NovelToon NovelToon
Kau Dan Aku Selamanya

Kau Dan Aku Selamanya

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Suami Tak Berguna
Popularitas:33.4k
Nilai: 5
Nama Author: Seraphine E

Hidup Audy runtuh ketika pengkhianatan dalam rumah tangganya terbongkar. Di tengah luka yang menganga, kariernya justru menuntutnya berdiri tegak memimpin proyek terbesar perusahaan. Saat semua terasa mustahil, hadir Dion—direktur dingin yang perlahan menaruh hati padanya, menjadi sandaran di balik badai. Dari reruntuhan hati dan tekanan ambisi, Audy menemukan dirinya kembali—bukan sekadar perempuan yang dikhianati, melainkan sosok yang tahu bagaimana melawan, dan berhak dicintai lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seraphine E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Mobil Dion berhenti perlahan di depan pagar rumah Audy. Malam itu udara Jakarta terasa pengap, namun suasana rumah justru lebih sunyi dari biasanya. Lampu teras mati, pagar sedikit terbuka, dan ada hawa aneh yang membuat Dion langsung waspada.

Audy turun sambil merapikan tasnya, “Kok sepi banget ya, biasanya Bi Ijah udah nyalain lampu…”

Dion mengangkat tangannya, menahan Audy agar tidak masuk dulu. “Tunggu di sini, Dy. Aku cek dulu.”

Namun Audy yang sudah cemas, buru-buru keluar dari dalam mobil. Begitu pintu rumah dibuka, pemandangan di dalam langsung membuat perutnya terasa mual: ruang tamu berantakan, laci-laci tercongkel, barang-barang berserakan di lantai.

“Astaga, kenapa ini…?" seru Audy, tubuhnya gemetar.

“Dy, jangan gegabah, kita nggak tahu kondisi didalam. Bisa jadi masih ada malingnya didalam,” ucap Dion cepat, lalu mengambil ponselnya untuk menelepon satpam komplek dan pihak kepolisian.

Tiba-tiba terdengar suara-suara dari arah kamar belakang. Audy dan Dion saling berpandangan, lalu berlari ke sana. Di kamar Bi Ijah, mereka menemukan sosok perempuan paruh baya itu tergeletak di lantai, tangan dan kakinya terikat kain, mulutnya dilakban.

“Bi Ijah!!” Audy langsung panik, berlutut melepaskan ikatan dan membuka lakban dari mulutnya.

Bi Ijah batuk keras, wajahnya pucat. “Bu… ada maling, Bu… mereka… mereka ngacak-ngacak semua ruangan…”

Dion membantu menopang tubuh Bi Ijah ke tempat tidur, lalu menenangkan. “Tenang, Bi. Yang penting bibi selamat sekarang.”

Audy bergegas menuju kamar dan ruang kerjanya, dan benar saja—ruangan itu sudah hancur. Laci meja kerjanya terbuka paksa, lembaran-lembaran kertas bertebaran, beberapa map hilang. Laptopnya pun lenyap.

“Tidak… rancangan proyekku… Semuanya hilang” suara Audy tercekat, tubuhnya lemas. Dia jatuh terduduk di kursi, kedua tangannya memegangi kepala. “Itu semua kerja keras berbulan-bulan, Dion…”

Dion menunduk, menepuk bahu Audy pelan. “Dy, denger aku. Yang penting kamu, Bi Ijah, semua selamat. Urusan proyek, kita bisa susun ulang. Yang nggak bisa dibeli itu nyawa.”

Audy menghela napas berat, lalu menatap Dion dengan mata berkaca-kaca. “Kok bisa ada maling, masuk kerumah ini. Selama ini lingkungan ini selalu aman, dan nggak pernah sampai ada kejadian kayak gini”

Dion mengepalkan tangan, wajahnya menegang. “Sudah Dy, kita laporin aja dulu ke polisi, ada cctv kan. Semoga aja pelakunya ketangkap di cctv.”

Audy menunduk, merasa amarah, ketakutan, dan kelelahan bercampur jadi satu. Rumah yang selama ini jadi tempatnya merasa aman, kini seolah menjadi tempat paling berbahaya untuknya.

