Perjalanan seorang lelaki dalam menjalani pesugihan untuk membahagiakan keluarganya, akankah semua kekayaan yang akan dia dapatkan bisa membahagiakan keluarganya atau hanya akan menjadi penyesealan dikemudian hari....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dheana Echa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Nur langsung pergi kerumah sang Emak untuk mengadukan mimpi nya semalam.
Sedangkan Romli sudah mengintip sang istri sejak pagi, dan saat sang istri sudah pergi, Romli pun bergegas keluar dari kamar dan langsung menuju kamar rahasia nya....
Romli pun langsung mengunci pintu itu dari dalam....
"Aman" gumam nya dan langsung duduk di depan Patung Ular nya...
Mulut nya kemudian berkomat kamit memanggil sang penguni Patung Ular itu sambil tangan nya mengelus pelan tepian Patung Ular.
Saat asap mengepul tebal, Romli langsung mundur dan duduk agak menjauh...
"Apa lagi yang kau ingin kan manusia serakah!!" Ujar Siluman cantik itu dengan lirikan mata tajam..
Meski pun berulang kali mendapat ucapan kasar dari Siluman itu, tapi Romli tak juga takut atau pun gentar....
"Hehehe...ampun nyai, saya cuma pingin pamit, juga mau
bilang sesuatu" sahut nya sambil terkekeh dan menangkupkan kedua telapak tangan nya....
"Ada apa??" Sahut perempuan Siluman itu sambil menatap Romli tajam...
"Ampun nyai, saya ingin membenahi rumah ini, apakah boleh kamar ini saya buat lebih bagus lagi dan lebih nyaman lagi??" Tanya Romli ragu ragu...
"Benar kah itu.??" Tanya Siluman itu justru sangat antusias...
"Tentu saja nyai, saya ingin agar nyai lebih nyaman tinggal di dalam kamar ini" rayu Romli...
"Waaah....tentu saja aku mau Manusia 'pemalas' ' kapan kau buat kamar ini nyaman.?" Tanya Siluman itu antusias dan penasaran...
"Mungkin mulai pembangunan nya pagi ini nyai" jawab Romli yakin tanpa ragu...
"Ooh..baik lah" jawab nya lagi sambil berbalik badan...
"Apa nyai nanti tidak terusik??" Tanya Romli lagi ragu ragu...
"Oooh...benar juga, apakah berisik??" Tanya Siluman itu sambil kembali menatap Romli lekat....
"Ya tentu saja nyai, pasti sangat berisik, apa lagi kalau serumah ini di benahi semua, pasti sangat lama dan sangat berisik sekali" jawab Romli....
"Sudah, terserah, panggil saja tukang untuk membenahi rumah mu," ujar Siluman itu sambil berbalik...
"Tapi nyai, .u..ang.... ke...kemarin sudah menipis karna aku pakai beli ayam cemani kesukaan nyai" ujar Romli yang akhirnya meminta uang pada sang Siluman pujaan nya....
"Sudah aku duga!!" Ujar Siluman itu sambil melirik tajam pada Romli....
" Siluman perempuan itu mengibaskan selendang yang selalu ia bawa dan berpuluh puluh bahkan mungkin ratusan lembaran uang pecahan merah langsung berserakan di depan Pria pemalas tapi ingin kaya itu.
"jangan lupa, dua hari lagi, carikan ayam cemani dua" ujar nya sambil melirik Romli...
"Siap nyai, saya akan mencarikan dua" sahut Romli tanpa ragu...
Perempuan Siluman itu pun kembali menjadi asap dan kembali masuk ke dalam Patung Ular tua di depan Romli.
Romli segera menutup Patung Ular itu dengan kain putih dan segera meraup semua uang yang berserakan itu....
"Hihihi....gak papa galak, wong dia juga royal begini"
gumam Romli sambil mengumpulkan uang uang itu....
Romli menatap kesana kemari mencari sisa uang bila mungkin ada yang terselip di bawah kolong meja usang itu....
"Ternyata sudah bersih, gak ada yang tercecer" gumam nya
Setelah mengambil beberapa untuk pegangan, Romli kembali mengintai dari sela bambu dinding kamar itu...
"Seperti nya aman" gumam nya, dan pria berusia empat puluh sembilan tahun itu pun keluar dari kamar...
