NovelToon NovelToon
Lika Liku Kehidupan Rumah Tangga

Lika Liku Kehidupan Rumah Tangga

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Dikelilingi wanita cantik / Fantasi Wanita
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: elfi

menjelang pernikahan elfi harus menemukan fakta bahwa kekasihnya telah bermain curang,Dimas harus ketahuan masih mengharapkan sang mantan,ternyata dini adalah istri pilihan sang ibu.
bagaimana kisah lika liku rumah tangga yang di jalani elfi setelah di nikahi kekasihnya dimas,yang keduanya berasal dari keluarga sederhana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elfi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20 GARIS MERAH

(POV:ARISKA)

...****************...

sudah 6 bulan ini hubunganku dengan mas dumas sangat baik, Dia terlihat benar-benar menyayangiku karena aku bisa merasakannya. perlakuan dia yang sekarang sangat berbeda dengan yang dulu.

apapun kegiatan yang aku lakukan Dia selalu membantu, makan setiap hari dan selalu menyempatkan diri untuk menelepon. padahal dulu sebelum menikah bisa dibilang dia tidak pernah menelepon. bahkan untuk charge saja aku harus yang memulai.

setiap malam juga kami selalu berhubungan intim, katanya tidak pernah bosan.

aku sungguh bahagia dan rasakan menjadi seorang istri. kenapa sudah tidak bekerja lagi maka tugasku sekarang hanya mengurus rumah, keperluan suamiku dan juga ibu mertuaku secara seminggu dua kali aku menemani ibu mertua ku cuci darah.

mungkin karena sudah tua dan sakit-sakitan, kerap kali ibu sangat rewel dan itu sungguh membuatku harus bersabar saat mengurusnya.... ibu sangat suka sekali bakso Malang yang ada di kantin rumah sakit, sebelum melakukan cuci darah bila selalu mengajakku untuk makan bakso malang dulu. nanti tak makan sekarang ibu menghabiskan 2 porsi...

aku sama suami tidak masalah jika saat ini melakukan cucu dari ibunya untuk makanan kesukaannya. tapi kalau kedua hari setelah cuci darah ibu sering Merengek untuk dibelikan makanan yang ingin dia makan, yang sebenarnya dilarang.

tempat rasakan sudah melewati setengah tahun pernikahan. tapi sampai saat ini kami masih belum diberi kepercayaan momongan.

mas Gunawan sich tidak mempermasalah kannya tapi gua nggak tahu kenapa setiap bulan sekali bertanya apa aku datang bulan atau tidak. terkadang membuatku stres juga.

saat ini aku dan ibu sedang bersantai duduk di sofa sambil menonton TV jam pukul 10.00 pagi.

"terus apa kamu sudah ada tanda-tanda mau hamil?"tanya ibu memasang wajah datar.

aku yang dari tadi fokus menuju ke arah ibu.

aku nggak tahu bu tapi aku sebenarnya sudah telat datang bulan 3 minggu dari tanggal bulan sebelumnya."diriku dan langsung mengarahkan pandangan ke acara TV lagi.

tiba-tiba ibu sudah ada di sebelahku namun atap dengan serius...

"kamu sudah tespek belum, siapa tahu kamu telat itu berarti kamu sedang hamil."tanya ibu serius..

"belum Bu, memangnya begitu ya? tapi aku nggak ngerasa kalau aku mual dan ngirim sesuatu. karena biasanya kan kalau orang hamil pasti mual dan ngidam yang aneh-aneh. malah sepertinya berapa hari belakangan ini, mas yang suka mual kalau pagi, sudah gitu juga sekarang kebanyakan nggak masuk nasi kata suka mulki itu Bu?"jelaskan sembari menatap wajah ibu juga.

"Alhamdulillah, Alhamdulillah kalau begitu coba sekarang beli tespek di apotek depan sana. ibu yakin kamu sekarang sedang hamil ris..."ucap ibu bersyukur dan tidak bahagia.

aku pun mencari penasaran, apakah benar bahwa saat ini aku sedang hamil. untuk mengurangi rasa penasaranku dan ibu akan izin ke ibu untuk pergi ke apotek dapat membeli tespek atau alat tes kehamilan.

