NovelToon NovelToon
Benci Yang Tercinta

Benci Yang Tercinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Teen Angst / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami / Trauma masa lalu
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rumachi

"Pada akhirnya, kamu adalah luka yang tidak ingin aku lepas. Dan obat yang tidak ingin aku dapat."

________________

Bagaimana rasanya berbagi hidup, satu atap, dan ranjang yang sama dengan seseorang yang kau benci?
Namun, sekaligus tak bisa kau lepaskan.

Nina Arunika terpaksa menikahi Jefan Arkansa lelaki yang kini resmi menjadi suaminya. Sosok yang ia benci karena sebuah alasan masa lalu, namun juga cinta pertamanya. Seseorang yang paling tidak ingin Nina temui, tetapi sekaligus orang yang selalu ia rindukan kehadirannya.

Yang tak pernah Nina mengerti adalah alasan Jefan mau menikahinya. Pria dingin itu tampak sama sekali tidak tertarik padanya, bahkan nyaris mengabaikan keberadaannya. Sikap acuh dan tatapan yang penuh jarak semakin menenggelamkan Nina ke dalam benci yang menyiksa.

Mampukah Nina bertahan dalam pernikahan tanpa kehangatan ini?
Ataukah cinta akan mengalahkan benci?
atau justru benci yang perlahan menghapus sisa cintanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumachi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Api Cemburu

Jefan memarkirkan mobilnya didepan sebuah bangunan dimana tempat istrinya bekerja.

Langkahnya bergerak perlahan memasuki kafe.

Matanya mengedar luas begitu sampai kedalam tempat ini. Ini kali pertama Jefan memasuki tempat favorit Nina. Cukup ramai tapi suasana tetap menenangkan.

Alunan musik selalu mengiri para pelanggan yang berbincang ringan, atau anak-anak yang sedang mengerjakan tugas, atau seseorang individu yang hanya ingin menghabiskan waktu santai.

Lelaki itu bergerak menghampiri meja kasir yang langsung menyapa dan menanyakan pesanannya.

"Maaf, saya bukan mau memesan, tapi ingin mencari Nina salah satu pekerja disini"

"Oh Nina, dia masih berada di ruang Pak Jean sejak datang tadi"

"Untuk apa?"

"Maaf, tapi saya juga kurang tau, tuan"

"Bisakah aku menemui mereka?"

Kasir itu nampak berpikir, raut wajahnya kebingungan. Ia melirik teman kasir nya yang berada disebelah untuk meminta bantuan.

"Tidak perlu khawatir, saya bukan orang aneh. Saya suami Nina"

"Ah baik, kalau begitu mari saya antarkan"

Jefan mengangguk. Ruangannya berada tak jauh dari tangga lantai dua. Kasir itu mengetuk lembut saat tiba didepan pintu.

"Permisi pak, ada tamu"

Tidak ada sahutan selama beberapa detik. Sampai kemudian suara derap langkah datang mendekat ke arah pintu dan membukanya.

Alis Jefan bertaut begitu memandang isi ruangan tersebut yang baru saja di buka.

Nina duduk disana sedang memegang sendok dan mulut yang mengembung, dihadapannya juga terdapat makanan yang sama.

Mereka makan bersama? Berhadapan? Di ruang kerja pribadi?

Seketika timbul percikan kecil dihati Jefan. Pandangannya mengkaku tak bersahabat.

"Hai Jef! Masuklah" ujar Jean yang mengarahkan tangannya kedalam ruangan.

Jefan tak menjawab dan berekspresi apa-apa berjalan masuk keruangan itu.

Jean menutup pintu begitu mempersilahkan kasirnya kembali bekerja.

"Jefan~" suara istrinya menyeru dengan mulut yang masih mengunyah

Lelaki itu menatap datar, "Apa yang sedang kau lakukan?"

"Kau tidak lihat dia sedang makan" ujar Jean mengambil alih.

Jefan masih berdiri tegak memandangi istrinya.

Nina menelan makanannya, ia meletakkan sendok dan terduduk tegak.

"Ada apa kemari? Apa rapatmu sudah selesai?"

Jefan mendecih, pertanyaan istrinya itu dihiraukan nya.

"Kau... kau bahkan tak pernah mau ku ajak sarapan bersama, tapi sekarang kau bisa sarapan dengannya?"

"Ini kan sudah jam sepuluh lewat, bukan sarapan namanya tau" Jean lagi-lagi bersuara menyerobot jawaban. Ia mendekat kearah tempat duduk nya tadi, tepat di depan semangkuk bubur abalone berada. Di hadapan Nina.

"Kau tadi cuma meminta izin untuk bekerja kan? bukan untuk makan bersama pria lain"

"Jawab Nina, kenapa kau makan bersamanya sepagi ini, berdua saja disini?"

Nina mematung, dapat Nina rasakan Jefan yang agak terlihat kesal sekarang. Lelaki itu bahkan memandangnya dengan mata yang mampu melubangi wajahnya.

Tajam sekali.

Jean melirik Jefan dengan jengah. Ia menghela napas berat, ini memang salah nya karena memaksa Nina makan bersama dikantornya.

Padahal gadis itu sudah menolak sopan dan ingin memakan bubur yang sudah dibelikan nya ini nanti saat jam makan siang.

Tapi, ia masih menyeretnya kemari dengan alasan tak bisa makan sendirian.

Dan Nina, manusia tidak enakan itu, dengan pasrahnya menuruti kemauannya.

"Aku yang meminta makan disini, karena mengingat kondisinya kemarin, aku membelikanya bubur. Dan aku mengajaknya makan bersama terlebih dahulu tadi saat dia baru datang"

"Bukankah kau terlalu perhatian pada istri orang?"

