Adrian adalah pemuda biasa yang berasal dari kampung. berkat kehebatan dan kejeniusannya, dia berhasil bangkit dan menjadi pemuda yang paling di takuti di dunia bawah tanah Eropa. bahkan negara-negara di benua Eropa maupun di luar Eropa, sangat menghargai Adrian berkat kejeniusan dan latar belakangnya sebagai raja bawah tanah Eropa.
Namun Adrian meninggalkan semua status dan gelarnya yang telah dibangunnya itu demi baktinya kepada bibinya. Namun, sebuah hal buruk terjadi pada kekasih dan keluarganya. dengan terpaksa, dia menggunakan kekuatan dan pengaruhnya lagi demi melindungi kekasih dan keluarga tercintanya.
Untuk kisah lengkapnya, silahkan lanjutkan membacanya di karya baru saya ini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elang Malam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20 : Introgasi
Setelah memastikan Adrian telah berada dalam mobil. Orang-orang dari biro keamanan pun ikut masuk ke dalam mobil dan langsung pergi meninggalkan villa kediaman Amanda dan Andini.
Di dalam mobil biro keamanan yang sedang melaju, Adrian di kawal oleh dua orang biro keamanan agar tidak kabur. Adrian sendiri tidak menghiraukan kedua orang itu. Dia melipat tangan di dada sambil memejamkan mata, mencoba mengistirahatkan tubuh dan pikirannya sejenak.
Sedangkan dengan dua orang dari biro keamanan itu, tidak dapat menahan diri untuk tidak mengagumi keberanian Adrian, “pemuda ini sangat berani memukuli Tuan muda dari keluarga Lukman!,” gumamnya dalam hati.
Tidak lama kemudian, Adrian telah tiba di kantor biro keamanan kota Guangzhou, dan dia pun langsung dibawa ke sebuah ruangan untuk diinterogasi.
Di dalam dalam ruangan itu hanya ada Adrian dan seorang pria dari biro keamanan, pria tua dengan usia setengah abad yang sebentar lagi akan pensiun.
“Sebutkan nama, usia dan tempat tinggal!”, tanya biro keamanan itu dengan sikap profesional.
“Nama saya Adrian usia 23 tahun, saya seorang mahasiswa yang baru datang dari kampung dan belum memiliki tempat tinggal kota Guangzhou.
Adrian menyebutkan data dirinya kepada biro keamanan. Namun, karena dia tidak tahu nama tempat tinggal Amanda, dia pun mengatakan, jika dia belum memiliki tempat tinggal.
Biro keamanan mendengus dingin sambil menggelengkan sedikit kepalanya beberapa kali.
“katakan, mengapa kamu memukul orang? Tahukah kamu, seberapa serius akibat yang telah kamu timbulkan!”, biro keamanan bertanya lagi sambil menatap Adrian dengan prihatin dan menyayangkan.
Pria tua dari biro keamanan itu adalah pria tua yang telah banyak merasakan asam garam kehidupan. Dia tidak dapat membayangkan konsekuensi apa yang akan diterima Adrian dengan memukuli tuan muda, dari salah satu keluarga berpengaruh di kota Guangzhou.
“Saya itu tidak asal mukul orang!, orang yang saya pukul itu adalah sekumpulan preman dan juga tuan muda manja yang suka menindas orang-orang lemah. Anggap saja apa yang telah saya lakukan itu adalah membantu pihak keamanan memberantas kejahatan!”, Adrian mengangkat bahu sambil bicara dengan acuh tak acuh.
Mendengar jawaban Adrian, wajah pria tua dari biro keamanan menjadi merah.
“Anak muda!, apakah kamu tahu orang yang telah kamu pukuli hingga lumpuh itu?, dia adalah Zaky Lukman, tuan muda dari keluarga Lukman yang cukup berpengaruh di kota Guangzhou. Lagi pula ada saksi yang melihat kamu yang melakukannya!”, ucapnya lagi sambil mengelus dada.
“ada saksi!”, Adrian tidak dapat menahan diri untuk tidak mencibir dan berkata dengan santai, “apakah para preman itu pantas menjadi saksi,dan pernyataan mereka layak dipercaya?”, sahut Adrian yang masih dengan gaya acuh tak acuhnya.
Pria tua dari biro keamanan hanya dapat mengelus dada sambil menghela napas dengan berat. Setiap kalimat yang dikatakan Adrian tidak ada yang salah. Hanya saja, orang yang telah dipukul Adrian itu adalah tuan muda dari keluarga Lukman, yang didukung oleh keluarga Haito dari ibukota.
