Little Aska Obsession

Halo semuanya.....

Terima kasih untuk kritikan dan Sarannya. Kalau masih banyak kesalahan dalam penulisan novel, Boleh di tulis di kolom komentar...

Terima kasih dan selamat membaca....

...****************...

"aku mau foto dulu! bee fotoin" ucap siska kepada aska.

Aska langsung mengeluarkan handphone dan memfoto Siska dengan gaun pengantin.

"udah?" tanya Aska dengan lembut.

Siska hanya mengangguk kan kepalanya nya, dan pegawai lain mulai menutup tirai kembali.

Siska mencoba gaun kedua, dan Siska sangat menyukai gaun itu yang menurut nya sangat simpel dan seksi.

"wihhh aku suka yang ini" ucap Siska sambil memutar - mutar kan badanya.

Namun Aska belum melihat gaun kedua yang di pakai Siska.

Tirai pun terbuka kembali, aska langsung melihat gaun yang di pakaian Siska.

"gimana bagus gak? Aku sih suka banget!" tanya Siska

Aska memiringkan kepalanya, gaun pengantin nya memang bagus namun terlalu simple untuk acara besar mereka.

Karena acara pernikahan mereka akan di adakan besar - besaran dan yang datang ke acara mereka pun bukan orang sembarangan banyak teman dan kolega bisnis papah Dawin dan papah Dean.

Aska menghampiri Siska, karena Siska terlihat sangat menyukai gaun pengantin itu, Aska akan berbicara dengan lembut untuk membuat Siska mengerti.

"kayanya terlalu simple deh sayang, kan acaranya banyak kolega papah Dean dan papah Dawin yang datang" ucap Aska dengan lembut, sambil memeluk Siska dari depan.

Membuat wajah Siska memerah. Sampai menejer dan pegawai butik ikutan memerah.

"ih jangan peluk, malu di liatin" ucap Siska.

Pegawai butik dan menejer butik langsung berbalik badan.

Aska hanya tersenyum dan mencium pipi Siska.

"pilih yang lain ya, ini terlalu simple sayang" goda Aska.

Siska hanya mengangguk kan kepalanya saja, Aska pun kembali ke sofa untuk melihat lagi Siska berganti gaun pengantin.

"mau coba yang lain lagi mbak?" tanya menejer butik.

"iya kak" jawab Siska.

Tirai pun tertutup lagi, Siska sudah berganti gaun yang ke tiga kalinya.

Gaun yang Siska pakai sekarang lebih mewah dari yang sebelumnya dan sedikit mengembang di bagian bawah membuat Siska lebih elegan dan seperti putri kerajaan.

Tirai lu terbuka kembali, Aska yang melihat gaun pengantin Siska yang menurutnya sekarang sangat cocok di tubuh Siska.

belahan dadanya yang tidak terlalu terlihat hanya memperlihatkan baju Siska yang sangat mulus.

"gimana?" tanya siska kembali kepada aska.

"emmm yang ini aja yah, bagus banget kamu juga tambah cantik" ucap Aska.

"ih gombal Mulu!" ucap siska.

"emang kamu cantik mau gimana lagi" balas Aska.

Siska menyapa tajam Aska, karena asak terus memujinya membuat dia malu.

"yaudah foto dulu kan aku cantik" ucap Siska.

Aska pun hanya tersenyum karena ucapan Siska.

Dan Aska langsung memfoto Siska yang sedang menggunakan gaun yang dia pilih.

"udah" ucap Aska.

"makasih bee" balas Siska.

Tirai ganti pun langsung di tutup dan Siska langsung memakai baju nya kembali.

Siska pun keluar dari ruang ganti dan duduk di samping Aska.

Aska sudah memilih tuxedo yang akan dia pakai, tuxedo yang di pilih Aska berwarna hitam dan cocok dengan gaun pengantin Siska.

"oh ini mbak, mbak Siska belum memilih contoh model rambut!" ucap sonia.

Siska langsung melihat contoh - contoh model rambut yang cocok dengan gaun nya.

"yang ini aja ya" ucap Siska melihat ke arah Aska.

