AKU BUKAN PELAKOR

"eh tu cewek siapa si?"tanya lusi.

"gak tau tapi kok dia lancang banget ya main masuk aja ke ruangan nya bos,"ucap Yeni.

"atau jagan-jangan itu selingkuhan nya si bos ya, ih amit-amit cantik-cantik kok mau jadi PELAKOR,"ucap lusi.

Ya begitu lah kira-kira julitan para kariyawan di sana. Karena mereka masih baru jadi tidak mengenal Nabila. Dan yang mereka ketahui juga Bos mereka sudah memiliki seorang istri. yang mereka ketahui istri bos mereka adalah Monika. Karena sudah sangat sering sekali mereka bertemu dengan nya.

Tok tok tok

"Masuk."

Pintu pun terbuka tapi Aldo belum menyadari ke datangan istri nya.

"ya ada perlu apa?"masih fokus dengan pekerjaan nya.

Tersenyum jahil. "Maaf pak, apa saya menggangu pekerjaan bapak?"

Mendengar suara yang sangat ia kenal, Aldo langsung beralih menatap seseorang di balik pintu yang sedang tersenyum ke arah nya.

Tersenyum. "Sayang kenapa kamu kesini, kenapa juga kamu gak nelpon dulu kalau mau datang?"

"sengaja karena aku mau kasih kejutan sama kamu."

mencubit pipi. "em kamu ini ya udah mulai nakal sekarang,"ucap nya gemas.

"tadaaa liat aku bawain makan siang buat kamu."

"wah Sayang ku tau aja kalau suami nya lagi laper."

"Tau dong yuk kita makan,"ajak nya.

Membuka rantang. "oya ini masakan aku sendiri lo kamu tau sampai 3 aku masak khusus buat kamu,"jelas nya.

"benar kah emang kamu bisa masak?"

"gak si tadi aku minta ajarin sama ibu."

"sini aku cobain,"ucap nya lalu menyuap kan makanan ke mulut nya.

"gimana enak gak?"tanya Nabila.

yang di tanya hanya diam saja, tak memberi respon apa pun. Membuat perasaan Nabila Jadi was-was, sebab ini adalah masakan pertama nya jadi ia takut jika rasa nya tidak enak.

"ih Do kok diam aja si gimana enak gak,"kesal nya.

"wah istri ku udah mulai pintar ya, masakan kamu enak banget Sayang,"puji nya.

"beneran kamu gak lagi bohong kan?"

"iya sayang ini benaran enak,"ucap nya meyakin kan.

"hah syukur lah kalau enak,"ucap nya lega.

Dan mereka pun menikmati makan siang bersama di ruangan tersebut.

Dengan sesekali mereka mengobrol ringan.

Setelah selesai makan, Nabila hendak ingin pamit pulang karena tidak mau menganggu pekerjaan suami nya.

"ini kan udah selesai makan nya aku langsung pulang ya?"

"lah kok pulang sih, aku kan masih kangen sama kamu,"ucap nya bermanja.

"sore juga ketemu lagi, ini juga kenapa jadi bucin amat ya,"ledek nya.

"ya udah boleh pulang tapi cium dulu,"ucap Aldo.

"Gak mau ah malu."

"sayang cium dulu,"rengek nya.

"ais ya udah tapi mata kamu tutup dulu,"ucap Nabila yang di turuti Suami nya.

"emuahhh."

Tersenyum. "terimakasih sayang ku."

"ya udah aku pulang ya,"pamit nya.

Menganguk. "hati-hati ya kalau udah sampai segera hubungi aku,"ucap Aldo yang di balas anggukan sebagai jawaban.

Nabila pun akhir nya keluar dari ruangan Aldo.

Namun saat baru sampai di ruang kerja para kariyawan, ia lansung di sindir keras oleh mereka yang tak tau apa-apa.

"ih jadi selingkuhan aja kok bangga nya minta Ampun,"ucap lusi.