Nina panik, suasana semakin tidak kondusif. Gadis itu berdiri mendekati Jefan yang sudah mulai kalut.

"Jefan, aku minta maaf tidak memberitahu soal ini. Aku.... "

"Diam, Nina! Aku sudah tidak bertanya padamu"

"Kau harus tenang dulu...."

"Tenang? Menurutmu suami mana yang bisa tenang melihat pemandangan seperti ini?"

"Pemandangan seperti apa? kami cuma makan bersama"

"Cuma katamu?..... jangan gila Nina! kau, tidak bisa terus bersikap seperti ini, bagaimana nanti orang akan memandangmu?!"

"Apa maksudmu? apakah makan bersama terlihat aneh? Aku bahkan tidak berusaha memakaikan dasinya kan!"

Jefan terdiam. Gadis ini sedang menyindir rupanya. Jadi dia merasa tersinggung karena kejadian tadi pagi?

"Sial.. kau mau menyudutkan ku?"

"Hei~ berhentilah bicara kasar pada istrimu sendiri"

Jean menginstruksi Jefan tajam. Nada bicaranya menunjukkan bahwa dirinya tak menyukai semua ucapan Jefan tadi.

Jefan menyeringai kesal "Kau memang terlalu ikut campur urusan orang ya. Biar ku peringatan, jangan sok perhatian dengan istri orang lain, itu sikap menjijikan"

"Kau menganggapku perhatian? Jadi apa kau memang menyadari, kalau kau bukan suami yang memberikan perhatian cukup pada istri?"

Jean berbicara dengan nada sarkas. Wajah ramahnya berubah sama kesalnya dengan wajah suaminya itu. Apa ia merasa tertantang mendengar ucapan Jefan?

"Apa?!"

"Kau bahkan tidak tau kan saat istrimu sedang sakit dan masih memaksakan diri bekerja, dia bahkan sampai terluka karena hal itu"

"Mau kujelaskan lebih detail? Tangan istrimu itu terluka karena tertancap serpihan kaca, tapi dia justru malah terus membungkuk dan memastikan kondisi orang lain. Dia sendiri bahkan tak sadar atas luka nya itu"

Napas Jefan memburu, tangannya mengepal ingin memecahkan sesuatu, sorot matanya menusuk Jean yang justru nampak tegas tapi santai.

"Kapan itu terjadi?"

"Kapan ya... ah~ saat sekertaris mu itu menjemputnya"

Hera menjemput Nina?

Itu tandanya terjadi saat Jefan pergi meninggalkan istrinya setelah kejadian dirinya yang hilang kendali karena mabuk.

Nina terluka? Tidak hanya itu. Dia bahkan bekerja meski sedang sakit?

Dan lelaki itu mengetahui semuanya? Bahkan Jefan suaminya sendiri tak tau apapun.

"Jefan.. saat itu bukan karena aku sakit, itu cuma kecerobohanku, sungguh"

Nina memegang lengan Jefan yang tak bergeming. Ada rasa takut dalam hatinya Jefan akan murka.

"Apa ada lagi kejadian buruk yang menimpa istriku?" Jefan menekankan pertanyaan, ia bahkan tak menoleh sedikitpun ke arah Nina.

"Belum lama ini, saat Nina berada di gudang belakang dan tiba-tiba lampu disana padam. Dia ketakutan, bahkan hampir tak bernapas. Untuk itu, aku tidak begitu kaget melihat kondisi Nina semalam"

Jemari Jefan menekan kuat kedalam telapak tangan. Apa yang membuat lelaki ini begitu merasakan gemuruh amarah?

Nina dan Jean yang makan bersama? Nina yang terluka? Jean yang terlalu banyak di sisi Nina? Atau ketidaktahuan dirinya atas segala yang menimpa istrinya?

"Mulai sekarang tolong jaga batasanmu, kau juga harus selalu ingat kalau perempuan ini adalah wanita bersuami"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
pikacuw
jantung ginjal dan usus gw😭💔
Rumachi: Ar yu okey? :)
total 1 replies
pikacuw
lahhhhh perasaan baru aja mesra2an... udah ada lagi aja yg bikin greget🙂🤦🏻
Irha Sila
Luar biasa
Irha Sila
Lumayan
Nunk🇮🇩🇵🇸
Karya perdana tapi gaya penulisan, tata bahasa n tanda bacanya bagus thor jadi enak dibaca. Sering nemu novel dri jalan cerita bagus tapi tanda bacanya berantakan jadi bikin ga mood baca. Semoga jalan ceritamu jg bgus thor ga berbelit2.
Rumachi: Terimakasiii banyak hihihi/Whimper//Heart/
total 1 replies
Esti Purwanti Sajidin
ayuh ka syemangad sdh 1 vote ka
Rumachi: Syaaap!! timaaaciiw/Kiss/
total 1 replies
pikacuw
nyebut lu fan astagfirullah itu istri lu sendiri /Panic/
pikacuw
lanjutin sekarang atau gw gulung nih bumi/Sob/
Rumachi: gakpapa gulung aja
total 1 replies
pikacuw
lanjut thor 🙌🏻
pikacuw
Masih baru banget rilis nih, baru 6 bab tp udah bikin arrgggghhggg campur aduk huhuuhuuu nice thor😭😭
pikacuw
belum-belum udah geregetannnnn gw hihh
pikacuw
awal yang menarik
MindlessKilling
Author jago bener bikin cerita, sukses terus! 🙌
Rumachi: Maaciiw🥺🫶
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!