Annastasya Grelind Wijaya adalah gadis yang kerap di sapa Anna begitulah orang-orang memanggilnya, Anna berusia 14 tahun.
Anna yang terkenal pendiam sering kali mendapatkan Bully-an bahkan kekerasan fisik dari teman-temannya, Bahkan di luar sekolah pun Anna sangat di benci oleh kedua orang tua nya beserta kedua Abang nya entah apa kesalahan nya.
"Akan gua buat seluruh keluarga Lu semakin membenci Lu Anna" batin Clarissa menatap sinis Anna.
Bagaimanakah cerita selanjutnya jeng jeng jeng....
Happy Reading🤍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maulida_ap, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memberikan Edward kesempatan
Markas Black Rose
Anna saat ini sedang berkumpul dengan kedua sahabat serta kedua Abang angkat nya, tiba-tiba telponnya berdering sebelum mengangkat telepon Anna terlebih dahulu memberikan kode kepada semua orang untuk diam, setelah mendapatkan anggukan dengan segera Anna mengangkat telepon nya.
"Hmmm?" jawab Anna dingin
Ehem' terdengar orang di seberang sana berdehem dan sepertinya Anna yakin jika orang itu tengah gugup.
"Jika tidak ada keperluan saya matiin" ucap Anna dingin
"Tu tunggu" cegah orang di seberang telpon gagap dan tanpa sadar Anna tersenyum tipis, Kedua sahabat beserta kedua Abang nya menatap bingung, apakah sekarang Anna tengah tersenyum?
"Katakan" ucap Anna dingin
"Gue hanya ingin tau alamat lo tinggal sekarang dimana, lo sudah berhari-hari gak pulang itu artinya lo udah punya tempat tinggal sendiri kan, jika memang udah boleh gue tau alamat nya?" ucap orang di sebrang telpon
"Ada keperluan apa tuan muda Wijaya meminta alamat tempat tinggal baru saya? " tanya Anna formal
'Ternyata keluarga lucknat nya' batin Nayla setelah mengetahui siapa yang menelpon sahabat nya
'Cih, udah ngebuang Anna malah masih berani hubungi Anna, gak punya rasa malu kah' batin Naira menyumpah serapah
"Bisakah jika kita sedang mengobrol lo tidak memakai bahasa formal Annastasya Grelind?" tanya orang di sebrang telpon menekankan suara nya.
"Apakah harus?" tanya Anna lagi
Entahlah sekarang Anna sangat ingin mengerjai orang yang sedang menelponnya saat ini, walaupun Anna sangat membenci keluarga Wijaya termasuk orang yang berani menelponnya ini, tapi perlahan hati nya luluh saat orang ini berinisiatif menelponnya terlebih dahulu bahkan menanyakan tempat tinggal nya.
'Walaupun dulu lo sama sekali tidak perduli dengan gua, tapi gua tau sebenarnya lo sangat ingin membantu gua' batin Anna teringat masa lalu nya
"Harus Anna, gue abang lo kalo lo lupa" jawab nya
"Sejak kapan tuan Alister Edward Wijaya berbicara dengan sangat panjang lebar?" tanya Anna menyindir
"Haish sudah lah jangan menyindir gue, cepat katakan dimana alamat lo, gue mau mampir"ternyata Edward lah yang berani menelpon Anna, selain ia sangat mencemaskan adik nya ia juga ingin tau apakah tempat tinggal adik nya itu layak.
"Haruskah?" tanya Anna yang masih belum berhenti meledek Edward
"Annastasya" panggil Edward menekan
"Haha sorry, sorry" tawa Anna pun pecah karena perempuan itu sudah tidak bisa menahan tawa nya lagi dan akhirnya terlepas juga, Edward tertegun dari tempat nya berada, bahkan pria itu tiba-tiba saja berdiri dari duduk nya memastikan apakah pendengaran nya bener? ternyata benar karena di sebrang sana Anna masih saja terkekeh.
"Datang lah ke Mountain View Apartments jam 8 malam nanti, jika tidak datang maka jangan harap besok besok gue buka kan pintu" ucap Anna bercanda dan segera mematikan panggilan telepon nya tanpa menunggu jawaban Edward.