"ya sudah kalau begitu aku izin dulu ya Bu mau beli tespeknya"cintaku sambil berdiri dari sofa. dan menuju kamar untuk mengambil dompet serta kunci motor..

sepanjang jalan menuju apotek hatiku terus berdebar. dan sampailah di parkiran apotek aku markirkan motor Suzanna di apotek 2 bulan terakhir ini sepi, biasanya 2 bulan sebelumnya kalau aku lewat jalan sini apoteknya selalu ramai.

sempat heran juga sih kenapa bisa jadi sepi gini. tapi aku tetap melakukan kaki masuk ke dalam apotek dan langsung menghampiri petugas yang sedang bermain ponsel di Bangkok customer.

"Mbak saya mau beli tespek ada atau nggak?"tanyaku pada petugasnya.

"ada mbak, mau yang murah atau yang mahal?"kayaknya balik dan tersenyum Rama.

"bedanya apa ya Mbak sama-sama bergaris kan nanti hasilnya, saya yang mau beli yang murah aja berapa Mbak?"unsur ke sembari mengeluarkan uang selembar rp50.000.

"ini tespeknya yang murah, harganya rp20.000."ucap petugas dengan nada ketus dan pasang wajah jutek, menyerahkan tespeknya padaku dan mengambil uang yang ada di tanganku.

saat dia sedang mengambil uang kembalian. kebetulan ada beberapa orang yang masuk ke dalam apotek.

dan saat petugasnya menyerahkan uang kembalian dengan wajah sutet aku langsung menegurnya.

maaf ya Mbak kalau saya ada salah. tapi saya mau tanya, tadi di awal Mbak sangat ramah. tapi setelah tahu saya mau beli yang harganya murah kenapa tiba-tiba aja Mbak berubah jadi jutek...?

apa saya salah kalau ingin membeli yang murah? tolong ya Mbak siapapun itu yang datang ke sini untuk membeli obat atau apapun yang harganya murah atau mahal tolong dilayani dengan ikhlas.

karena kami membeli bukan meminta barang yang Mbak jual. lagi pula Mbak juga kan digaji dari kami, para pemilik yang membeli barang di apotek tempat Mbak bekerja.

sekali lagi tolong layani pembeli dengan ikhlas dan ramah ya mbak.

kalau mbaknya aja cute gini, mana ada yang mau kemarin untuk membeli barang di sini. kan kalaupun tiap bulan pendapatan toko ini menurun bisa tutup tokonya. lalu mbaknya kan kena pengurangan karyawan, apa mbaknya mau begitu??"jelaskan menasehati dan mengingatkan lalu mengambil uang kembalian tanpa menunggu jawaban sebuah tugas dan aku segera keluar dari apotek.

orang-orang yang tadi masuk sempat memperhatikan aku berbicara tadi dan manggut-manggut seperti sependapat dengan apa yang aku ucapkan dengan petugas itu.

setelah sampai rumah ibu sudah menyambut dan tidak sabar agar aku segera melakukan tes dengan alat yang baru saja aku beli.

aku masuk ke dalam kamar mandi yang ada di belakang dekat dapur dengan peraturan berdebar aku mengikuti petunjuk yang ada di kemasan.

ke kampung urin ke dalam wadah kecil, lalu kemasukan alat panjang yang kecil ke dalam urine itu dan segala kuangkat. dan tak begitu lama muncul warna merah dengan garis 2.

bentuk perasaanku benar-benar tak Bisa dijelaskan. perasaan haru udah bahagia aku masih belum yakin bahwa aku saat ini sedang hamil, saat ini hari yang akan tumbuh berkembang dalam rahimku.

Tok tok tok

"fi, sudah belum tesnya? kenapa lama sekali..?"panggil ibu bersuara dengan keras.

"iya Bu, tunggu sebentar lagi aku keluar."0 balas ku menyahut.

aku segera merapikan kemasan tespeknya dan membuang ke tempat sampah. lalu aku membawa alat yang menunjukkan hasil penggaris dua warna merah.

Kreek

pintu kamar mandi ku buka, ibu langsung brondong dengan pertanyaan...

"di mana Pi hasilnya...?? tanah ibu penasaran dan mimiknya sangat serius...

aku langsung menunjukkan hasil tesnya dan keserahkan kepada ibu...

dengan sangat yakin ibu menerima dan saat melihat hasil wajah ibu tersenyum lebar dan langsung memelukku dan sangat erat.

Alhamdulillah terima kasih Tuhan akhirnya ibu akan menimbang cucu juga..."ucapnya bahagia dan menangis karena ku dengar suara isak tangis dari ibu.

Bersambung

1
Say Namora II
lanjut KK seru cerita ya
Jonri Simamora
keren
keren,lebih semangat lagi KK buat nulis ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!