Kenzo Leander seorang CEO muda yang tampan sangat sombong dan juga angkuh. Pria itu sangat membenci Aluna George yang saat ini menjadi istri nya. Kenzo selalu mencari cara untuk membuat Aluna menyerah akan pernikahan yang sedang mereka jalani. Kenzo juga membantu wanita yang dia cintai untuk membalas dendam pada Aluna.
Sedangkan Aluna yang di perlakukan tidak adil oleh Kenzo kini mulai menyerah dan bahkan membenci pria itu yang ternyata terlibat dalam pembunuhan sang ibu.
Namun saat Kenzo mengetahui semua kebenaran pria itu dan juga Aluna mengalami kecelakaan hingga membuat keduanya kembali mengulang waktu.
Di satu sisi Kenzo yang menyesal kini berusaha untuk menikah kembali dengan Aluna. sedang kan Aluna yang terlanjur membenci Kenzo melakukan segala cara untuk tidak kembali kepada pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20. IKUT CAMPUR
Di sebuah rumah sakit yang cukup terkenal tubuh Aluna kini terbaring dengan lemah. Gadis itu sudah sadar sejak satu jam tadi dan hal yang pertama dia lihat adalah seorang Kenzo Leander tertidur di samping ranjang nya.
Aluna tidak perduli dengan hal itu. Jika di bangunkan pun Kenzo pasti tidak akan mau pergi. Sebenarnya cukup sebal dengan tingkah pria ini tapi Aluna akan membiarkan nya saja untuk saat ini. Setelah giliran pria ini datang maka Aluna akan menghancurkan hidup nya.
Saat ini Aluna memeriksa ponsel nya. Dia membuka sebuah aplikasi berita tentang kehidupan para selebriti dan model. Di sana terlihat sebuah berita tentang ulang tahun Laura yang terlihat kacau. Bahkan di salah satu berita yang di muat di majalah tempat Aluna bekerja sungguh membuat gadis itu tersenyum puas.
"MODEL PAPAN ATAS LAURA GEORGE MENCOBA MERACUNI ADIK ANGKAT NYA".
Begitulah kira-kira judul besar berita di majalah tersebut. bahkan di sosial media banyak juga video Aluna yang keracunan tersebar. Bukan kah yang membayar wartawan untuk hadir adalah Laura. Jadi itu termasuk hal yang menguntungkan untuk nya.
"kau sudah bangun?". Suara pria yang sejak tadi tidur di di kursi yang berada di samping ranjang nya kini terdengar.
Pria itu tampak kacau apalagi baju yang dia pakai ke acara pesta Laura masih belum di ganti. Dan juga masih ada bercak darah Aluna di kemeja putih yang pria itu pakai saat ini.
Aluna mengabaikan perkataan Kenzo dan masih tersenyum dan bahkan tertawa melihat video yang menunjukan wajah takut Laura.
Sedangkan Kenzo yang melihat pengabaian dari Aluna hanya bertahan untuk bersabar.
"baiklah jika begitu aku akan panggil kan dokter untuk memeriksa mu. Dan aku akan membeli beberapa makanan untuk mu". Ujar Kenzo yang kini bangkit dan mengelus ujung kepala Aluna.
Namun tangan Kenzo kini di tepis oleh tangan Aluna yang tidak terpasang infus obat.
"tidak perlu melakukan hal yang berlebihan. Tinggal kan aku sendiri di sini!". Balas Aluna dengan nada yang tiba-tiba berubah menjadi dingin.
"tidak akan pernah. Walaupun kau terus menolak ku maka aku akan terus mengejar mu!. Tunggu lah di sini aku akan memanggil dokter". Ucap Kenzo yang kini tak kalah dingin.
Sudah di katakan jika dia tidak akan menyerah mengejar Aluna bahkan jika wanita di depan nya ini ingin membalas dendam ataupun ingin membunuhnya. Mau cara baik atau pun kekerasan akan Kenzo tempuh untuk mendapatkan Aluna kembali.
Lalu Kenzo pergi keluar untuk menelpon asisten nya dan memanggil dokter guna memeriksa keadaan Aluna.
"apa kau sudah mengaman kan rumah sakit ini?". Tanya Kenzo yang pada tangan kanan pria itu yang baru saja sampai di depan rumah sakit dengan makanan di tangan nya.
"sudah tuan... Tapi para wartawan itu kini menunggu di luar rumah sakit ini. Lalu, kasus yang sekarang di alami nona Aluna, perlahan-lahan coba di tutup oleh Axelo". Ucap tangan kanan Kenzo yang bernama Martian.
Mendengar nama Axelo membuat Kenzo geram. Ternyata pria itu kini menampakan batang hidung nya membantu Laura. Padahal dulu dirinya lah yang memasang badan untuk melindungi Laura dari apapun. Bahkan Kenzo juga membantu Laura untuk menjadi model yang bersinar di masa lalu.