Romli langsung mengunci kamar itu dan langsung berlalu keluar rumah mencari tukang untuk membenahi rumah nya...
Sedangkan Nur sudah ada di lahan sayur sang simbok...
"Kok aneh yo nduk,, mosok ya mimpi bersambung" sahut
sang simbok yang keheranan karna mendengar aduan sang anak...
"Yo makanya itu mbok, aku sendiri juga heran, aku mimpi kok ya sama terus, mimpi ketemu perempuan cantik itu, dia juga maksa nawari kerja" jawab Nur sambil menyiangi rumput di sela tanaman bayam sang simbok...
"Tapi, kamu jangan sampai mau lo nduk, ingat pesan simbok, kamu jangan mau, simbok gak mau kehilangan kamu nduk" ujar sang simbok berpesan...
"Iya mbok, aku akan ingat ingat mbok" jawab nya sambil menunduk...
"Semalam hampir saja ikut, kalau gak jatuh dari tempat tidur" gumam nya...
"kenapa nduk?? kamu ngomong opo??" Sahut sang simbok yang mendengar gumaman Nur.
"Hehe...semalam hampir ikut mbok, tapi untung nya kang Romli nendang aku sampai aku jatuh mbok" adu nya sambil meringis...
"Ya bener itu,, sudah bener, untung Romli nendang kamu, kalau gak, sudah gak tahu lagi simbok'sahut sang simbok dengan suara khawatir....
'Yu Nuur...yu...."pekik salah satu perempuan tetangga sang simbok...
"Eeh..ada apa yu??" Sahut Nur sambil bangkit dari duduk nya...
"Sebentar yu, biar saya ke sana" sahut perempuan itu lagi...
Saat sudah sampai di dekat Nur...
"Yu...tadi kang Romli cari tukang yu, apa kamu mau bangun rumah.?" Tanya perempuan itu penasaran.
Sedangkan yang mendapat aduan dan sang simbok, hanya saling tatap, kedua nya bingung karena memang tidak tahu apa apa...
"Gak tahu yu, wong tadi saya kesini kang Romli masih tidur " sahut Nur sambil melihat kearah sang simbok...
"Aaah...kamu itu lo yu, kalau mau bangun rumah ya gak papa, kenapa malah main rahasia-rahasian segala to yu" sahut nya lagi sambil memukul pelan lengan Nur...
"Tapi beneran yu, sumpah aku gak tahu apa apa yu, wong kang Romli juga gak bilang e yu" terang Nur sampai bersumpah karna memang tidak tahu apa apa...
"Waaah...berarti kang Romli hebat ya yu!! Dia bisa punya tabungan banyak tanpa kamu tahu" ujar perempuan itu lagi memuji suami Nur....
"Kamu tidak tahu saja kalau dia muja" batin Nur sambil tersenyum kecut menanggapi pujian perempuan itu....
Sedangkan Romli di rumah sudah di buat sibuk oleh para tukang dan kuli yang membantu nya membangun rumah...
"Kalau mau bikin pondasi !
sebelah barat saja dulu ya kang, sama depan belakang, yang sebelah timur belakangan saja" ujar Romli menginterupsi para tukang....
"loh kang, apa gak sebaik nya bagian kamar di selesaikan dulu, biar kamu tidur nya nyaman" usul sang tukang...
"Eeem...begitu ya kang??"
Sahut Romli sambil menggaruk pelipis nya...
"Nyai ke ganggu gak ya?? Jangan jangan Nanti malah nongol, aduhhh....pusing aku" gerutu nya pelan sambil berpikir keras...
"Kalau begitu, sini kang, biar saya tunjukan..." jawab nya dan mengajak kepala tukang itu agar mengikuti nya...
"Ini kang, kamu nanti mbangun nya dari sini kesana saja ya kang, mutar kedapur, biar masak nya nyaman, kamar nya yang kamar belakang saja ya, yang kamar ini gak usah dulu, gak di tempati kok" terang Romli sambil menunjuk, bagian mana saja yang akan di benahi terlebih dulu.
"Oooh begitu ya kang?? Ya sudah kalau gitu, dari sini dulu sampai sana ya kang, trus muter kedapur ya kang" jawab sang tukang yang paham dengan apa yang di minta sang tuan rumah.