“Aku curiga mereka mau ngambil sesuatu” suara Audy lirih namun tajam. “Jangan-jangan ini semua perbuatan Chandra”

Dion menatap Audy dalam-dalam, "Kenapa kamu bisa nyimpulin kayak gitu?" tanya Dion.

Audy menghela nafasnya, "Sebentar lagi sidang perceraian kami akan digelar, dan aku punya bukti-bukti perselingkuhan dia dan beberapa perempuan lain. Dia pasti mau ngambil bukti yang aku punya, aku udah mikir kalau dia nggak akan diam aja. Makanya aku mikir pencurian ini bukan kebetulan"

"Terus bukti-bukti itu apa ikut hilang?" kata Dion.

Audy menggeleng, "Aku simpan bukti perselingkuhan mereka di deposit bank, bareng sama sertifikat rumah ini, dan surat-surat penting lainnya." jawab Audy.

"Bagus kalau begitu, yang penting sekarang kamu aman dulu. Mungkin malam ini kamu bisa tinggal di hotel dulu bareng bi Ijah" Dion menawarkan Audy tinggal di hotel atau apartemen miliknya, tapi Audy menolak.

"Nggak usah Dion, aku bisa tinggal sementara di rumah Yunita dulu. Tapi sebelumnya aku mau bawa bi Ijah kerumah sakit, takut dia kenapa-kenapa. Pasti bi Ijah shock banget" kata Audy.

Dion setuju, dan menghubungi Yunita, "Oke kalau gitu, aku anterin kamu ke rumah sakit. Masalah pencurian rumah kamu ini, biar ditangani polisi, kebetulan mereka sudah datang" ucapnya saat melihat beberapa mobil polisi berhenti didepan rumah.

...***...

Beberapa polisi segera memasang garis kuning di pagar. Dua orang lainnya memotret kondisi ruangan yang acak-acakan, sementara seorang penyidik mencatat keterangan dari Audy.

“Jadi, selain beberapa barang berharga seperti perhiasan dan uang tunai yang hilang, apa ada yang lain Bu?” tanya salah satu petugas.

Audy mengangguk, suaranya lemah. “Ada beberapa dokumen penting, laptop, dan rancangan proyek. Semuanya juga ikut dicuri.”

Polisi menulis cepat di bukunya. “Kami akan menyelidiki kasus ini, Bu. Kami juga meminta rekaman cctv rumah ini. Untuk membantu proses penyelidikan.”

Dion, yang berdiri di sisi Audy, menambahkan dengan nada tegas, “Tolong selidiki dengan serius kasus ini, Pak. Saya yakin komandan anda sudah memberi instruksi yang jelas, untuk tidak main-main dengan penyelidikan kasus ini. Selain itu, saya curiga ini bukan pencurian biasa tapi didalangi oleh orang lain"

Petugas mengangguk singkat, sementara tim olah TKP terus bekerja.

Tak lama kemudian, Dion membawa Audy dan Bi Ijah yang masih lemas ke rumah sakit. Di dalam mobil, Audy duduk di kursi belakang, tangannya menggenggam erat jemari Bi Ijah yang pucat. “Maaf, Bi… semua ini terjadi gara-gara saya…”

Bi Ijah berusaha tersenyum tipis, meski suaranya serak. “Bukan salahnya ibu, saya nggak kenapa-kenapa kok bu. Yang penting saya juga masih selamat.”

Dion sesekali menatap Audy lewat kaca spion. Ada sesuatu di matanya, khawatir pada perempuan yang kini duduk di belakangnya.

Setelah pemeriksaan di rumah sakit selesai dan Bi Ijah dinyatakan stabil, Dion lalu membawa Audy ke rumah Yunita, yang sudah diberi kabar, dan dengan senang hati mempersilahkan Audy dan Bi Ijah tinggal di rumahnya sebagai tempat tinggal sementara.

Malam itu, Audy akhirnya tidur di kamar tamu rumah Yunita. Namun tatapannya kosong ke langit-langit. “Kalau benar Chandra dalang dibalik kejadian ini, aku nggak akan pernah maafin dia…” gumamnya.

...***...

