NovelToon NovelToon
Suami Kakak Angkatku

Suami Kakak Angkatku

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Berondong / Nikahmuda / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: cageor

seorang gadis yatim piatu bernama Miranda yang di besarkan di sebuah panti asuhan setelah kedua orang tua nya meninggal dunia karena sakit.

besar di panti membuat Miranda menjadi sosok yang kuat dan mandiri,hingga dia berhasil membuka beberapa usaha yang mempunyai beberapa cabang.

suatu hari bertemu dengan seorang wanita bersama anak laki lakinya,kedekatan Miranda dengan Ratmi dan Rangga anak laki laki nya membuat Miranda mendapat figur seorang kakak.

tepat hari dimana Miranda meminta Ratmi menjadi kakak angkatnya,miranda juga bertemu dengan seorang pria yang sangat menarik perhatiannya.

seiring berjalannya waktu kedekatan Miranda dan pria itu semakin intens hingga akhirnya si pria meminta Miranda menjadi kekasihnya,bukan hanya Miranda tapi Ratmi sang kakak angkat pun ikut senang dengan kabar yang di berikan adiknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cageor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

mencoba berdamai

30 menit kemudian Anto turun bersama teman temannya dalam keadaan rapi,dia sudah mandi dan berpakaian.

"Mira... Kamu kenapa gak bangunin kita?" Indri merasa tidak enak karena Mira masak sendiri.

"memang nya kalau dia membangunkan mu,kamu akan memasak?" yang mejawab nya malah Anto.

"tentu saja!"

"dan kau akan membuat kami buang air terus sehingga tidak menikmati liburan kami" sahut Anto lagi yang langsung di jawab lemparang korek dari Indri.

"sialan loe to! Gini gini gua bisa masak! pacar gua aja nih memanjakan gua dengan beli beli dan beli."

Kata kata Indri di sambut tawa yang lain membuat meja makan jadi ramai,mereka pun sarapan sambil sesekali melontarkan beberapa lelucon.

Mira,Anto dan teman lainnya siang itu berjalan jalan sebentar sambil foto sebagai bukti mereka survei tempat,lalu mereka pulang. Tidak lupa di perjalanan mereka mampir ke salah satu pusat oleh oleh untuk membawakan ke orang orang yang mereka tinggal di rumah.

Sementara itu di rumah...

Rangga,Ratmi,mba Amah dan Gia baru saja kembli dari tempat wisata.

"kakak aku cape banget!" ucap Rangga yang terus berglayut di tangan Gia.

"kamu yang duduk aja cape! Gimana kakak sama bunda? Apa lagi mba Amah yang ikuti kamu kemana mana... Banyak mau nya!" ucap Ratmi meledek anaknya.

Pemandangan itu membuat Gia tertawa,rasa lelah yang dia rasakan seketika hilang melihat ibu dan anak itu bercanda. Waktu Gia pernah bilang sama Mira jika dia punya keluarga,dia ingin keluarganya seperti Rangga dan bundanya.

Saat sedang enak enak nya istirahat,tiba tiba saja Ratmi merasa perutnya sangat mual,dia pun langsung berlari ke toilet. Mba Amah dan Gia yang mendengar Ratmi muntah muntah langsung datang menghampiri.

"mba... Ambil minyak kayu putih mba tolong" ucap Gia pada wanita paruh baya yang mengikutinya tadi. "mba Ratmi susah sih di bilanginnya! Tadi kan aku udah bilang mba makan nya jangan sampai telat! Tapi mba Ratmi nya malah batu!" Gia mengomel pada Ratmi.

Gia langsung memintanya buka baju,Gia mengerok badannya,setelah sebelumnya meminta mba Amah membuatkan sup ayam untuk mba Ratmi menghangatkan tubuh.

"tuh kan... Merah banget!" Gia terkejut dengan apa yan dia lihat,badan Ratmi benar benar merah menuju gosong.

Setelah seluruh badan merah mba Amah mengambil alih untuk memijat pijat sedikit,setelah itu mereka meminta mba Ratmi untuk makan sup yang telah di sediakan.

Rangga sendiri sudah terlelap di sofa,mba Amah memindahkannya ke kamar agar bisa tidur lebih nyaman. Setelah sup nya tandas Gia pun meminta Ratmi untuk menyusul untuk beristirahat.

"kamu gak istirahat juga?" tanya Ratmi saat Gia mengantarkan nya ke dalam kamar.

"nanti aku nyusul ya mba... Aku cek penjualan yang anak anak kirim hari ini dulu..." ucap Gia lembut.

mba Amah masuk dengan nampan berisi air hangat dan obat cair yang biasa orang orang minum kemudian meminta Ratmi meminumnya.

"mba Amah juga istirahat... Temenin mba Ratmi,aku masih ada kerjaan!" ucap nya saat melihat mba Amah akan keluar.

"tapi non...biar mba buatin kopi kalau mau lembur"

"gak usah! Nanti saya buat sendiri! Mba Amah istirahat ya..." jawab Gia.

Gia menuruni tangga masuk di ruang baca,satu ruangan di rumah itu yang di isi buku buku,dua meja lengkap dengan printer dan laptop yang biasa mereka pakai untuk bekerja.

Pukul 00.4

Gia mendengar suara mobil yang berhenti di depan rumah nya,jendela ruang baca yang langsung mengarah ke gerbang memudahkan Gia melihat siapa yanng datang.

