Sistem Pilihan

Kris kembali pulang dengan menaiki taksi dan kembali membayar uang 100 ribu rupiah sehingga saldo direkeningnya kembali bertambah 500 ribu rupiah.

Sesampainya di kontrakannya, ia memasak makanan dengan peralatan seadanya lalu terlelap tidur dengan cepat. Kris sudah tak sabar menunggu hari esok dan memilih pilihan dari sistem lagi.

Pagi yang cerah kembali datang, Kris baru saja membuka matanya dan segera disuguhi oleh layar hologram yang menampilkan dua pilihan untuk Kris.

[sistem pilihan harian]

keterampilan memancing

keterampilan memasak

''wahhh ternyata ada keterampilan juga'' kagum Kris.

Kris menatap kedua keterampilan itu lalu berpikir.

''keterampilan memancing bisa dengan mudah mendapatkan teman laki-laki tapi keterampilan memasak bakalan bisa menarik hati para wanita. Jadiiiiii tentu saja aku bakalan memilih keterampilan nomor dua'' Kris segera menekan nomor dua.

Seketika berbagai teknik memasak dan memotong segera memasuki kepala Kris, sedikit sakit namun Kris malah menyukainya.

''mari kita coba setelah selesai mandi nanti'' putus Kris.

Keterampilan memasak tak hanya bisa menarik hati wanita namun juga sangat berguna bagi Kris yang hanya tinggal sedirian, tak hanya sehat karena bisa menetukan bahan masakannya sendiri namun juga bisa menghemat uang walaupun saat ini kris sangat suka mengeluarkan uang.

''ayo kita mandi'' ucap Kris lalu segera menuju kamar mandi.

Satu jam kemudian Kris sudah menuju sekolahnya, ia tetap memilih berjalan agar tubuhnya tetap sehat meskipun saat ini ia sudah gatal untuk menggunakan uangnya.

''eehhh sudah lama aku tak ke panti, nanti kesana deh sambil bawa motor baru hehehe'' kekeh Kris.

Beberapa jam berlalu dan sekarang Kris sudah berada di mall, ia akan membeli banyak barang untuk ibu panti dan adik-adiknya.

Kris tak hanya membeli banyak camilan dan sembako, tapi juga membeli banyak mainan, pakaian dan buku. Ia ingin melihat adik-adiknya bahagia.

Kris menghabiskan uang sebanyak 15 juta rupiah untuk ibu panti dan adik-adiknya dan mendapat cashback sebanyak 75 juta rupiah.

''ternyata membelikan barang untuk mereka malah membuatku kaya raya hahaha'' tawa Kris.

Ia segera menyewa satu mobil pick-up untuk membawa semua barang belanjaannya menuju panti dengan membayar 1 juta rupiah dan mendapat cashback sebanyak 5 juta rupiah sehingga saldo di rekening kris menjadi 91 juta rupiah. Angka yang fantastis untuk dirinya yang seorang pemuda tanpa orang tua.

Disaat sopir pick-up memuat barang miliknya, Kris pergi menuju dealer motor untuk membeli motor. Akhirnya ia membeli sebuah motor n-max seharga 35 juta rupiah hingga mendapat cashback sebanyak 231 juta rupiah.

''231 juta rupiah, kalau begini mah aku bisa beli rumah kecil untuk kutinggali. Tak perlu menyewa lagi dan berebutan kamar mandi'' girang Kris.

''lusa aku akan mencari rumah deh setelah pulang sekolah, sudah lelah tinggal di rumah kontrakan itu karena kamar mandinya bersama'' putus kris.

Ia segera memimpin jalan menuju panti asuhan yang sudah menjadi tempat tinggalnya selama belasan tahun, dibelakangnya mobil pick-up mengikutinya.

Cukup lama mereka berkendara sebab panti asuhannya berada dipinggiran kota.

Kebetulan besok adalah hari libur maka Kris akan menginap di panti, sudah lama dirinya tidak tidur bersama adik-adiknya.

Hari sudah hampir gelap saat Kris sampai dipanti, ia segera membantu sopir pick-up menurunkan barangnya.

''KAK KRISSSS'' Panggil anak-anak panti saat melihat kakak kesayangan mereka pulang.

''hai adik-adikku'' sapa Kris lalu memeluk semua adik-adiknya.

''Kris apa semua ini?'' tanya ibu panti yang baru keluar dari panti bersama seorang gadis muda sedikit lebih tua dari Kris namun sangat cantik.