“Anak muda, sebaiknya kamu tidak keras kepala begini dan turunkan sedikit ego kamu!. Jujur saja, sebenarnya kamu itu telah memprovokasi orang yang tidak seharusnya kamu singgung. Apakah menurut kamu keluarga Lukman akan melepaskan kamu?.
“Ha Ha Ha!”
Mendengar kata-kata dan ancaman pria tua , membuat Adrian tidak dapat menahan diri untuk tidak tertawa sesaat. Namun, selanjutnya dia dengan tiba-tiba menatap tajam ke arah pria tua dari biro keamanan itu.
“apakah kamu pikir dapat mengancam saya, hanya dengan keluarga Lukman yang tidak seberapa itu?. Saya tidak mau tahu hubungan Biro keamanan kota Guangzhou dengan keluarga Lukman. Yang jelas, jika keluarga Lukman menyentuh rambut saya sehelai saja, maka keluarga Lukman akan saya musnahkan di dunia ini tanpa sisa. jika kalian tidak percaya, silahkan coba saja!”
Adrian bicara dengan suara lantang dan berwibawa. Jika dilihat dari tatapan mata kata-kata yang keluar dari mulut Adrian, terlihat jelas niat membunuh yang besar.
“kamu…!!!”. Pria tua tercekik, dan tidak tau lagi apa yang harus dikata. Ketenangan yang di perlihatkan Adrian membuat dia menjadi lingkung.
Seandainya saja orang lain yang berada di posisi Adrian saat ini, dia tidak akan sanggup dan memiliki ketenangan seperti Adrian saat ini. Pria tua dari biro keamanan merasa Adrian bukanlah orang biasa, dan memiliki latar belakang yang kuat.
Setelah ragu sejenak, pria tua itu tidak melanjutkan lagi mengintrogasi Adrian. Dia langsung keluar dari ruangan itu dengan keringat dingin yang mulai membasahi tubuhnya. Namun, begitu dia tiba di depan pintu, dia pun langsung berpapasan dengan atasannya, yaitu Herman.
“Pak tua, ada apa dengan wajah kamu yang terlihat pucat?. Apakah kamu telah selesai menanyai pemuda itu?”, tanya Herman yang langsung mengerutkan dahi setelah melihat kepanikan di wajah pria tua.
Pria tua menatap Herman dengan ragu-ragu sejenak, setelah itu dia merendahkan suara dan berkata dengan pelan, “kapten, sepertinya pemuda ini tidak biasa!,”.
“Tidak biasa!, apa maksud kamu?”, Herman tidak dapat menahan diri untuk tidak bertanya sambil mengerutkan kening.
“Kapten Herman, selama saya mengintrogasi dia, dia begitu sangat tenang dan tidak menganggap keluarga Lukman sedikit pun. Bahkan, dia akan menghancurkan keluarga Lukman jika keluarga Lukman berani menyentuh rambutnya sehelai saja”,
Pria tua itu langsung memberitahu Herman, hasil dari menginterogasi Adrian.
Herman tidak dapat menahan diri untuk tidak mengerutkan kening, setelah mendengar penjelasan bawahannya itu. Sedangkan wajahnya langsung berubah menjadi murung.
Sedangkan dengan pria tua, setelah memberitahu dan menceritakan kecemasannya kepada Herman, dia tidak bicara lagi.
Di saat Herman terhanyut dalam dunianya sendiri, tiba-tiba ponsel pribadinya berdering. Setelah melihat id pemanggil dari layar ponselnya, ternyata Zhao Haito yang menghubunginya.
Herman melangkahkan kakinya ke salah satu sudut ruangan untuk menjawab panggilan dari Zhao Haito.
“Halo tuan Haito, saya telah berhasil menangkap orang itu. Akan tetapi sepertinya dia…..!!!”
Belum sempat Herman menyudahi kata-katanya langsung dipotong oleh Zhao Haito.
“Bagus, sekarang lumpuhkan kedua tangan dan kaki orang itu. Tapi jangan dibunuh”, suara dingin Zhao Haito langsung memberikan perintahkan untuk melumpuhkan kedua kaki dan tangan Adrian sama persis seperti apa yang dilakukan Adrian kepada Zaky.
“T,,Tidak tuan Zhao!. Saya tidak berani melakukannya. Saya rasa orang ini tidak biasa, takutnya dia memiliki identitas lain”, Herman menelan ludah dan memberitahukan kegelisahannya kepada Zhao Haito.
“Bodoh, apa yang perlu kamu takuti. Putra saya, Zhao Lee telah menyelidiki orang itu. Dia hanyalah pemuda kampung yang baru datang ke kota ini”, suara Zhao Haito langsung terdengar berapi-api membentak Herman di seberang telepon.