Mira dan rombongannya sampai di depan,hanya Anto dan Mira yang keluar dari mobil.

Gia berjalan ke arah pintu,sebelum Mira mengetuk pagar,dia ingat sang kakak lupa membawa kunci nya kemarin.

"Gia... Belum tidur de?" tanya Anto saat melihat Gia berjalan dari pintu menuju pagar.

"dia pasti bakal nunggu kalau aku bilang aku pulang hari ini" ucap Mira karena tahu adiknya tak akan menjawab apapun.

Gia membuka pagar menyambut kakaknya dengan senyum. "gimana jalan jalan nya?" tanya Gia pada kakak nya sambil mengambil tangan kakak nya dan mencium nya lalu beralih memeluk sang kakak.

"seru... Tapi untung kamu gak ikut..."

"kenapa?"

"ada soang" canda sang kakak.

"eemm... Aku bawa masuk ini dulu ya..." ucap Anto sambil membawa tentengan Mira.

"gua aja!" ucap Gia dingin. Gia memang sangat melarang Anto menginjakkan kaki nya ke rumah jika sudah di atas jam 8 malam dan di bawah jam 8 pagi.

"okeh.." ucap nya mengalah,karena dia ahu akan sulit berdebat dengan Gia.

Mira mengajak Gia masuk setelah berpamitan dengan Anto,namun Anto menghentikannya. "Gia... Ini buat kamu" ucapnya sambil memberikan sebuah pajangan alat musik cello.

Cello adalah salah satu alat musik yang sangat Gia sukai namun Gia belum bisa menguasainya. Gia mengernyitkan keningnya dan menoleh ke kakaknya sekan bertanya 'loe yang bilang ya!' kakaknya yang mengerti dengan tatapan itu hanya tersemyum sambil memamerkan gigi nya.

"buat apa?" tanya Gia masih dengan nada dingin,membuat Mira dan Anto melongo.bagaimana tidak pasalnya Gia memang penyuka barang barang unik.

"mas gak tahu kamu punya masalah apa sama mas atau mungkin mas pernah melakukan kesalahan yang gak mas sengaja ke kamu,kalau memang mas pernah ada salah sama kamu,mas minta maaf dari lubuk hati mas yang paling dalam. Mas cuma manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan juga sama seperti kamu,mas juga manusia biasa yang bisa sakit hati dengan sikap sikap kamu selama ini sama mas" ucap Anto mencoba untuk menyampaikan ke Gia rasa sakit hati yang dia rasakan api dengan bahasa yang berbeda.

Gia mengambil barang yang ada di tangan Anto "thanks" ucap nya singkat namun membuat Anto tersenyum. 2 tahun mendekati Mira dan 1 setengah tahun menjalin kasih dengan Mira,namun baru kali ini Gia mengambil pemberiannya.

Mira yang melihat itu pun ikut senang lalu dia melambaikan tangannya pada sang kekasih dan menyusul Gia yang berjalan ke arah pintu sambil menenteng belanjaan yang di bawanya.

"makasih ya de!" ucap Mira saat sudah di dapur.

"buat apa?"

"buat semuanya... Semuanya yang kamu lakukan untuk kakak! perhatian kamu,rasa khawatir kamu! Kepedulian kamu... Pokoknya semuanya"

Gia tak menjawab hanya tersenyum,sambil mengeluarkan belanjaan yang di bawa kakaknya tadi. "makasih juga udah mau terima mas"

Gia langsung menoleh "apa ada kata kata aku yang mengatakan kalau aku menerimanya?" tanya Gia balik.

"ya ga sih... Tapi cara kamu membuat nya naik kelas walaupun cuma beberapa persen" ucap Mira masih dengan senyum.

"ini buat apa belanja sebanyak ini?"

"buat Rangga,mba Amah sama RT"

"RT?? Kebagian juga dia?"

"mau gimana lagi... Kemaren pas mau berangkat nunggu kamu kan bu RT lewat,liat banyak orang dia tanya,kan gak enak kalau gak kasih"

"pantes..." Gia terkekeh mendengar penjelasan itu.

"BTW mana mba Ratmi sama Rangga?"

"dikamar... Udah tidur,tadi mba Ratmi muntah-muntah jadi aku minta istirahat disini lagi,soalnya Rangga juga udah tidur."

"kalau gitu aku bersih bersih dulu,nanti aku nyusul ke kamar kamu"

*****

Pov Anto

Aku tidak pernah tahu apa salah yang pernah ku lakukan pada Gia,dia seperti sangat membenciku,hampir 4 tahun aku mengenal mereka tapi sangat sulit meruntuhkan sikap Gia yang cenderung dingin,entah hanya padaku atau pada seluruh laki laki yang mendekati Mira atau dirinya sendiri.

Namun aku juga bahagia karena hampir 4 tahun bersama baru kali ini Gia menerima pemberian ku,bukan baru hari ini aku memberikannya sesuatu namun dia langsung menolaknya membuatku akhirnya membawa pulang benda itu yang membuat jadi bahan pertanyaaan di rumah ku.

Hari ini setelah aku melampiaskan rasa sakit hati yang ku rasakan,Gia akhirnya menerima pemberianku dan jujur saja itu membuatku sanga gembira.

Aku menatap punggung dua wanita itu hingga hilang lalu masuk kembali ke dalam mobil dan bersiap untuk pulang.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!