"iya yang ini aja" jawab Aska.

model rambut yang memperlihatkan bahu putihnya akan membuat wajahnya semakin cantik dengan model rambut seperti ini.

"yang ini aja kak" ucap Siska.

"oke, bunganya mau yang mana mbak?" tanya Sonia

"yang warna putih pink ini aja" jawab Siska

"baik kalau begitu. Apa ada yang harus di perbaiki?" tanya Sonia.

"tidak semuanya sudah perfect!" jawab Siska.

"baik kalau begitu, kita akan bertemu kembali dua Minggu lagi, semoga acaranya berjalan lancar dan terima kasih sudah mempercayakan kepada butik kami!" ucap sonia.

"sama - sama terimakasih juga sudah mau menjadi bagian dari acara kami" ucap Siska..

mereka pun keluar dari ruang ganti. Siska dan Aska langsung keluar dari butik dan berjalan ke arah parkiran.

Aska langsung membuka pintu mobil untuk Siska, itu akan jadi kebiasaanya mulai sekarang.

"makasih bee" ucap Siska.

"iya sayang" balas Aska.

Aska pun masuk ke dalam mobil setelah membukakan pintu penumpang untuk Siska.

mereka pun langsung pergi ke perusahan papah Dawin.

yang membutuhkan waktu dua puluh menit dari butik tempat mereka fitting baju pengantin.

Dua puluh menit kemudian, mereka sampai di perusahaan papah Dawin.

Gedung perusahan papah Dawin bertingkat empat puluh lantai dan kantor papah Dawin ada di lantai dua puluh.

Aska pun berhenti di depan perusahan dan security yang melihat mobil Aska langsung membuka pintu kemudi untuk Aska.

Aska pun keluar dari mobil dan berjalan ke arah pintu penumpang depan.

Aska membukakan pintu untuk Siska di saksikan oleh pegawai papah Dawin.

Siska pun keluar dari mobil dan Aska langsung menggandeng tangan Siska, dan langsung berjalan ke dalam gedung perusahan.

saat Aska masuk ke dalam gedung perusahan semua pegawai langsung berhenti dan membungkuk kepada Aska, dan mereka sedikit penasaran dengan wanita yang ada di samping Aska.

Karena aska tidak pernah menggandeng tangan wanita terkecuali mamah Rini

..."wah pak Aska sama siapa itu? Cantik banget"...

..."apa pacar pak Aska ya!"...

..."gak mungkin lah, cantikan gue"...

^^^"iya cantikan Lo kalo di liat dari ujung Monas"^^^

..."tuh liat aja pak Aska se romantis itu, tadi Lo gak liat pas Aska keluar dari mobil? Pak Aska langsung buka sendiri pintu buat Perempuan itu. Kalo bukan pacarnya ko se perhatian itu"...

..."iya juga, gak papa lah mereka cocok banget juga. Yang satu cantik yang satu ganteng. Anaknya jadi gimana ya"...

..."ya jadi manusia lah, menurut Lo mau jadi...

...apa dia"...

Ocehan pegawai yang melihat anak bos nya yang terkenal dengan wajah yang dingin dan Tidka pernah terlihat dengan wanita.

Membuat mereka berpikir kalau Aska penyuka sesama.

Siska dan Aska pun masuk ke dalam lift, Aska menekan tombol empat puluh.

Siska hanya terdiam melihat kemewahan perusahaan keluarga Aska, beda dengan perusahaanya.

perusahaan Siska pun bagus namun Tidak sebagus perusahan keluarga Aska.

"kenapa diem sayang?" tanya Aska

"gak papa, Perusahaannya bagus banget!" jawab Siska.

"nanti kamu bakal sering ke perusahan ini juga sayang!" ucap Aska.

Memang Aska akan segera menggantikan papah Dawin yang akan pensiun.

Aska juga mempunyai perusahan lain, yaitu perusahan Siska yang di beli oleh Aska.

Dan perusahan yang dia bangun sendiri, saat dia masih SMA, Aska sudah mempunyai perusahan saat SMA di bantu oleh papah Dawin.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...