NovelToon NovelToon
Wasiat Pembawa Cinta

Wasiat Pembawa Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Uswatun hasanah

natasya,.
seorang sekretaris yang kehilangan bos yang sangat baik, kepemilikan perusahaan harus jatuh pada sang putra,
tanpa Tasya sangka, mendiang bos nya memberikan wasiat menjodohkan Tasya dengan putra nya Arkan,

apa mungkin mereka akan bersama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Uswatun hasanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

konflik

Tasya senyum senyum sumeringah, saat tau wajah siapa yang Rendy lukis, bakat nya sangat luar biasa, tanpa foto, hanya bertemu langsung, itu pun tidak saling tatap, lukisan wajah Tasya tergambar jelas di sana,

"mas Rendy hebat banget, apa mas sekola lukis? “

"engga, itu otodidak, kalo iseng aja"

"wah, ini si harus jadi karya seni mahal mas"

Rendy tersenyum, hati nya begitu terasa hangat mendengar tanggapan Tasya,

"yang buat lukisan itu mahal bukan pelukis nya, tapi... orang yang ada di dalam gambar itu"

Tasya tertegun, ia baru mendengar kata kata seperti itu, walaupun mungkin hanya gombalan, hati perempuan tetap saja berbunga, entah kenapa dengan Rendy Tasya merasa langsung bisa akrab, tidak seperti laki laki yang lain nya,

"mas bisa aja... "

"oiya apa mas masih mau di sini? aku harus pulang, ini sudah jam empat rupanya"

"rumah kamu dimana? “

" di jalan XX mas"

"oya? , kalo gitu kita se arah, apa kamu bawa kendaraan? “

"emh, kebetulan engga mas"

"kalo begitu ayo, sekalian aku lewat aku antar kamu pulang"

"apa ga ngerepotin mas. aku bisa pesen taxi online aja"

"apa kamu biasa pake mobil? soal nya aku pake motor"

Tasya tersenyum "aku biasa bawa motor sendiri"

"lalu, apa masalah nya? “ tanya Rendy

"engga ada sih.. "

"ayo... "

Rendy selesai mengemasi perlengkapan nya, ia sungguh sungguh mengantar Tasya sampai gerbang rumah, Rendy melihat sekeliling,

"rumah kamu besar sekali"

Tasya hanya tersenyum, "tapi maaf ya mas, Tasya belum bisa ajak mas mampir"

"it's okay, oiya kalo boleh, mas minta no hp kamu ya" Rendy menyodorkan hp nya, meminta Tasya menyimpan nama nya di sana,

"makasih banyak ya mas, semoga mas Rendy sukses sama karya karya nya"

"amiiinnn, jangan di buang ya? “

"mana mungkin mas, nanti Tasya kasih bingkai"

"ya udah semoga kita bisa ketemu lagi ya Tasya, mas jalan dlu"

"hati hati" Tasya membuang nafas nya lelah, di pandangi nya gerbang tinggi menjulang rumah suami nya, belum apa apa ia sudah lelah, akan menghadapi suami nya kelak..

Tasya masuk lewat samping gerbang kecil, security di sana membukakan gerbang melihat siapa yang masuk.

"syukur non sudah pulang, tuan Arkan mencari dari tadi"

"oya? apa dia di dalam? “

"engga non, tuan ke luar lagi"

"baiklah makasih ya pak, saya masuk dulu"

"baik non.. "

Tasya mengaktifkan hp nya,

bi Fatma diam diam memberi kabar pada majikan nya bahwa Tasya sudah datang, begitu banyak notif pesan dan telpon dari Arkan Tasya mengerutkan kening nya

"buat apa mas Arkan telpon? bukan nya dia lagi have fun sama pacar nya? apa karna aku ga lanjutin kerjaan? “

Tasya hendak masuk ke kamar mandi, ketika hp nya berdering

"hallo mas"

"kamu sudah pulang? “

"sudah... "

"kamu dari mana? kenapa ga izin sama saya kalau mau keluar"

"apa mas juga izin sama saya waktu tadi keluar? “

Arkan terdiam, " kita bicara di rumah, sebentar saya pulang"

Tasya tidak menjawab, ia melemparkan begitu saja hp nya ke ranjang,

Tasya dan Arkan sedang menikmati makan malam dalam keheningan, mereka sibuk dengan pikiran masing masing,

"saya tadi mengantar Nathalie ke bandara, dia akan pulang ke London" ucap Arkan tiba tiba.

