YUWEN anak yang terlahir tanpa bakat, dan siapa sangka dia menemui pedang yang tak bertuan dan di situlah dia mendapatkan kekuatan, ikuti kisah nya YUWEN. selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fikri Anja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20
Pertandingan pun di lanjut. Dan panitia mulai buka suara untuk memulai turnamen.
"Sekarang! yang akan melakukan pertandingan adalah, sekte kapak merah, melawan sekte naga neraka !!". Ucap tetua panitia, menyuruh kedua belah sekte, untuk segera melangsungkan pertandingan.
"Syaoran! Sekarang giliran mu, ingat ! Tunjukan pada semua orang! Walau sekte kita adalah sekte kecil. Tapi! Kita ini kumpulan naga ! Bukan kumpulan sampah !!". Ucap li Mey mengingat kan anggota nya, yang akan segera bertarung.
"Baik panglima! Saya akan berdagang nyawa di atas arena! Mohon restu nya !!". Ucap syaoran, sambil membungkuk memberi hormat. Lalu dia pun melangkah menuju tengah arana.
Di tengah arena, sudah berdiri pemuda berbaju merah dengan logo kapak menyilang di punggungnya.
"Walau sekte kecil mu itu bisa di bilang kuat! Tapi, dihadapan sekte kapak merah, sekte mu itu tidak ada apa-apanya !!". Ucap si pemuda yang di tangan nya memegang kapak yang berwarna merah gelap.
"Jangan terlalu bertele-tele sobat, mending langsung aja berdagang nyawa !!". Ucap syaoran dengan nada yang begitu dingin.
"Sombong kamu! Apa kamu mau mati lebih cepat !!". Bentak si pemuda ber kapak.
"Kalau berani dengan harga nya !! Silahkan ambil nyawaku langsung !!". Ucap syaoran, dengan sudut bibir yang mulai menunjukan senyum kecut.
Dengan muka merah padam, si pemuda berbaju baju merah langsung loncat menyerang syaoran dengan kapak merah nya.
Dengan cepat syaoran menghindar sambil mencabut pedang dari selongsong.
Tak berhenti di situ. Si pemuda berbaju merah menyerang syaoran secara membabi-buta. Tapi syaoran masih bisa tenang, dan terus menghindar tanpa menyerang balik.
"Bangsaaat !! Kenapa kamu dari tadi cuma bisa menghindar!". Bentak si pemuda berbaju merah.
"Naga hanya perlu sekali telan untuk menghancurkan musuh nya. Jadi lebih baik ber main-main dulu. Supaya acara tidak terlalu singkat!". Ucap syaoran mencoba untuk memprovokasi musuh nya.
"Bocah sialaaan! Rasakan kekuatan ku yang sebenarnya. Agar kamu mengerti, sedang berhadapan dengan siapa !!". Ucap pemuda berbaju baju merah dengan nada suara yang semakin tinggi.
"Kapak pembelah bumi !!". Gumam pria itu lirih.
Tiba-tiba ribuan siluet kapak muncul di kehampaan. Lalu pemuda itu mengayunkan kapak yang di pegang nya ke arah syaoran.
Ribuan siluet-siluet kapak itupun ikut melesat menyerang syaoran.
"Sring... Sring... Sring... ".
Tapi syaoran hanya berdiri seperti patung.
Saat ribuan siluet mengenai tubuh syaoran.
Siluet-siluet kapak itu langsung hancur menjadi serpihan cahaya.
Melihat tubuh syaoran yang tidak mempan oleh senjata. Pemuda berbaju merah itu langsung mundur beberapa langkah.
"Kapak kematian !!". Gumam pemuda itu.
Siluet dua kapak raksasa muncul di atas langit, lalu melesat dan menyerang ke arah syaoran.
Hanya dengan melambaikan tangan, dua kapak itu langsung hancur menjadi ketiadaan.
"Membosankan !!". Ucap syaoran singkat.
Lalu syaoran menghilang dari tempat asal dia berdiri. Dan berklebat ke arah pemuda berbaju merah yang berada tidak jauh dari hadapan nya.
"Whushhh... Whushhh... Whushhh... ".
Dalam waktu sekedip mata. Pemuda berbaju merah langsung tumbang bersimbah darah di pangkuan bumi. Dengan tubuh yang sudah terpotong menjadi beberapa bagian.
Gerakan syaoran begitu cepat, sampai tidak terlihat oleh mata telanjang. Penonton pun langsung bersorak-sorai. Dan pertandingan pun di menangkan oleh syaoran dari sekte naga neraka.