Sementara di tempat lain—

Chandra berdiri di ruang tamu apartemennya, wajahnya merah padam. Laporan dari anak buahnya mengecewakan, bukti perselingkuhan miliknya tidak bisa ditemukan.

“Bodoh! Kalian cuma bawa laptop dan beberapa map proyek kecil begini?!” bentaknya sambil menghantam meja dengan tinjunya.

Salah satu pria bayaran yang gemetar menjawab, “Bos… kami sudah obrak-abrik semua ruangan. Nggak ketemu apa yang bos cari.”

Chandra menggeram. “Brengsek! Berarti Audy menyimpannya di tempat lain.”

Jenny yang duduk di sofa, menyalakan sebatang rokok dengan santai. “Lalu apa rencanamu selanjutnya? Kamu mau terus menghabiskan uang untuk menyewa orang bodoh itu?”

Chandra menoleh tajam, tapi kemudian menarik napas dalam. Senyum sinis muncul di wajahnya. “Kita jalanin rencana kita sebelumnya.”

Jenny menaikkan alisnya. “Maksudmu?”

Chandra berjalan mondar-mandir, lalu berhenti sambil menatap Jenny. “Rencana buat hancurin nama baik Audy.”

Jenny menyeringai, ikut terbawa permainan. “Akhirnya kamu setuju juga buat pakai rencana itu. Sudah kubilang kan, kalau itu cara paling cepet dan efektif. Kamunya aja ngeyel”

Chandra menambahkan dengan suara penuh kebencian, “Dan rancangan proyek ini… Aku bakal jual ke perusahaan saingannya. Biar karirnya juga berantakan.”

Tawa Jenny pecah, menggema di ruangan itu. “Ya udah tunggu apalagi, lakuin sekarang. Aku bakal hubungin admin akun gosip. Kita harus gerak cepet, sebelum keduluan sama Audy"

Chandra mengangkat gelasnya, meneguk alkohol dengan tatapan liar. “Audy kira dia sudah menang? Nggak, aku nggak bakal biarin dia menang, apalagi setelah dia ngerebut semua dari aku.”

...****************...

1
Kusii Yaati
kok aq jadi emosi sendiri 😤...hufff sabar rr!!!!
Yuni Ngsih
Thor lanjutannya mana ko dipotong ku lg asyik baca lg ....iiiihhhh kamu ...Audy yg punya cerita lg dipotong ku ngenes Thor ....😠😠😠👍👍👍💪💪💪
Yuni Ngsih
satu kata buat si Candra gila ....kasian Audy Thor yg punya ceritra ko masalahnya banyak banget ....he ...ok...💪💪💪
Kusii Yaati
lanjut Thor 😁😘
Kusii Yaati
lanjut Thor... semakin seru ceritanya,tak sabar aq menunggu kehancuran ayah dan ibu tirinya Audy.dasar sampah mereka 😤🤧
Kusii Yaati
ternyata Audy keturunan orang kaya
Kusii Yaati
kalau aq jadi Audy mending aq keluar dari perusahaan itu... lagian kakeknya ngapain sih maksa jodohin Dion sama ondel ondel itu, memuakkan 😒
kalea rizuky
lanjuttt
kalea rizuky
audy lemah kebanyakan drama wong tinggal. cerai toh rmh jg rmhmu oon bgt lu
kalea rizuky
bertele tele uda cerai selesei
kalea rizuky
udah mokondo tukang selingkuh
kalea rizuky
kapok lu pemimpin dajjal
Epin Lia Wati
kaya nya seru nih👍🏾
Dilla Fadilla
lanjutttt thorrr seru harus hancur keluarga Dajjal berserta candrutt
Kusii Yaati
itu belum seberapa, kurang kejam karmanya buat lebih hancur lagi hidup jenny
Kusii Yaati
Chandra... Chandra kamu sendiri yang bermain api ketika kamu terbakar dan hidup mu hancur kamu tidak terima dan malah menyalahkan orang lain...anda warasss 🤨
echa purin
👍🏻
Kusii Yaati
lanjut Thor
Kusii Yaati
wihhh pantes Audy pinter orang Tantenya juga pebisnis handal
Kusii Yaati
benar benar keluarga yang woww 😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!