"iya mas.. " Tasya melanjutkan makan nya

"kamu dari mana tadi?"

"cuma ke mall cuci mata"

"kenapa hp kamu ga aktif? “

"aku lupa isi pulsa, aku kira memang tidak ada pesan"

Tasya sudah selesai dengan makan nya, ia bangkit membawa piring, Arkan meraih tangan nya,

"kamu pergi sama siapa? “

"sendiri mas"

"pa agus bilang kamu di antar pulang laki laki pake motor"

"iya, kebetulan ketemu temen, kita searah jadi sekalian aja"

Arkan begitu intens menatap istri nya,.

"kamu istri saya, saya ga suka kamu pergi sembarangan dan pulang sama siapa aja. kamu tau saya cari kamu kemana mana"

Tasya tau, bagaimana ibu nya sangat cemas, karna Arkan sampai mencari nya ke sana

"saya ga minta mas buat cari saya, saya juga punya kehidupan mas. jangan lupa siapa yang minta privasi antara kita? "

Arkan bangkit, menarik istri nya pelan, Arkan memeluk nya, untung Tasya sudah menyimpan piring nya lagi ke meja,.

"mas lepasin" Tasya tengok kanan kiri, takut pelayan di sana memperhatikan mereka

"kamu benar benar ga perduli saya di luar bagaimana? “

Tasya menggeleng,

"saya mau kamu selalu minta izin pada saya"

"apa mas juga melakukan itu pada istri mas ini?

mas pergi tanpa minta izin, bahkan kemeja kamu acak acakan, dasi sudah terbuka, tergeletak begitu saja di lantai, apa mas lupa pagi tadi mas minta saya memakaikan dasi itu? “

Arkan mengeratkan rahang nya, kenapa ia bisa sebodoh itu?

"dengar mas, jika mas ga suka dengan sifat saya yang begini, kenapa mas ga ceraikan saya saja? yang penting kita sudah menikah untuk menggugurkan wasiat mama kan? “

Arkan belum siap mengatakan semua nya soal Nathalie dan kehidupan nya di London pada Tasya, tapi mendengar yang Tasya ucap kan tentang perceraian kenapa begitu. mengusik hati nya. dulu memang dia yang mengatakan bisa bercerai kapan pun.

"kamu mau cerai? jangan harap Natasya" Arkan begitu saja mencium bibir istri nya, Tasya mencoba melepaskan nya dengan susah payah, namun Arkan begitu kuat memeluk nya

"Mas.. "

Arkan mengangkat tubuh istri nya ke meja makan, ia tidak berhenti menikmati bibir ranum istri nya, beberapa pelayan yang hendak melintas mengurungkan niat melihat adegan tersebut Arkan membuka kaki istri nya lebar, hingga ia bisa berdiri dekat dengan istrinya,

Arkan berhenti, setelah ia mendengar suara isak dari istri nya, pelan Arkan menjauhkan wajah nya, Tasya melempar pandangan nya ke lain arah, Menyeka ari mata yang jatuh begitu saja, karna perlakuan sang suami dengan punggung tangan nya.

"Tasya maaf, saya ga bermaksud nyakitin kamu"

"apa mas puas? setelah pergi sama perempuan itu mas seenak nya cium cium aku? " Tasya memukul dada suami nya sedikit keras hingga Arkan mundur, nada suara Tasya pun meninggi, Tasya turun, ia begitu saja pergi meninggalkan Arkan.

1
Dani M04 <3
Author, aku jadi pengen jalan-jalan ke tempat yang kamu deskripsikan di cerita ini 😍
Fitri Uswatun Hasanah: ayo kak😃
total 1 replies
Kruzery
Aku merasa seperti ikut hidup dalam cerita ini, dari setiap aksi hingga percintaannya 💕
Fitri Uswatun Hasanah: 🥰 terimakasih sudah mampir kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!