"huh.. Pria brengsek itu akhirnya membantu kekasih nya!". Gumam Kenzo yang tampak geram dengan pria yang membunuh dan mencoba mencuri file berharga milik perusahaan nya.
"Martian.. gagal kan usaha pria itu dan biarkan kasus ini semakin besar aku ingin Laura menjadi tersangka utama nya". Perintah Kenzo pada bawahan nya itu.
"baik tuan. Dan satu lagi apa anda yakin akan menyingkirkan pria bernama Benedict itu?. Saya sama sekali tidak bis mencari tau tentang latar belakang pria tersebut. Seperti nya identitas pria bernama Benedict itu di lindungi oleh seseorang".
Laporan tersebut kini membuat Kenzo memijat kepala nya sedikit karena urusan dengan pria bernama Benedict itu belum selesai. Bahkan menghancurkan karir nya sebagai photographer di tempat Aluna bekerja belum bisa di lakukan Kenzo.
"tetap awasi pria itu dan jangan sampai dia mengetahui nya".
"baik tuan". Martian pun segera pergi dari hadapan tuan nya dan akan melaksanakan perintah yang telah di berikan oleh Kenzo.
Dokter masuk ke dalam ruang rawat Aluna bersama dengan Kenzo yang kini membawa makanan yang cukup banyak untuk wanita itu.
Setelah dokter memeriksa keadaan Aluna, Kenzo segera membantu wanita itu untuk minum obat yang sudah di resepkan oleh dokter.
"kenapa kau masih berada di tempat ini!!". Tanya Aluna dengan nada tajam yang bertujuan mengusir Kenzo dan meninggalkan nya sendirian.
"aku akan tetap di sini hingga kau sembuh. Dan kau tidak bis mengusir ku dengan mudah!". Jawab Kenzo yang membuat Aluna semakin kesal.
"aku tidak ingin jika wartawan datang dan melihat kau berada di tempat ini. Hal itu akan menjadi sebuah skandal yang bisa membuat rencana ku gagal!!". Tegas Aluna yang kini sudah berdiri dan menambahkan sedikit bedak untuk membuat wajah nya semakin pucat.
"kau tidak perlu khawatir... Aku sudah menghalangi wartawan untuk masuk ke rumah sakit ini".
"APA MAKSUD MU!! KENAPA KAU SELALU IKUT CAMPUR!!". Teriak Aluna yang tak bisa menahan emosi yang sejak tadi dia tahan karena kehadiran pria di hadapan nya. Bedak yang di pegang Aluna pun kini sudah terjatuh di lantai.
"kenapa kau marah??. Aku hanya ingin kau istirahat dengan tenang di kamar ini. Demi pemulihan mu". Ucap Kenzo dengan lembut mencoba untuk tidak membuat Aluna semakin marah pada nya.
"kau tidak tau apa-apa!! Aku sengaja melakukan hal ini untuk menyingkirkan kekasih mu!! Jika kau malah menghalangi para wartawan itu maka percuma saja aku melukai diriku sendiri!! Keluar dari tempat ini sekarang juga". Ujar Aluna yang sudah tidak bisa menahan diri nya. Tidak di kehidupan ini dan sebelum nya Kenzo selalu menjadi sebuah batu besar untuk menghancurkan setiap langkah Aluna.
Untung saja kamar VVIP yang saat ini menjadi ruang rawat Aluna kedap suara jadi tidak ada seorang pun yang bisa mendengar nya dari luar.
"kau melukai diri mu sendiri hanya untuk balas dendam!!!". Kini giliran Kenzo yang terlihat marah dengan sikap Aluna yang menurut nya cukup egois.
"yah.. aku memang melakukan nya. Apa kau terkejut dan ingin memberitahukan Laura tentang hal ini?. Jika begitu pergi lah dari hadapan ku dan beritahu publik tentang apa yang aku lakukan saat ini!". Tantang Aluna yang tidak takut sama sekali dengan amarah dari Kenzo.
"bukan itu yang ku maksud!! Aku hanya geram karena kau melukai diri mu sendiri. Bagaimana jika kau terlambat di selamat!! Bagaimana jika kau mati karena balas dendam konyol mu!!". Ujar Kenzo yang kini sudah memegang kedua bahu Aluna dengan geram seolah olah tangan pria itu akan menghancurkan tulang bahu nya.
Aluna menahan rasa sakit yang di berikan Kenzo saat ini. Dan tersenyum sinis ke arah pria itu.
"aku tidak pernah takut untuk mati. Setelah kalian menghancurkan hidup ku dan membunuh ibu ku di masa lalu perasaan takut itu sudah lama hilang!". Tegas Aluna dengan penekanan di setiap kata nya menatap tepat di kedua bola mata Kenzo.
Aluna kembali mengeluarkan seluruh ucapan sarkas nya kepada Kenzo.
"lagi pula kalian lah yang membuat aku menyimpan dendam konyol ini!".
baru sadar Lo Kenzo!
hai ...salam kenal ✋
mampir juga ya ke karya ku