"Anna apa lo yakin ngasih tau alamat apartemen lo ke pria itu?" tanya Nayla tak percaya
"Umm, dia juga abang gue" jawab Anna santai
"Mantan abang kalo kamu lupa princess" tegur Leo cemberut sedangkan Satria hanya diam menatap dalam kedua bola mata Anna.
"Biarkan gua ngasih Edward kesempatan kali ini Bang Leo, karena bagaimana pun juga di keluarga itu hanya Edward yang tidak terlalu dalam menorehkah luka di hidup gua" ucap Anna meminta pengertian pada Abang angkat nya yang sangat pencemburuan itu
"Apa lo udah mikirin semua nya Ann?" tanya Naira meminta kepastian
"Humm sudah gue pikirkan" jawab Anna lagi.
"Haifa gimana?" tanya Anna mengalihkan pembicaraan
"Haifa sama Nyokap gue, tapi besok orang tua gue mau pergi keluar negeri dan mungkin Haifa gak ada yang urus, sedangkan kita masih sekolah, gimana kalo kita nyari maid aja satu buat jagain Haifa selama kita gak ada di apartemen?" ucap Nayla menjelaskan dan meminta pendapat kedua sahabat nya.
"Gua rasa tidak buruk, nanti kita cari maid nya bagaimana Ann?" ucap Naira setuju dan bertanya pada Anna, Nayla juga menunggu jawaban Anna
"Tidak buruk" jawab Anna datar.
"Pulang" ucap Anna dingin dan berdiri dari tempat duduk nya di susul Satria lalu yang lainnya.
"Kita pamit yaa Bang sat dan Bang Leo" pamit Nayla dan Naira berbarengan di angguki Satria
"Hati-hati di jalan kalian bertiga" ucap Leo di angguki ketiga nya.
Nayla berjalan terlebih dahulu di ikuti Naira dan di susul Anna, tetapi langkah Anna terhenti saat lengan nya di tarik seseorang. Anna membalikkan badannya dan melihat bahwa Satria lah yang menarik lengannya, bahkan ia bisa melihat pria itu memberikan kode pada Leo untuk meninggalkan mereka berdua, Leo yang peka lantas bergegas pergi.
"Gue kedepan yaa nganterin tuh dua bocah" pamit Leo di angguki Satria.
Setelah semua orang telah pergi dan hanya tinggal Satria berdua dengan Anna, Satria menatap lembut kedua bola mata perempuan yang berada tepat di depannya.
Anna mengangkat sebelah alis nya menatap bingung Satria.
"Bener kamu udah mikirin semua nya? Apa tidak masalah salah satu mantan keluarga kamu mengetahui tempat tinggal kamu yang sekarang hmm?" tanya Satria beruntun tapi dengan nada yang sangat lembut
"Semua konsekuensi nya udah gua pikirkan Bang" jawab Anna dingin
"Baiklah jika sudah seperti itu, Abang harap tidak akan terjadi apa-apa padamu ke depan nya, tapi jika ada terjadi sesuatu bilang ke abang oke" ucap Satria
"Uhm" jawab Anna mengangguk
Satria tersenyum tipis dan mencium kening Anna, membuat sang empu terkejut tapi juga tidak menolak, bagaimana pun juga Satria orang pertama yang memberikannya kasih sayang di saat ia tidak mendapatkan nya dari keluarga nya, jadi bagaimana bisa dia menolak perlakuan lembut Satria padanya, Apalagi Anna tau laki-laki itu bersikap seperti itu hanya dengannya saja.
"Gua balik Bang" pamit Anna
"Humm hati-hati kabarin jika sudah sampe yaa" ucap Satria di angguki Anna.
*
*
*
~ Happy Reading :)
Maaf guys kmren gak update dan hari ini telat update, othor lagi sakit soalnya ;( Do'a in Semoga Author cepat sembuh yaa see you all
^ ^
Jadi aku milih lebih baik novelnya "Its Me Mafia Girl" di hapus saja. Mohon maaf ya guys dan terimakasih banyak udah mampir🥰🙏
padahal cerita seru banget gitu
terus udah di tunggu-tunggu juga ini cerita kelanjutan nya gimana 😭😭