"kayak udah gak laku lagi, PELAKOR emang gitu ya kerjaan nya Godain suami orang,"ucap Yeni.

"gak sekalian aja jual diri sama om-om hidung belang,"lanjut nya.

"ih Najis."

Nabila yang mendengar sindiran untuk nya, hanya bisa diam dan terus melangkah kan kaki nya. Ia berusaha untuk kuat dan tegar dan menganggap semua nya tidak terjadi apa-apa.

Sedang kan pak Seto, yang tak sengaja mendengar ia hanya bisa menguat kan Nabila.

"nyonya yang sabar ya, mereka pekerja baru yang tidak tau apa-apa makanya asal bicara,"ucap pak Seto.

Mengaguk. "iya makasih ya pak, kalau gitu saya pamit pulang dulu."

Ucap Nabila yang di balas anggukan sebagai jawaban. Melihat Nabila sudah menaiki sebuah Taksi. Pak Seto langsung menghampiri para wanita julid itu dan langsung membentak mereka semua.

"kalian tau apa yang sudah kalian lakukan adalah kesalah besar,"bentak nya.

"ih apaan si pak Seto datang-datang langsung marah gitu kaget tau,"ucap lusi.

"dengar ini baik-baik jika kalian tidak tau apa yang sebenar nya jangn asal bicara kalau tidak ingin kehilangan pekerjaan kalian."

"kenapa si pak emang nya bapak kenal sama perempuan itu?"tanya Yeni.

"ya sayan sangat mengenal nya dia adalah perempuan baik-baik,"jelas nya.

"dia adalah istri kesayangan bos kalian, jadi jaga ucapan kalian jika masih mau bekerja."

"dan satu lagi dia adalah wanita baik-baik tidak seperti yang kalian fikir kan,"lanjut nya lalu segera pergi meninggal kan para wanita julid itu.

Mendenger apa yang di kata kan pak Seto, semua nya langsung terdiam tak berkutik. Dan akhir nya mereka bubar untuk melanjut kan pekerjaan mereka kembali.

Singkat cerita.

Malam telah tiba. Tepat pukul 8 malam Aldo baru saja sampai rumah nya, saat ia memasuki rumah nya ia hanya melihat ibu mertua nya sedang duduk di depan televisi.

"kamu udah pulang?"

"iya bu oya Nabila kemana kenapa gak sama ibu?"

"istri mu lagi shalat Isha di kamar."

Mengaguk. " oh ya udah kalau gitu aku ke atas dulu ya bu,"ucap Aldo.

Dan saat membuka pintu kamar ia melihat istri nya sedang melipat Mukena nya. Ia menghampiri dan tersenyum di kala melihat wajah cantik sang istri.

Menatap bingung. "kamu kenapa senyum-senyum gak jelas gitu Do apa ada yang aneh?"

menggeleng. "gak ada apa-apa kok."

"ya trus apa yang terjadi sama kamu Do kenapa gak jelas banget si,"kesal nya.

"gak aku cuma merasa bahagia aja karena mendapat kan seorang istri yang cantik dan baik seperti kamu,"ucap nya membuat Nabila Salting.

"ih aku kira apa an, ya sudah sana mandi dulu aku mau nyiapin makan malam buat kamu."

"ok siap sayang ku,"ucap Aldo.

Nabila pun segera turun hendak ingin menyiapkan makan malam untuk sang suami. Sedang kan Aldo segera mandi karena ia juga sudah merasa laper di perut nya.

Skip.

"udah selesai mandi nya, sini makan dulu udah aku siapin."

"kesayangan ku ini tau aja kalau suami nya udah laper,"Goda Aldo.

"udah gak usah lebay cepat di makan mumpung aku lagi baik nih mau ngurus kamu."

"iya iya cerewet banget si istri ku ini."

Aldo pun menikmati makan malam yang sudah di siap kan sang istri tercinta dengan lahap nya, entah itu laper atau enak ia begitu lahap menikmati.