainkan berdiri sebagai rival yang saling menjatuhkan.

"Makanya kalau marah jangan langsung meledak," ucap Sandra pelan tapi tegas. "Dia itu suami kamu, Dek. Nggak bisa asal main tampar begitu aja."

Diandra mendengus, wajahnya masam. "Ya gimana? Dia bikin aku emosi terus."

Sandra tersenyum tipis, menahan tawa getir. "Kakak sebenarnya nggak pantas nasehatin kamu. Tapi bagaimanapun juga, Lingga itu suami kamu. Kalau udah tenang nanti, coba deh minta maaf."

Diandra menoleh, menatap kakaknya dalam-dalam. Dulu, hubungan mereka diwarnai persaingan tak sehat, siapa lebih pintar, siapa lebih berhasil. Tapi semua berubah sejak Diandra mendengar satu rahasia besar yang membuatnya memilih jalannya sendiri. Keputusan itu justru mendekatkan mereka. Sekarang, Diandra merasakan kasih sayang Sandra lebih dari sekadar seorang kakak.

"Dia pasti marah banget sama aku," lirih Diandra.

"Pasti," Sandra mengangguk. "Apalagi sebenarnya bukan dia yang salah. Lingga bahkan sudah menuntut media yang nyebarin gosip itu. Dia serius banget, Dek, bahkan nggak segan ngelawan siapa pun."

Diandra manyun, bibirnya mengerucut. "Menurut Kakak, kalau aku minta maaf… aneh nggak sih?"

Sandra menaikkan alis. "Aneh kenapa?"

"Ya, lihat aja pernikahan kita. Semua ini cuma kesepakatan. Nggak ada cinta, nggak ada perasaan. Jadi apa gunanya aku minta maaf? Rasanya kayak… gengsi banget."

Sandra terkekeh, menepuk bahu adiknya. "Ya memang posisi kamu serba salah."

"Kan?" Diandra mendesah, lalu berpura-pura acuh. "Sudahlah, biarin aja. Toh nggak penting juga."

Sandra menggeleng sambil tersenyum maklum. "Kakak balik dulu ya. Besok ada perjalanan dinas keluar kota."

"Hah, keluar kota?" Diandra terkejut, sorot matanya langsung berubah cemas. "Tau gitu aku nggak usah minta Kakak ke sini. Jadi ngerasa nggak enak."

"It's okay, Dek." Sandra berdiri, meraih tas selempangnya. "Tapi ingat, jangan lupa minta maaf."

Diandra mendengus, menoleh ke arah lain. "Nggak deh, Kak. Minta maaf artinya aku kalah, kan?"

Sandra hanya terkekeh lagi, lalu melangkah pergi, meninggalkan Diandra sendiri di balkon. Namun dalam hati, kalimat sang kakak terus terngiang, tentang suaminya, tentang gengsi, dan tentang pernikahan yang entah akan berakhir di mana.

"Astaga! Menikah ternyata bikin pusing," gumam Diandra sambil menopang dagu, matanya tak lepas dari kerlip lampu kota. Dari jauh, semuanya tampak indah, damai, dan teratur. Tapi di dalam kepalanya, pikirannya berantakan.

"Apa dia lagi marah banget, ya?" bisik Diandra lirih. Hatinya berdebar, antara takut dan penasaran.

Namun, detik berikutnya ia menggeleng cepat, menepis bayangan itu. "Udahlah, nggak penting. Biarin aja," ucapnya, mencoba meyakinkan diri.

1
Erika Solis
Duh, sakit banget hatiku. Terharu banget sama author!
Isolde
🙌 Suka banget sama buku ini, kayaknya bakal aku baca lagi deh.
Madison UwU
Gak sabar lanjut baca!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!