Kemudian pertandingan pun terus berlanjut, menampilkan pertarungan yang begitu sengit, dari para peserta dari sekte yang lain.
Hingga akhir nya sorepun tiba. Dari dua puluh sekte, kini yang Ter sisa hanya tinggal dua sekte. Yaitu sekte pedang darah dan sekte naga neraka.
Tapi, berhubung hari sudah menjelang sore, pertandingan pun di tunda dan akan di lanjutkan esok hari.
Li Mey dan Lima anggota nya pulang ke penginapan untuk ber istirahat. Namun, ditengah perjalanan mereka bertemu dengan orang-orang ber pakaian serba putih, dengan wajah tertutup topeng kayu.
"Jadi! Kalian yang telah membunuh teman kami! waktu turnamen mencari inti roh di dalam hutan larangan !!". Ucap salah seorang berbaju putih yang berdiri paling depan.
"Entah lah! Kami lupa, mungkin kami terlalu banyak membunuh orang-orang lemah, waktu berada di hutan larangan!". Ucap Zen lier, dengan nada sedikit mencemooh.
Mendengar ucapan Zen lier, dengan begitu santai nya mengucapkan kata lupa, membuat semua orang yang berpakaian putih itu, langsung mengeluarkan pedang dari sarung nya.
Melihat itu, li Mey memberi isyarat kepada ke lima anggota nya untuk segera menghindari pertikaian di tempat ramai.
Dengan begitu cepat, li Mey berlari ke salah satu gang yang lumayan sepi.
Ke tiga puluh orang berpakaian putih itu langsung mengejar li Mey dan semua anggota nya. Sesampai nya mereka memasuki gang yang lumayan sepi dan sedikit gelap.
Li Mey dan lima anggota nya berhenti dan membalikan badan.
"Mau lari kemana lagi kalian! Kirain kalian itu orang-orang kuat! Ternyata hanya kumpulan pecundang!".
Ucap pimpinan ber baju putih.
"Bagus! Kalian sudah mengejar kematian kalian sendiri!". Ucap li Mey dengan seringai kejam di bibirnya.
"Mofeng! Habisi !!". Ucap li Mey singkat.
Tiba-tiba, di belakang tiga puluh orang berpakaian serba putih itu, muncul mahluk hitam bertanduk.
"Si.si.siapa kamu !!". Ucap pimpinan pria berbaju putih dengan suara terbata-bata.
"Wush... Wush... Wush...
Aaahhh... Aaahhh... Aaahhh ".
Mofeng tidak menjawab. Tapi, langsung bergerak dan membantai tanpa suara. Dalam sekejap mata, tiga puluh orang itu langsung bergeletakan dengan tubuh yang sudah Ter potong-potong menjadi beberapa bagian.
Li Mey pun lalu mengambil cincin penyimpanan mereka, lalu pergi begitu saja meninggalkan mayat yang ber geletakan di mana-mana. Dan mofeng, langsung berubah lagi menjadi asap hitam. dan hilang entah kemana.
Sementara itu, di kehampaan ada yang sedang mengawasi mereka sedari tadi, dia adalah salah satu penasehat kerajaan, yang di tugaskan kaisar untuk mengawasi rombongan Li Mey.
Penasehat itu langsung menghadap kaisar dari kerajaan dataran barat. Dan menceritakan semua yang terjadi, dan menceritakan tentang hadir nya sosok mahluk hitam diantara anggota Li mey.
Mendengar itu, kaisar langsung menyungging kan senyum di sudut bibir nya.
"Ternyata memang benar, mereka itu tidak sesederhana seperti yang di perkirakan !".
Gumam kaisar lirih. Lalu kaisar menyuruh penasehat nya itu, untuk terus melanjutkan pengawasan terhadap rombongan li Mey.
Tapi, tidak tahu. Ada tujuan apa di balik itu semua, sampai kaisar menyuruh secara langsung penasehatnya, untuk mengawasi rombongan sekte naga neraka.
Pagi yang di tunggu-tunggu pun akhir nya tiba. Pertarungan final, antara sekte pedang darah dan sekte naga neraka akan segera di mulai.
Semua penonton yang penasaran pun, sudah memenuhi area luar sekitar arena. Sorak-sorai begitu riuh di gendang telinga.
"Pertandingan final! antara dua sekte akan segera di mulai! Dan dari kedua belah pihak. supaya segera untuk mempersiapkan diri dan memasuki arena pertandingan !!". Perintah tetua yang menjadi salah satu panitia dalam turnamen itu.