"Iya kang," jawab Romli sambil tersenyum lega.
Semua para tukang dan kuli itu pun berjibaku mengerjakan pembenahan rumah Romli.
"Saya tinggal dulu cari cemilan ya kang" ujar Romli berpamitan, Romli mencarikan cemilan sendiri karna dia tahu, sang istri tidak memegang uang, karna uang yang ia berikan masih teronggok di meja usang tanpa di sentuh Nur...
"Weeeeh....kang Romli sekarang kaya ya" seloroh salah satu warga yang sedang nongkrong di pos ronda yang lebih tepat nya di sawung di pinggir jalan raya desa...
"Aaah...kamu ngomong apa to kang, gak juga" sahut Romli merendah...
"Jangan gitu kang, wong kamu sekarang mau bangun rumah lo, lihat di desa ini, mana ada orang yang mampu bangun rumah kayak kamu, pak lurah saja rumah nya masih beralaskan tanah" sahut salah satu nya...
"Hehehe....mumpung ada rejeki kang, kalau di pegang uang, bakal habis" sahut nya tetap merendah sambil tersenyum ramah...
"Iya kang, eeh...kamu tadi mau kemana??" Sahut salah satu nya dan akhir nya menyadarkan Romli...
"Oalah iyo, ini tadi mau beli cemilan buat para tukang kang" sahut Romli sambil memekik pelan....
"Yo sudah sana kang, keburu panas" sahut yang lain nya...
"Yo sudah kalau begitu, maaf ya akang akang semua, lain kali saya ikut nongkrong sama kalian" ujar nya sungkan dan langsung berlalu saat mendapat anggukan dari para bapak bapak itu...
Setelah Romli berlalu...
"Kang Romli itu kok ya gak berubah yo kang" ujar salah satu bapak bapak itu.
"Berubah gimana to kang??"
Sahut yang lain nya...
"Yo itu kang, sekarang dia kan kaya, tapi yo tetep ramah, biasa nya kalau orang berubah kaya, biasa nya jadi sombong kang" jawab pria itu me.uji Romli sambil mengangguk anggukkan kepala nya.
Sedangkan yang lain ikut mengangguk setuju dengan asumsi nya...
"Iyo, semoga nanti gak berubah jadi sombong ya kang," sahut yang lain nya lagi...
Dan tak berapa lama, Romli kembali dengan dua kantung kresek berisi gorengan dari warung langganan nya...
'Kang, ini cemilan buat kalian ya" ujar Romli sambil meletakkan satu kantong kresek gorengan.
"Walah kang, gak usah repot repot to kang, buat tukang kamu saja" sahut salah satu bapak bapak itu sungkan.
"Ini sudah buat para tukang ku kang, ya sudah ya kang, aku pamit dulu, kawatir di tunggu" ujar Romli sambil berlalu meninggalkan bapak bapak yang sedang cangkruk an itu....
Setelah Romli berlalu, kembali Romli menjadi gunjingan para bapak bapak itu....
'Kang Romli benar benar lagi banyak uang ya kang" ujar yang lain nya sambil menikmati gorengan yang masih hangat itu...
"Iya, kang Romli itu royal, kalau lagi ada, gak mikir besok masih ada sisa atau enggak, wis langsung sikat habis sekarang" terang salah satu bapak bapak yang sudah menjadi teman Romli sejak kecil...
"Iyo, kayak waktu bayari semua orang di warung itu to kang, la kalau kita, yo sayang to kang, uang empat ratus ribu y mendingan biar di pake belanja istri istri kita, ya gak kang" ujar salah satu nya...
"Y iy kang, tapi y mungkin itu buat mancing rejeki dia kang, nyata nya, pagi nya dia malah borong bahan matrial, trus borong perabotan rumah, trus sekarang benahi rumah nya" terang yang lain nya...
" iya juga ya kang,?? Apa perlu kita tiru ya kang??" Sahut salah satu nya sambil mencicit...
'"Huuuh, belum juga bayari jajan orang sewarung, mau buat beli kopi kita sendiri saja, sudah di geledah sana sini hahaahahaha... ." ujar salah satu nya dan langsung ngakak menertawakan diri nya sendiri...
"Hahhaha....iya ya kang !!
Sahut yang lainnya ikut tertawa…..