''hehehe aku dapat sedikit rezeki bunda, jadi mau berbagi bersama kalian'' kekeh Kris tak sepenuhnya berbohong sebab sistem memang salah satu rezekinya, hanya kata sedikit adalah kebohongan Kris sebab sistem bisa disebut rezeki yang sangat luar biasa.

''seharusnya kamu simpan sendiri uangnya buat kamu kuliah nanti'' nasehat ibu panti yang bernama bunda Wulan.

''maaf tidak bisa bunda, aku teringat adik-adik. Mungkin kedepannya aku akan tetap seperti ini, maaf tak bisa menuruti keinginan bunda yang satu ini'' ucap Kris sambil memeluk Wulan.

''isshh kamu ini, selalu lebih memikirkan orang lain daripada dirimu sendiri. Sesekali bertindaklah sedikit egois karena itu demi kebaikanmu sendiri'' ucap bunda Wulan sedikit marah namun tak bisa dipungkiri ia sangat senang dengan perhatian Kris padanya dan anak-anak panti lainnya.

Setelah semua barang masuk kedalam rumah, sopir pick-up pulang dan Kris kembali menambahkan uang sebagai uang lembur karena merasa kasihan dengan sopir pick-up.

''terima kasih banyak nak, nanti kalau perlu mobil lagi maka hubungi bapak saja. Akan bapak kasih diskon nanti'' ucap si sopir pick-up sebelum pergi.

''hahaha pasti pak'' tawa Kris.

' dia sangat baik' batin si gadis cantik yang ada disebelah bunda Wulan.

''''wahhh itu motor siapa kak?'' tanya salah satu anak panti pada Kris.

''itu motor kakak, kerenkan?'' tanya balik Kris.

''wahhh keren kak'' jawab si anak panti yang ternyata bernama Mail, dialah anak panti yang paling dekat dengan Kris.

''besok akan kakak ajak kalian naik motor bergantian, bagaimana?'' tawar Kris.

''MAUUUUU'' Teriak semua anak dengan girang.

''okeee, sekarang kita masuk kedalam dan memilih hadiah. AYOOOOO'' Ucap Kris lalu menggendong Mail, saat Kris ingin berjalan tiba-tiba ia merasakan celananya ditarik oleh seseorang. Kris menengok kebawah dan ternyata ada seorang gadis kecil yang nampak menunduk takut.

''Rara'' panggil Mail.

''namanya Rara?'' tanya Kris lalu menurunkan Mail dan mensejajarkan tubuhnya dengan rara.

''hmmm namanya Rara kak, orang tuanya bercerai lalu mengantar Rara kesini'' bisik Mail karena takut Rara menangis lagi.

''hai cantik, mau kakak gendong nggak?'' tawar Kris.

''nak kok suara kamu berubah?'' tanya bunda Wulan yang sekarang baru sadar kalau suara Kris berubah menjadi lebih berat.

''hehehe aku kebanyakan olahraga bunda'' kekeh Kris menjawab tanpa tau bahwa gadis cantik yang ada disebelah bundanya tengah memerah malu karena mendengar suara Kris.

Kris kembali melihat kearah Rara lalu memegang tangan mungil Rara.

''kakak bawa banyak makanan, ada coklat, kue manis, permen, dan boneka barbie yang sangat cantik. Rara mau nggak?'' tawar kris kembali karena Rara hanya diam.

Rara tiba-tiba mengangguk pelan sedangkan Mail dan anak yang lainnya malah berbinar, mereka segera berlari masuk kedalam panti untuk melihat semua barang yang dikatakan Kris sebab sebelunya Kris memasukkan semua belanjaannya kedalam kotak.

HAP

Tanpa menunggu aba-aba, Kris segera menggendong Rara lalu berlari menyusul anak-anak yang lain hingga membuat Rara yang tak pernah tertawa, akhirnya tertawa.

''hahahaha''

''dia selalu membuat orang lain senang'' lirih bunda Wulan menitikkan air mata.

''ayo kita juga masuk bunda, nanti mereka berebutan kalau tidak dibagi secara adil'' ucap si gadis yang ternyata bernama Angel.

Dan benar saja, para anak panti itu sudah saling berebutan.

''tenang semuanya, kalau masih berebutan maka kakak tak akan membagikannya. Akan kakak ambil lagi dan kakak kembalikan ke penjualnya'' ancam Kris dan akhirnya semua anak tak ribut lagi.

''berbaris, yang paling muda didepan dan yang paling tua dibelakang'' titah Kris lagi dan semua anak langsung melakukan perintah Kris.

''memang hanya dia yang selalu bisa menenangkan anak-anak'' lirih bunda Wulan.